WE LOVE U FRISKA!
2. ACT 2

21. INT. KAMAR FRISKA – MALAM

Friska menggambar storyboard komik di laptop sambil mendengar lagu beat menggunakan earphone.

Dari luar kamar Ibu Santi memanggil Friska.

( suara pintu kamar di buka )

 

IBU SANTI

Friska!!

 

Friska tidak mendengarkan karena menggunakan earphone. Ibu Santi berjalan mendekat dan memukul kepala friska.

FRISKA

( kesakitan )

Sakit mak

 

IBU SANTI

Udah mamak bilang kan jangan pakai earphone kalau di rumah! Mamak gak suka! Budek kupingmu nanti! Sampe di panggil pun gak di jawab!

Friska diam. Ibu Santi melihat ke arah laptop friska.

 

IBU SANTI

Kamu masi buat komik? Heh.. ( pause ) terus aja buat komik tapi kaya pun enggak. Mending kamu fokus aja sama kuliah jurusan mu sekarang dan fokus jadi guru aja. Lihat! Kamu di remehkan orang-orang buktikan kalau kamu bisa,jangan buat mamak kecewa. Bedakan yang mana hobi yang mana pekerjaan!

Ibu santi merasa kesal dan marah.

IBU SANTI ( CONT’D )

Kamu lihat itu anak pak dian, belum lama tamat kuliah dia tiba – tiba nikah. Mana suaminya Cuma buruh bangunan, mau kamu tamat kuliah gak jadi apa – apa! Kalau bisa kamu contoh itu anak ibuk darmi! Ayahnya baru meninggal dunia tapi dia berhasil bantu mamaknya sukses lagi,padahal dia anak perempuan, dia juga gak kuliah,tapi dia bisa sukses buat bangga ibuknya ! Mamak gak ngelarangi kamu gambar, tapi mamak udah bilangkan kamu kalau dari gambar mau makan apa! Makan kertas! Ah udahlah mamak cape bilangi anak keras kepala kayak batu seperti kamu!

Friska diam menahan tangis, kemudian Ibu santi berjalan keluar kamar friska.

IBU SANTI

Besok kamu yang jaga konternya, mamak mau pergi bantu bantu di acara paman anto,jadi sepulang kuliah kamu jangan kluyuran ngumpul buat komik ga jelas. Langsung pulang kerumah jaga konter paham!

 

Friska mengangukkan kepalanya dan Ibu Santi keluar menutup pintu kamar Friska dengan kuat. Kemudian Friska menggambil handphonenya dan mengirimkan pesan via chat.

 

22. INT. STUDIO RANGGA – MALAM

Rangga duduk di kursi sambil mengeluarkan memory kameranya.

(notifikasi group chat)

Rangga mengambil handphonenya dan membuka group chat.

 

                    (PERCAKAPAN DI GROUP CHAT)

 

FRISKA

Maaf ya, aku gak bisa ngumpul besok

 

RANGGA

Kenapa?

DENNY

Lah kenapa gak bisa?

 

FRISKA

mamak aku besok ada keperluan, jadi jualan ga ada yang jaga. Maaf banget ya Rangga dan bang Denny.

 

RANGGA

Oyaudah

DENNY

Okey deh.. semangat ya Friska (melampirkan emoticon hati)

RANGGA

@Denny, inget istri dirumah -_-

DENNY

Ada yang marah hey~

FRISKA

Hahaha

Kemudian notifikasi pesan chat pribadi Denny masuk.

(PERCAKAPAN DI CHAT)

DENNY

Jadi besok revisian kan? Sekalian ngelatih dirimu soal trik yang sudah ku ajarkan, biar dirimu gak kaku waktu ngelamar dia wkwkwk

RANGGA

Y

DENNY

Dih cuek amat lu..

Rangga mengabaikan pesan Denny dan menaruh hanphonenya di meja melanjutkan memindahkan data – data memory kameranya di pc nya.

Rangga melihat – lihat isi memorynya dan ada 1 foto Friska dengan keadaan mulut penuh dengan makanan yang difoto Rangga saat mereka makan bersama di cafe.

Rangga tersenyum melihat foto Friska.

 

23. INT. KAMAR FRISKA – MALAM

RANGGA V.O

Sedang apa dia sekarang ya?

Friska melanjutkan menggambar sambil menangis. Lalu Friska menaruh pen dari pentabnya yang di gunakan untuk menggambar di meja dan Friska menangis terisak tanpa suara.

Pintu kamar Friska terbuka sedikit, Frans melihat Friska menangis di balik pintu kamar.

 

24. INT. DAPUR – MALAM

Ibu santi sedang duduk di kursi makan sambil membuat jamu temulawak.

Frans berjalan kearah kulkas sambil menggunakan jaket dan mengambil sebotol air minum dingin serta meminumnya.

IBU SANTI

Kamu mau kemana malam – malam gini!

FRANS

(menutup tutup botol)

Mau ketemuan sama Laras di halte bus depan gang bentar buat minjam cataan quis laras mak.

IBU SANTI

Malam malam gini? kenapa ga di sekolah aja si?!

FRANS

(menaruh kembali botol minum ke kulkas dan menjawab dengan suara lembut )

Namanya juga lupa mak, mamak jangan marah – marah aja dong, nanti tekanan diabetes dan darah mamak naik lagi.

IBU SANTI

Udah kalau mau pergi nemui temenmu temui sana! Jangan malem kali pulangnya!

Frans terdiam dan berjalan keluar dapur.

25. EXT. HALAMAN RUMAH – MALAM

Frans keluar rumah dan memakai sandal. Ayah Frans & Friska keluar dari konter (Konter berada di halaman depan rumah)

AYAH

Malem-malem mau kemana Frans?

FRANS

mau keluar depan gang nemui laras buat minjem catatannya ayah.

AYAH

Oohh..yaudah jangan malem – malem ya.

FRANS

Iya ayah.. Frans pergi dulu.

AYAH

Hati – hati.

IBU SANTI

(memanggil ayah dari dalam rumah)

Bang ini jamunya udah siap, Diambil dulu.

AYAH

Iya dek.

Ayah masuk ke rumah.

Frans berjalan sambil memainkan hanphonenya dan menggunakan earphone. Lalu di perhatikan tajam oleh kedua bibi Frans.

BIBI 1

Lihat tuh malem – malem keluar ga jelas.

BIBI 2

Palingan juga dia mau nongkrong tuh, eh eh tau gak kak? Aku pernah mergoki Frans nongkrong sama anak gang sebelah ngerokok.

BIBI 1

Ah yang bener kamu?

 

FRANS V.O

( kesal )

Cocotte udah ngalahin komennya netizen. ( pause ) tapi mereka gak salah juga si, aku kan memang mau beli rokok di depan gang nanti.

26. EXT. HALTE BUS – MALAM

Laras berjalan membawa catatan materi sekolah ke arah Halte Bus depan Gang Frans. Lalau ada bau asap rokok dari belakang Halte.

Laras kaget dan cepat cepat berjalan. Sesampainya Frans mengigit ujung permen rokok dan memegang kotak permen rokok.

LARAS

Frans kau !!

Frans memakan ujung permen rokoknya dan mengunyahnya. Frans menujuk ke arah pria yang sedang merokok dan telponan bersandar di tiang Halte. Angkutan umum berhenti dan pria itu menaiki angkutan umum.

FRANS

(memakan permen rokok)

Kau mau? Rasanya manis loh..

Laras terdiam selama beberapa detik melihat Frans.

LARAS

Gak terimakasih (pause) Nih catatan yang kau minta!

Laras memberikan catatan materi.

FRANS

Thank you.

LARAS

Aku balik dulu ya.takut mama marah aku pulang malem - malem Sampai jumpa besok ya.

FRANS

oiya hati – hati ya.

Laras berjalan kembali ke rumahnya.

Frans berjalan beberapa langkah lalu ada 2 lembar lipatan kertas jatuh dari buku catatan Laras dan di ambil oleh Frans.

FRANS V.O

(membaca selembar kertas 1)

Happy aniversary one year.

Frans tertawa melihat pesan dari kertas pertama. Lalu Frans membaca kertas 2. Frans tersenyum melihat isi kertas ke 2.

27. INT. KAMAR FRISKA – PAGI

Friska membereskan kamarnya, Friska melihat sekotak permen rokok dan secarik kertas bertuliskan “Cheer Up kak Friska by Laras” di atas meja. Dan Friska tersenyum senang menerimanya.

 

 

28. INT. CAFE KEMANG – SIANG

Denny membersihkan meja cafenya, Rangga masuk ke cafe dan berjalan cepat mendekat ke Denny, lalu Rangga memberikan sekantung pentol.

(suara debaran jantung)

DENNY

Apa ini ?

RANGGA

Ini Pentol kesukaanmu.

DENNY

Kenapa kamu mendadak membelikan ku pentol?

RANGGA

Karena ku lihat kamu sibuk dan tidak sempat memakan sesuatu. Aku takut kamu sakit dan kebetulan ku lihat di sebrang sana ada pentol kesukaanmu jadi aku membelikannya untukmu.

Denny diam dan menerima pentol dari rangga. Lalu denny berjalan menjauh beberapa langkah dari rangga, dengan sigap rangga memegang tangan kanan denny dan denny berhenti.

DENNY

( menatap dingin )

Ada apa ?

RANGGA

aku ( pause ) sebenernya ada yang ingin ku katakan pada mu.

( suara debaran jantung semakin kuat )

RANGGA CONT’D

Aku..

Denny diam.

RANGGA CONT’D

CK, Aku.. suka kamu!!

Denny menarik tangan Rangga dan memeluknya.

DENNY

Bagus, keren.. kamu keren Rangga, Aku bangga padamu.

Istri pertama Denny keluar dari dapur cafe melihat ke arah Denny dan Rangga berpelukan lalu memfotonya. Dan mengirimkan fotonya keistri kedua Denny.

(PERCAKAPAN CHAT)

ISTRI PERTAMA

(mengirimkan foto)

Lihat lah kelakuan suamimu.

ISTRI KEDUA

Wah keren >_<! Ada yang lain?

ISTRI PERTAMA

Dasar aneh!!

Istri pertama memasukkan handphonenya ke saku celananya dan kembali ke dapur.

Rangga mendorong denny hingga melepaskan pelukannya.

RANGGA

ii.. jijik tau iii menjauh sana!

DENNY

(tertawa)

Tapi yang tadi itu keren, aku yakin Friska pasti meleleh kalau di perlakukan seperti itu. Ternyata kamu pandai mempraktekkan teknik yang ku ajarkan.. hahahaha

RANGGA V.O

Kok aku ragu sama dia ya.

DENNY CONT’D

Oh ya ngomong – ngomong mana naskah komik yang mau di periksa.

(denny mengulurkan tangan)

Rangga dan Denny duduk serta sibuk dengan kesibukan mereka. Denny sibuk merevisi naskah komik di Tablet milik Rangga sedangakan Rangga sibuk dengan laptopnya mengecek saldo pendapatan dari komik yang menurun dan penurunan pembaca di web komiknya.

Denny menaruh tablet Rangga di meja

DENNY

Aku sudah mengecek beberapa bagian dan sudah memberikan tanda pada bagian yang harus di perbaiki, oh ya aku juga memeberikan keterangannya agar mudah kau pahami.

Setelah menjelaskan Denny pun mengambil secangkir kopi dan menyeruput kopinya yang ada di meja.

RANGGA

Kenapa kau mau menjadi editor kami? Membantu kami memperbaiki komik kami, Padahal kami menggajimu dengan gaji yang kecil.

Denny melirik ke arah Rangga.

DENNY

(tersenyum)

Kau sendiri? kenapa memilih menjadi illustrator komik dan membantu Friska? Padahal kau sudah memiliki pendapatan yang lebih dari project mu.

RANGGA

(kesal)

Aku nanya sama kau ya buaya darat! Kenapa kau malah nanya balik! Padahal kau udah tau alasan aku bantu Friska! Aku slending kau nanti!

Denny menaruh cangkir kopi yang diminumnya di meja.

DENNY

Hahahaha.. kau kelihatan sangat depresi rangga.. apa komiknya sedang mengalami penurunan?

Rangga terdiam dan tidak menjawab, Denny mengambil tablet dan mengetik judul komik Rangga dan Friska yang berjudul “Be Yourself” di web browser.

DENNY CONT’D

Aku tanya sekali lagi rangga

(menaruh tablet Rangga di meja)

Apa komiknya sedang mengalami penurunan?

 

Di web browser terlihat web pandacantik yang mengupload komik Rangga dan Friska.

29.INT.KONTER FRISKA – SIANG

 

FRISKA

Uhuk..uhuk Hatttchim. ehmm

Friska memainkan gadgetnya dan Friska terkejut melihat web pandacantik.

FRISKA

(dengan suara pelan dan agak serak)

Sialan!

(BLACK SCREEN)

(Suara api yang membakar benda)

CUT TO :

30. INT. HALAMAN RUMAH FRISKA– FLASHBACK - SIANG

Friska berumur 15 tahun berdiri termenung di halaman sambil memandangi gambarnya yang di bakar oleh ibunya. Friska memegang tangannya yang memerah karena terpukul rotan.

Ibu santi berdiri di samping Friska memperhatikan Friska sambil memegang rotan.

IBU SANTI

Lebih seriuslah dalam belajar, kalau kamu dapat 10 besar di kelulusan smp mu, kamu boleh menggambar lagi.

FRISKA

Baik mak.

Ibu santi berjalan masuk ke rumah. Friska berdiri termenung dan air matanya turun.

FRISKA O.S

Kata orang anak pertama perempuan bahunya harus kuat. Dan menurutku bukan hanya bahu saja yang kuat, tapi hati dan juga mental. Aku harus bisa menjadi contoh yang baik untuk adikku dan akupun memilih jalan yang berbeda dengan teman – teman seusiaku. (pause) Tapi apa salah kalau aku memilih jalan yang berbeda? Aku selalu berfikir kalau selama itu tidak berdampak bagi orang lain, maka jalan yang kupilih ini tidak masalah.

 CUT BACK TO :

 

31.INT.KONTER FRISKA – SIANG

Friska duduk dan menghitung sisa voucher kuota internet, mendadak friska Merasakan sakit kepala dan wajah Friska memerah

FRISKA

Kok rasanya kepala denyut banget.. mana udara dingin banget lagi.

Frans masuk ke konter sambil membawa seplastik cemilan.

FRANS

(Masuk ke konter dan menaruh camilan di kursi samping Friska)

Kak ini ada camilan yang aku beli dari sekolah untuk kita makan bersa..

Frans terkejut melihat kakaknya yang agak mengigil.

FRISKA

(meihat ke arah Frans)

Loh kamu udah pulang? Gak makan siang dulu.

Frans reflek memegang kening Friska dan membandingkan suhu tubuh Friska dengan suhu tubuhnya.

FRANS

Badan kakak panas. Kakak udah makan? Bentar aku ambili termometer di rumah sama obatnya.

Frans Panik dan berlari kerumah. Beberapa menit Frans masuk ke konter dengan berlari.Frans memberikan termometer pada Friska.

FRANS CONT’D

Ini kak cek suhu tubuh kakak dulu.

Friska mengambil termomether dan menaruhnya di ketiak.

FRANS CONT’D

Kakak udah makan kan?

Friska menganguk.

FRANS CONT’D

(memeberikan obat dan segelas air)

Ini diminum dulu kak.

Friska meminum obat yang di berikan Frans.

 

32.INT.KAMAR FRISKA – MALAM

Friska terbaring di kasunya sambil mengatur nafasnya yang sesak, Ibu Santi melihat Friska sambil mengganti kompresnya. Ayah masuk ke kamar Friska.

 AYAH

Jadi bagaimana? Friska sedang sakit, apa kita akan tetap meninggalkannya dan membantu Anto dalam persiapan pestanya?

Ibu santi terdiam melihat kearah Friska.

FRISKA

Ha..Mamak dan ayah pergi saja ketempat Paman Anto (mengatur sesak nafas) aku sudah dewasa tidak usah khawatir, daripada ayah dan ibu jadi pembicaraan adik-adik ibu.

AYAH

Gak mungkin mereka ngomong yang enggak – enggak kalau kenyataannya kamu sakit gini.

Frans memegang bahu ayahnya.

FRANS

Ayah dan mamak pergi saja sebentar, perlihatkan saja batang hidung sebentar lalu permisi pulang dengan alasan kakak sakit, biar aku yang jaga kakak. Nanti kalau ada apa – apa aku akan hubungi ayah dan ibu segera.

AYAH

Kalau begitu aku akan tutup konter dahulu dan menghidupkan sepeda motor agar kita bisa pergi sebentar ke tempat anto

Ayah pergi keluar kamar

IBU SANTI

(mengusap kepala Friska dengan lembut)

Kalau ada apa – apa hubungi mamak segera

Friska tersenyum dan mengangukkan kepala. Kemudian ayah menghidupkan sepeda motor.

AYAH

(masuk ke kamar Friska)

Ayo kita berangkat dek

Ibu santi berdiri dan menyelimuti Friska dengan selimut yang tebal.

IBU SANTI

Frans tolong jaga kakak mu baik – baik

FRANS

Tentu mak

Ibu santi dan Ayah keluar kamar Friska dan terdengan suara sepeda motor yang bergerak menjauh dari rumah.

Duduk di ranjang Friska sambil melihat ke arah Friska.

FRISKA

Apa lihat – lihat!

FRANS

Hahaha.. wajah kakak udah sama kayak tomat tau enggak, merah padam hahaha

Friska hanya diam dan tidak merespon Frans dan memejamkan matanya tidur.

FRANS CONT’D

Ha... apa ada sesuatu yang ingin kakak makan? Soalnya tadi kan kakak memuntahkan sebagian makanan yang kakak makan.

Friska masih diam dan merubah posisi tidurnya untuk tidak bertatapan dengan Frans.

FRANS CONT’D

Apa ada sesuatu yang membebani kakak atau ada sesuatu yang sedang kakak pikirkan sampai kakak sakit seperti ini?(pause) aku harap kakak mau berbagi sedikit masalah kakak padaku, kakak selalu menanggung semuanya, dan setiap ada masalah yang sulit kakak selalu memikirkannya sampai sakit (pause) aku harap aku bisa menbantu kakak, yah setidaknya aku bisa berguna buat kakak.

FRISKA

Aku mau makan bakso.

FRANS

Apa..?

Tukang bakso lewat depan rumah Friska.

TUKANG BAKSO O.S

So bakso.. 10 rebuuuuuu.. so bakso kuah suegerrrr anget.

FRANS

Kalau udah soal bakso

FRISKA

Mau belikan baksonya gak ni?

Friska memberikan dompet Friska dengaan posisi masih terbaring di ranjang.

FRANS

Iyaelah iya iya bentar aku keluar belikan bakso.

Frans berdiri dan mengambil dompet Friska.

Frans berlari keluar kamar Friska, Friska terbaring diam dan menutup matanya.

FRISKA V.O

Tanpa aku ceritakan pun, suatu saat kamu akan mengerti Frans

33. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH FRISKA – MALAM

Frans Berlari sampai depan konter tanpa menggunakan alas kaki dan melihat ke sekeliling.

TUKANG BAKSO

So bakso.. 10 rebuuuuuu.. so bakso kuah suegerrrr anget.

Suara tukang bakso yang berada pada jarak selang 2 rumah dari konter.

FRANS

Bakso..

Frans berlari ke arah tukang bakso, Tukang bakso berhenti.

TUKANG BAKSO

Baksonya bang

FRANS

(mengatur nafas setelah berlari)

Bang bakso nya 2 bungkus ya, saus sama sambelnya masing-masing di pisah aja

TUKANG BAKSO

Ashiappp bakso 2 bungkus, pake mie gak bang?

FRANS

Gak usah bang, bakso aja

TUKANG BAKSO

Oke sip

Frans menunggu pesanannya di buat sambil memainkan handphonenya. Frans mengetikan pesan via chat untuk rangga.

34. INT. STUDIO RANGGA – MALAM

Rangga sedang menunjukkan foto-foto wedding yang di fotonya kepada Pelanggannya, kemudian notifikasi Pesan masuk di gadget Rangga.

FRANS (VIA CHAT)

Kakak sedang sakit,dan tidak selera makan

Rangga membaca pesan tersebut dan hendak membalas pesannya

PELANGGAN

Rangga, dalam satu malam ini semua fotonya bisa di cetak dan jadikan satu album? Kalau bisa besok antarkan ke rumah ya albumnya

Rangga menaruh handphonenya di atas meja dan berjalan kearah pelanggannya.

 

RANGGA

Bisa, besok malam aku antarkan albumnya

PELANGGAN

Oke, kalau begitu aku permisi pulang dulu, maklumlah pengantin baru

(Rangga tertawa)

PELANGGAN CONT’D

Kau kapan nyusul?

RANGGA

Nanti ada waktunya itu

PELANGGAN

Hahaha iyadeh, kalau gitu aku pulang dulu ya ku tunggu albumnya besok

(Pelanggan membuka pintu studio)

RANGGA

Oke siap

Pelanggan keluar studio sambil menutup pintu, Rangga berjalan cepat mengambil handphonenya. Namun, baterai handphoneya habis dan handphonenya mati. Rangga mencari charger di sekitar laci meja. Setelah menemukan charger Rangga ingin mencolokan charger nya di stopkontak dan listrik di studio padam.

RANGGA

(teriak) Arghhhh!!

35. INT. DAPUR – MALAM

Frans menyalakan lilin menggunakan korek kayu, Friska keluar dari kamar

FRISKA

Listrik mati ya?

FRANS

Loh kakak kok keluar kamar?

(Frans menaruh korek api dan berjalan kearah Friska)

FRISKA

Iya haus soalnya

FRANS

(menuntun ke arah kursi makan)

Kalau haus kan bisa panggil aku, oiya itu baksonya udah di beli mau makan pake nasi gak?

FRISKA

(duduk di kursi makan)

Boleh, dikit aja nasinya

 

FRANS

Okey, bentar ya kak

Frans menaruh lilin yang di hidupkannya di meja makan. Kemudian Frans mengambil semangkok bakso dan sedikit nasi di piring dan menaruhnya di atas meja makan tepat di hadapan Friska.

FRANS CONT’D

Kakak mau minum air hangat?

Friska mengangukkan kepala. Frans mengambilkan dingin di teko dan mencampurnya dengan air panas di termos air, Frans memeberikannya pada Friska.

FRISKA

(makan bakso)

Thanks ya

Frans duduk dan mencampur saus pada bakso milik Frans. Kemudian Frans melihat chat Rangga yang berceklis biru.

FRISKA CONT’D

Kok malah lihat hape aja? baksonya gak di makan?

FRANS

Masih panas loh, kakak panas – panas malah di embat aja, tu lidah gak melepuh makan panas – panas?

 

FRISKA

(tertawa)

Biasa itu, bakso enaknya di makan pas lagi panas – panas

Frans tertawa sambil mengelengkan kepalanya.

36. INT. HALTE BBUS – PAGI

Frans berpakaian seragam praktek SMK Otomotif dan duduk di halte yang ramai menunggu angkutan umum sambil mengenakan earphone serta membaca jurnal praktek. Laras mendatangi Frans dan berdiri di hadapan Frans.

FRANS

(fokus membaca)

Ada apa?

LARAS

Belajar kok dihalte, belajar itu di rumah

FRANS

Suka-suka aku dong, kok dirimu yang heboh

LARAS

Hish, di bilangi kok ngelyel, ku doain kau gak hafal step – stepnya biar di hukum push up sama pak Jodi

FRANS

(menutup jurnal dan memasukkan jurnal ke dalam tas)

Yaudah, gak masalah tuh.. hitung – hitung olahraga di sekolah biar sehat

LARAS

Ckckck, kok bisa orang kayak kau dapet peringkat 2 di kelas. Hari ini ada quis atau ujian hari ini belajar

Frans berdiri sambil memakai tas nya.

FRANS

itu namanya the power of kepepet.

Frans dan Laras saling berhadapan cukup dekat. Laras melangkah mundur 1 langkah.

LARAS

Ngomong – ngomong kak Friska hari ini gak kelihatan lagi, apa hari ini kak Friska gak ada jadwal kuliah?

FRANS

(berjalan dan berhenti berdiri di samping Laras)

Kakak lagi sakit

LARAS

(berbalik badan)

Loh sakit apa?

FRANS

Biasalah, karena beban pikiran kakaku kalau udah banyak beban pikiran pasti langsung tepar

LARAS

Ooooo (pause) karena kuliah ya?

FRANS

Kayaknya enggak deh, mungkin lebih ke project komiknya

LARAS

Ko..komik! kak Friska buat komik?

FRANS

Iya, judul komiknya kalau gak salah Be Yourself, kakak buat komik bareng 2 orang temennya (pause) Yah.. sejujurnya dari penghasilan buat komik kakak bisa membantu untuk biaya kuliah dan sekolahku sih

Laras menatap langsung wajah Frans

FRANS CONT’D

Makanya aku gak boleh ngecewain harapan kakak padaku

Angkutan umum berhenti tepat di depan halte

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar