DEADLINE
2. Scene #2
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator


]CU

T TO FLASHBACK

INT. RUANG MAKAN. PAGI

Raisa menggeser undangan dengan ekspresi tidak enak saat semua keluarganya sedang menikmati sarapan pagi, termasuk Alya. Seketika Alya menghentikan gerakan tangannya memainkan sendok di nasi gorengnya, melirik Raisa di hadapannya yang langsung menundukkan kepala. 

RAISA

Ini hanya design sementara, Raisa ingin menunjukkannya ke Mami, Papi dan juga Kak Alya. Seharusnya ada Mas Piyu di sini, tapi tadi saat Raisa nelepon dia, Mas Piyu lagi ada rapat sama klien di kantor. Jadi gak bisa datang.

(menunduk takut)

Semua pasang mata mengarah ke Alya. Sesaat Alya melihat satu persatu semua orang, lantas tetawa kecil mendapati tatapan tidak enak itu.

ALYA

Ada apa ini? Kenapa semua orang malah ngelihatin Alya kayak gitu?

MEISYA

Kamu, gak apa-apa kalau adikmu ngelangkahin kamu, Al?

RAISA

Kalau kakak gak setuju, aku akan undur, Kak. Lagian, pernikahanku masih tiga bulan lagi. Aku yakin kakak bakalan bisa nemuin seseorang.

Alya menghela napas, menyudahi sarapannya dan berdiri dari kursinya sembari tersenyum lebar. Alya meraih tasnya dan menatap semua orang.

ALYA

Pernikahan itu bukan ajang perlombaan. Mungkin udah jalannya Raisa duluan. Santai aja, lagian aku juga senang kalau bisa ngelihat Raisa menikah.

RAISA

Tapi semua orang nanti....

ALYA

Jangan pikirkan kata orang. Yang jalanin kita. Alya pergi dulu ya.

Alya mengucapkan salam, mencium kedua orang tuanya dan Raisa lantas pergi meninggalkan ruang makan.

RAISA

Gimana ini, Mi, Pi. Raisa jadi gak enak sama kakak.

RAMA

Kita usahakan sebelum kamu menikah. Kita carikan jodoh buat kakakmu. Gimana, Mi?

MEISYA

Mami setuju.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar