Lamunan Di Bawah Langit
1. ACT 1 - 10

1. INT. MOBIL — SIANG HARI

Gian duduk dengan seatbelt. Memandang ke langit dari jendela mobil. Tanpa berkata, menoleh ke Agam yang sedang menyetir, tersenyum. Kembali memandang gumpalan awan di langit.

 


2. EXT. DEPAN SEKOLAH SMA 1001 JAKARTA — PAGI HARI

Gian turun dari ojek. Menghela nafas. Melihat sekeliling. Mulai memasuki gerbang sekolah barunya. 

Nanmna berdiri di depan kelas yang tidak jauh dari gerebang. Melambai ke arah Gian.

NAMNA
Gian! 


Gian tergesa. Berjalan cepat menghampiri Namna.

GIAN
Gue di kelas mana, Nam? 


Namna menunjuk ke arah pintu.

NAMNA
Di kelas ini, bareng gue! Hehehe.


  

3. INT. KELAS, HARI PERTAMA MOS — PAGI HARI 

Gian dan Namna duduk di bangku ke dua dari belakang. Mengikuti rangkaian acara MOS (Masa Orientasi Siswa). Terdengar pintu kelas diketuk dari luar.

KAKAK KELAS #1
Masuk!


Dua anak laki-laki masuk ke dalam kelas dengan santai. Lalu berdiri di depan kelas, di sebelah para kakak kelas.

DAKSA
Maaf Kak, kita terlat.

KAKAK KELAS #1
Gue juga tau kalo kalian berdua telat!

KAKAK KELAS #2
Kenapa bisa telat? 

DAMAR
Macet, Kak. 

KAKAK KELAS #1
Klise!


Kakak kelas menunjuk dua kursi di baris paling depan yang masih kosong.

KAKAK KELAS #2
Cepet duduk!

 

  

4. INT. KELAS, TEMPAT DUDUK GIAN — SIANG HARI

Dua anak laki-laki mendatangi meja Gian dan Namna, hendak memindahkan tas mereka ke meja Gian dan Namna, yang berada di barisan kedua dari belakang.

Gian mendekap tas ransel hitamnya.

GIAN
Gue gak mau pindah!
 
DAKSA
Pokoknya lo harus pindah!
 
GIAN
Lo gak mau kalah ya sama perempuan?
Ini kan bangku gue!
 
DAKSA
Tapi di bangku ini gak ada tulisn nama lo!
Jadi pasti bangku ini bukan bangku lo!

 

Namna berdiri tolak pinggang, sambil berteriak dengan kencang.

NAMNA
TAPI KITA DULUAN YANG DUDUK DI SINI!

 

Kedua anak laki-laki menahan senyum, setengah kaget dengan teriakan Namna.

DAMAR
Tapi, perempuan tuh gak boleh duduk di belakang.

NAMNA
Aturannya siapa tuh kalo perempuan gak boleh duduk di belakang?
 
GIAN
Pokoknya kita berdua gak mau pindah tempat duduk!


Kedua anak laki-laki tidak bicara lagi, berlalu ke luar kelas, tersenyum saja.

 

 

5. INT. KELAS, HARI KEDUA MOS — PAGI HARI

Kakak kelas berwajah jutek, berkacamata, dan bernametag OSIS memasuki kelas. Bertolak pinggang, berjalan mengelilingi seisi kelas.

KAKAK KELAS #3
Lo maju ke depan!
 
DAKSA
Gue?
 
KAKAK KELAS #3
Iya, lo! Nama lo siapa?

 

Anak laki-laki itu maju ke depan kelas dengan santai. Berdiri disamping kakak kelas, menghadap ke semua murid.

DAKSA
Daksa
 
KAKAK KELAS #3
Nama lengkap!
 
DAKSA
Daksa Reskiantara
 
KAKAK KELAS #3
Ok, Daksa Reskiantara. Nyanyiin lagu balonku ada lima, ganti semua huruf vokalnya di E! Nyanyinya sambil ngeden!
 
DAKSA
Oke
 
KAKAK KELAS #3
Cepetan!
 
DAKSA
Belenke ede leme, eegkh... repe-repe wernenye, eegkh... heje keneng kelebe, eegkh... mereh mede den bere, eegkh... Meletes belen heje, eegkh... heteke senget kecew, eegkh... belenke tenggel empet, eegkh... kepegeng eret-eret, eegkh...
 
SEISI KELAS
(Tertawa)

KAKAK KELAS #3
Yang lain diem! 


Kakak kelas #3 mempersilahkan Daksa duduk lewat isyarat mata, kemudian berbicara rahasia ke telinga kakak kelas #1 dan kakak kelas #2, sebelum akhirnya pergi ke luar kelas.

KAKAK KELAS #2
Yang tadi mau ketawa tapi gak jadi, sekarang ketawa aja gak apa-apa.
 
SEISI KELAS
AH TELAT, KAK...



6. EXT. LAPANGAN SEKOLAH , HARI KETIGA MOS — PAGI HARI

Semua siswa-siswi baru berbaris di lapangan sekolah, melepas ratusan balon berwarna putih dan abu-abu, tanda berakhirnya rangkaian acara MOS.

 

  

7. INT. KELAS, KEJADIAN LUCU — PAGI HARI

Gian mengamati segala tingkah aneh, lucu dan jahil seiisi kelas.

Guru Fisika mengabsen anak-anak kelas X6 satu persatu.

GURU FISIKA
Hendrik Idaman

 

Daksa menyanyikan kalimat, meniru nada salah satu lagu The Changcuters.

DAKSA
Idaman... wanita... yeah!
 
SEISI KELAS
(Tertawa)
 
HENDRIK
(Tertuntuk, malu)

 

 

8. INT. KELAS, KEJADIAN LUCU — PAGI HARI

Gian mengamati segala tingkah aneh, lucu dan jahil seiisi kelas.

SLEVY
Lo buat nametag atau buat rumah-rumahan Barbie? Gimana caranya ngalungin ini ke leher?

 

Nasayu membolak-balikan nametagnya, kebingungan.

 

Gian menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan.

GIAN
Gede banget kayak kotak surat.
 
DAMAR
Dasar Oneng!
 
DAKSA
Oneng Bajuri

 

Nasayu cemberut berat, diiringi tawa seisi kelas.

NASAYU
Oneng! Oneng! Nama gue Nasayu!
 
DAMAR
Abisnya lo mirip sama oneng di sinetron Bajaj Bajuri!
 
SEISI KELAS
(Tertawa)

 

 

9. INT. KELAS, KEJADIAN LUCU — PAGI HARI

Gian mengamati segala tingkah aneh, lucu dan jahil seiisi kelas.

Daksa menutup jendela nako kelas, cipratan air hujan dan angin dari luar masuk lewat ke jendela kelas.

DAKSA
KIKIS, PEGANGAN!
 

Kikis berteriak, panik.

KIKIS
HAH! Kenapa?
 
DAKSA
Ada badai, nanti terbang loh!

 

Kikis yang bertubuh kurus, memasang muka sebal.

 

Daksa menepuk bahu Kikis sambil berjalan.

DAKSA
Tapi tenang aja Kis, badai ini pasti berlalu.
 
SEISI KELAS
(Tertawa)

 


10. INT. KELAS, KEJADIAN LUCU — PAGI HARI

Gian mengamati segala tingkah aneh, lucu dan jahil seiisi kelas.

 

Daksa berjalan santai ke luar kelas sambil mengetuk meja Airunisa.

DAKSA
Kripik kok makan kripik.

 

Airunisa reflek melihat badannya yang kurus, lalu melempar Daksa dengan bungkus kripik balado yang sedang di pegangnya.

AIRUNISA
Heh sial, awas lo ya!
 
SEISI KELAS
(Tertawa)
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar