1. INT. RUMAH RAKA - DAPUR - SIANG
Pintu depan terbuka lebar. Didalam rumah semua lampu ruangan dimatikan. Hanya mengandalkan pencahayaan dari luar dan jendela.
Dari arah dapur, terdengar suara benturan panci dan air mengalir dari keran. Tidak lama keran air itu dimatikan oleh Tilah (45). Cucian piring terlihat tersusun rapih. Tilah mengelap tangannya yang basah kedaster berwarna merah dengan corak bunga-bunga.
Tilah mengeluarkan semua pakaian dari dalam keranjang pakaian. Memasukan kembali kedalam sebuah tas cucian yang berukuran besar, memiliki gambar logo mini market.
Suara anak laki-laki berteriak seperti memenangkan pertandingan terdengar dari dalam rumah.
2. EXT. RUMAH RAKA - TERAS - SIANG
Raka (16) duduk dikursi plastik diteras rumah. Mengangkat satu kaki, kedua tangannya memegang ponsel, sebelah tangan berpangku dilutut, dan kabel earphone yang tergantung dilehernya. Raka asik bermain game online. Berkomunikasi dengan temannya yang juga bermain dengannya.
RAKA
TEMAN#1 (V.O.)
Raut wajah Raka berubah. Keningnya berkerut dan alisnya seperti beradu. Raka terus mengendus kesal karena tidak bisa mengejar ketertinggalan.
RAKA
Elah... gue mati lagi kan.
Tilah berjalan keluar dengan membawa tas berisiskan pakaian kotor kedepan. Menepuk pundak Raka yang tidak sadar dari tadi dipanggil.
TILAH
Dipanggil dari tadi bukan nyaut...
Raka hanya menengok. Lalu kembali fokus pada gamenya.
TILAH
RAKA
TILAH
Setelah mendengar itu. Raka dengan sigap mematikan ponselnya.
TILAH
Raka menerima uang. Mengangkat tas itu. Mengenakan sendal jepitnya. Dan berjalan meninggalkan rumah.
3. EXT. GANG MENUJU LAUNDRY - SIANG
Raka berjalan malas-malasan. Earphone masih menggantung dilehernya. Suara tv dan musik dari rumah-rumah warga terdengar. Ditambah suara bunyi ketukan mangkok tukang bakso. Sesekali Ia melihat ponselnya.
4. INT. LAUNDRY KOIN - SIANG
Tampak depan ruko laundry koin yang cukup besar. Mesin cuci berukuran besar bertumpuk. Keranjang panjang berisi cucian pelanggan terlihat berbaris. Meja-meja putih panjang dengan kursi. Diisi oleh pelanggan yang sedang menunggu cucian dan ada yang sedang melipat pakaian yang sudah selesai dikeringkan.
Suasana tidak terlalu terdengar sepi. Rata-rata diisi dengan suara mesin. Dan pelanggan yang sedang bercengkrama.
ANAK KOS#1
ANAK KOS#2
Suasana pindah menyoroti empat ibu-ibu yang sedang duduk berhadapan.
IBU#1
IBU#2
IBU#1
IBU#3
IBU#4
IBU#2
Ditengah perdebatan ibu-ibu itu. Raka datang. Dengan kebingungan. Menghampiri Yani (27) yang berada di meja kasir.
RAKA
YANI
Raka menaruh keatas timbangan. Angka berat cucian keluar dari timbangan.
YANI
RAKA
YANI
RAKA
Raka merasa seperti malu dan aneh. Karena Ia tidak pernah melakukan pekerjaan yang ibunya lakukan.
Yani menunjuk pada petujuk yang tercetak di mesin cuci. Raka hanya perlu mengikuti petunjuk itu.
MONTAGE :
- Raka membaca petunjuk pertama. Membuka penutup mesin cuci dan memasukan seluruh pakaian yang dibawa. Dan menutup mesin dengan kencang.
- Kembali membaca petunjuk kedua. Memasukan ditergen dan pewangi kedalam kotak yang ada dimesin.
- Memasukan koin. Dan mesin mulai berputar.
- Raka melihat kursi yang kosong. Duduk, mengeluarkan ponsel, memasang earphone, dan melanjutkan bermain game.
- Dua ibu-ibu datang untuk laundry. Raka tampak hanya terpaku sama ponselnya padahal di kanan kirinya orang sedang saling bencengkrama.
- Ponsel Raka menandakan akan kehabisan batrei. Raka mematikan ponsel. Tapi earphone masih terpasang pada ponsel dan telinganya. Raka menatap lurus ke mesin cuci yang berputar. Seakan sedang tenggelam dalam lamunan perputaran mesin.
END MONTAGE.
CUT TO:
Disebelah Raka ada sepasang kekasih yang duduk saling berhadapan.
PACAR COWO
PACAR CEWEK
(menunjukan ponsel)
PACAR COWO
PACAR CEWEK
PACAR COWO
Raka yang diam-diam mendengarkan dari balik earphone yang tidak ada gunanya itu.
Lalu sayup-sayup suara ibu-ibu mulai masuk ke dalam telinga Raka saat nama temannya terdengar. Ia melepaskan earphone dan memusatkan pendengarnya kedalam percakapan itu.
NURMA
Raka terlihat menahan tawa.
Seorang ibu-ibu datang bergabung ikut berbincang. Kini perbincangan menjadi serius.
SARI
DEVI
(bisik-bisik)
NURMA
SARI
NURMA
Mesin cuci Raka berbunyi dan berhenti.
Raka memindahkan cucian basah ke mesin pengering yang ada diatas mesin cuci. Memasukan kembali koin-koin kedalam mesin. Raka kembali ke kursinya.
SARI
(memandang keluar)
5. EXT. LAUNDRY KOIN - SIANG
Ibu-ibu yang lain ikut melihat keluar. Memperhatikan Wahyu (50) dan Salma (50) berjalan berdua sambil bertegur sapa dengan orang-orang yang berpapasan dengan mereka.
6. INT. LAUNDRY KOIN - SIANG
Raka juga ikut melihat.
NURMA
Raka terlihat semakin menikmati percakapan itu sampai selesai.
7. INT. RUMAH RAKA - RUANG TAMU - SORE
Di ruang tamu, TV menyala kencang. Tilah duduk di sofa, mata terpaku ke layar sambil menggulir ponsel.
Raka memberikan tas cucian kepada Tilah. Tilah menyerahkan selembar uang sepuluh ribu yang lusuh.
TILAH
Tanpa ada banyak percakapan. Tilah megambil tas cucian itu. Mengeluarkan pakaian. Melipat sambil fokus melihat tv.
RAKA
Tilah tidak menoleh hanya bergumam singkat.
TILAH
Raka pergi ke dapur dan memasak mie.
8. INT. RUMAH RAKA - RUANG TAMU - SORE
Raka menaruh piring berisi mie diatas meja ruang tamu. Ia duduk dibawah sambil scroll instagram.
Tilah tetap asik melipat pakaian sambil menonton tv.
9. INT. RUMAH RAKA - KAMAR RAKA - SORE
Kamar sempit. Poster band pudar diberbagai sisi kamar. Sunyi. Raka berbaring menatap langit-langit.
Raka memejamkan mata. Bayangan suasana laundry koin masih terngiang. Lalu Ia teringat dengan akun instagram milik komplek. Wajahnya seakan menemukan ide brilliant saat itu.
CU - Layar ponsel : Akun Instagram Lambe Komplek
Raka mengetik dikolom pesan.
RAKA (V.O.)
(jeda)
Jempol menekan tombol KIRIM.
10. INT. KANTIN SEKOLAH - SIANG
Keramaian jam istirahat. Raka dan empat temannya duduk bersama dipangku panja yang terbuat dari kayu. Sambil memakan cemilan dan minuman es. Mereka bercengkrama.
TEMAN#1
Beberapa anak menggeleng. Raka tersenyum menyeringai.
RAKA
TEMAN#2
RAKA
(angkat dagu)
TEMAN#2
Raka sambil pura-pura berfikir.
RAKA
TEMAN#2
TEMAN#1
Raka hanya tersenyum miring. Menikmati rasa “Si Paling Tahu.”
11. INT. RUMAH RAKA - SORE
Langit sore menjelang magrib berwarna biru bercampur orange. Tilah menenteng tas cucian. Raka yang sedang bermain ponsel teralihkan.
RAKA
Langkah Tilah berhenti.
TILAH
RAKA
Tilah menatap curiga tapi tetap memberikan uang dan tas cucian kepada Raka.
TILAH
RAKA
Tanpa banyak omong lagi. Raka keluar rumah dengan membawa tas cuci penuh semangat.
CUT TO:
12. INT. LAUNDRY KOIN - SORE
Raka tiba ditempat laundry. Tapi suasana tidak seperti yang diharapakannya. Suasana sangat sepi, hanya terdengar suara mesin. Disana hanya ada Raka dan Yani si penjaga yang sedang mengepel.
Raka duduk, menatap kosong. Tak ada gosip, tak ada tawa.
RAKA
YANI
Raka hanya menghela nafas.
Seorang bapak-bapak berjaket dan masker datang dan langsung menghampiri Yani.
Raka hanya melirik. Lalu berfikir seperti orang yang dikenalnya. Mata Raka melebar saat mengingat sosok yang dipikirannya. Orang itu adalah Pak Wahyu.
Wahyu memberikan tas cucian kepada Yani.
WAHYU
YANI
Wahyu memberikan selembar uang dua puluh ribu. Lalu meninggalkan tempat laundry.
Yani mengeluarkan pakaian di dalam tas tersebut satu persatu. Memeriksa setiap kantong dipakaian tersebut. Yani mengeluarkan kumpulan struk dari dalam celana panjang hitam. Beberapa struk jatuh berhamburan tepat didepan Raka.
Raka membantu merapihkan struk tersebut.
YANI
(lirih, refleks)
Raka menoleh cepat. Lalu Ia melihat struk yang ada ditangannya. Matanya menangkap nama hotel yang berbeda dari yang Yani ucapkan. Lalu dengan cepat Raka mengambil gambar dari struk-struk yang dipeggangnya. Dan mengambil gambar samar yang terlihat tangan Yani.
Raka memberikan struk itu kepada Yani.
13. INT. LAUNDRY KOIN - SORE/MALAM
Adzan magrib sudah selesai berkumandang. Langit mulai gelap. Wahyu kembali. Masih dengan penampilan yang sama seperti sebelumnya.
Raka mencoba mendengar pembicaraan mereka. Tapi mereka melakukan percakaPan dengan bisik-bisik. Yang Raka lihat. Wahyu mengeluarkan dompet dan mengeluarkan sejumlah uang. Lalu memberikan kepada Yani seperti sembunyi-sembunyi.
Wahyu membawa tas pakaian dan pergi. Yani terlihat merobek struk-struk yang dikumpulkan tadi.
CU - Raka tersenyum kecil.
Ia mengeluarkan ponsel dari saku. Jarinya bergerak.
CU - Layar Ponsel Raka
Raka mengetik ke pesan Instagram Lambe Komplek. Raka juga melampirkan sebuah foto.
RAKA (V.O.)
Tombol KIRIM sudah ditekan.
CU - Raka yang tersenyum puas
DISSOLVE TO:
14. EXT. JALANAN KOMPLEK - SIANG
Raka masih mengenakan seragam sekolah. Jalan bersama temannya. Tawa mengiri langkah mereka.
Dari kejauhan, kerumanan terihat di depan ruko Laundry Koin.
RAKA
Raka berjalan cepat penuh penasaran.
15. EXT/INT. LAUNDRY KOIN - SIANG
Kerumunan warga memenuhi area teras ruko.
Di tengah, Salma dengan penuh emosi sedang marah-marah kepada Yani yang terlihat kebingungan.
SALMA
Yani gemetar, mencoba menjawab setenang mungkin.
YANI
Salma menunjukan bukti foto dari akun Lambe Komplek.
SALMA
Suara warga saling bersautan bertanya apa yang terjadi.
WARGA#1
Raka mendekatkan diri ke temannya dan berbicara berbisik.
RAKA
Raka berdiri di pinggir. Menahan senyum kecil. Merasakan sensai perhatian secara tidak langsung.
CUT TO:
16. EXT. RUMAH RAKA - TERAS - SIANG
Raka hampir sampai di depan rumahnya. Ia melihat seorang laki-laki bertubuh besar dengan perawakan seperti orang timur berdiri di depan rumahnya bersama Tilah.
Raka melihat itu seperti merasa deja vu.
Raka berjalan melewati pria itu dan Tilah dengan sopan. Lalu masuk kedalam rumah.
17. INT. RUMAH RAKA - DAPUR - SIANG
Raka keluar dari kamar sudah mengenakan pakaian rumahan. Pergi ke dapur dan melihat tumpukan pakaian yang sepertinya sedang dirapihkan Tilah.
Tilah menghampiri Raka.
TILAH
RAKA
(ragu)
TILAH
Raka hanya mengangguk, ragu untuk banyak bertanya.
18. INT. LAUNDRY KOIN - SORE
Raka memindahkan cucian ke mesin pengering. Suasana yang tadinya sepi, tiba-tiba ramai. Ibu-ibu yang datang beberapa hari lalu datang kembali. Raka terlihat semangat.
Raka menutup mesin dan kembali duduk siap menyimak gosip yang didengarnya.
NURMA
SARI
NURMA
MARIA
SARI
NURMA
MARIA
Raka mendengar itu langsung kaget. Mengepalkan tangan, wajahnya memerah.
CU - Raka yang menahan amarah, dan mengatur nafas.
Raka hanya diam berpikir.
Raka mengetik dengan serius dan wajahnya seperti merasa marah bercampur bersalah.
RAKA (V.O.)
Suara ketikan berhenti. Raka menghela nafas setelah menekan tombol kirim.
Suara mesin pengering dan berhenti berputar. Raka mengambil baju yang sudah kering itu dengan kasar tanpa dilipat. Seluruh pakaian masuk kedalam tas cucian.
Raka menahan nafas. Raka melangkah ke meja ibu-ibu itu.
RAKA
SARI
MARIA
Raka mencengkram tas cucian erat-erat hingga kuku jarinya memutih. Ia ingin membantah, tapi suaranya tercekat di tenggorokan. Raka masih mencoba sopan dan berjalan pergi.
19. INT. RUMAH RAKA - RUANG TAMU - SORE
Raka meletakan tas cucian. Menghampiri Tilah yang sedang menonton tv.
RAKA
TILAH
RAKA
TILAH
RAKA
Tilah mengubah posisi duduk. Pandangannya masih pada tontonannya di tv.
TILAH
Tilah menoleh sebentar melihat ekspresi bingung Raka.
TILAH
Raka terdiam.
Raka memasang earphone dan bermain game. Menaikan volume game-nya ke maximal. Tapi suara putaran air dan bunyi mesin cuci seperti terngiang dikuping Raka tanpa henti.
FADE TO BLACK.