PENYIHIR DARI KUBURAN KARANG ANYAR
4. Di Dapur Sihir Zippy

7 INT. DAPUR CANGGIH ZIPPY - EVENING

Atap dan dinding dapur sihir si Zippy yang super canggih itu dihiasi dengan atraksi bioluminesensi yang menyala dari cacing glitter alias glow worms hadiah dari Mahaguru yang berburu cacing yang mengeluarkan cahaya alami dengan indah itu di gua Waitomo, Selandia Baru. Si Zippy kadang-kadang bermimpi bisa bersemedi bersama Mahaguru di gua Waitomo. Itu akan diungkap nanti di tengah cerita.

Anyway, terdapat kunang-kunang yang menyala terang berterbangan kian kemari dalam kandang kaca yang dibolongi sebagai ventilator di bagian sampingnya. Kandang itu dihiasi seperti taman mini yang indah layaknya dunia peri. Di kandang lain, ada cacing-cacing larva kumbang yang juga menyala seperti neon, nama kerennya Railroad Worm

Si Zippy memindahkan gelas lab berisi cairan hijau menyala itu kembali ke tempat semula, di mana ada lingkaran hijau bekas tetesan cairannya. Ia mengeluarkan

Bayangan MAHAGURU DAW'SARIE a.k.a Mahaguru (101) dan dirinya yang sedang uji praktek membuat formula cairan "darah alternatif" dari sari cahaya kunang-kunang, tampak dalam awan putih dengan garis luar yang gemerlap dengan cahaya hijau-merah dengan bola-bola awan mirip staircases dengan gambaran ingatan lain yang saling berkaitan keluar dari kepala si Zippy. 

MAHAGURU: (V.O.)

Bahkan di era paling gelap sekalipun, jangan pernah berputus harapan dari Cahaya. Cahaya, yang sebenarnya merupakan sari do'a, adalah sumber ilmu pengetahuan, percikannya dapat memberikan pencerahan kepada orang lain, dan tentunya penyembuhan. Dengannya, kita bisa

Si Zippy menyedot cairan ajaib dari kunang-kunang dan larva kumbang itu. Ia menyedot cairan dari lampu-lampu binatang-binatang itu dengan jarum suntik.

MAHAGURU: (V.O.)

Karena itu, kembangbiakkanlah glow worms dari gua Waitomo ini! Agar ilmumu bereskalasi dengan cepat menembus waktu!

Tiba-tiba, Zippy seperti teringatkan sesuatu. Ia menoleh ke arah batu karang yang tampak tak elok di atas meja kerjanya, yang dipake buat naruh bolpen.

SFX: Suara pintu loteng DIGEDOR.

8 RUMAH KELUARGA AURELIUS - SIANG

Dari dalam dapur rumahnya sendiri, HYMAN AURELIUS (42) ayahnya si Zippy, menggedor-gedor sebuah pintu menuju ruang khusus yang menjadi dapur sihir si Zippy. Dari mukanya, laki-laki Indo-Belanda berambut pirang seperti warna zaitun ini tampak seperti sedang high.

Terdengar teriakan si Zippy dari dalam. 

ZIPPY: (V.O.)
Come in! Nggak dikunci, koq!

Hyman masuk ke dalam. Matanya langsung menerawang, seperti teler. 

HYMAN:
Papa baru bikin hymne khusus bakal mantra kamu. Nih, Papa bacain, ya? 
ZIPPY:
OK, please...
HYMAN:
The fume of the bubbles is the weirdest babble... For it’s the pebbles that stipples to steadfast cobbles towards the stables... The chores for the horses are the nails hits for the pros... But, psst, psst, psst, that don’t mean as they suppose...
(ambil nafas dulu)

Zippy tertawa. 

ZIPPY:
Hahaha... Nail shits! Taik kuku! Hahahaha... Yes, they suppose my work is just a nail shit! But... It’s actually...

(mengetok meja dengan ujung jarinya dua kali)

Nails hits...
HYMAN:
Yes! So... Bla-dibla, dibla-diblue... Turn your red blood into this blue... But, boy, keep the coast clear for she arrives from the drift... Lodged forever into the reef, reef, reef... So, be with it, walk along with your grandpa’s feet, now and whenever you want to go...
ZIPPY:
Beautiful! Tapi, koq Papa bisa, sih bikin rima yang indah dalam bahasa Indonesia, kayak melangkah dengan kaki kakek? Terus, batu karang dengan sekarang... 
HYMAN:
Karena, walau bagaimana pun, Papa percaya bahwa kita semua berasal dari akar rumpun yang sama. Nenek Dyonisa tidak semata-mata mewariskan batu karang itu, kalau karang tersebut tidak memiliki arti dan nilai tersendiri dalam keluarga kita.

Sekali lagi, Zippy menoleh ke arah batu karang di atas mejanya. Tiba-tiba, sebuah awan ajaib dengan cahaya putih kehijau-hijauan yang menyala muncul. Mahaguru muncul, melambaikan kedua tangannya seperti mengelap kaca dari dalam atan ajaib itu. Itu sebenarnya, memang kaca komputer super-canggihnya Mahaguru.

MAHAGURU:

Holla, Zippy...! 
ZIPPY:
(menoleh sekilas pada Mahaguru)
Hey, Mahaguru!

MAHAGURU:

Sorry, ada yang saya lupa! Bolpen tinta biru punya saya ketinggalan! 

Zippy menoleh lagi.

P.O.V ZIPPY: Tangan Mahaguru keluar dari awan ajaibnya, mencomot pulpen bermata ruby biru bertinta biru yang tampak dari dinding selobong emasnya yang tembus pandang, dari batu karang yang bolong-bolong warisan Oma Dyonisa yang dijadikan tempat penyimpanan pulpen itu.

ZIPPY:
Heu... Kirain nggak bakal inget lagi! Lagi ditungguin sampe bener-bener lupa!
MAHAGURU:
Hey! Kamu sudah punya dua bolpen dari saya! Yang merah dan yang biru! Jangan lupa apa yang harus kamu buat dengan dua tinta itu! 
ZIPPY:
Tinta merah untuk mengonsep ramuan untuk mengubah hidup agar lebih baik walaupun kadang terjadi sebaliknya, dan tinta biru untuk menuliskan bahan-bahan yang perlu dicari dan obat klien yang harus diresepkan.
MAHAGURU:
Correct! Sekarang, saya pamit mau pergi lagi.
ZIPPY:
Eh-eh, bentar, bentar! Kemaren gelas labku ada yang mindahin! Pasti Mahaguru ngoprek lagi di dapurku, ya?!!

MAHAGURU: (V.O)

You did it yourself! I saw how you did it. It was your own oprecation!
ZIPPY:
Which oprecation? Aku punya banyak oprekasi, tapi nggak pernah lupa setiap fasenya!
(melipat tangan di dada)
Aku ingatkan sekali lagi, jangan pernah sentuh barang-barangku tanpa izin sepengetahuanku!
MAHAGURU:
Noted...




Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar