5. MIDWAY #5

INT. MOBIL CAHYA - BEBERAPA WAKTU KEMUDIAN

Abisatya menyetir mobil sedangkan di sebelahnya ada Dewi, mereka terlihat canggung.

ABISATYA

Lu nanti diam di mobil aja.

DEWI

Sorry, gua sedikit egois. Gua cuma ingin mastiin

lu sama kakak gua aman,

gua khawatir dan gua gak bisa ngapa-ngapain.

ABISATYA

Lain kali jangan kaya gini lagi Dew.

DEWI

Iya.

Abisatya terlihat marah dan Dewi hanya diam.

EXT. MOBIL CAHYA - SAME TIME

Bagian belakang mobil pick up itu ditutupi terpal, di dalamnya ada Cahya dan Joko yang sedang bersembunyi. Mereka tertidur bersebelahan dan sama-sama menghadap ke atas.

CAHYA

Ehm.

JOKO

Apaan?

CAHYA

Lu tau kan Dewi dan Abisatya deket?

JOKO

Ya.

CAHYA

Lu setuju gak?

JOKO

Ya..gua tau Abisatya orangnya baik,

gua gimana Dewi aja.

CAHYA

Ohh...bagus lah, oh iya.

Gimana perasaan lu kalau

sehabis ini lu bakal dipenjara?

JOKO

Bercanda lu kaya gini ya?

CAHYA

Hahaha..Yaa gua juga penasaran sih.

JOKO

Yaudah yang penting Dewi

dapat perlindungan, gua takutnya dia dan

Jaka jadi target selanjutnya.

CAHYA

Baik juga lu.

INT. MOBIL CAHYA - CONTINUOUS

Abisatya sedang menyetir mobil, namun dia menyadari ada dua mobil dari lawan arah. Menyadari itu Abisatya mengetuk bagian mobil di belakang kepalanya, memberi sinyal untuk Cahya dan Joko kalau ada seseorang yang datang.

ABISATYA

Tenang Dew, lu kaya biasa aja.

DEWI

I..Iya Sat.

Ke dua mobil itu akhirnya di depan mereka, lampu mobil itu hingga menyilaukan Abisatya dan Dewi. Walau pun ke dua mobil itu lewat, Abisatya tetap memperhatikan mereka melewati kaca spion. Tiba-tiba terlihat dari kaca spion, ke dua mobil itu berputar arah dengan cepat dan mengikuti Abisatya dari belakang.

ABISATYA

Kayaknya mereka anak buah Pak Rahmat!

DEWI

Gimana ini Sat?

Abisatya mengetuk dua kali memberi sinyal ke Cahya dan Joko.

EXT. MOBI CAHYA - SAME TIME

Terdengar ketukan dua kali.

CAHYA

Dua kali!

JOKO

Bentar gua liat dulu.

Joko merangkak hingga ke ujung mobil dan mengintip melewati celah kecil.

JOKO

Dua mobil!

CAHYA

Siapa?

JOKO

Kayaknya anak buah Pak Rahmat.

CAHYA

Tunggu sampai mereka dekat dulu.

Dari belakang salah satu mobil anak buah Pak Rahmat, terlihat seseorang mengeluarkan senjata api dan menembaknya ke arah mobil pick up. Mengenai bagian atas mobil.

JOKO

Mereka mulai menembak!

CAHYA

Setelah tembakan berikutnya!

Orang tersebut menembak lagi dan ketika orang tersebut berhenti menembak Cahya dan Joko bersiap.

CAHYA

Satya! Pertahanin!... Sekarang Joko!

Joko membuka terpal dan dia duduk dengan tumpuan di lutut sambil di membuka terpal, Joko mengangkat sesuatu yang seperti papan namun terbuat dari besi.

JOKO

Ahhhhkkk...

Joko menembak dengan submachine gun ke arah mobil yang tadi menembaki mereka, Joko berhasil menembak pengemudi di mobil itu, membuat mobil itu keluar dari jalur.

CAHYA

Awas Joko!

Mobil ke dua yang berada di belakang mobil sebelumnya, mulai menembaki Joko. Untungnya karena peringatan dari Cahya tembakan dari mobil itu tidak mengenai Joko karena Joko bersembunyi di balik papan besi.

JOKO

Cahya! bilang ke Satya, jangan sampai ke susul.

CAHYA

Ya!...Satya! Tancap Gas!

Orang di mobil tersebut kembali menghujani mobil Cahya dengan peluru, hingga tiba-tiba mobil berbelok membuat Joko berguling dan terbentur ke samping.

INT. MOBIL CAHYA - CONTINUOUS

Dewi memegang lengan Abisatya karena Abisatya melaju dengan kencangnya, jalanan sekarang berliku-liku terpaksa Abisatya membuat belokan-belokan tajam.

DEWI

Satya Awas!

Terlihat penggembala bersama kerbau-kerbaunya sedang menyebrang jalan hingga setengah jalan tertutupi, Abisatya berhasil menghindarinya walau harus membanting setir membuat Joko dan Cahya terguncang di belakang, begitu juga Dewi yang semakin mengecangkan pegangannya. Berbeda dengan mobil di belakang mereka, mobil tersebut menabrak salah satu kerbau yang sedang menyebrang membuat kerbau tersebut terpental.

ABISATYA

Hampir..aja

Abisatya melihat Dewi yang tidak hanya memegang lengan Abisatya dengan kencang namun juga bersandar di pundaknya, tidak lama kemudian Dewi tersadar.

DEWI

Eh..sorry

ABISATYA

Ya gak apa-apa.

EXT. MOBI CAHYA - SAME TIMe

Joko dan Cahya terlihat habis terguncang-guncang dengan kencang.

JOKO

Mobil mereka melambat!

CAHYA

Mobil itu harus segera disingkirkan!

JOKO

Kejauhan! kalau deket kita yang bakal diserang mereka!

CAHYA

Kita coba dulu! Satya! kalau udah gua

kasih aba-aba lu langsung

ngerem sekuat tenaga!

ABISATYA (V.O)

Ya!!!

Terlihat mobil tersebut mulai kembali melaju dengan kencang, mobil itu lebih bagus dari pada mobil pick up milik Cahya ditambah ada dua orang yang menembaki Cahya dan Joko. Dengan senjata yang lebih bagus dari Cahya dan Joko, membuat Joko dan Cahya terpojok

CAHYA

Setelah belokan ini, bersiap Joko!

Ke dua mobil melewati tikungan tajam, Cahya dan Joko berpegangan ke mobil. Setelah tikungan tajam dilewati Cahya mengetuk mobil dua kali.

CAHYA

Sekarang!

Abisatya seketika menginjak rem sekuat tenaga, mobil di belakang terkejut dan saat itu mereka sedang tidak menembaki Cahya dan Joko. Setelah mobil Cahya mendekati mobil tersebut, Cahya dan Joko menunjukan dirinya dan mulai menghujani mobil belakang dengan peluru.

CAHYA

(berteriak)

Ahkkk!!...

JOKO

(berteriak)

Aaaa!!!...

Mobil Cahya terus berkurang kecepatannya dengan drastis hingga ditabrak oleh mobil di belakang, sementara itu Cahya dan Joko terus menembaki mobil di belakang tanpa ampun.

CAHYA

Gas!!!

Abisatya kembali menancapkan gasnya, membuat Jaka dan Cahya sedikit terdorong. Terlihat mobil yang tadi mengejar, bagian depannya sudah hancur dan akhirnya keluar jalur.

JOKO

Hah..hah..hah..Akhirnya.

Cahya memeriksa amunisi senjatanya dan terlihat kosong, begitu juga Joko yang amunisinya sama kosongnya dengan Cahya. Cahya dan Joko melepas genggaman ke senjatanya lalu Cahya mengulurkan kepalan tangannya untuk tos dengan Joko, Joko menerimanya.

INT. MOBIL CAHYA - CONTINUOUS

Dewi terlihat lega dengan keadaan yang sudah aman sedangkan Abisatya tetap fokus, saat Dewi memperbaiki cara duduknya kaki Dewi membentur tas Joko. Karena penasaran Dewi membukanya, melihat isinya dan terkejut karena terdapat senjata api.

ABISATYA

Apa yang kamu temukan?

DEWI

Senjata Joko.

Dewi mengeluarkan senjata api Joko dari tasnya.

ABISATYA

Cek amunisinya dulu.

DEWI

Caranya?

ABISATYA

Sini aku ajarin, sesampainya di

Pak Rahmat senjata ini kamu pakai.

Dewi terkejut karena Abisatya mempercayakan Dewi untuk memegang senjata.

DEWI

Oke.

INT. MOBIL MAFIA THAILAND - SAME TIME

Mafia Thailand hampir sampai di perbatasan.

MAFIA THAILAND

(bahasa thailand)

Setelah ini kita sembunyikan semuanya,

gunakan mobil biasa

buat dikirim ke dermaga.

MAFIA THAILAND 2

(bahasa thailand)

Baik.

MAFIA THAILAND

(bahasa thailand)

Orang sini bodoh-bodoh.

EXT. JALAN PERBATASAN - CONTINUOUS

Di pinggir jalan banyak polisi bersenjata menunggu kedatangan mafia Thailand, di jalan sudah di jaring berpaku khusus.

PETUGAS

Pak! Sebentar lagi mereka lewat.

KEPALA KEPOLISIAN

Bersiap semuanya!

Terdengar rombongan kendaraan motor dan mobil, tidak lama kemudian rombongan mafia thailand datang dan semuanya terkena jaring paku membuat ban kendaraan mereka kempes, mobil paling depan tergelincir, begitu juga dengan beberapa pengendara motor.

INT. MOBIL MAFIA THAILAND - continuous

Mafia Thailand ini bangun dan melihat mobil yang dia kendarai sudah tergelincir, suara polisi dari luar terdengar kurang jelas begitu juga pengelihatannya yang sedikit kabur. Dia berusaha keluar dari mobil tersebut, tiba-tiba dia ditarik oleh seseorang dan memaksanya untuk tiarap, tidak lama kemudian dia di borgol. Perlahan pendengaran dan pengelihatannya membaik.

EXT. JALAN PERBATASAN - CONTINUOUS

Mafia Thailand itu kini bisa melihat dan mendengar jelas, bahwa bawahannya semuanya tertangkap polisi. Saat itu dia berusaha menggerakan tangannya namun sudah diborgol, lalu dia dihampiri oleh kepala kepolisian.

KEPALA KEPOLISIAN

Akhirnya tertangkap juga kamu.

Kepala kepolisian menjenggut rambut kepala mafia Thailand yang sedang tiarap hingga kepalanya sedikit terangkat.

MAFIA THAILAND

(bahasa thailand)

Lepaskan! lepas!

KEPALA KEPOLISIAN

Saya tau kamu bisa berbahasa indonesia,

saya pastikan kamu nyaman di Penjara.

Kepala kepolisian melepas jenggutan dan mengusap tangannya ke celananya.

MAFIA THAILAND

Lepaskan saya! anda menyesal karena sudah

menangkap saya! Ayah saya akan

membalaskan dendamnya!

KEPALA KEPOLISIAN

Berisik.

Petugas menghampiri kepala kepolisian.

PETUGAS

Pak, barang sudah diamankan dan

semua tersangka sudah ditangkap.

KEPALA KEPOLISIAN

Bagus, sebagian antar mereka (tersangka)

dan sebagian lagi ikuti saya,

kita berangkat sekarang.

Petugas itu pergi melaksanakan perintah kepala kepolisian, sedangkan kepala kepolisian melihat mafia thailand lalu berjalan melewatinya sambil menginjak badannya dengan sengaja.

MAFIA THAILAND

Ahk..

EXT. gudang - same time (subuh)

Mobil Cahya diparkirkan tepat dekat gudang markas Pa Rahmat berada. Abisatya, Cahya dan Joko sedang bersiap, Joko menggunakan senjata cadangan sedangkan Cahya sedang mengisi amunisi, Abisatya menghampiri Dewi yang tetap duduk di dalam mobil.

ABISATYA

Kamu jaga mobil ini.

DEWI

Ya, Kamu hati-hati.

ABISATYA

Ya, Aku berangkat dulu.

Abisatya menghampiri Joko dan Cahya.

ABISATYA

Ayo.

CAHYA & Joko

Ya.

Mereka bertiga berjalan menjauhi mobil, saat Joko melewati mobil dia melirik ke dalam mobil dan melihat raut wajah Dewi yang terlihat sangat khawatir pada Abisatya. Membuat Joko merenung sesaat namun tidak lama kemudian raut wajahnya penuh keyakinan, akhirnya ketiga orang itu berjalan dengan penuh keyakinan yang tergambar di wajah mereka.

INT. GUDANG - continuous

Dari dalam gudang Bodyguard mengintip melewati jendela dan melihat Joko sedang berjalan sendirian melewati lahan depan gudang yang biasa dijadikan lahan parkir, setelah melihatnya Bodyguard memberitahu Bodyguard lain yang berada di ruangan bos (Pak Rahmat).

BODYGUARD

Joko datang membawa senjata.

BODYGUARD 2 (v.o)

Oke.

BODYGUARD

Untuk berjaga-jaga amankan Bapak.

BODYGUARD 2 (V.O)

Baik.

INT. RUANGAN BOS - SAME TIME

BODYGUARD 2

Pak dikabarkan Joko sedang

datang membawa senjata,

kemungkinan besar dia ingin melukai bapak.

Pak Rahmat (Bos) sedang duduk, terlihat pusing karena masalah yang terus ada.

BOS

Yaudah apalagi! Bunuh dia!

BODYGUARD 2

Baik pak!

Bodyguard 2 menghubungi Bodyguard

BODYGUARD 2

Bunuh Joko.

BODYGUARD (V.O)

Baik.

INT. GUDANG - CONTINUOUS

Bodyguard ini mengambil shotgun namun saat dia melihat ke arah jendela lagi, Joko sudah tidak ada. Karena terkejut Bodyguard tersebut berjalan mundur, terlihat dari wajahnya panik dan berpikir di mana Joko berada saat itu juga dia menyadari di jendela sebelah kanan ada seseorang. Cahya langsung menembaki Bodyguard itu hingga bodyguard tersebut terkena 3 tembakan, namun bodyguard yang jatuh dan darah keluar dari dadanya masih sempat memberikan pesan.

BODYGUARD

3 Orang!

INT. RUANGAN BOS - SAME TIME

BODYGUARD (V.O)

3 Orang!

Lalu terdengar suara tembakan lain, tidak ada pesan lanjutan dari Bodyguard.

BODYGUARD 2

Pak! ada 3 orang menyelundup kesini.

BOS

Katanya Joko! dua orang lagi siapa!

BODYGUARD 2

Saya tidak tau, untuk sekarang lebih baik

bapak lari terlebih dahulu.

BOS

Dasar gak guna kalian!

Bos bersiap-siap dengan membawa pistolnya di saku jaket sedangkan Bodyguard 2 membawa shotgun.

BODYGUARD 2

Mari pak.

Mereka berdua keluar melewati pintu yang tersembunyi di belakang, saat mereka keluar dari ruang tidak lama kemudian Abisatya, Cahya dan Joko masuk kedalam ruangan.

CAHYA

Mereka kabur!

ABISATYA(CONT'D)

Lihat!

Abisatya menunjuk ke arah pintu tersembunyi.

ABISATYA(CONT'D)

Mereka lewat situ!

Ketiga orang tersebut keluar melewati pintu.

EXT. gudang - continuous

Saat Abisatya, Cahya dan Joko keluar, mereka melihat ada yang bergerak di dalam kebun jagung tersebut. Tanpa pikir panjang mereka memasuki kebun jagung tersebut yang tumbuhan jagungnya tinggi-tinggi hingga sulit untuk melihat ataupun bergerak.

INT. kebun jagung - continuous

Bodyguard 2 menunjukan jalan bagi Bos (Pa Rahmat).

BODYGUARD 2

Saya akan menahan mereka, Bapak lewat sini saja.

BOS

Bunuh mereka!

BODYGUARD 2

Baik!

Bos pergi meninggalkan Bodyguard 2, Bodyguard 2 berjaga dengan waspada.

INT. KEBUN JAGUNG - same time

Di sisi Abisatya, Cahya dan Joko. Mereka berjalan dengan perlahan, namun Abisatya mendegar percakapan Bodyguard 2 dengan Bos.

BOS (V.O)

Bunuh mereka!

BODYGUARD 2 (V.O)

Baik

Abisatya memberi isyarat untuk tidak bergerak lebih lanjut.

ABISATYA

(berbisik)

Sstt...ada.

Abisatya yang sedang menunggu kesempatan untuk menyergap Bodyguard 2, melihat di depannya ada seekor kucing yang baru saja buang air besar. Setelah membuang kotoran kucing itu melihat ke arah Abisatya, melihat itu Abisatya berusaha untuk tidak bergerak namun kucing tersebut tetap bergerak dan ketika akan lari, kucing itu mengeluarkan suara yang membuat Bodyguard 2 menembak ke arah kucing itu berada.

Terlihat badan kucing itu hancur beserta tumbuhan jagung di sekiarnya, Bodyguard 2 melihat kalau itu hanya kucing akhirnya menyadari ada seseorang di sebelah kucing itu.

BODYGUARD 2

Di situ ya...

Saat Bodyguard 2 mengkokang senjatanya, secara bersamaan Abisatya menembakan senjatanya ke arah Bodyguard 2 namun tidak mengenainya. Walau pun begitu Bodyguard 2 kehilangan fokusnya dan Abisatya, Cahya dan Joko memanfaatkannya untuk berpencar.

Mereka akhirnya berpisah sedangkan Bodyguard 2 menembakan senjatanya ke arah suara yang ada namun tidak mengenai siapapun

BODYGUARD 2

Sial...

Bodyguard 2 ikut berlari mengikuti suara yang ada.

INT. KEBUN JAGUNG - CONTINUOUS

Di sisi lain Bos (Pak Rahmat) terlihat tersesat, berulang kali bos mengambil belokan yang entah kemana ujungnya.

INT. MOBIL CAHYA - CONTINUOUS

Di dalam mobil Dewi memegang erat senjata api ditangannya, dia melihat jam dan mulai menyalakan mobil. Untuk menenangkan pikirannya, Dewi menyalakan radio dan saat itu radio sedang memutar lagu pop terkenal yang membuat Dewi menganggukan kepalanya mengikuti irama lagu.

INT. KEBUN JAGUNG - CONTINUOUS

Abisatya terus berlari karena dia mendengar ada suara yang seolah-olah sedang mengejarnya. Setelah berlari dikit Abisatya memutuskan diam dan membalikan badan untuk menodong senjata apinya ke arah yang mengejarnya, setelah berdiam dan menodongkan senjata tiba-tiba dari sumber suara itu keluar lah Cahya. Membuat Abisatya kaget.

CAHYA

Jangan tembak, ini gua sat!

ABISATYA

Hampir gua tembak lu, kirain siapa.

CAHYA

Gua tadi liat lu ke arah sini makannya gua ikutin.

ABISATYA

Joko mana?

CAHYA

Dia lari ke arah sana.

Cahya menunjuk arah yang berlawanan dengan dia dan Abisatya.

ABISATYA

Hah..yauda kita kesana, sebelum

Bodyguardnya Pak Rahmat

bertemu dengan Joko.

Tiba-tiba Bodyguard 2 muncul saat Abisatya dan Cahya sedang berbicara, Bodyguard 2 terkejut melihatnya begitu juga dengan Cahya dan Abisatya. Cahya langsung melompat dan menangkap Bodyguard 2, hingga mereka jatuh ke tanah.

Bodyguard 2 berusaha menembakan shotgunnya ke arah Cahya namun gagal.

INT. MOBIL CAHYA - CONTINUOUS

Dewi yang sedang mendengar lagu terkejut dengan suara tembakan yang terdengar sangat dekat dengannya, sesaat dia mematikan radio namun tidak lama kemudian dia menaikan volume radionya.

INT. KEBUN JAGUNG - CONTINUOUS

Bodyguard 2 yang sedang kesusahan dan berusaha mencoba menembak Cahya namun gagal terkena tendangan tepat di wajah, tendangan itu berasal dari Abisatya. Setelah menendang beberapa kali, Abisatya merebut shotgunnya dan menodongnya ke arah Bodyguard 2.

ABISATYA

Diam gak lo!

Seketika Bodyguard 2 itu diam.

CAHYA

Hah..hah..hah bikin cape aja.

Cahya memborgol Bodyguard 2 dan memaksanya untuk berdiri dan berjalan.

CAHYA

Lewat sini!

Cahya berkata sambil memaksa Bodyguard 2 untuk berjalan

ABISATYA

Tinggal nyari Joko dan Pak Rahmat.

CAHYA

Ya.

Cahya dan Abisatya berjalan sambil menggiring Bodyguard 2 untuk jalan.

INT. KEBUN JAGUNG - CONTINUOUS

Di sisi lain, Bos (Pak Rahmat) berlari sekuat tenaga hingga dia bertemu dengan Joko yang baru saja lari. Mereka berdua saling menatap satu sama lain, mereka berdua kelelahan terlihat dari nafas mereka dan secara bersamaan Joko dan Pak Rahmat mengeluarkan pistolnya lalu menembak satu sama lain.

BOS

Ahk..

JOKO

Ahk..

Joko tertembak di pahanya sedangkan Pak Rahmat tertembak di lengannya, membuat Pak Rahmat melepas senjata apinya namun di sisi lain Joko kesakitan dan saat Joko menundukan kepalanya, Pak Rahmat langsung menghampirinya dan menendang pistol yang sedang dipegang oleh Joko. Pistol Joko terlempar cukup jauh, saat Joko ingin mengambilnya Pak Rahmat kembali menendang Joko tepat ke mukanya.

BOS

Mengganggu saja!

Joko terjatuh ke tanah dan Pak Rahmat kembali menendang wajah Joko sesaat setelah menendang Joko, Pak Rahmat berlari kembali.

Joko berusaha mengambil senjata apinya namun kesulitan karena tendangan dari Pak Rahmat membuat pengelihatannya buram.

INT. MOBIL CAHYA - CONTINUOUS

Dewi yang sedang mendengarkan musik, dengan pistol di tangannya melihat ada seseorang yang keluar dari kebun jagung. Dewi berusaha melihat dengan jelas siapa orang itu, ternyata orang itu adalah Pak Rahmat. Menyadari keberadaan mobil itu Pak Rahmat berusaha menjauh namun Dewi langsung melaju dengan mobil pick up tersebut dan mengejar Pak Rahmat.

DEWI

Berani-beraninya lu kabur!

EXT. GUDANG - CONTINUOUS

Saat di lahan parkir gudang Pak Rahmat tidak bisa berlari lebih cepat hingga Dewi berhasil menabraknya dari belakang, Pak Rahmat terjatuh hingga terguling di tanah.

INT. MOBIL CAHYA - CONTINUOUS

Dewi membuka pintu dan menghampiri Pak Rahmat, dengan membawa pistol milik Joko di tangannya.

DEWI

Woy!

EXT. GUDANG - CONTINUOUS

Pak Rahmat merangkak menjauh dari Dewi.

BOS

Sial..

DEWI

Mau kemana hah!

BOS

Dasar! sama saja seperti kakaknya,

sama-sama pengganggu! Bisnis yang

saya jalani ini hampir berjaya,

saya bisa menguasai Indonesia bahkan

Asia Tenggara kalau tidak ada serangga-serangga

pengganggu seperti kalian.

DEWI

Jangan pernah menjebak keluarga gua lagi.

BOS

Hah? Emangnya cewek kayak kamu bisa apa?

kalau berani, tembak saya!

INT. GUDANG - same time

Cahya dan Abisatya sedang mengikat Bodyguard 2 ke salah satu tiang yang ada, tiba-tiba terdengar dua suara tembakan.

CAHYA

Sat! Dewi!

Abisatya langsung berlari keluar gudang.

EXT. GUDANG - CONTINUOUS

Abisatya melihat Dewi yang baru saja menembak Pak Rahmat tepat di kedua betisnya.

ABISATYA

Dewi!

DEWI

Satya?

Abisatya memeluk Dewi.

ABISATYA

Kamu gak apa-apa?

DEWI

Gak apa-apa kok.

BOS

Aaaaaahhk....

CAHYA

Hebat juga lu Dew.

DEWI

Hehehe..

Joko keluar dari kebun jagung sambil terpincang-pincang.

JOKO

Ada apa?

DEWI

Kak kenapa?

JOKO

Paha...tertembak..

Joko duduk di tanah sambil meluruskan kakinya. Cahya, Abisatya dan Dewi menghampiri Joko.

DEWI

Gimana ini aku gak bawa P3K.

Dari kejauhan datang 3 mobil polisi.

ABISATYA

Syukur mereka datang tepat waktu.

CAHYA

Gak jadi mati lagi lu.

JOKO

Catat hutang nyawa gua sama lu,

nanti gua lunasin.

Joko tersenyum, mereka semua tersenyum. Ke tiga mobil polisi itu semakin dekat dengan mereka, hingga mereka terkena cahaya lampu dari ke tiga mobil itu.

EXT. WARKOP - PAGI

Di luar warkop terdapat beberapa mobil polisi, ambulan dan beberapa mobil dari saluran tv lokal.

reporter tv

Dikabarkan telah terjadi pertempuran antara dua kelompok mafia, beruntung polisi berhasil meredakan pertempuran tersebut. Ke dua anggota kelompok mafia tersebut berhasil ditangkap bahkan ketua dari salah satu kelompok mafia berhasil ditangkap.

Terliha mobil yang membawa Pak Rahmat dikerumuni reporter yang ingin bertanya.

INT. WARKOP - PAGI

Di dalam warkop terlihat Danu, Cahya dan Kepala kepolisian sedang berkumpul.

KEPALA KEPOLISIAN

Kata Cahya kamu membantu proses operasi ini ya?

DANU

Saya hanya membantu seadanya Pak

CAHYA

Udah terima aja Nu, berkat lu operasi kalajengking berhasil.

Kepala kepolisian dan Danu terdiam mendengar nama operasi tersebut.

KEPALA KEPOLISIAN

Lain kali gunakan nama yang lebih bagus.

DANU

Hahaha lu gak bisa namain sesuatu ya!

CAHYA

Itu udah bagus!

Danu dan Kepala kepolisian tertawa.

EXT. ambulan - pagi

Abisatya dan Dewi menemani Joko yang baru saja mendapatkan pertolongan pertama.

JOKO

Udah kalian istirahat saja dulu.

DEWI

Gak apa-apa kak.

JOKO

Lagi pula habis ini gua harus disidang dulu ya kan, Sat?

ABISATYA

Iya sesudah lu sembuh.

JOKO

Tuh Dew.

DEWI

Yaudah, gak apa-apa.

JOKO

Oh Jaka gimana?

DEWI

AH!, Jaka pasti khawatir!

JOKO

Satya, lu bisa anter Dewi ke rumah dulu gak?

ABISATYA

Bisa nanti gua izin dulu.

DEWI

Maaf ya kak aku tinggal dulu.

Tunggu di sini satya aku ambil barang dulu.

Dewi pergi mengambil tasnya di warkop.

JOKO

Gua titip Dewi ya.

ABISATYA

Lu belum tentu dipenjara kok.

JOKO

Hahaha makin berhutang gua sama lu dan Cahya.

ABISATYA

Santai aja.

Dewi kembali dengan membawa tasnya.

JOKO

Sok kalau kalian mau pergi, hati-hati.

DEWI

Kak aku tinggal dulu ya, nanti aku jenguk bareng Jaka.

JOKO

Ya.

ABISATYA

Gua cabut dulu.

JOKO

Iyaaa..

Joko melihat kepergian Dewi dan Abisatya, Joko terlihat tersenyum. Joko tidak sadar bahwa Cahya menghampirinya

CAHYA

Jadi nih direstuin

JOKO

Hahaha ya..boleh..lah

Cahya dan Joko tertawa.

INT. MOTOR ABISATYA - PAGI

Abisatya sedang membonceng Dewi, terlihat Dewi tersenyum sambil memeluk Abisatya dari belakang.

REPORTER TV (V.O)

...Pertempuran dua mafia ini

terjadi di pom bensin

yang terletak tepat

di tengah-tengah antara daerah

dan perbatasan kota yang hanya

terhubung dengan satu jalan saja.

Mereka berdua melaju menuju rumah Dewi.

THE END

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar