Tania!
Daftar Bagian
1. Babak#1
Menceritakan alasan mengapa keluarga Tania harus pergi sementara dari rumah.
2. Babak#2
Gambaran situasi kediaman baru dan juga kebingungan yang harus dihadapi Tania.
3. Babak #3
Kedatangan Randi, kakak lelaki Tania berhasil mengobati kejenuhan di rumah tersebut.
4. Babak#4
Tania mengetahui rahasia dari Omah Ellies dan alasan pertikaian antara Papah dan Randi.
5. Babak#5
Papah akhirnya datang. Tapi kedatangannya sama sekali tidak menjawab segala pertanyaan Tania. Tania
6. Babak#6
Meski Tania sama sekali tidak menyukai Gerimis, begitu juga sebaliknya, Tania tetap senang dapat men
7. Babak#7
Gosip yang Siti dengar di pasar ternyata tidak sepenuhnya keliru. Omah Ellies ternyata memang memili
8. Babak #8
Tania mulai kelimpungan sendiri karena harus berbohong demi menutupi rahasia Omah Ellies.
9. Babak #9
Babak ini menceritakan bahwa ternyata Siti menaruh hati kepada Randi dan Tania yang bertemu dengan H
10. Babak #10
Sebuah flashback yang sedikit menjelaskan akan mengapa keluarga Tania tidak dapat tinggal di rumah m
11. Babak#11
Babak ini, Tania akan menjelaskan kepada Omah akan orang-orang yang mulai mencurigai kehidupannya. P
12. Babak #12
Gerimis rasanya sedang merencanakan sesuatu, namun meski begitu Linda dan Hendra masih belum bulat m
13. Babak#13
Babak ini, Hendra dan Linda mengungkapkan ketidaksetujuan mereka akan rencana Gerimis.
14. Babak #14
Tania terkejut luar biasa saat Randi menunjukan kepadanya sebuah foto. Yang mana Papah sedang mengen
15. Babak #15
Babak terakhir pada skrip ini. Yang mana diakhiri dengan omah yang 'gantung diri'.
16. Dua Tahun kemudian...
Babak tambahan yang menjelaskan bagaimana kondisi keluarga Tania setelah kejadian mengerikan tersebu
5. Babak#5

36. Black screen

Randi (O.S.)

Papah harus bicara. Jangan mau pasang badan sendiri.

Papah (O.S.)

Pasang badan untuk siapa? Ini tidak ada hubungannya dengan 'bapak'.

Mamah (O.S.)

Pah, tolong ingat kamu masih punya keluarga.

Papah (O.S.)

Maafkan aku ya mah.

Fade in

37. Int-Kamar Tania- Pagi

Pintu kamar tertutup. Siti memijat kaki Tania.

Randi membuka pintu kamar.

Randi

Tanyain semua yang mau Tania tanyain.

Papah masuk kemudian duduk sambil menyentuh kedua pipi Tania.

Siti keluar dari kamar.

Papah

Hai Tania! Gimana liburannya di sini?

Tania hanya mengangkat kedua bahu, tidak bersemangat.

Papah

Tania gak nakal kan di sini?

Tania hanya mengangkat kedua bahunya lagi. Papah hanya tersenyum sambil mengenggam tangan Tania dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya mencubit pelan sebelah pipi Tania.

Papah

Papah bener-bener kangen sama Tania. Tuan putrinya Papah. Bidadarinya Papah.

Tania

Sebenarnya apa yang sedang terjadi, Pah?

Papah

Loh kan Papah sudah cerita semuanya sama Tania.

Tania

Iya. Tahu. Tapi rasanya ada yang ga bener.

Randi

Sudahlah, jawab yang jujur saja. Lagian dia juga bakal tahu pada akhirnya.

Papah sebentar menatap Randi.

Tania

Apa Papah lagi ada masalah?

Papah

Ada masalah?

Randi berteriak seperti hendak muntah lalu segera pergi meninggalkan kamar.

Papah merasa sedikit lega karena anak lelakinya itu sudah tidak ada. Papah lalu memeluk kemudian menggendong Tania sambil berjalan menuju teras depan rumah.

Cut to :

38.Int/Ext. Teras depan - Siang

Papah

Gimana? kata Mamah, Tania kemarin main piano sama Omah Ellies. Omah baik, ‘kan? Omah itu sahabat papah waktu papah masih kecil loh. Terus suasana di sini juga indah banget, kan? Danaunya, udaranya.

Tania

Pah. Aku ini bukan anak kecil lagi. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kalau Papah ada salah sama Eyang Presiden kenapa gak langsung minta maaf saja. Jadi kita semua bisa hidup kayak biasa lagi.

Papah

Apa? Maksud Tania?

Tania terdiam.

Papah

Papah gak bisa jelaskan sekarang Tania. Kerjaan Papah lagi banyak sekali sekarang. Kalau Tania mau bantu Papah. Tania doakan supaya semuanya cepat beres ya. Jadi Papah bisa secepatnya datang lagi ke sini.

Tania kaget. Menoleh ke arah luar (mobil) menemukan Pak Setiono yang sudah duduk di kursi depan mobil.

Tania berontak dari pelukan Papah sehingga ia mau tak mau harus segera menurunkan Tania. Tania melipat kedua tangannya di depan dan menatap papah lebih kesal dari yang sebelumnya.

Tania

Jadi maksudnya sekarang Papah bakal pergi lagi gitu?

Papah

(Nada lelah)

Tania. Tania harus ngerti, Sayang.

Tania

Papah sedang benar-benar ada masalah, ini juga bukan soal virus kan? Tadi aku dengar percakapan Papah, Mamah dan Mas Randi. Gak ada tuh yang bahas virus.

Papah

Tania, banyak hal yang Tania belum pahami dan Papah gak bisa diskusi tentang ini. Tania ini kan masih...

Tania

(Memotong)

Karena aku masih kecil, ‘kan? Terserah Papah lah sekarang.

Tania berbalik dan mulai melangkah pergi.

Tania

(Menoleh)

Pah?

Papah

Apalagi Tania?

Tania

Bukan soal itu?

Papah

Baiklah. Soal apa sekarang?

Papah duduk di kursi

Tania

Omah Ellies itu tinggal sama siapa?

Papah menolehkan kepala sedikit ke luar untuk memandang ke arah rumah Omah.

Papah

(Mengangkat kedua bahunya)

Setahu Papah sih dari dulu juga Omah Ellies tinggal sendiri di sini.

Tania

Apa Omah punya anak atau cucu?

Papah

Gak ada rasanya. Papah kenal Omah Ellies dari lama, dan setahu Papah, Omah itu selalu sendiri. Memang sering kali warga di sekitar sini membantu kehidupan Omah. Maklum Omah kan sudah tua. Habis ini juga Papah sama Mamah mau ke sana sebentar. Tania mau ikut?

Tania menggelengkan kepala. Ia melanjutkan langkahnya.

Papah

Tania.

Tania berhenti, menutup kedua mata.

Papah

Maafkan Papah, ya?

Tania menghela napas panjang, kemudian menoleh ke arah Papah sambil mencoba untuk memberikan senyuman terbaiknya.

Tania

Tidak apa, Pah. Papah yang semangat aja kerjanya.

Tania kembali melanjutkan langkah-langkah kecilnya.

Cut to :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar