Amigdala
Haniffia Shafa Mahartanti
Chapter #1
Perempuan di Balik Jendela
Bagikan Chapter
  • Bookmark Paragraf ini
  • 1. Sekolah lanjutan (Vervolgschool) : Sekolah Lanjutan (Vervolgschool), sekolah lanjutan ini yang dimaksud adalah sekolah lanjutan dari sekolah desa yang dibuka pada tahun 1916. Lama belajar sekolah ini 2 tahun dan disediakan untuk murid-murid yang berprestasi baik dari sekolah desa
    2. Main, madat, juga madon : Moh Limo (Bahasa Jawa: Ma lima) adalah filosofi prinsip kehidupan yang diajarkan oleh salah satu anggota terkemuka Walisongo, Sunan Ampel. Secara harfiah, Moh limo berarti tidak mau melakukan lima hal. Lima hal tersebut adalah yang berkaitan dengan perilaku maksiat yang berkembang di masyarakat pada masa Sunan Ampel. Prinsip ini memang sengaja dibuat untuk memperbaiki etika masyarakat masa itu yang sangat rusak. Lima perkara tersebut adalah "Emoh Main" (tidak mau berjudi), "Emoh Ngumbi" (tidak mau minum yang memabukkan), "Emoh Madat" (tidak mau mengisap candu atau ganja), "Emoh Maling" (tidak mau mencuri atau kolusi), dan "Emoh Madon" (tidak mau berzina).
    3. Centeng : 1 penjaga rumah (pabrik, gudang, dan sebagainya) pada waktu malam dan sebagainya; penjaga malam; 2 mandor di tanah partikelir; 3 Jk tukang pukul bayaran; 4 ark pengawas pada penjualan candu
    4. Germo : 1 pemburu; 2 induk semang bagi perempuan pelacur; muncikari
    Chapter Sebelumnya
    Daftar Isi
    Kembali ke halaman awal
    Chapter Selanjutnya
    Chapter 2
    Penyusup, Pengkhianat!
    Komentar
    Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar