SENSITIF
1. Bertengkar lagi

FADE INT.

SC.1. INT, RUMAH TYPE 36 DENGAN 2 KAMAR, RUANG TAMU SAMPAI KAMAR - MALAM

Raya memasuki rumahnya dengan wajah kesal. Sebelum masuk ia sudah mendengar pertengkaran antara Ayah dan Ibunya dari halaman rumah. Raya terus berjalan melewati kamar kedua orang tuanya yang masih ribut kemudian memasuki kamarnya yang disana sudah ada Ziko Dan Mega adik-adiknya. Mereka duduk di tempat tidur saling berpelukan sambil menangis. Ziko adik laki-laki kelas 3 SD dan Mega Adik perempuannya yang masih duduk di kelas 2 SMA. Raya menarik nafas dalam kemudian menutup pintu kamar.

 

SC.2. INT, KAMAR RAYA DAN ADIKNYA MEGA UKURAN 2X4M - MALAM

RAYA
Kali ini itu dua manusia bertengkar karena apa? (Wajah datar Sambil membuka jilbabnya, diluar masih terdengar suara ayah dan ibunya yang masih ribut)

MEGA

Gak Tau kak. Ayah sama ibu kan memang Ribut setia saat. Kasihan Ziko ketakutan. Lama-lama kena mental juga nih anak. (Sambil membelai Rambut Ziko)

RAYA

Ah lemah banget kalau Cuma gara-gara ini kena mental. Dia kan anak laki-laki (wajah datar sambil duduk di depan meja rias dan membersihkan wajahnya dari makeup)

MEGA

Kakakkk, kok kakak gitu sih ngomongnya. Ziko kan masih kecil kak. Ziko jangan dengarin kata kak Raya ya. Tenang ya, ada kak Mega disini (Memegang bahu ziko dan menatap matanya dengan lembut)

RAYA

Kamu itu anak laki-laki Ziko. Harus kuat, harus berani. Punya orang tua yang tiap hari ribut jangan kamu jadikan sebagai alasan untuk membuat kamu Lemah.

MEGA

Kak Raya cukup! Dia juga gak bakal ngerti maksud kakak. Lagian kakak kenapa sih sensitif banget sama adek sendiri juga. Heran deh. Jangan jutek kali kak sama adek sendiri. (Wajah Kesal)

ZIKO

Memasang wajah sedih campur takut melihat Raya. Ia semakin memeluk erat Mega dengan Kuat. Ia sudah berhenti menangis.

Prangg...(Suara benda kaca pecah berasal dari kamar orang tua Raya disusul dengan teriakan Ibu Raya)

Raya dan Mega saling pandang karena kaget.

Raya langsung berdiri dan berlari keluar kamarnya menuju kamar orangtuanya.

 

SC.3. INT, KAMAR ORANG TUA RAYA – MALAM

           Raya membuka pintu kamar orangtuanya dan hal pertama yang ia lihat adalah ibunya tersungkur menangis di lantai kamar. Pecahan vas bunga berserakan di lantai. Raya berlari ke ibunya dan membantunya untuk duduk di atas tempat tidur.

RAYA

(Matanya melihat ke pipi ibunya yang merah dan sudut bibir ibunya yang berdarah)

Ayah pukul ibu? (Melihat sinis ke ayahnya)

AYAH

Ya. Karena ibu kamu itu kurang ajar. Istri yang gak tahu diuntung. Istri durhaka. (Berdiri menunjuk-nunjuk ibu Raya)

RAYA

(Seketika berdiri menantang ayahnya) Terus ayah disebut apa? Kalau ibu ayah bilang istri durhaka, Terus ayah disebut suami apa? Suami apa namanya yang tega ongkang-ongkang kaki di rumah gak kerja, Cuma ngandalin anak istri untuk biaya hidup? (Mata berkaca-kaca, nafas terengah-engah)

AYAH

Ini didikan kamu ke anak kamu? Anak kamu kurang ajar sama ayahnya. Memang istri gak becus kamu (menunjuk-nunjuk ibu raya)

RAYA

Ayah, ibu gak pernah ngajarin kami untuk kurang ajar sama ayah. Tapi sikap ayah yang buat kami jadi seperti ini. Ayah gak pernah jadi contoh yang baik untuk kami. Ayah ibu fikir kami bahagia hidup diantara orang tua yang setiap hari kelahi? Kami capek. Ayah juga bersikaplah seperti seorang ayah, seorang suami. Jangan seperti pecundang!

 

AYAH

(Seketika menampar pipi Raya) Anak kurang ajar!

RAYA

(Memegang pipinya yang terasa panas dan sakit. Airmatanya mengaliR seiring dengan darah di sudut bibirnya. Nafasnya terdengar kuat)

IBU

Kamu kurang ajar bang, kamu gak berhak mukulin Raya. Selain tidak bisa jadi suami kamu juga gagal menjadi ayah (Ibu mengusap sudut bibir Raya)

RAYA

(Menepis tangan ibunya) Lebih baik ayah dan ibu pisah aja. (Kemudian pergi meninggalkan kamar orang tuanya)


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar