Daftar isi
#1
Prolog
#2
1| Someday
#3
2| Dicky
#4
3| Bunga Vinca
#5
4| First Dream
#6
5| Maaf Ren...
#7
6| Zona nyaman
#8
7| Takdir
#9
8| Belajar
#10
9| Voley in love
#11
10| Voley in Love 2
#12
11| Friendship
#13
12| OSN or O2SN
#14
13| Friend zone
#15
14| Ren...
#16
15| Risalah hati
#17
16| Gebetan
#18
17| Saran untuk Deli
#19
18| Untuk apa aku cemburu?
#20
19| Pacar?
#21
20| Duniaku berubah dalam hitungan detik
#22
21| Berpisah
#23
22| Ada Apa Dengan Dicky?
#24
23| Perempuan baru
#25
24| Selir Hati
#26
25| Karma
#27
26| Bunyi Sunyi
#28
27| Tanya hati
#29
28| Harusnya aku
#30
29| Satu Nama tetap di Hati
#31
30| Menunggu Kamu
#32
31| Lembayung
#33
32| Senja dan Nostalgia
#34
33| Aku butuh pelukan
#35
34| Aku bukan untukmu
#36
35| Suara dari Dicky: Resah
#37
36| Bersama Bintang
#38
37| Someday With You
#39
Epilog
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#23
22| Ada Apa Dengan Dicky?
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
"Hal tersulit setelah memiliki sesuatu adalah bertahan dalam perbedaan" ~Dicky
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp5.000
atau 5 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp39.000
atau 39 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 22
21| Berpisah
Chapter Selanjutnya
Chapter 24
23| Perempuan baru
Sedang Dibicarakan
Novel
Bronze
Sang Penyihir
Call Me W
Novel
Bronze
Literatur Bernyawa
Rainzanov
Novel
Ritual Sugih Ni Putri Anjani
E. N. Mahera
Cerpen
Bronze
Giant's Heart
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Rolet dan Pisau Lipat
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Surat Untuk Ayah
Diary
Flash
Rumpang
Nadia Auliyah
Novel
Kelana Warna
Bamby Virdawanti
Cerpen
BAGONG
Endah Wahyuningtyas
Novel
Bronze
MATAHARI YANG TAK TERBIT LAGI
Nengshuwartii
Flash
Bronze
Asmara Basi
Afifahsty
Cerpen
Video Call
Amelia Purnomo
Flash
Angan di Yomitan
MAkbarD
Cerpen
Di Balik Sungai yang Berubah
Yovinus
Novel
Kehormatan
Donny Setiawan
Novel
Bronze
Surti
Herman Sim
Flash
Lingkaran Kecil
Muhammad Yunus
Novel
Bronze
Boy Always Relent
Indah li
Novel
berharap pada siapa??
hendidesfian
Cerpen
Awas Kepala Buntung
Muhammad Adli Zulkifli