Impian Untuk Kakakku
1. Chapter 01

Establish Shot

Sebuah pemandangan kota Jakarta mulai dari gedung pencakar langit sampai pedagang kaki lima dan berakhir di kamar gadis bernama Kintani.

TITLE

CREDIT TITLE

MONTAGE

Kintani mengetik balasan chat untuk seorang penggemarnya sembari tersenyum di dalam kamar.

Raefal tersenyum senang di depan layar laptop setelah membaca balasan dari Kintani. Tiba-tiba, bel rumahnya terdengar. Raefal terpaksa bangkit dan menararuh laptopnya di atas meja. Berjalan menuju ruang tamu untuk membukakan pintu.

Kenan berdiri di depan rumah Kintani dengan kepala mendongak. Motor Mio kesayangannya terparkir tepat di sebelahnya. Ia sibuk memandang bayangan Kintani yang sedang duduk dari balik tirai kamar. Senyum di wajahnya mengembang.

FADE OUT

FADE IN

01. INT. KAMAR KINTANI – SIANG HARI

Cast : Kintani

Saat sedang asik berbalas pesan dengan penggemar, suara ricuh dari luar kamar berhasil membuat kepala Kintani menoleh. Karena penasaran, Kintani akhirnya bangkit dan keluar dari dalam kamar.

CUT TO

02. INT. RUANG TENGAH – SIANG HARI (Cont.)

Cast : Kintani, Kiyoko, Yolla

Yolla membuka pintu utama dan bergegas masuk sembari melepas sepatu dan kaos kaki. Suasana rumah cukup hening. Hanya terdengar celotehan penyiar di televisi. Ada Kiyoko—ibundanya yang sibuk melipat pakaian di sofa ruang tengah sembari menonton acara televisi. Yolla segera menghampiri Kiyoko dengan wajah berbinar dan berdiri di hadapannya.

YOLLA

Ma ... kita kaya, Ma!

KIYOKO

Kaya? Gimana kita bisa kaya? Kau ngejek Mama?

YOLLA

(menaikkan sebelah alisnya)

Ngejek? Bukannya itu fakta ya, Ma?

Kiyoko berhenti melipat pakaian lalu melihat Yolla.

KIYOKO

Kau kalau mau ngejek Mama, mending ngaca dulu sana! Kaca di kamar kau pecah apa gimana?

YOLLA

Udah deh, Ma. Aku lagi gak pengin ribut. Lihat ini!

Yolla menghadapkan layar handphone ke Kiyoko.

KIYOKO

(mengernyit bingung sembari memandang layar ponsel Yolla)

Ini apa? Kenapa kau tunjukin ke Mama?

YOLLA

Mama gak baca? Sutradara mau film-in cerita yang aku kirim.

Kiyoko berdiri menghadap Yolla dengan wajah senang.

KIYOKO

(membulatkan kedua matanya tak percaya)

Artinya, uang bakal berdatangan ke kita dong. Kita ... kaya!

(sambil menahan diri untuk tidak berteriak)

Kintani menghentikan langkahnya dari balik tembok perbatasan ruang tengahdengan dapur. Memilih untuk mendengarkan interaksi keduanya terlebih dahulu.

YOLLA (OS)

Kita? Cuma aku doanglah! Ini usahaku. Aku yang kaya dong.

Kintani berjalan mendekati Yolla dan Kiyoko.

KINTANI

Ada apa, Ma?

KIYOKO

Ini ... cerita Kakakmu bakal difilm-in.

KINTANI

Cerita? Kak Yolla bikin cerita? Sejak kapan?

Yolla menyerahkan ponselnya ke Kiyoko dan berjalan ke dapur tanpa menjawab pertanyaan dari Kintani. Adiknya pun berinisiatif mendekat ke arah Kiyoko. Mereka sama-sama melihat ponsel Yolla.

KINTANI

Lukisan Cinta. Aku gak pernah denger kak Yolla bikin cerita. Kak Yolla ada cerita ke Mama?

KIYOKO

(menggeleng)

Yang dekat sama Yolla ‘kan kamu. Kamu jadi adiknya Yolla gimana, sih!

KINTANI

Coba lihat, Ma! Aku pengin baca.

Kiyoko menyerahkan ponsel Yolla ke Kintani sementara ia kembali duduk di sofa sembari melipat pakaian. Mulutnya bersenandung ria. Entah apa yang keluar dari mulut ibunya itu. Kintani memilih duduk di samping ibunya dengan mata fokus ke layar handphone—membaca cerita milik Yolla.

KINTANI (VO)

Kayak pernah baca tapi di mana?

Kintani mengerutkan kening bingung. Telunjuknya terus men-scroll layar ponsel Yolla dengan wajah serius.

KINTANI (VO)

Angga yang menyimpan perasaan kepada Ghina memilih untuk memendamnya. Sebagai gantinya, ia akan mengabadikan kisah percintaannya dalam bentuk komik.

KINTANI

Ini kayak cerita ....

Kintani mendadak bangkit. Wajahnya berubah pias. Ia berjalan menghampiri Yolla yang tengah menyantap buah mangga di meja makan.

CUT TO

03. INT. DAPUR – SIANG HARI (Cont.)

Cast : Yolla dan Kintani

Dengan amarah menggebu, Kintani menghadapkan layar ponsel ke arah Yolla. Yolla mendongak. Aktivitas makannya terhenti.

KINTANI

Bisa jelasin, apa maksud dari semua ini, Kak?

PAUSE

YOLLA

(mendongak)

Apa yang perlu dijelasin? Gue rasa, lo udah tau jawabannya.

Yolla kembali memakan mangganya, mengabaikan Kintani yang berdiri di sampingnya dengan wajah kesal.

Kintani menaruh ponsel Yolla di atas meja dengan suara keras. Tanpa berbicara sepatah kata lagi, ia pergi keluar dari rumah.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar