Daftar isi
#1
Prolog
#2
Satu Malam Di Jakarta
#3
Cermin Hari Ini
#4
Acara Ulang Tahun
#5
Teh Manis Dalam Sebuah Mug
#6
Lapar, Pulsa, dan Perasaan
#7
Ada Ameen?
#8
Babe, Yuk Makan!
#9
Tukang Tilep
#10
Jumat dan Sabtu: Weekend
#11
Selamat Lebaran
#12
Pertemuan di Malam Hari
#13
Bangun Kesiangan
#14
Perjalanan ke Pasar Senen
#15
Hari Senin Adalah Enam Hari Sebelum Hari Minggu
#16
Pertengkaran di Meja Makan
#17
Mbak Didi Hamil
#18
Kebebasanku Adalah Hakku
#19
Kakakku Tersayang
#20
Laki-laki Di Atas Awan
#21
Menuju Rencana Mbak Didi
#22
Keponakanku Sehat
#23
Plan B
#24
Bagiku Ini Adalah Insiden
#25
Paman Kami Bijaksana
#26
Tuhan, Tolong Ambil Kembali Keruwetan di Rumahku
#27
Suasana Pagi Yang Tak Bisa Dihindari
#28
Kekhawatiran Om Taufik
#29
Menyambut Mbak Didi
#30
Mencari Pertanggungjawaban
#31
Alfian Dijemput Papi
#32
Pernikahan Satu Menit
#33
Mba Didi Seharusnya Dipecat Dari Kantornya
#34
Tidak Ada Kata Lain Selain Putus
#35
Hans Tidak Menyerah
#36
Yerry Paksi Komari
#37
Arimbi Dan Yerry
#38
Momen Menyenangkan Bersama Yerry
#39
Malam Seribu Bintang
#40
Situasi Di Rumah
#41
Desakan Papi Mami
#42
Hidup Adalah Kebebasan
#43
Emosi VS Akal Sehat
#44
Rencana Menuju Pengasingan Diri Yang Menyejukkan Jiwa
#45
Love. . . Affection. . .
#46
Runaway
#47
Menghabiskan Hidup Tanpa Kebebasan Adalah Kebodohan
#48
Semaunya. Bebas.
#49
Kepulangan yang Tak Terduga
#50
Perayaan Ikatan
#51
Perpisahan Yang Tak Terucap
#52
Sifat Kontrol Hans Yang Makin Parah
#53
Sikap Temperamental dan Kekerasan Emosional
#54
Tidak Ada Rasa Hormat Dalam Hubungan
#55
Kehilangan Kebebasan Dan Identitas
#56
Hans Tidak Mendukung Cita-Cita Dan Karir Arimbi
#57
Kehilangan Kepercayaan
#58
Ketidakcocokan Nilai Dan Prinsip
#59
Melepas Belenggu
#60
Arimbi: Monolog Menyambut Pelangi
#61
Arimbi: Dunia Tidak Adil
#62
Refleksi Diri: Broken Heart
#63
Embrace The Life
#64
Pelangi
#65
Transformasi
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#26
Tuhan, Tolong Ambil Kembali Keruwetan di Rumahku
Bagikan Chapter
Chapter Sebelumnya
Chapter 25
Paman Kami Bijaksana
Chapter Selanjutnya
Chapter 27
Suasana Pagi Yang Tak Bisa Dihindari
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi
Flash
Kesempatan Kedua (the end)
Novel
Proyek Superkuasa
Novel
Rela, Where it start it end
Flash
Cheesecake
Flash
ISTANA POHON
Cerpen
Ramalan Bintang
Novel
Gadis INFP
Novel
Something To Feel
Komik
Beaten Beating
Novel
Unfriended in Japan
Cerpen
CURHAT CUCU
Cerpen
Sahabat Di Ujung Senja
Flash
Kau akan mengerti Setelah aku Tiada
Flash
Kali Pertama
Flash
LONELY WOE
Novel
CINTA BUNGA LILY
Novel
MUSKIL
Novel
www.gosiplove.com
Cerpen
Secangkir Utopia
Novel
The Woman in the Window