SEPARUH MAWAR
2. ACT 2
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator


EXT. DESA CIKUDA – SIANG  

Jalanan siang perumahan di desa Cikuda

MAMA (V.O)

Kiana sebelum kamu lahir ke dunia dan menjadi kado terindah bagi Ayah dan Ibu. Ada perjalanan begitu indah yang ibu alami (beat) cerita ketika Ayah dan Ibu bertemu.


INT. RUMAH - RUANG KELUARGA - PAGI 

MAMA (CONT’D V.O)

Saat Ibu remaja, Ibu sangat Bahagia dan sederhana. 


Bapak Dita menghampiri Dita (Ibu saat muda) dan menggendong adiknya yang masih balita dengan wajah bahagia dan ibu ikut menghampiri mereka sambil membawa sarapan ke meja. Ibu tersenyum ke arah bapak, Dita dan adik. 


IBU DITA (CONT’D)

Ayo, udah mainnya sekarang makan sarapan dulu nanti telat loh.


BAPAK DITA 

Halah telat juga gapapa Bu, yang penting bisa kaya gini terus sama Dita, Ade, Ibu juga.


Bapak mengecup kening Dita, adik dan memeluk Ibu. Dita tersenyum


IBU DITA 

Aamiin, tapi iya tetep aja pak enggak boleh telat nanti bapak disangka gaji buta terus loh ibu gamau ah. Udah makan dulu ah yuk keburu dingin loh.


Bapak berbisik-bisik ke Dita dan adik, lalu mereka bertiga ketawa.


IBU DITA (CONT’D)

Apa loh, malah bisik-bisik bapak nih. 


Ibu menghampiri Bapak, Dita, dan adik (beat) lalu mengelitiki mereka bertiga.


INT. SEKOLAH – KELAS SIANG   

Dita berjalan di Lorong Sekolah, tiba-tiba satu persatu sahabatnya menghampiri.


TEMAN #3

Yang terakhir masuk kelas traktir bakso ya.


TEMAN#2 (CONT’D)

Satu, dua.


Mereka berempat lari bersama ke kelas dengan tawa.

cut to:


Kebersamaan mereka berempat saat di kelas ada satu orang yang ngantuk (teman#3) dan dilempar kertas buntelan sama teman yang lain dan saat dibuka isinya “Tidur mulu lu kebo”. Teman#3 bangun dan menengok ke arah teman#1 yang melempar. Mereka tertawa.


Cut to:


Kebersamaan saat di kantin, mereka berempat saling mencicipi makanan masing-masing. Tiba-tiba ada satu orang (Teman#2) yang ketumpahan makanan terlihat kesal. 


TEMAN#2

Ah gara-gara lu nih (sambil menunjuk teman#3).


TEMAN#3

Dih apaan lu, nyalahin gue.


Dita dan teman yang lainnya tertawa.


EKT. SEKOLAH – LORONG KELAS – DEPAN MADING – SIANG 

Para siswa beramai-ramai melihat mading pengumuman kelulusan SMA. Dita dan teman-temannya mendekat ke mading dan mencari nama mereka masing-masing. 


TEMAN#1 (CONT’D)

Ta, Dita (sedikit berteriak) kamu masuk tiga besar sekolah.


Sambil memegang tangan Dita, dua teman lainnya melihat nama Dita di urutan atas mading.


TEMAN#2 (CONT’D)

Ih, iya Dita selamat ya, keren banget kamu.


TEMAN#3 

Kamu masuk SMAN 8 dong. (teriak) Keren banget Ta.


TEMAN#1

Kita berempat pisah dong ya (muka sedih).


TEMAN#2 (CONT’D)

Eh gue sama lu (menyenggol Teman#3) ko sama sih, kita bareng lagi dong. 


TEMAN#3 (CONT’D)

Idih, males banget gue.


DITA 

Yah, gue gak ada teman dong.


TEMAN#1 

Yaila gapapa kali kan kita masih deketan juga sekolahnya, masih bisa pulang bareng. Iye gak (menyenggol lengan teman#3).


TEMAN #3 

Iye Ta, lu tenang aja (merangkul Dita).


Dita mengangguk, tersenyum dan mereka berempat melingkar berpelukan dengan gembira.


EKT. SEKOLAH – SIANG 

Perpisahan SMP, Dita dan sahabatnya duduk bersebelahan. 


GURU

Penghargaan siswi lulusan berprestasi diraih oleh Dita Puspitasari.


Dita bangkit dari duduknya, berjalan menuju panggung, menerima penghargaan di sebelahnya ada Ada siswa cowok berprestasi yang naksir, 


GURU

Selamat ya Dita.


Guru menyalami Dita. Siswa cowok itu memperhatikan Dita dan saat Dita menengok ke arah anak cowok itu.


SISWA COWOK BERPRESTASI (CONT’D)

Selamat ya (senyum). 


DITA

Makasih ya (senyum lalu menunduk).


Dita duduk Kembali dan sahabat-sahabatnya mengucapkan selamat.


TEMAN #1, #2,#3

Selamat ya Ta. Cie, cie Dita.


TEMAN#3

liat tuh Ta, daritadi dia liatin lu terus (menunjuk ke siswa cowok berprestasi).


DITA

Ih apaan sih.


Mata Dita dan Siswa cowok bertemu dan saling menebar senyum satu sama lain.


INT. SEKOLAH SMA – KELAS – PAGI 

Dita masuk ke ruang kelas. Ia memperhatikan teman-teman sekelilingnya. ia duduk di kursi sisa paling depan ujung dekat pintu. 


DITA

Hai (senyum ramah).


Dita menengok teman sebangkunya. 


TEMAN SEBANGKU DITA

Hai juga (muka datar).


Dita berusaha mengajak ngobrol teman sebangkunya.


DITA

Nama lu siapa?


TEMAN SEBANGKU DITA

Dian (muka datar).


Dita mengangguk.


DITA

Dian dari sekolah mana?


TEMAN SEBANGKU DITA

Itu di sana (datar).


Dita memasang muka bete dan bingung. 


DITA

Gue dari SMP 49.


Dian diam dan fokus dengan bukunya. Hinga pas bel istirahat temen sebanagkunya ngajak eh ke kantin.


TEMAN SEBANGKU DITA 

Ta, ke kantin yuk gue laper.


Dita kaget dengan muka senang ia mengangguk.


INT. WARUNG - SIANG 

Dita muncul tiba-tiba dari bawah buffet warung mengagetkan Ibu yang sedang merapikan dagangan dan adik Dita main di dalam warung.


DITA

Dor.

 

IBU DITA

Astaghfirullah, (kaget dan sedikit teriak). (sambil mengelus dada) ya Allah kamu ini Ta, jail banget kalo Ibu tiba-tiba kena serangan jantung gimana? kamu mau tanggung jawab resikonya?


DITA

yampun Bu Dita kan cuma bercanda (tertawa).


IBU DITA 

Huh kamu ini (mengelus-elus rambut Dita). Gimana sekolahnya? hari pertama loh ini.


Ibu sambil memasuk-masukan dagangan ke dalam warung.


DITA

Ya gitu deh Bu. 


Dita duduk di depan warung.


IBU DITA

Gitu teh gimana atuh?


DITA

Enggak ada yang menarik, gak ada temen yang bikin nyaman juga kayaknya.


IBU DITA

Halah namanya juga hari pertama.


DITA

Yah gitu deh Bu, itu Ibu udah tau baru hari pertama kenapa nanya?


IBU DITA

Yaudah atuh maaf kan ibu penasaran aja (menyolek Dita). sekarang yuk bantu ibu tutup warung terus kita makan.


Dita membantu ibu merapikan dagangan.


INT. RUMAH – RUANG MAKAN - SORE 

Bapak mengetuk pintu rumah.


BAPAK DITA

Assalamualaikum Bapak pulang. 


Bapak menghampiri dan mencium kening Dita dan menggendong adik Dita yang masih balita dengan wajah Bahagia. 


IBU DITA (CONT’D)

Waalaikumsalam.


Setelah menutup warung, Ibu ikut menghampiri Bapak, Dita dan adik Dita. 

IBU DITA

Gimana tadi Pak kerjanya? Lancar?


BAPAK DITA

Lancar Bu, alhamdulillah ya gitu-gitu aja sih, cuma mungkin Bapak bakal pergi jauh dulu ya sebentar (menengok ke arah Dita dan adiknya)


DITA 

Bapak mau kemana? Jauhnya kemana Pak? 


IBU DITA 

Iya Pak, kemana Pak? Kok mendadak ngasih taunya 


BAPAK DITA

Cuma ke daerah Sumatera aja kok Bu.


IBU DITA 

Itu jauh Pak (muka bete). Kapan berangkatnya Pak?


BAPAK DITA

Minggu depan Bu.


DITA 

Sampai kapan Pak? Gak Lama-lama kan Pak? 


BAPAK DITA

Enggak kok Cuma sekitar dua minggu aja saying (mengelus kepala Dita. Dita mau oleh-oleh apa?


DITA 

Hmm..(muka mikir) Apa aja deh yang bagus yang Bapak temuin disana (senyum lebar).


BAPAK DITA

Oke deh cantik. Kalo Ibu mau apa?


IBU DITA

Gausah Pak, yang penting Bapak sehat dan selamat pulang perginya.


BAPAK DITA 

Aamiin.


DITA 

Ah, Ibu enggak asik nih, yak an Pak? Kenapa enggak minta yang mahal-mahal aja?


Bapak dan Ibu tertawa.


BAPAK DITA (CONT’D)

Kalau adek, mau apa? 


Bapak menggendong adik.


ADIK DITA(CONT’D)

(Bicara anak balita yang nggak jelas).


BAPAK DITA 

Ohh gitu ya dek (mendekatkan kuping Bapak ke Mulut adik). Iya nanti Bapak beliin ya.


DITA 

Adek mau apa Pak? (muka penasaran)


BAPAK DITA 

Gatau, Bapak juga enggak paham.


Mereka semua tertawa terbahak-bahak.


EKT. RUMAH – HALAMAN DEPAN RUMAH – MALAM 

Datang Bu Sugeng ke halaman rumah Dita membawa makanan. 


BU SUGENG

Halo, Selada. Eh spada maksudnya. Ada orang gak ya rumah ini, buset baru juga jam 7 malem dah gelap bae ni rumah. Kayak rumah hantu pasar malem. 

  

Ibu Dita pun keluar sendiri menemui Bu Sugeng. 


IBU DITA

Eh Bu Sugeng, Malam Bu.


BU SUGENG

Alhamdulillah masih ada orang juga ternyata rumah ini. Kalo gak ada mau gua pasang tulisan disewain nih rumah.  


IBU DITA

Eh Bu Sugeng, ada apa ya Bu malam malam gini?


Ibu membukakan pintu pagar.


BU SUGENG

Gini Bu, ini saya tadi habis borong ayam di pasar, biasa lah (muka sombong) terus saya masak, eh kebanyakan ternyata Bu, yaudah karena saya orang kaya yang baik hati saya bagiin aja nih ke Ibu. 



Bu Sugeng memberikan wadah makanan berisi opor ayam. Ibu pun mengambil wadah makanan itu.


IBU DITA

Makasih banyak ya Bu Sugeng. 


BU SUGENG

Sama-sama Bu. Kata tetangga yang lain sih enak masakan opor buatan saya. Buktinya nih dari sembilan orang yang saya kasih dua-nya pada mau minta nambah ke rumah saya. 


Bu Sugeng menepuk bahu Ibu Dita.


 BU SUGENG

Lagi pada ngapain sih Bu baru jam segini kok pintu rumah udah ditutup rapat aja?


IBU DITA

Ini Bu, lagi pada makan malam, buat jaga jaga aja Bu takut ada yang masuk rumah. (menoleh ke dalam rumah)


BU SUGENG

Oh iya sih ya daripada lupa kunci pintu bahaya takut ada maling, apalagi di rumah saya banyak barang mewah jadi harus lebih waspada.


Ibu Dita tersenyum.


BU SUGENG

Eh Bu tau gak sih (dengan suara berbisik) kata tetangga yang lain nih ya saya denger masa pak Adit mandul Bu, kemaren baru aja cek ke dokter apatuh jin 


IBU DITA

Obgyn?


BU SUGENG

Nah iya obgyn itu katanya mandul Bu. Ih kasian ya istrinya.


IBU DITA

Wah baru tahu nih saya Bu Sugeng.


BU SUGENG

Iya Bu terus ya masak tadi Bu Siti nanya coba ke Bu Adit gimana perasaannya. Bodoh banget ya, ya udah jelas sedih lah kayak gitu kok bisa-bisanya ditanyain. Heran deh saya.


Ibu hanya tersenyum.


BU SUGENG

Eh Bu, bapaknya mana belum pulang kerja ya? kok gak keliatan (muka penasaran).


Bu Sugeng menoleh ke dalam rumah.


IBU DITA

Ada kok Bu, bentar saya panggil dulu ya. 


Ibu Dita membalik badan dan berjalan ke dalam rumah.


IBU DITA

Pak, ada Bu Sugeng nih di luar.


Bapak keluar rumah sama anak-anaknya.


BAPAK

Oh Bu Sugeng masuk Bu, masak diluar terus dari tadi. Sini Bu masuk-masuk.


BU SUGENG

Eh bapak, makin ganteng aja Pak (sambil tersenyum malu). Ah gausah Pak saya buru-buru ini mau ke terminal dulu habis ini. Biasalah orang kaya, sibuk terus hari harinya.


IBU DITA

Wah, udah malem loh Bu. Hati-hati ya. Makasih ya makanannya nanti kalau udah saya kembaliin wadahnya ke rumah Ibu.


BU SUGENG

Ohiya Bu, nanti kalo ke rumah kalo misalnya keliatan sepi berarti saya lagi pergi ya Bu. Biasalah orang penting jadi sibuk pergi pergi terus. Udah dulu ya, bye Bu.


Dadah ke ibunya Dita dan kiss bye ke Bapak Dita. Ibu bapak dan anak-anak hanya tersenyum dan Kembali ke dalam rumah.



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar