Kubayar Pelangi dengan Hujanmu (Skrip)
Daftar Bagian
1. Akar
Awal mula petaka dalam keluarga Vira.
2. Harta Paling Berharga
Meski tak pernah dianggap, Vira selalu terlihat ceria dan berjuang teguh demi mencipta senyum di waj
3. Keputusan Terbaik
Vira tak bisa melihat orang lain kesulitan. Maka saat menjumpai Dafa, teman sekelas Kila, ia bantu b
4. Benturan
Karena terlalu ingin memastikan hubungan antara Kila dan Dafa berjalan lancar, Vira jadi lupa dengan
5. Kenangan
Berziarah ke makam Bunda dan mengunjungi rumah lamanya adalah cara Vira untuk menggali kehidupan yan
6. Seseorang Teruntuk Mama
Ada seorang lelaki yang mengusik Vira. Namun, kehadiran lelaki ini membuat rona indah di wajah mama,
7. Pelangi yang Kembali Hilang
Ada impian yang tertunda selepas kepergian Arin. Namun, di lain sisi, kejadian ini membawa Vira mela
8. Ia yang Dibenci
Atas apa yang Vira dapatkan, ia deklarasikan diri untuk memutus hubungan dengan orang yang sejujurny
9. Usaha Menebus Dosa
Vira akan terus cari cara agar Kila tak marah padanya. Namun, saat itu tercapai, hatinya justru mera
10. Pergolakan Batin
Ada kesalahpahaman yang terjadi antara Vira dan Kila, hingga mereka pun merenggang.
11. Sosok Tak Terduga
Seorang lelaki baik muncul di hadapan Vira. Lelaki itu menyimpan rahasia besar.
12. Realitas Bagai Delusi
Kini Vira tahu akar dari permasalahan keluarganya. Di sisi lain, sesuatu dalam tubuh menghambatnya u
13. Gemuruh Amarah
Emosi menguasai tiap-tiap insan. Dan Vira pun ditinggalkan, tak ada kawan di sisinya.
14. Langkah Baru
Berada dalam kesendirian, membuat Vira amat merindukan orang-orang terdekatnya.
15. Pengorbanan
Vira tidak peduli lagi dengan benci ataupun dendam. Sudah tidak peduli lagi dengan hujan yang terus
16. Dan Kebenaran pun Terungkap
Simpulan dari kejadian yang Vira alami.
1. Akar

SEKUENES 01

1. INT. LORONG RUMAH SAKIT - DAY

Jam dinding berdetak. Jarum pendeknya bergerak ke angka dua. TION (28) yang terduduk di kursi meremas tangannya. Wajah tertunduk. Menatap kosong pada buku-buku jari di atas pangkuan.

INTERCUT:

Di sisi lain, waktu yang lain, LIDYA (27) juga turut meremas tangannya. Punggung bersandar pada sofa tetapi mata tertuju pada buku-buku jari. Terdengar suara Tion di depan televisi.

Kembali pada Tion di rumah sakit. Ia naikkan satu tangan untuk mengusap wajah. Dibenturkannya belakang kepala sedikit ke dinding sambil mendesah lemah, lalu melirik jam yang detakannya kini memenuhi seisi kepalanya.

CUT TO:

2. INT. RUMAH TION/LIDYA - RUANG TENGAH - DAY (FLASHBACK)

Tubuh Lidya menegak, menegang. Matanya lurus menatap Tion dan VIRA (1) yang terduduk pada karpet persis di depan TV. Tion masih terus menunjukkan tempat-tempat hiburan dari gawainya untuk merayakan ulang tahun Vira. Tetapi anak itu hanya melirik sekilas, kemudian kembali asyik bermain Barbie.

Lidya sudah beranjak dari sofa dan kini berdiri di samping Tion.

LIDYA

(agak ragu)

Ayah, boleh ngomong?

(beat)

Sebentar ...

Tion mendongak lantas tersenyum.

TION

Ya kalo mau ngomong, tinggal ngomong aja, Bun. Jangan kayak junior yang lagi mau nyatain cintanya ke senior deh.

Tion terkekeh, sementara Lidya semakin merunduk, tidak berani beradu tatap dengan suaminya.

LIDYA

Nggak di sini.

Ia sedikit mengangkat wajah demi melirik Vira. Tion mengikuti arah lirikan itu, terkekeh lagi. Ia pun berdiri. Sebelah tangan mengusap puncak kepala Lidya.

TION

Kenapa sih, hm?

Ia dekatkan bibir ke telinga Lidya, berbisik.

TION (CONT'D)

Bunda kalo mau ngomongin sesuatu yang intim, nanti malam aja. Lebih seru.

Tubuh Lidya sedikit bergetar. Tion menaruh perhatian penuh saat Lidya mengangkat wajah perlahan. Mata berkaca-kaca. Raut takut nampak jelas dari wajah cantik itu. Kening Tion tertaut saat Lidya mulai membuka bibirnya.

BACK TO:

3. INT. LORONG RUMAH SAKIT - DAY

Tion tersentak ketika petugas lab memanggil namanya. Ia berdiri cepat, melangkah lebar-lebar. Setelah mengucapkan terima kasih, ia sandarkan punggung dekat pintu lab.

Diusapnya amplop sebelum membuka isi di dalamnya pelan-pelan. Ia cermati tulisan yang tercetak pada surat itu. Lalu terfokus pada satu bait yang sengaja ditebalkan, berbunyi, "... probabilitas Shavira Rufatullaila sebagai anak biologis dari Tion Prananto adalah 0%."

4. INT. MOBIL TION - MOMENTS LATER

Surat DNA yang dibaca Tion tadi, teremas kuat-kuat di atas setir sampai urat nadi Tion terlihat. Sebelah tangan yang lain memukul-mukuli dahinya beberapa kali. Gigi bergemeretak, sementara dada naik-turun dengan cepat. Ia berteriak. Ia tekan pedal gas kuat-kuat, melajukan mobil secepat mungkin.

5. E/I. KAMAR LIDYA/TION - DUSK (NEXT DAY)

Petir menggelegar. Hujan deras memburamkan penampakan Lidya dari balik jendela. Wanita ini duduk termenung di tepi ranjang. Matanya hanya menatap foto keluarga di atas kabinet. Ia tidak peduli meski tangisan Vira terdengar dari kamar sebelah.

Bermenit-menit lamanya ia hanya terdiam. Lalu tetiba sedikit cairan kental keluar dari salah satu rongga hidung. Cairan itu perlahan menetes, jatuh ke lengannya.

DISSOLVE JUMP TO

SCENE #6

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar