Triangle
19. KISAH CINTA YANG BARU
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

DISSOLVE TO:

INT. KANTOR REZA – PAGI

DINA

(Memandangi REZA datang.)

REZA

(Menyalami semua orang di kantornya dan dengan senyum yang lebih cerah dari sebelumnya. Ia berlaku hangat seperti tidak ada yang terjadi sebelum ini.Ia benar-benar telah kembali.)

 

REZA

Hai, selamat pagi!

DINA

Hai, apa kabar?

REZA

Aku bangun pagi sekali hari ini.

DINA

Subuh? Ya memang kamu terlihat semangat sekali hari ini.

REZA

Sudah ada rencana makan siang?

DINA

Hmmm, belum. Mau bareng?

REZA

Saya mau coba restoran Jepang di blok 4 sana, kamu mau?

DINA

Boleh, siang ini ya?

REZA

Nanti kujemput ke ruanganmu.

DINA

Oke, sampai nanti.

REZA

Sampai nanti.

REZA tak bisa berhenti tersenyum pagi itu. Begitupun dengan DINA. Kehangatan itu telah kembali, dan seperti itulah yang mereka inginkan.

DISSOLVE TO:

INT. RESTORAN JEPANG - SIANG

Bento di depannya sudah licin tandas. Namun Re masih memainkan sumpitnya. Ia ingin bisa memasak seperti ini, seenak ini. Ia ingin menekuni ilmu memasak yang selama ini tidak pernah disentuhnya.

DINA

Kamu masih lapar, Re?

REZA

Nggak, sudah cukup. Aku merasa sebaiknya aku belajar masak.

DINA

Tumben. Kenapa kamu tiba-tiba berpikir seperti itu?

REZA

Aku nggak tiba-tiba berpikir itu kok. Sudah lama sebenarnya. Kamu tahu, aku ingin bisa mandiri sehingga bisa berjalan sendiri.

DINA

Memangnya selama ini nggak?

REZA

Ya untuk urusan satu itu, masak, aku masih amatiran. Selama ini aku makan makanan luar. Ingin rasanya aku masak sendiri. Kamu bisa ajari aku?

DINA

Kamu bertanya ke orang yang salah. Kamu tahu, kita ini sama.

REZA

(Tersenyum)

Bukankah menarik, orang-orang seperti kita berusaha membuktikan bahwa sebenarnya kita nggak butuh orang lain dalam hidup kita. Tapi semakin kita berusaha membuktikan, justru kenyataan yang ada menunjukkan sebaliknya.

DINA

Re, kita eksis sampai sekarang, kita bisa buktikan itu.

REZA

Ya, aku tahu. Tapi sampai kapan? Di usia kita sekarang, kita bisa buktikan kita benar. Tapi nanti sekian puluh tahun lagi, sanggupkah kita hidup sendirian seperti ini?

DINA

Aku juga bukannya nggak kepikiran, tapi kuabaikan itu semua. Kalau kupikirkan malah stres.

REZA

Nggak usah stres, kamu nggak akan sendirian. Ada aku, Dee.

DINA

(Meminum jus alpukatnya)

Re, kalau kamu punya rumah nanti, kamu sediain kamar buat aku ya? Di loteng juga boleh. Karena aku nggak mau masuk panti jompo.

REZA

Kok kamu yakin betul aku bakal taruh kamu di loteng?

DINA

Masa depan siapa tahu? Kamu bisa bertemu seseorang dan membangun rumah tangga. Sementara aku sudah membunuh perasaanku terhadap lawan jenis.

REZA

Benar-benar nggak bisa diubah ya? Oke, pastikan kamu betah di lotengku. Jangan lupa bunuh tikus-tikusnya.

DINA

(Tertawa)

REZA

Apa kamu nggak berpikir cara lain?

DINA

Maksudmu?

REZA

Kamu bilang mau tinggal di lotengku ‘kan tadi?

DINA

Iya, kenapa emangnya? Nggak boleh?

REZA

Seandainya…

DINA

Seandainya…?

REZA

Kita yang punya loteng bareng, gimana?

DINA

(Tersenyum)

REZA dan DINA

(Saling bertatapan dan tersenyum)

 

TAMAT

FADE OUT


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar