Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#3
Balasan Pertama
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Hari itu langit tampak pucat Awan tipis menutupi sebagian matahari membuat cahaya yang jatuh ke halaman sekolah menjadi teduh Angin berembus lembut membawa aroma bunga kenanga yang masih mekar di sudut halaman tempat Nadira biasanya duduk Namun pagi itu ia tidak duduk di sana Ia memilih ke perpustakaan setelah jam pelajaran selesai seperti kebiasaannya jika ingin mencari ketenanganPerpustakaan sekolah tidak pernah benar-benar ramai Beberapa murid hanya datang untuk mengerjakan tugas
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp3.000
atau 3 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp20.000
atau 20 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 2
Puisi yang Hilang
Chapter Selanjutnya
Chapter 4
Percakapan dalam Diam
Sedang Dibicarakan
Novel
PETRICHOR
Ratna Arifian
Novel
Bronze
Don't Take My Coffee Away!
Vika Rahelia
Cerpen
Pergi Melaut, Tak Kembali
Muhammad Irsyad
Cerpen
Bronze
Soulmate Game
Nuel Lubis
Flash
Andai semua ini benar-benar terjadi
lidia afrianti
Cerpen
Bronze
Pahlawan Tanpa Tanda Apa-apa
Wina Alda
Cerpen
Bronze
Pendorong Gerobak
Titin Widyawati
Cerpen
Bronze
Jaket dengan Lubang Bekas Peluru
Habel Rajavani
Novel
Bronze
The Doomsday
Rama Sudeta A
Flash
Menabur Abu
Paramitha
Novel
MAWAR
siti rahmah
Novel
Bronze
The Eight Stranger Things
kasan black
Flash
Bronze
Adzan Terakhir
Bakasai
Novel
Bronze
Kaleng Kerupuk Cap Garis Waktu 1998
Jalvanica
Flash
Bulan ke-10
Jasma Ryadi
Flash
TEMAN LAMA
Netty Virgiantini
Cerpen
Bronze
Just Fell For You 2
Brilijae(。•̀ᴗ-)✧
Novel
Bronze
Aksara dan Kacamata Ajaib
Rizasa Vitri
Flash
Happy Birthday 24
Rumpang Tanya
Cerpen
Bayangan di Balik Jendela
ASEP SAEPULOH