EXRIVER
2. ACT 1 - The Meeting

2. INT. ISTANA PRESIDEN, RUANG RAPAT — MORNING

Cast: President Bara Wijaya, Vice President Marco Amran, Luthfi Budi Purnomo, Para Menteri

FADE IN

April 2017

Bara menonton TV di ruangan pribadinya di Istana Presiden.

Bara menonton tayangan wawancaranya dengan Nana Shine di tahun 2013, Bara Wijaya yang saat itu masih menjabat Gubernur Central mengatakan bahwa

Bara (O.S)

"Jangan diwacanakan terus. Kalau memang harus dipindah diputuskan saja, sehingga kita merencakan juga dengan perhitungan yang jelas."

CUT TO

Bara berdiri meninggalkan ruang pribadinya.

Berjalan menuju ruang rapat

Di ruangan itu, Vice President Marco Amran, Penasehat Presiden Luthfi Budi Purnomo, Direktur Keuangan Negara Sinta Marlina, Ketua Komisi Perencana Pembangunan Negara Boni Braja, Sekretaris Istana Priandi, Juru Bicara Presiden James Banu, Serta Para Mentri dan staff duduk bersama di ruang meeting Istana Presiden.

Bara berjalan perlahan memasuk ruangan itu, lalu duduk di kursi presiden.

Bara
Saya ingin memindahkan Ibukota.

Seisi ruangan terkejut mendengar pernyataan Presiden Bara.

Marco
Apa urgensinya pak?


Bara

Kita memang harus memindahkan karena beban Kota Central ini terlalu berat. Beban di Lumbung Island juga berat sekali.
56% populasi Negara Kesatuan itu ada di Lumbung Island. 56%! Padahal kita punya 17.000 pulau.
PDB kita 58% juga ada Di Lumbung Island.
Terus pemerataannya dimana? Pulau lain dapat apa?
Inilah yang kita inginkan, yaitu, pemerataan.

Luthfi

Tahun 2010, Presiden ke 6, Mr. Harimurti, mendukung gagasan untuk membuat pusat politik dan administrasi Negara Kesatuan yang baru, karena masalah lingkungan. Kota Central sudah overpopulasi. Tahun 2050 nanti Kota Central akan semakin tenggelam oleh air laut. Kita harus menyelamatkan Capital sebelum itu terjadi.
Bara
Sekali lagi kita ingin pemerataan dan Negara Kesatuan Sentris. Sehingga PDB ekonomi nanti bisa lebih merata. Infrastruktur juga lebih merata. Agar kemajuan Negara tidak dirasakan oleh Lumbung Island saja. Tetapi oleh semua Island dan Semua wilayah di luar Lumbung Island.
Marco
Bagaimana rencana anda tentang pembiayaannya?
Bara
20% dari Anggaran Negara, 80% dari Investor.
20% ini pun, kita kan tidak membangun tahun ini kemudian rampung. Ini mungkin 15-20 tahun. Ini sebuah pekerjaan besar dalam jangka panjang. Jadi jangan dipandang 1-2 tahun selesai, tidak.
Kita itu mengeksekusi dari gagasan lama.
Marco
Investornya siapa Pak? Bagaimana kita bisa menjual gagasan New Capital ini ke Investor?
Bara
Semua negara akan tertarik. Kita lihat saja. Saya juga akan turut bergerak langsung.
Luthfi
Gagasan yang sangat baik saya rasa. Jadi, Kita pindahkan ke mana?
Bara
Presiden pertamakita, Mr. Musriando dulu minta Capital dipindahkan dari Central ke Kota Palka di Wilayah Paraya Equator.
Presiden kedua juga, Mr. Hutomo pernah meminta Capital dipindahkan ke distrik Janggo di Wilayah Barat Lumbung Island.
Tidak, harus diluar Lumbung Island.
Begini saja, Pak Boni Braja, tolong susun kajian pemindahan ibukota negara.

Boni Braja, Kepala Komisi Perencanaan Pembangunan Negara.

Boni Braja

Baik, Mr. President

FADE OUT


3. INT. ISTANA PRESIDEN — Pagi

Cast: James banu, Wartawan

FADE IN

10 April 2017

Wartawan mengerubungi James Banu (Jubir Presiden) yang baru saja tiba di pintu masuk Istana Presiden.

James diberondong pertanyaan tentang issue pemindahan ibukota yang digagas oleh Presiden Bara.


James Banu

Tentu memindahkan ibukota kan bukan persoalan yang kecil ya. Harus ada kajian yang mendalam. saya dengar Ketua Komisi Perencanaan Pembangunan Negara, Mr. Boni Braja, sudah diminta untuk melihat peluang itu. Mengkaji tentang pemindahan ibukota.


Wartawan

Kabarnya akan dipindahkan ke luar Lumbung Island, Apa benar pak? Apakah ke Kota Palka seperti keinginan Mr. Musriando dahulu?


James Banu
Dulu pernah muncul keinginan disana, bahwa Kota Palka siap untuk bisa jadi Ibukota, karena letaknya di Equator. Strategis ya, di pertengahan.

CUT TO

4.INT. KANTOR KOMISI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NEGARA — SIANG

Cast: Boni Braja, wartawan

FADE IN

Di kantor Komisi Perencanaan Pembangunan Negara, Boni Braja (Ketua Komisi Perencanaan Pembangunan Negara) dimintai keterangan oleh wartawan tentang kajian pemindahan ibukota yang akan dia lakukan.

Boni Braja
Kami sedang mencari skema pendanaan yang kreatif untuk anggaran pemindahan ibukota pemerintahan di luar Lumbung Island. Pusat ekonomi baru bisa tumbuh jika pusat pemerintahan dan ibukota negara pindah ke luar Lumbung Island. Ini juga mengurangi beban Kota Central yang selama ini menjadi pusat pemerintahan, bisnis dan keuangan. Untuk lokasinya, kami masih dalam proses pengkajian.


FADE OUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar