1. Int. Kamar Kayla, rumah Cencen. Sore Hari.
Cast : Kayla, Cencen/Cellia
(Kayla memainkan ponselnya di atas tempat tidurnya. Sambil mendengarkan musik kesukaannya)
Kayla
“malam Minggu, masak iya aku di rumah saja. Mau keluar juga mana boleh sama ayah. Apa gua coba telpon Cencen saja ya? Yakalik dia mau ke rumah gua atau bagaimana begitu”
(Kayla mencoba mengubungi Cencen yang sedang duduk santai melihat serial drama Korea)
Kayla
“Hallo Cen?”
Cencen
“hahh??? Apa? Ganggu saja ya lu”
(gerutu Cencen sambil tetap menonton serial dramanya itu)
Kayla
“ihh gajelas banget sih lu. Dimana lu? Sama siapa? ngapain?”
Cencen
“di rumah lah. Kenapa ihhh cepet ngomong”
(Cencen mengambil remote dan menjeda drama yang ia tonton)
Kayla
“main sini luu, gua bosen ini, mana ayah di rumah kan nggak mungkin gua dibolehin buat pergi jalan, jadi lu sini dulu deh, ntar kita gampangg”
(Kayla bangkit dari tempat tidurnya kemudian menuju ke dekat jendela)
Cencen
“yaudah gua mandi dulu, ntar sekalian gua bilang kalau gua nginep di rumah lu”
(Cencen kemudian bergegas ke kamarnya)
2. Ext. rumah Ratan. Sore hari.
Cast : Ratan, Reyman, Fahri
(Ratan mencuci motor di depan pagar rumahnya bersama dengan Reyman dan Fahri)
Ratan
“Itu ambil dulu kainnya, mau lu cuci pakai baju lu kalau ngga lu ambil?”
(Ratan kesal kepada Reyman)
Reyman
“Iya iya, gak usah bentak-bentak juga bisa nggak sih!”
(Reyman meninggalkan Ratan dan Fahri menuju ke dalam rumah untuk mengambil kain”
Fahri
“Tan? Bulan kemarin Whatsapp gua dah”
Ratan
“ngapain? Jangan lu tikung yaa. Wahh gak gua maafin lu kalau sampe dia lu tikung”
(Ratan menunjukkan ekspresi kesal pada Fahri)
Fahri
“yaa Allah, gilak kali lu mikir begitu Tan, gua juga masih tahu diri kalau lu itu lagi deketin Bulan”
(Fahri meninggalkan Ratan menyusul Reyman)
Ratan
“Rey!!!!! Mana sih lama amat”
3. Int. Rumah Kayla. Malam hari.
Cast : Kayla, Cencen, Bunda
(Cencen datang di rumah Kayla, kemudian berjalan menuju ke pintu depan rumah Kayla lalu disambut oleh Bunda)
Bunda
“Ehh Cencen, sama siapa tadi?”
(tanya Bunda sembari membuka kan pintu untuk Cencen)
Cencen
“Assalamualaikum Bunda, Cencen sendiri dong, itu motornya disana”
(Cencen menyalami tangan bunda)
Bunda
“yaudah sana masuk Kayla di kamar”
(Bunda meninggalkan Cencen dan pergi menuju mobil)
Cencen
“Kaylaaa aku datanggg!!!!”
(Cencen memasuki ruangan dengan meletakkan tas nya di kursi kamar Kayla dan menuju ke Kayla yang sedang duduk di dekat jendela)
Kayla
“ehhh cepet banget dah”
(Kayla beranjak dari duduknya mengambil minuman kemudian duduk lagi)
Cencen
“kita mau keluar nggak?”
Kayla
“boleh, kita ke cafe Mocca saja ya nongkrong disana”
(Kayla sembari meminum minumannya)
Cencen
“kalo begitu aku ganti baju dulu, pinje jaket kamu yaa, sama pinjem alat make up nya”
(Cencen sembari tersenum lalu bergegas mengganti pakaian dan bersiap sementara Kayla juga bersiap dengan berganti baju)
4. Int. Rumah Ratan. Malam hari.
Cast : Ratan, Reyman, Nenda
(Ratan sedang duduk di kursi di teras rumahnya kemudian disusul oleh Nenda dan Reyman)
Ratan
“Nenda masak apa?”
(Ratan sembari memainkan ponselnya)
Nendaa
“Nenda Cuma masak ayam sama tumis”
(Nenda sembari duduk di dekat Ratan)
Reyman
“temenin ke depan yuk Tan! Gua mau ketemu sama teman gua”
(Reyman datang dan berdiri di dekat Ratan)
Ratan
“kemana sih? Biasanya juga sendiri atau nggak sama Fahri”
Reyman
“mau nggak? Kalau nggak mau yaudah gua pergi sendiri”
(Reyman sembari berjalan menunjuk pada Bulan yang ada di langit, melihat kode itu, Ratan paham lalu mengejar Reyman)
Ratan
“ehh iya gua ikut”
5. Int/Ext. rumah Kayla, di dalam mobil. Malam hari.
Cast : Ayah, Bunda, Kayla, Cencen, Demas, Yuyut
(Yuyut sedang menyuapi Demas di ruangan tengah rumah Kayla, kemudian Kayla melewati dan pergi bersama Cencen)
Kayla
“Mbak Yut, nitip Demas sebentar yaa, saya mau pergi sama Cencen sebentar”
(Kayla mendekati Yuyut dan Demas)
Yuyut
“Iya non, sudah bilang Bapak sama ibuk?”
Kayla
“Iya ini saya mau telfon”
(Kayla mengambil ponselnya di tas kemudian menghubungi Bunda)
CUT TO
(Ayah dan Bunda sedang dalam perjalanan menuju ke rumah saudaranya)
Suara ponsel berbunyi...
Kayla
“Hallo, Assalamualaikum Bun?”
Bunda
“Waalaikumsalam Kak, kenapa?”
(Bunda melirik ke arah Ayah)
Kayla
“Kayla mau nemenin Cencen beli sesuatu di swalayan, boleh ya Bun?”
(Kayla melirik ke arah Cencen dan mengedipkan mata)
Bunda
“Ya sudah hati-hati yaa kak, nggak usah pulang malem”
(Kayla menutup telponnya dan Ayah terus melirik Bunda)
Bunda
“Kenapa ya?”
(Bunda sembari menaruh ponselnya ke dalam tas lagi)
Ayah
“Kayla mau kemana?”
Bunda
“Mau nganterin Cencen ke supermarket yah, nggak papa lo, paling Cuma sebentar”
Ayah
“Kebiasaan kok, pergi kalau ayah bunda nya nggak ada jadi adeknya sama siapa to di rumah”
(Muka ayah kesal dan tetap fokus ke depan)
CUT TO
(Yuyut menemani Demas menonton tv, Cencen dan Kayla hendak berangkat)
Kayla
“Dem, kakak berangkat dulu, nanti kalau sudah nonton tv nya cepet tidur”
(Kayla mendekati Demas)
Demas
“Tapi beliin jajan nanti”
(Demas bermuka kesaal terhadap Kayla)
Kayla
“Iya nanti kakak beliin, sudah daa, yuk mba Yuyut, Assalamualaikum”
(Kayla meninggalkan Yuyut dan Demas)
Cencen
“Dadah Demas dadah Mbak Yuyut”
(Cencen menyusul Kayla dan melambaikan tangan kepada Yuyut dan Demas)
6. Int. Dalam mobil Kayla, dalam mobil Ratan. Malam hari.
Cast : Kayla, Cencen, Ratan, Reyman
(Cencen memasuki mobil Kayla dengan Kayla yang sudah siap di dalamnya)
Kayla
“Nanti kita lewat depan rumahnya Ratan ya Cen”
Cencen
“Sudah saya duga. Kapan sih Kay, lu bisa lupa begitu sama Ratan, Ratan lagi Rat..”
Kayla
“Ihhhh apaan sih Cen, yang penting kan sekarang Ratan lagi nggak punya cewek, kalau Ratan punya cewek juga gua nggak ganggu dia”
Cencen
“Ya tapi, dia saja nggak peduli sama lu, lu nya masih saja ngarepin dia kayak gini, gua saja capek Kay”
(Cencen memalingkan wajahnya ke kaca samping)
CUT TO
(Ratan dan Reyman di mobil dengan Ratan yang mengendarai)
Reyman
“Gua itu tadi janjian sama Bulan, mau ketemu, sebagai adik yang baik, gua kasih kesempatan lu buat bisa deketin Bulan”
Ratan
“Yaa gua mana tahu sih, lu bilang Cuma mau ke cafe, aneh dong gua ke cafe sama lu berdua doang, ehh tapi semoga gua bisa deket yaa sama dia, dia cantik banget sihh, parah”
Reyman
“iyaa aamiin dahh, tapi bagaimana memang respon dia waktu kemarin lu chat?”
(Reyman beralih menghadap Ratan)
Ratan
“Yaa baik sih, Cuma belum bisa ketebak bakalan suka nggak sama gua”
(Ratan senyum-senyum dan tetap fokus menyetir)
CUT TO
Cencen
“astaga lulewat rumah Ratan beneran?”
(Cencen melongo melihat ke arah luar mobil)
Kayla
“ya lu pikir gua bercanda begitu?”
(Kayla terus menatap ke arah depan sambil melihat sekeliling untuk melihat rumah Ratan)
Cencen
“ehh ehh Kay, kayaknya Ratan nggak ada di rumah deh”
(Cencen melihat ke arah rumah Ratan)
Kayla
“iya yaa, rumahnya sepi, mobilnya nggak ada”
(Kayla menghentikan mobilnya)
Cencen
“udah deh kita ke cafe saja ayo, apa disini gila lu yaa”
(Cencen dengan muka kesalnya)
Kayla
“Iya iya bawel banget dah”
(Kayla mengendarai mobilnya untuk putar balik)
7. Int. Cafe Moca. Malam hari.
Cast : Kayla, Cencen, Ratan, Reyman, Bulan
(Kayla dan Cencen memasuki Cafe dan duduk di kursi)
Cencen
“pesen apa lu?”
(Cencen membuka menu yang ada di meja)
Kayla
“biasa minumnya coklat sama kentang yang spicy ya”
(Kayla membuka ponselnya)
V.O Kayla
“Loh ini kan di cafe ini, Ratan sama siapa kok ada tas cewek di mejanya”
(Kayla melhat status whatsapp milik Reyman)
Kayla
“ehh Cen, waktu lu mesen tadi di deket jendela ada meja warna putih ya?”
Cencen
“dimana? Disitu?”
(menunjuk ke arah meja putih)
Kayla
“iyaa disitu, ada Ratan?”
Cencen
“Lahhh mana saya tahu. Tapi tapi yang keliatan Cuma cewek pakai baju putih sih”
Kayla
“astaga, berarti bener”
(Kayla mundur dari meja dan tertunduk lesu)
Cencen
“ihh kenapa lu, kebiasaan, tiba-tiba badmood begitu”
(Kayla hanya menggelengkan kepala)
CUT TO
(Ratan, Reyman, dan Bulan sedang duduk sambil menikmati hidangannya di meja, lalu tiba-tiba Ratan memfoto Bulan yang sedang minum)
Bulan
“ehh, kamu foto aku ya?”
(Bulan berusaha mengambil ponsel Ratan)
Ratan
“nggak papa kan? Buat simpenan saja, siapa tahu nanti aku kangen kamu, kan aku bisa buat lihat foto ini”
(Ratan menunjukkan foto di ponselnya sambil tersenyum)
Bulan
“Ihh aku malu Rat!!! Hapus dong!!”
(Bulan berusaha mengambil ponsel Ratan)
Reyman
“kayaknya gua ganggu nih, gua cabut duluan saja yaa”
(Reyman berdiri dari kursi)
Bulan
“loh, kok duluan sih, kan datengnya barengan, masa mau cabut duluan”
(Bulan berusaha menahan Reyman)
Ratan
“Yaudah kamu bawa saja mobilnya ntar aku gampang”
(Ratan memberikan kunci mobilnya kepada Reyman)
Reyman
“okee, baik-baik yaa Lan, gua titip abang gua, haha!”
(Reyman meninggalkan Ratan dan Bulan menuju keluar cafe)
Bulan
“Ihh kok adeknya boleh pulang duluan sih, kan aku jadi canggung kalau berduaan sama kamu gini”
(Bulan tersipu malu dan sedikit menjauh duduknya dari Ratan)
Ratan
“ya ampun, biasa saja kali, santai saja, memang kamu malu duduk berdua sama aku kayak gini?”
Bulan
“bukan malu sama orang-orang loh ya, tapi malu sama kamu, aneh, soalnya kan biasanya aku keluar sama Reyman”
Ratan
“Habis ini kayaknya aku yang bakal gantiin posisinya Rey”
(Ratan sambil melirik ke atas dan tersenyum)
Bulan
“maksudnya?”
(Bulan menarik kedua alisnya)
CUT TO
(Pesanan Kayla dan Cencen sudah tersaji di atas meja, tapi raut wajah Kayla semakin muram)
Cencen
“Lu mau biarin es lu meleleh terus rasanya hambar?”
(Cencen meminum minumannya)
Kayla
“Gua jadi nggak nafsu ini, kita langsung pulang ya habis ini”
(Kayla menarik minumannya namun tidak diminum)
Cencen
“apa? Ihh gila ya lu, ngapain kita ke cafe kalau nggak mau makan menikmati malam ini, makan dulu sih, apa kok ingin cepet-cepet pulang?”
Kayla
“paan sih, dibilangin nggak mood ya nggak mood, nii gua sudah minum es nya, kentangnya lu saja yang makan”
(Kayla meminum minumannya dan menyodorkan kentang ke Cencen)
Cencen
“kenapa sih?”
Kayla
“ini”
(Kayla menunjukkan status Reyman yang ia lihat tadi)
Cencen
“Ratan lagi Ratan lagi, sudah kalik Kay, lu tuh sudah 2 tahun putus sama dia, masih saja lu mikirin dia, hello dia pernah mikirin lu nggak?”
(Cencen berbicara dengan nada keras)
Kayla
“apaan sih Cen, jangan keras-keras dong, gaada malu ya lu”
(Kayla menutup mulut Cencen dengan kedua tangannya)
CUT TO
(Bulan dan Ratan sedang berfoto berdua)
Bulan
“sudah jam 21.00 aku pulang ya”
(Bulan melihat ke arah tangannya untuk memastikan jam)
Ratan
“emm, aku anter yaa?”
Bulan
“nggak usah aku naik taksi online saja”
Ratan
“sudah malem Lan, nggak papa, aku temenin naik taksinya”
Bulan
“lah terus kamu nanti pulangnya bagaimana?”
Ratan
“nanti kalau aku gampang, kan aku laki-laki!”
(Ratan membusungkan dada)
Bulan
“yaudah deh boleh, aku pesen dari HP aku ya”
(Bulan mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan aplikasinya kepada Ratan)
Ratan
“iya boleh, kalau begitu aku bayar ini semua dulu ya”
(Ratan berdiri dari kursinya menuju ke kasir)
CUT TO
(Kayla dan Cencen bersiap untuk pulang)
Kayla
“Lu saja ya yang bayar, ini uangnya aku langsung ke mobil”
(Kayla memberikan uang lalu meninggalkan Cencen menuju ke mobilnya)
Cencen
“wah parah ini anak”
(Cencen melihat pada Kayla yang sudah menjauh darinya)
CUT TO
(Ratan berada di kasir telah selesai membayar)
Ratan
“Makasih ya mbak”
(Ratan berbalik arah)
Cencen
“Ehh Ratan, disini juga?”
(Cencen menepuk bahu Ratan)
Ratan
“Ehh Cen, iyaa ini, sudah mau balik tapi, lu sama siapa?”
Cencen
“Sama Kay tadi, tapi sudah duluan ke mobil”
(Cencen menunjuk ke arah luar Cafe)
Ratan
“owalah, yaudah gua duluan yaa!”
(Ratan melambaikan tangan ke Cencen)
Cencen
“ehh bentar Tan, sama siapa lu?”
(Cencen berusaha memanggil Ratan yang sudah berjalan meninggalkannya)
Ratan
“sama eheem”
(Ratan melihat ke arah Cencen sambil tertawa bahagia)
CUT TO
Bulan
“Sudah Rat?”
Ratan
“Udan Lan, yuk pulang”
(Ratan mengulurkan tangan ke Bulan)
Bulan
“Yuk”
(Bulan meraih tangan Ratan)
CUT TO
(Cencen memasuki mobil)
Cencen
“Ihh gua apa lu yang nyetir?”
(Cencen membuka pintu)
Kayla
“Lu lah, mau cari mati kalau gua yang bawa?”
(Setelah menjawab Kayla menutup pintu)
Cencen
“Gua tadi ketemu sama Ratan”
(Cencen memakai sabuk pengaman dan menyalakan mobilnya)
Kayla
“serius? Dimana?”
(Kayla kaget dan menghadap ke arah Cencen)
Cencen
“di kasir lah, dia habis bayar”
Kayla
“teruss? Dia bilang apa? Atau dia sama siapa?”
(Kayla memegang tangan Cencen yang sedang menyetir)
Cencen
“ihh awas tangan lu! Dia sendiri, tanya gua sama siapa”
(Cencen berusaha melepaskan tangan Kayla)
Kayla
“Terus? Pas dia tahu lu kesini sama gua? Dia bagaimana?”
Cencen
“Yaa dia biasa saja, terus gua tanya dia sama siapa, terus dia jawab sambil jalan pergi katanya sama ehem begitu”
Kayla
“ihh bener-bener nyebelin deh”
(Kayla mendorong tangan Cencen)
Cencen
“Ihh gilaa Lu Kay!!! Mau mati? Lu pikir nyawa kita ada tujuh kaya kucing??!!”
(Cencen berusaha tetap tenang meski sempat oleng dalam menyetir)
8. Int/Ext. dalam taksi online, dalam mobil Kayla, depan rumah Bulan. Malam hari.
Cast : Kayla, Ratan, Cencen, Bulan
(Bulan dan Ratan di dalam taksi)
Ratan
“nanti kalau sudah sampe rumah langsung bersih-bersih terus tidur ya, jangan begadang”
(Ratan sambil menatap Bulan)
Bulan
“Iya, kamu juga kalau sudah sampe rumah kabarin ya”
(Bulan tersenyum malu)
CUT TO
Cencen
“kita langsung pulang ini?”
(Cencen melirik pada Kayla)
Kayla
“Iyaa lah, mau kemana lagi coba”
(Kayla mengotak atik ponsel)
Cencen
“yaa siapa tahu mau kabur kemana begitu”
(Cencen tertawa)
Kayla
“ehh Cen, kok gua mikir cewek yang sama Ratan tadi Bulan yaa?”
(Kayla meletakkan ponselnya melihat ke depan)
Cencen
“Hah? Kok Bulan? Tahu darimana lu?”
Kayla
“firasat saja sih, soalnya ini status dia di instagram juga boomerang pakai tas yang ada di meja Ratan tadi, mungkin nggak ya?”
(Kayla melirik keatas seolah tak yakin)
Cencen
“yaa bisa saja sih, Cuma kan tas kayak begitu nggak Cuma satu”
Kayla
“kalau sampai benar ini Bulan, wahh gatau lagi gua”
(Kayla menaruh ponselnya di tas kemudian memandang ke arah luar jendela mobil)
CUT TO
Ratan
“ini rumah kamu kan?”
(Ratan menunjuk pada rumah Bulan)
Bulan
“iyaa, aku turun yaa”
(Bulan turun dari taksi online diikuti Ratan)
Bulan
“Mau mampir dulu nggak?”
Ratan
“aduh nggak berani aku Lan, kapan-kapan saja, sudah malem juga soalnya”
Bulan
“yaudah aku masuk yaa, kamu hati-hati”
(Bulan meninggalkan Ratan sambil saling melambaikan tangan, kemudian Ratan memasuki Taksi online lagi)
9. Int. Rumah Kayla. Malam hari.
Cast : Kayla, Cencen, Bunda, Ayah, Demas
(Kayla dan Cencen memasuki rumah)
Kayla
“lu langsung masuk saja, gua mau ke kamar Demas dulu”
(Kayla meninggalkan Cencen menuju kamar Demas)
Kayla
“Mas? Sudah tidur?”
(Kayla masuk ke kamar Demas)
Bunda
“Baru pulang?”
(Bunda muncul dari kamar mandi kamar Demas)
Kayla
“Astagfirullah Bunda, iya bun, baru balik, terus mau liat Demas tidur belum”
(Kayla kaget dengan suara Bunda)
Bunda
“Sudah sana ke kamar terus tidur, Cencen tidur disini kan?”
Kayla
“ya sudah bun, iya, Cencen disini”
(Kayla mendekati Bunda lalu mencium bunda)
Bunda
“selamat malam Kay”
(Bunda mencium kening Kayla kemudian Kayla meninggalkan kamar Demas)
Ayah
“habis darimana kak?”
Kayla
“astaga ayah, Kay kaget. Kay dari luar sama Cencen”
(Kayla mendekat ke Ayah yang sedang duduk di kursi di depan tv)
Ayah
“sama Cencen doang?”
Kayla
“iya yah, masya allah”
(Kayla bergegas meninggalkan ayahnya)
Ayah
“langsung tidur kak”
(Kayla hanya mengangguk dan menuju ke kamarnya)
Cencen
“gua langsung tidur ya Kay, ngantuk”
(Cencen sudah berbaring di atas kasur dan menyiapkan selimutnya)
Kayla
“parah lu, gua mau curhat sama siapa kalau lu tidur?”
(Kayla duduk di dekat Cencen)
Cencen
“astagaa, mau curhat apalagi Kayla?”
(Cencen membuka selimutnya dan melirik Kayla)
Kayla
“Ratan kira-kira masih bisa sama gua nggak ya?”
Cencen
“Ratan Ratan Ratan, yaa gua nggak tahu lah, gak mungkin deh”
(Cencen membelakangi Kayla)
Kayla
“Yaa Allah, jahatnya sama teman sendiri ngomongnya begitu”
(Kayla bersuara payau)
Cencen
“Ya lu pikir sendiri dahh. Sudah gua mau tidur, jangan ganggu”
(Cencen tidur)
Kayla
“bener-bener lu ya Cen”
(Kayla duduk di meja dekat jendela sembari melihat beberapa foto kenangan dia dengan Ratan)
V.O Kayla
“Apa lu nggak inget Tan, gua pernah bilang bakalan tetap disini, gua bakalan ada buat lu, gua yang sudah kenal Ibumu, Papamu, bahkan Nenda, dan eyangmu. Lu fikir gua Cuma kehilangan lu sebagai pacar gua sebelumnya? Gua juga kehilangan mereka Tan, kenapa sih lu tega banget, lu tega jauhin gua, ninggalin gua bahkan lu lupa sama janji lu buat kembali sama gua”
(Kayla menangis di meja itu)