Tak Kasatmata
Daftar Bagian
1. Awal Kedatangan Ve di Sekolah
Para siswa takut melihat melihat penampilan Ve yang penuh kemisteriusan dan terlihat horor dengan r
2. Teman Baru di Indekos
Kamu nggak takut kenalan sama aku? Biasanya orang-orang takut kalau lihat aku dan nggak mau deket sa
3. Si Tomboi Baik Hati
Dia itu nggak cocok temenan sama kita. Biarin aja dia nggak punya temen di sini. Nanti lama-lama dia
4. Siapa Sahabat Sebenarnya?
Makasih udah baik sama aku. Padahal aku ini cewek aneh yang dibenci dan dijauhi semua orang.
5. Aku Benci Wajahku
Gue akan bikin wajah lo rusak dan lo jadi jelek. Biar orang-orang juga semakin benci sama lo! Lo ngg
6. Kehadiran Malaikat Asing
Brilian pun meniup tangan Ve dan kembali mengobati tangan Ve dengan perlahan. Ve memandang Brilian y
7. Kenapa Papa Membenciku?
Saya sangat membenci kamu. Saya nggak pernah sudi menatap mata kamu. Kalaupun saya melakukannya, mak
8. Gara-Gara Prestasi
Puas lo dapet nilai tertinggi dan dipuji-puji? Udah ngerasa paling pinter sekarang? Gue muak denger
9. Kebenaran Tentang Ve
Gue akan rahasiain ini. Ve, gue akan berusaha selalu ada buat lo. Gue bener-bener tulus mau jadi sah
10. Pembunuh Misterius
orang berjubah hitam tersebut justru menarik kepala Askar dan membenturkannya ke meja berulang kali
11. Tanda Tanya
Brilian yang memegangi bola mendongakkan kepala saat Ve memanggilnya. Dia menatap Ve dengan ekspresi
12. Interogasi
Kalian akan dijadikan tersangka karena punya motif balas dendam buat melakukan pembunuhan itu.
13. Kembalinya Si Pembunuh Misterius
Napasnya mulai terengah-engah. Sesekali dia memegangi lehernya dan meringis menahan sakit.
14. Penyelidikan
Apa kalian nggak merasa aneh dan curiga? Gimana kalau akan ada korban lagi yang terbunuh di kelas ki
15. Terkuaknya Sebuah Rahasia
Kamu yakin mau tau tentang dia? Kamu harus siap menerima segala risikonya.
16. Kehilangan
Sampai kapan mau sedih terus? Yang pergi nggak akan kembali. Jarum jam juga nggak akan bisa berputar
17. Aku Rindu
Ve tidak menjawab dan terus meneteskan air mata. Tatapan Ve kosong. Rafka menatap Ve dengan iba. Raf
18. Kebenaran
Apa?! Jadi lo pembunuh yang dicari polisi selama ini?
19. Ketika Karma Berbicara
Nikmati setiap rasa sakitnya. Nikmati setiap tetesan darah yang keluar
20. Akhir dari Air Mata
Aku akan biarin kamu hidup dengan penyesalan, dengan bayang-bayang semua pembunuhan yang terjadi. It
21. Terlambat
Papa sayang kamu. Ini kan yang pengin kamu denger selama ini?
16. Kehilangan

CUT TO

47. INT. DI MOBIL MILKA – MALAM

CAST: Milka

 

Milka mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi seperti ketika naik motor sambil mendengarkan musik menggunakan earphone. Dia asyik manggut-manggut. Milka mulai menguap dan mengerjapkan mata beberapa kali.

 

MILKA

(berusaha menahan mata yang ingin terpejam)

Ini kenapa gue ngantuk banget rasanya? Ini kan baru jam delapan. Biasanya gue betah begadang. Mana kosan Ve masih agak jauh lagi.

 

Milka menguap beberapa kali. Matanya semakin terasa lengket, tetapi Milka berusaha membelalakkan matanya. Namun, perlahan rasa kantuknya semakin berat. Milka pun memejamkan mata.

 

CUT TO

48. EXT. DI JALAN – MALAM

CAST: Milka

 

Mobil Milka mulai oleng tak terkendali, melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak beberapa kendaraan yang ada di depannya. Beberapa mobil dan motor berusaha menghindari mobil Milka. Sementara Milka yang tertidur berusaha membuka mata dan mengendalikan mobilnya, tetapi matanya susah untuk terbuka karena merasa ngantuk berat. Mobil Milka menabrak truk yang ada di depannya dan menyebabkan kecelakaan beruntun. Mobil Milka terguling beberapa kali. Saat berhenti terguling, Milka sudah dalam kondisi bersimbah darah dan tak sadarkan diri. Beberapa orang menghentikan kendaraannya saat melihat banyak mobil rusak akibat kecelakaan beruntun itu. Mereka mulai menyelamatkan beberapa korban kecelakaan, termasuk Milka. Orang-orang berusaha mengeluarkan Milka dari mobilnya yang sudah dalam kondisi terbalik. Kepala Milka berlumuran darah dan beberapa pecahan kaca mobil menancap di wajah Milka.

 

CUT TO

49. INT. KAMAR INDEKOS VE – MALAM

CAST: Ve dan Shakira

 

Ve mematung duduk di depan meja belajarnya sambil terus meneteskan air mata, memikirkan Brilian. Tiba-tiba Ve terkejut mendengar pintu kamarnya diketuk dengan keras beberapa kali.

SUARA KETUKAN PINTU

Ve bergegas membuka pintu. Ve tertegun melihat Shakira berdiri di depan pintu kamarnya dengan wajah panik. Shakira melangkah masuk ke kamar Ve.

 

VE

(menatap Shakira dengan heran)

Shakira, kamu kenapa? Dari cara kamu ngetuk pintu, sepertinya kamu lagi panik.

 

SHAKIRA

(menatap Ve dengan wajah panik dan khawatir)

Ve, kita harus ke rumah sakit sekarang. Sahabat kamu kecelakaan!

 

VE

(mengernyit bingung)

Sahabat? Siapa? Kamu tau dari mana?

 

SHAKIRA

Kamu udah tau kan kalau aku punya kemampuan seperti itu. Jadi aku tau. Dia mau ke rumah kamu, tapi malah kecelakaan.

 

VE

Mau ke rumahku?

 

Ve diam dan berpikir sejenak. Lalu matanya terbelalak.

 

VE

Milka? Apa dia yang kamu maksud? Tadi dia bilang mau ke sini.

 

Shakira mengangguk.

 

VE

Di mana dia? Aku harus lihat keadaan dia. Ayo, Shakira!

 

SHAKIRA

Aku udah pesen taksi online. Kita tunggu di depan, ya.

 

Ve dan Shakira bergegas keluar.

 

CUT TO

50. INT. DI RUMAH SAKIT – MALAM

CAST: Ve, Shakira, orang tua Milka, dokter

 

Ve dan Shakira berlari masuk ke rumah sakit dengan wajah panik dan khawatir. Mereka berulang kali menanyakan ke perawat tentang ruangan Milka. Langkah mereka terhenti di depan ruangan IGD. Terlihat sepasang suami istri menangis dan dokter berdiri di depan mereka. Shakira melangkah mendekati mereka. Sementara Ve mematung dan air matanya mulai menetes.

 

SHAKIRA

(menatap ayah dan ibu Milka)

Om, Tante, kalian orang tuanya Milka? Gimana keadaan Milka?

 

Orang tua Milka menatap Shakira sekilas, lalu kembali menangis tanpa menjawab pertanyaan Shakira. Shakira mengalihkan pandangannya pada dokter yang berdiri di sampingnya.

 

SHAKIRA

Dok, gimana keadaan Milka?

 

DOKTER

Pasien tidak dapat diselamatkan. Bahkan saat dibawa ke sini dia sudah meninggal. Kecelakaan itu cukup parah. Jadi sepertinya dia meninggal di tempat.

 

Shakira terbelalak mendengar pernyataan dokter. Sementara Ve langsung terkulai lemas dan menangis. Shakira berlari menghampiri Ve dan mendekapnya.

 

VE

(berteriak)

Kenapa semua orang yang aku sayang pergi? Kenapa harus orang-orang baik yang pergi? Aku udah kehilangan Brilian, kenapa aku juga harus kehilangan Milka?

 

SHAKIRA

(mempererat dekapannya dan mulai meneteskan air mata)

Ve, kamu yang kuat, ya. Milka pasti nggak mau lihat kamu kaya gini. Kamu harus bisa menerima kenyataan ini.

 

Shakira terus mengusap bahu Ve, berusaha menenangkan Ve.

 

CUT TO

51. INT. RUANG KELAS – SIANG

CAST: Ve dan Rafka

 

Suasana kelas sepi karena sedang jam istirahat. Ve duduk seorang diri di kelas. Dia menidurkan kepalanya di meja. Matanya menatap dengan tatapan kosong. Tiba-tiba Rafka masuk dan duduk di samping Ve. Rafka ikut menidurkan kepalanya di meja dan menatap Ve. Ve menatap Rafka dengan kesal, lalu mengangkat kepalanya dan menegakkan duduknya. Ve mengarahkan pandangannya ke depan, enggan menatap Rafka.

 

RAFKA

(menatap Ve)

Sampai kapan mau sedih terus? Yang pergi nggak akan kembali. Jarum jam juga nggak akan bisa berputar ke kiri. Jadi untuk apa menangisi yang sudah terjadi? Bukannya semua yang hidup memang akan mati?

 

VE

Harusnya aku yang mati duluan. Kalau Brilian nggak mencegah aku untuk bunuh diri waktu itu, aku nggak akan mengalami ini.

 

RAFKA

Dia cuma pengin kamu tumbuh jadi cewek yang kuat. Kalau kamu kaya gini, berarti usahanya dia sia-sia dong? Udah lah jangan sedih terus. Aku nggak tau cara menghibur cewek. Pacaran aja nggak pernah. Jadi jangan nangis lagi di depan aku.

 

VE

(menatap Rafka dengan tatapan dingin)

Nggak ada yang nyuruh kamu buat ke sini.

 

RAFKA

Aku nggak tega lihat cewek sedih sendirian. Gini-gini aku juga punya hati. Mau aku beliin coklat biar nggak sedih? Atau es krim? Atau mau aku bersikap seperti Brilian?

 

VE

Minggir.

 

Rafka berdiri sedikit menjauh. Ve bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan kelas.

 

CUT TO

52. EXT. DI DEPAN GUDANG SEKOLAH – SIANG

CAST: Ve, Nura, Jessie, Alena

 

Nura berdiri di depan gudang bersama Jessie dan Alena.

 

JESSIE

Kok bisa-bisanya lo nglakuin itu sih, Nur?

 

NURA

Aku nggak suka lihat Milka lebih deket sama Ve. Sejak ada cewek aneh itu, Milka jadi nggak terlalu deket sama aku. Aku juga mau bikin Ve nggak punya temen lagi biar dia semakin sedih dan hidupnya hancur. Aku muak denger guru selalu muji dia! Aku nggak terima ada yang ngalahin aku di kelas!

 

ALENA

(menyeringai)

Lo emang cocok banget jadi ketua geng RB. Gue acungin jempol buat keberanian lo. Eh tapi kapan lo naruh obat tidur ke makanannya Milka?

 

NURA

Aku ke rumah Milka sore itu setelah dia bilang kalau malemnya dia mau ke rumah Ve dan dia ngajak aku makan di sana. Pas dia ngambil lauk ke dapur, aku masukin obat tidurnya. Kebetulan rumahnya dia lagi sepi karena orang tuanya kerja sampai malem. Aku juga udah membungkam mulut asisten rumah tangga dan security di rumahnya Milka. Satu lagi, walaupun rumah Milka itu mewah, tapi nggak ada CCTV, jadi aman.

 

JESSIE

Gila lo! Tetep aja itu berbahaya. Pasti sekarang polisi lagi menyelidiki kasus ini. Gimana kalau asisten rumah tangganya dia buka mulut?

 

NURA

Aku nggak peduli! Yang penting aku udah puas karena udah menghabisi malaikat pelindungnya Ve.

 

CUT TO

53. EXT. DI DEPAN RUANG KELAS DEKAT GUDANG – SIANG

CAST: Ve

 

Ve mengintip dari balik tembok salah satu ruang kelas yang ada di dekat gudang dan mendengarkan pembicaraan Nura, Jessie, dan Alena. Ve terkejut mendengar pembicaraan mereka. Matanya memancarkan amarah.

 

 

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar