Sekuntum Bunga Untukmu
1. Want to go away

FADE IN


PROLOUGE


RISHA (V.o)

Bunga, lambang keindahan alam dari pencipta. Bunga mengandung berbagai makna, bisa kebahagiaan, duka, emosi. Warnanya pun memberi arti. Kala kau memilihnya selaras drngan nuansa hati, entah untuk dirimu sendiri atau yang terkasih, itu akan menjadi hadiah yang menyentuh dan memberi pengalaman indah. Ya, Bunga adalah indah.


CAMERA: Menyorot sebuah mobil Merci hitam mewah yang memasuki sebuah perusahaan. Seorang lelaki keluar dari mobil, sepatunya bisa disorot dulu. Lalu angle kamera bisa dari sisi bawah badan ke atas badan, gerakan slow mo. RENANT si lelaki itu mengancingkan jasnya. Sosok Renant terlihat gagah dan maskulin. Ada dua orang yang menyambut Renant di dekat mobil, Renant menyalaminya. Mereka berjalan masuk. Proses berjalan masuk perusahaan ini direkam berbagai angle dan background music agar dramatis atau semenarik mungkin.

- Mereka masuk lift, berbincang serius, kamera bisa menyorot muka Renant sesaat lift menutup. 

- Lift terbuka di lantai tempat kantor Renant, Renant seorang bos diberi salam oleh beberapa pegawai yang berpapasan dengannya. Lalu dia dan dua orang itu masuk ke ruangannya. Terjadi dialog. 

1. INT. PERUSAHAAN/RUANG RENANT-DAY

REKAN BISNIS 1

Bagaimana pak Renant, masalah perombakan manajemen kita itu?


REKAN BISNIS 2

Mitra perusahaan kita panik dengar kabar ini,dirasa perusahaan defisit sedemikian parah hingga desas-desus kita bangkrut.


RENANT

Wah wah. Pak Sulistyo, Pak Erik, kita tahu itu kan ga bener. Berkali-kali saya tegaskan perombakan bukan bermaksud negatif, tapi untuk kemajuan perusahaan ini.
Kinerja semua pegawai ga semua bagus, ibaratnya kayak mainan jenga, tahu ga bapak-bapak?


Bapak-bapak menggeleng.


RENANT

Mainan susun balok ke atas sebanyak-banyaknya itu lho. Jadi jika ada fondasi yang goyah sedikit aja, di bawahnya, pasti itu jatuh semua. Tapi kalau kuat, orang bisa terus susun ke atas setinggi-tingginya.
Tapi ya itu dalam menyusunnya itu, ada balok yang dirombak sana-sini, diambil atau dikurangi, ditambah, disempurnakan. Kira-kira begitu.
Membuat perusahaan ini tetap utuh, itu tugas saya, sebagai penerus ayah saya, yang mendirikannya. Apapun saya lakukan walau itu tak mengenakkan, seperti ya pemecatan, ekstradisi, merumahkan/mempe-siunkan pegawai, dan sebagainya.


REKAN BISNIS 1

Saya sih setuju-setuju aja, walau berisiko, seperti kehilangan beberapa mitra bisnis kita.
Pak Renant ini kan sudah diakui analisa bisnisnya selama ini, kira-kira berapa, 3 tahun bekerja di perusahaan ini. Dan semua analisanya sering tepat.


REKAN BISNIS 2

Bener sih. Yah, mau bagaimana lagi, kan tak semua bisnis bisa mulus. Intinya, kami berharap penuh pada Pak Renant. Perusahaan ini mau dibawa kemana, semua sesuai arahan anda.


Renant tersenyum simpul.


Renant

Yah, begitulah. Nanti kalau ada kebijakan-kebijakan baru akan dijelaskan di rapat selanjutnya.
Bapak-bapak.


Renant menyalami keduanya.


Pak FELIX, kenalan Renant masuk.


RENANT

Eh, Om Felix. 


Renant memeluk Pak Felix.


PAK FELIX

Renant, gimana lagi sibuk banget ya? Lagi masa 
perombakan manajemen benar?


RENANT

Iya nih om. om sendiri, ada apa? Ada hal yang penting untuk diberitahukan, kah?


PAK FELIX

Sebenrnya sih ingin menyapa kamu aja Renant. 
Terakhir kali saya ketemu kamu berbulan-bulan lalu juga, kan. Keluarga saya dan kamu kan udah kenceng banget hubungannya. 


RENANT

Ha ha om. Iya iya pasti om. Om berjasa ngebantu kakek ngediriin perusahaan ini. Saya juga seneng ngeliat om Felix.


PAK FELIX

Terus terang saya bangga ngeliat kamu dan perusahaan ini, Renant. Kamu berhasil mengembangkan perusahaan ini dengan baik, perusahaan yang kakek kamu bangun ini. Almarhum kakek kamu pasti bangga banget sama kamu, Renant.


RENANT

Wah om, saya aja yang udah diberi anugerah untuk bisa nerusin perusahaan kakek. Usaha kakek ngebangun perusahaan ini dibanding usaha saya mah, masih sepertiganya kali. 


PAK FELIX

Merendah kamu, Renant. Oke. Segitu aja, saya ga mau ganggu kamu lama-lama.


RENANT

(berdiri ingin bersalaman) Enggaklah om. Kapanpun pintu itu selalu terbuka untuk om Felix.


Pak Felix pamit, mereka berpelukan.

CUT TO


Di sebuah toko Kristal, menyorot dari perabotan-perabotan Kristal. Kemudian mengarah ke seorang wanita dengan baju blazer merah bernama ADEL, dari belakang, badannya, kepalanya, dan bibirnya dengan lipstik merah. Dia sedang tampak berbicara dengan pelayan toko. Lalu dia berbalik berjalan melihat-lihat perabotan lain didampingi pelayan toko, mereka bercakap-cakap. Jalannya begitu anggun dan kepalanya agak mendongak. 


2. INT. TOKO KRISTAL-DAY

ADEL

Ini dari Roma, asli?


PELAYAN TOKO

Iya, bu Adel, diimport langsung dari sana.


ADEL

Hmm...


Adel melihat-lihat lagi yang lain. Dan tertaik pada sebuah chandelier.


ADEL

Kalau itu?


PELAYAN TOKO

Chandelier itu desainnya sesuai dengan desain di istana Romanov di Rusia. Walau ga sama persis, tapi kurang lebih kualitas Kristal dan kerumitannya hampir sama.


ADEL

Cantik. Saya mungkin tertarik membeli itu nanti untuk dekor rumah baru saya. Ya, rumah baru bersama pasangan saya nanti.


Adel tersenyum bangga.


PELAYAN TOKO

Wah ibu Adel mau menikah ya, boleh-boleh tentu bu, 
ini perfect choice buat dekor rumah ibu nantinya, ibu ga salah pilih, penilaian ibu bagus.


- Adel ke toko selanjutnya, melihat-lihat baju mewah, lalu toko perhiasan. Terakhir ke restoran, dia minum. Memandangi cincin pertunangannya senyum-senyum, cincin berlian dari Renant. Flashback saat Renant melamarnya.



FLASHBACK

3. INT. RESTORAN-NIGHT

SUPER IMPOSE: ENAM BULAN LALU

Suasana temaram restoran, romantis.


RENANT

(Mengeluarkan cincin) 


ADEL

Waahh, Ren, kamu.. 


RENANT

Iya, ini tanda aku siap memulai hidup baru aku sama kamu. Yah walau ini juga sebagai tanda ngiket kamu, biar ga kemana-mana, ha ha.
Selama ini aku sudah cukup lama mengenal kamu, del. Kamu wanita yang berani, teguh sama pendirian kamu, (beat)
jadi inget waktu kuliah kamu jadi dewan mahasiswa, kamu tegas banget. Aku rasa kamu wanita yang tepat buat aku. 
Aku ga kenal wanita lain sebaik diri kamu, setidaknya ga ada yang sebaik kamu, menurutku. 
Jadi...


ADEL

(tersenyum lebar)

Iyaa..?


RENANT

Yaa... would you want to spend more eh rest your life with me?


ADEL

Ha ha, yes, mau banget.


Mereka pelukan.


ADEL

By the way ini berlian asli?


RENANT

Ha? Iya. Kenapa?


ADEL

That makes it more special, dear! Thank you!


END OF FLASHBACK


Possible scenes

MONTAGE

- Berbagai kesibukan Renant di perusahaan, memandatangani berkas, rapat, dsb.

- Kembali ke Adel, dia menelpon Renant, menunggu Renant datang.


4. INT. RESTORAN-DAY

ADEL

Halo, Ren. Iya, kita janji ketemu lho, di restoran biasa kan. 


5. INT. KANTOR RENANT-DAY

Renant menjawab telepon Adel, tampak lelah, dan bersedia datang ke restoran.

RENANT

Oh iya iya, aku segera ke sana. 


- Renant mencari-cari restoran di mal, sambil melihat jam tangan. 


6. INT. RESTORAN-DAY

Renant dan Adel bertemu. Adel mengeluhkan kenapa Renant datang lama. Mereka berbicara seputar hubungan dan pertunangan mereka.


Adel

Kok lama, Ren? Udah lumayan lama aku tunggu.


Renant

Iya, traffic tadi. Terus ada apa ngajak ketemuan?


Adel

Lho? Ya emang saatnya aku ketemuan sama kamu aja. 
Kamu kan harus ada waktu buat aku. Setidaknya seminggu kita ketemuan beberapa kali. Kayaknya udah pasti deh begitu kalau menjalin hubungan. Apa hal sesimpel itu kamu ga tahu, Ren?


Renant

...Iya tahu, aku kan cuma nanya ada hal apa yang mau kamu omongin.


Adel

Hmm, aku barusan keinget saat kamu lamar aku.
Kamu bilang aku wanita terbaik, ga ada perempuan seperti aku, aku seneng banget.
Terus (menunjukkan cincinnya) kamu beri aku cincin ini, this precious diamond.


Renant

Hmm, terus kenapa? Ke mana arah pembicaraan kamu?


Adel

Yaa, saat ini kita sibuk mempersiapkan untuk hari itu, Ren. Hari dimana kita mengucapkan janji sumpah pernikahan. And Im so excited for that!
And Im thankful for you choosing me as your life partner, Ren. Waiter! Here comes the champangne...
Pokoknya, aku memang the best untuk kamu dan juga kamu the best untuk aku. Cheers! Jangan sampai kita terpisah. 


CUT TO

  

                                                               

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar