THE MIRROR LIED
4. ACT 2 PAGE 26-30

INT. KAMAR TIDUR - RUMAH CLARA - NIGHT - PRESENT TIME

Wajah Clara berubah pucat.

SOSOK PSIKOPAT (O.S.)

Dan itulah yang terjadi. Setelah itu aku membuat kepribadian lain dengan berbicara di depan cermin. Kamu pun terlahir. Kamu adalah sosok yang aku ciptakan.

CLARA

Gak... itu gak mungkin, semuanya gak bener!

SOSOK PSIKOPAT

Kamu harus terima realita. Itu adalah sifat asli kamu, sifat asli kita. Sosok kamu yang sekarang, baik hati dan polos, semua itu palsu. Lihat cermin, lihat wajah aku baik-baik! Ini adalah diri kamu yang asli!  

Clara melempar cermin sosok psikopat dengan KURSI hingga pecah. Namun terdengar suara sang psikopat dari cermin di ruangan lain.

SOSOK PSIKOPAT (O.S.)

Kamu gak akan pernah bisa kabur! selamanya aku bakal selalu ada dalam diri kamu!

Clara berlari ke ruangan sebelah.

INT. RUANGAN SEBELAH - CONTINUOUS

Clara memecahkan cermin di dinding dengan PEMUKUL BASEBALL yang ada di sana. Namun suara sang psikopat masih terdengar.

SOSOK PSIKOPAT (O.S.)

Aku bakal gantikan diri kamu yang sekarang, siap-siap buat tidur selamanya, nona baik hati! *tertawa histeris

Clara pun memecahkan semua cermin di rumahnya. Setelah itu ia memeluk lutut di atas tempat tidur dan... tertawa histeris.

EXT. MOBIL - JAKARTA - DAY

Seminggu kemudian, Clara mengendarai mobil dengan make-up yang blepotan. Ia tak dapat melihat cermin karena tak ingin berkomunikasi dengan sosok psikopatnya. Cermin di spion mobilnya pun sudah dipecahkan. Clara jadi kesulitan berkendara, ia pun menghentikan mobilnya di tengah jalan, lalu keluar begitu saja dan menaiki taksi.

INT. SANGGAR BALLET - DAY

Clara masuk sanggar ballet untuk bekerja, namun sudah ada penggantinya di sana, seorang MANAGER (40-an) perempuan datang menemuinya.

MANAGER

Kemana aja kamu seminggu ini?

CLARA

Maaf Bu, saya ada perlu.

MANAGER

Kita gak bisa mempekerjakan pelatih yang gak bisa disiplin.

CLARA

Saya benar-benar--

MANAGER

Dan ada apa dengan wajah kamu itu? Lipstick blepotan kemana-mana.

Clara segera menghapus lipstick di pipinya.

MANAGER

Kita udah punya pengganti kamu.

Manager hendak pergi, lalu Clara berkata,

CLARA

Ini semua karena Jasmine.

MANAGER

(berbalik)

Ya saya denger dia hilang, waktu itu ada polisi yang datang.

CLARA

Saya sedih Jasmine dan Loki pacar saya... mereka... kabur bareng dari pengedar sabu... mereka punya hutang dan...

Manager mengangguk dan menghela nafas.

MANAGER

Maaf Clara, kamu gak bisa jadi pelatih lagi di sini, tapi saya punya temen... dia mau buat pertunjukan ballet, kamu bisa hubungin dia, nanti saya rekomendasikan kamu.

CLARA

Pertunjukan ballet...

MANAGER

Ya.

CLARA

Jadi saya dipecat dari sini?

MANAGER

Ya, maaf...

CLARA

Kenapa... kenapa saya dipecat... KENAPA?!

Manager mundur ketakutan. Clara segera menampar dirinya.

CLARA

Enggak, ENGGAK! ENGGAK! (ke manager) maaf...

Lalu Clara pun pergi.

EXT. JALANAN KOTA - AFTERNOON - RAIN

Di tengah guyuran hujan, Clara berjalan kebingungan. Lalu ada LELAKI NONGKRONG (40-an) yang menggodanya.  

LELAKI NONGKRONG

*bersiul Oi, cewek...

Clara segera menatapnya benci.

CLARA

DIAM!!

Lelaki nongkrong itu langsung ketakutan dan meminta maaf. Clara sendiri kaget dengan dirinya, ia pun lari.

Sampai berhenti untuk mengumpulkan nafas, dan di depannya Clara melihat kubangan air, sosok bayangannya di kubangan air tersenyum kepadanya.

Sambil menangis Clara berlari.

CLARA

Gak mungkin... ini gak mungkin! Aku gak mau jadi dia! Aku gak mau!

INT. KAMAR CLARA - DAY

Sudah berhari-hari Clara diam di kamar gelap yang gordennya selalu tertutup. Ia duduk sambil memeluk lutut di atas tempat tidur.

CLARA

Aku bukan dia... aku bukan dia...

Lalu terdengar suara sosok psikopat dari arah jendela kamar.

SOSOK PSIKOPAT

Clara...

Calara segera mengambil KURSI lalu MELEMPARNYA hingga jendela PECAH.

CLARA

DIAM!!

INT. RUMAH CLARA - DAY

Clara mulai terbiasa hidup tanpa melihat cermin. Ia menggunakan kamera hape untuk melihat wajahnya. Clara berdandan, hendak pergi untuk audisi balet.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar