Daftar Bagian
1. TEASER
Tolong catat ini baik-baik: TIDAK BOLEH ADA KEKERASAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN!
2. SEQUENCE 1
Para mahasiswa baru tampak berlarian sampai-sampai tak sedikit yang saling bertabrakan.
3. SEQUENCE 2
Tiang ... kamu pindah, dong....
4. SEQUENCE 3
Kalian itu masih muda, jangan mau kalah sama Om-om!
5. SEQUENCE 4
Kayak nggak tahu aja kalo kerjanya senior itu cari-cari kesalahan anak baru!
6. SEQUENCE 5
Mendidik diri sendiri saja belum bisa, kok, mau sok-sokan mendidik orang lain?
7. SEQUENCE 6
Kalian anak baru ngapain di sini? Pergi sana!
8. SEQUENCE 7
Zaman berubah. Apa yang berlaku zaman kita dulu, mungkin udah nggak relevan lagi untuk sekarang.
9. SEQUENCE 8
Ayo! Katanya mau jadi jagoan?
10. SEQUENCE 9
Orientasi mahasiswa baru itu kalo dipegang senior pasti jatuhnya perpeloncoan. Ya nggak?
11. SEQUENCE 10
Ini kerjaan siapa, ya?
12. SEQUENCE 11
ENOUGH IS ENOUGH!
13. SEQUENCE 12
Kalo lo sebel sama gue, ya udah, lo cari aja temen lain!
14. SEQUENCE 13
Mengubah sesuatu itu tidak gampang. Perlu waktu.
15. SEQUENCE 14
Hak mahasiswa sebagai konsumen pendidikan yang MEMBAYAR.
16. SEQUENCE 15
Kertas ini adalah BUKTINYA!
17. SEQUENCE 16
Emangnya yang punya pendapat kayak gitu cuma gue?
18. SEQUENCE 17
Emangnya pada diapain aja, sih?
19. SEQUENCE 18
HIDUP MAHASISWA!
20. SEQUENCE 19
Sebenernya kenapa, sih, kita ngotot banget ngadain OSPEK?
21. SEQUENCE 20
Kami telah memutuskan beberapa hal.
22. SEQUENCE 21
Gue yang harusnya berterima kasih ke elo.
23. SEQUENCE 22
Terus nanti gue balas dendam lagi ke junior gue? Terus selesainya kapan?
24. SEQUENCE 23
IKAT PINGGANGNYA MANA???
8. SEQUENCE 7

15. EXT. KAMPUS – KANTIN – SIANG

Cast: Natasha – Devan

 

LS kantin outdoor yang penuh mahasiswa, zoom in menuju satu per satu meja, dan berhenti di meja tempat dua orang mahasiswa sedang duduk berhadap-hadapan. Di atas meja terdapat dua buah mangkuk, satu berisi bakso kuah dan satunya lagi berisi mie ayam, dengan dua gelas es teh.

 

NATASHA

(mencampur potongan ayam ke mie dengan sumpit) Jeffrey tuh….

 

DEVAN

(sambil mengaduk bakso kuah di mangkoknya) Kenapa?

 

NATASHA

Kadang gue ngerasa kalo dia kelewat belagu. Baru juga tingkat dua padahal. Baru tahun lalu dia di-OSPEK.

 

DEVAN

Namanya juga baru ngerasain jadi senior. Biasa.

 

NATASHA

Tapi norak. Apalagi soal Pak Rektor itu. Sok-sokan di depan anak baru tapi nggak kenal rektor sendiri.

 

DEVAN

(tertawa) Memangnya lu hafal tampang Pak Rektor?

 

NATASHA

Setidaknya gue nggak akan nunjuk-nunjuk bapak-bapak apalagi sampai ngomong OM-OM SUDAH TUA.

 

Devan tertawa.

 

NATASHA

Gue khawatir kalo insiden-insiden kayak gini terjadi terus, acara kita bisa batal.

 

DEVAN

Gue juga mikir begitu.

 

NATASHA

Kalo sampai TKM gagal. Kepengurusan gue bisa dipertanyakan.

 

DEVAN

(sambil menyeruput kuah bakso) Makanya, kita harus bisa tarik-ulur. Kalo Pak Setyo bilang nggak boleh ada kekerasan, ya mending kita turutin.

 

NATASHA

Ngomong-ngomong, udah ada kabar dari Pak Setyo? Soal TKM akhir minggu nanti.

 

DEVAN

(mengangkat bahu) Belum, tuh.

 

NATASHA

Lu follow up, dong.

 

DEVAN

Iya. Ntar gue telepon Pak Setyo.

 

Camera pan to beberapa mahasiswa baru yang tengah membeli jajanan di kantin. Beberapa yang lain menyebar mencari tempat duduk. Dua orang mahasiswa baru melewati tempat Devan dan Natasha.

 

MAHASISWA BARU

Permisi, Kak.

 

Devan tersenyum. Sementara mata Natasha mengikuti kedua mahasiswa baru tersebut.

 

Camera follow kedua mahasiswa baru itu.

 

NATASHA

Jaman kita OSPEK dulu mana berani kita jajan di kantin.

 

DEVAN

Emangnya ada aturan yang melarang mereka jajan di kantin?

 

NATASHA

Ya enggak, sih. Tapi itu kan kayak semacam tradisi, kode etik. Ya gitulah. Anak-anak baru harus paham hal-hal tidak tertulis seperti itu juga.

 

DEVAN

Kalo menurut gue, sih, (lalu menyeruput kuah bakso terakhir, kemudian beralih menyedot es tehnya) biarin aja. Nggak usah diterusin tradisi yang kayak gitu.

 

NATASHA

Enak banget!

 

DEVAN

Jaman berubah, Sha. Apa yang berlaku jaman kita dulu, mungkin udah nggak relevan lagi untuk sekarang.

 

NATASHA

Eh, tahu nggak? Kemarin ada lho anak baru masuk ke kafe, terus diusir sama senior. Denger dari cerita anak-anak, sih.

 

DEVAN

(menatap Natasha) Oh iya? (menyedot minumannya) Itu kabar baik atau buruk?

 

NATASHA

(tertawa kecil, lalu menyedot minumannya juga) Di satu sisi gue setuju karena anak baru kadang perlu diajarin sedikit unggah-ungguh. (menyedot minumannya lagi) Di sisi lain, gue juga khawatir kalo yang kayak gini bikin Pak Setyo makin nggak percaya sama kita.

 

DEVAN

(tertawa kecil) Kafe emang kayak tempat sakralnya anak-anak, ya? (menghabiskan minumannya)

 

NATASHA

Jaman gue masih anak baru, jangankan ke kafe, ke kantin aja nggak berani. (lalu melirik sekumpulan mahasiswa baru yang sedang menikmati makan siangnya di salah satu sisi kantin)

 

Camera pan to para mahasiswa baru yang sedang makan. Tampak mereka tengah mengobrol sambil sesekali tertawa.

 

DISSOLVE TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar