Mom War
7. Scene 61-70 (Perubahan)

61.INT. RUMAH CITRA. WARUNG. SIANG                      

Kita melihat Citra sedang membuka warung. Dia merapikan beberapa barang yang sedikit berantakan. Lalu ada dua orang pembeli yang datang.

PEMBELI 1

Mbak Cit, saya beli minyak goreng yang dua liter ya.

Citra melihat ke arah rak tempat minyak. Hanya ada minyak satu liter tersisa satu buah.

CITRA

Yah, Mbak. Minyaknya tinggal yang 1 liter.

PEMBELI 1

Yah, ga jadi deh. Saya beli di minimarket aja.

Pembeli satu pergi dari warung.

PEMBELI 2

Saya beli sabun cuci piring sama sabun mandi yang biasa.

Citra mengecek rak dan tidak menemukan apa yang diinginkan pembeli.

CITRA

Tinggal sabun colek, Bu. Terus sabun yang biasa ibu beli juga lagi habis. Mau ganti yang lain?

Citra tahu kalau pembeli langganannya itu mulai kesal.

PEMBELI 2

(kesal)

Duh, Mbak Citra ini niat jualan gak sih? Dari tadi orang beli kok, enggak ada terus. Bikin repot aja jadinya.

CITRA

Maaf ya, Bu. Mungkin nanti sore saya baru sempet belanja lagi.

Pembeli dua pergi. Citra menghela napas sambil duduk di kursi dengan lemas. Dia tampak tidak bersemangat sama sekali.

CUT TO:

62.EXT. SEKOLAH. HALAMAN. SIANG                                  

Kita melihat Via dan Bayu sedang duduk sambil memakan es krim. Ada Sofi yang menemani mereka. Lalu datang Citra dengan tergopoh-gopoh dan napas yang terengah-engah karena habis berlari.

CITRA (KE BAYU)

Maaf ya, Sayang. Mama terlambat jemput kamu.

Selagi mengatur napasnya, Citra melihat ke arah Sofi dengan sinis.

CITRA (CONT’D)

Yuk, kita pulang sekarang.

Citra menarik tangan Bayu dengan pelan.

SOFI

Harusnya tadi kalo elo lagi sibuk bisa bilang ke gue. Biar gue yang antar Bayu pulang.

CITRA

(sedikit ketus)

Enggak perlu. Makasih ya, udah temenin Bayu.

Sofi tampak kesal. Dia juga menarik Via untuk segera pergi.

SOFI

(menyindir Citra)

Ayo, Vi. Kita pulang. Kasian Pak Ujang udah nungguin dari tadi.

Via dan Sofi pergi dengan Via yang saling melambaikan tangan pada Bayu.

BAYU

Ma, tadi Via bawa bekal masakan maminya. Enak banget, Ma. Hampir mirip kayak masakan mama.

Citra memandang Bayu dengan kesal. Dari yang kita tahu kalau kekesalannya diperuntukan ke Sofi. Lalu Citra duduk di tempat Bayu tadi. Dia menarik Bayu mendekat.

CITRA

Eh, Bay. Selama mama enggak ada tadi, tante Sofi ngomongin soal mama nggak?

Bayu menggeleng dengan polos.

BAYU

Tante Sofi enggak ada omongan apa-apa soal mama.

DISSOLVE TO:

63.INT. RUMAH SOFI. KAMAR UTAMA. MALAM

Kita melihat Sofi sedang mengenakan skincare di depan meja rias. Kemudian Indra datang dari dalam kamar mandi dan sudah mengenakan piyama tidur. Indra duduk di ujung kasur, tidak jauh dari belakang Sofi.

INDRA

Terus sekarang kamu maunya gimana? Cari kerjaan lain atau diam di rumah aja?

SOFI

Maksudnya jadi IRT yang ngurus semua kerjaan rumah?

INDRA

Kalo soal pekerjaan rumah kan, sudah ada Bik Tuti. Kamu bisa kerjakan hal lain yang kamu mau. Misalnya ... buatin makanan untuk Via dan aku? Kata Via kemarin kamu bikin makanan enak untuk dia.

SOFI

Cuma kebetulan aja itu. Masakan yang lain belum tentu enak juga.

INDRA

(terkekeh kecil)

Jangan pesimis gitu dong. Kamu inget nggak, pas kita masih pacaran? Kamu juga pernah bikinin aku nasi goreng dan rasanya enak.

SOFI

Masa sih? kok aku lupa ya?

INDRA

Tapi aku enggak akan lupa momen itu.

Sofi selesai dengan kegiatannya. Dia berbalik menghadap Indra.

SOFI

Jadi mau kamu, aku masak?

INDRA

Terserah kamu. Dari awal kan, aku enggak pernah maksa kamu untuk melakukan pekerjaan rumah.

Sofi tampak memikirkan sesuatu.

DISSOLVE TO:

64.INT. RUMAH SOFI. KAMAR ART. PAGI

Kita melihat Sofi mengetuk pintu kamar Bik Tuti. Baru sekali ketukan, Bik Tuti pun membuka pintu.

TUTI

Ada apa, Bu?

SOFI

Hari ini bibik tolong bersih-bersih dapur aja ya. Pekerjaan rumah yang lain biar saya yang urus.

Bik Tuti tampak bingung dan ketakutan.

TUTI

Kenapa, Bu? Saya enggak akan dipecat kan?

SOFI

Enggak, Bik. Saya masih butuh bibik kok buat bantu-bantu. Tapi untuk ke depannya saya mau coba selesain kerjaan rumah. Kita bagi-bagi tugas aja. Oke?

TUTI

Iya, Bu. Saya manut aja.

Sofi bergegas dengan wajah semringah.

CUT TO

65.INT. RUMAH SOFI. PAGI

MONTAGE : Sofi memulai beberapa pekerjaan rumah. Pertama, dia membersihkan semua debu di setiap ruangan dengan vacum cleaner. Setelah itu Sofi mengepel lantai. Wajah Sofi tampak bersemangat dan tidak terlihat kelelahan sama sekali. Kemudian Sofi menghampiri Bik Tuti yang baru selesai merapikan dapur. Lantas Sofi mulai memasak sesuatu. Setelah selesai, Sofi menghidangkan makanan di meja makan.

CUT TO

66.INT. RUMAH SOFI. RUANG MAKAN. PAGI

Kita melihat Indra dan Via sudah duduk rapi di kursi. Mereka memperhatikan lauk pauk di depannya dengan takjub. Kemudian Sofi datang membawa wadah berisi air minum dan ikut bergabung bersama suami, serta anaknya.

INDRA

Wah, keliatannya enak-enak semua nih. Perut papi langsung keroncongan.

VIA

Iya, Pih. Via juga laper banget nih.

Sofi tersenyum senang. Lantas dia mulai mengambilkan nasi dan lauk ke piring Indra, lalu Via secara bergantian.

INDRA

Makasih ya, sayang.

Mereka mulai menyantap makanan dengan lahap. Indra dan Via tertegun karena masakan Sofi benar-benar lezat.

SOFI

Gimana rasa masakannya?

INDRA

Tolong jangan ajak aku ngomong dulu ya. Aku harus abisin semua makanan enak ini.

Sofi terkekeh. Wajahnya semringah dan berbinar. Sama halnya dengan Via yang begitu lahap.

CUT TO

67.INT. RUMAH SOFI. RUANG TENGAH. SIANG

Kita melihat Sofi sedang berkutat dengan ponselnya. Kemudian Via datang menghampiri.

VIA

Mih, kita main ke rumah Bayu yuk.

Sofi menghentikan kegiatannya. Dia menoleh ke Via.

SOFI

Emangnya Via mau ngapain? Ada PR yang harus dikerjain bareng?

VIA

Enggak, Mih. Via cuma mau main aja sama Bayu. Sekarang kan, Via udah jarang main sama Bayu. Kalo di sekolah, Via main sama anak-anak cewek dan Bayu juga mainnya sama temen-temennya.

SOFI

Hemmm ... Gimana kalau Via bantuin mami bikin kue cokelat dulu sebelum ke rumah Bayu? Nanti kita bawain kue cokelatnya buat Bayu.

VIA

Mau, Mih. Masak sama mami seru.

SOFI

Yaudah, yuk.

Mereka beranjak ke dapur.

DISSOLVE TO:

68.INT. RUMAH CITRA. RUANG TAMU. SORE                      

Kita melihat Sofi dan Via sudah duduk di ruang tamu bersama Bayu. Lalu dari arah dalam Citra datang sambil membawa piring berisikan kue cokelat yang sudah dipotong-potong. Citra meletakannya ke meja. Bayu dan Via langsung mengambil potongan kue itu.

SOFI

Gimana, Bay? Enak enggak kue buatan tante?

Bayu mengangguk sambil mengunyah kue dengan lahap.

BAYU

Enak banget, Tante. Makasih ya, udah bawain kue buat Bayu.

Sofi mengelus kepala belakang Bayu.

SOFI

Sama-sama, Sayang.

Wajah Citra datar. Dia seperti tidak begitu suka dengan kedatangan Sofi yang tiba-tiba. Citra melirik sinis ke arah kue cokelat yang tampak legit itu.

BAYU

Vi, kita ke ruang tengah yuk. Ada banyak buku yang mau aku tunjukin.

Via melihat ke mamanya dan Sofi memberi anggukan. Bayu dan Via pun berpindah ke ruang tengah.

SOFI

Eh, Cit. Ternyata jadi IRT itu seru juga ya. Selama gue udah enggak ngantor, gue bisa mengeksplor rumah. Ternyata enggak cape-cape banget kalo kita jalaninnya dengan happy. Dan yang paling gue suka, saat masak bareng Via. Ya ampun itu tuh …

CITRA

(ketus)

Elo ada perlu apa ke sini?

SOFI

Gue cuma mau main aja, kok. Tadi Via yang duluan ngajakin ke sini. Lagian udah lama juga kan, kita enggak saling berkunjung begini? Kapan-kapan gantian elo yang ke rumah gue, ajak Bowo dan Bayu. Biar gue masakin yang enak-enak.

CITRA

Maksud elo apa sih, Sof?

Sofi tampak bingung.

SOFI

Gimana apanya?

CITRA

Elo ke sini emang sengaja kan, mau pamer soal kue cokelat itu?B Terus ngapain elo cerita tentang keseruan elo jadi IRT? Bukannya kemarin-kemarin elo malah ngeremehin gue yang cuma jadi IRT? Tapi kenapa sekarang elo malah berbalik begini?

SOFI

(semakin bingung)

Elo ngomong apa sih, Cit? Gue beneran enggak ngerti. Elo aneh deh.

CITRA

Enggak usah sok pura-pura enggak tau. Apa elo lupa sama ucapan lo sebelumnya? Dengan lantangnya elo ngeremehin pekerjaan IRT di depan orang-orang?

INSERT : SCENE 25

SOFI

(meninggikan suaranya)

Oh, jadi selama ini elo tersinggung sama ucapan gue yang itu?

Citra diam dengan wajah merah menahan emosi.

SOFI (CONT’D)

Kalo emang elo sakit hati, kenapa elo enggak langsung bilang? Harus ya, elo jadi ngerajuk kayak anak kecil gini?

Citra melotot dan semakin tidak terima dengan ucapan Sofi.

INTERCUT TO:

69.EXT. RUMAH CITRA. TERAS. SORE                           

Kita melihat Bowo dan Indra sedang berbincang sesuatu. Mereka tidak begitu serius. Lalu terdengar dari arah dalam suara samar-samar Sofi dan Citra yang sedang berdebat. Lalu Bowo dan Indra saling pandang. Mereka berdiri dan berjalan ke arah dalam.

INTERCUT TO:

70.INT. RUMAH CITRA. RUANG TAMU. SORE                     

Kita melihat Citra dan Sofi saling menatap tajam dan penuh emosi. Lalu Citra berdiri.

CITRA

Anak kecil elo bilang?! Orang yang suka merendahkan pekerjaan orang lain, apa itu enggak lebih bersikap childish?

Kita melihat Bayu dan Via berlari dari arah ruang tengah dan berdiri di balik pilar yang menghubungkan ke ruang tamu. Mereka mengintip dari sana. Dari arah luar, Bowo dan Indra datang.

BOWO

Ada apa ini?

Sofi berdiri sambil mengambil tasnya.

SOFI

Via, ayo kita pulang!

Sofi berjalan lebih dulu keluar. Diikuti oleh Via dan Indra yang tampak bingung. Begitupun dengan Bowo yang tidak mengerti dengan keadaan di depannya.

CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar