Script Film - Gamophobia
Daftar Bagian
1. Propose to Me
Kita sudah tiga tahun begini-begini saja... Aku ingin... bercinta denganmu... bercinta sungguhan...
2. Gamophobia? Takut... pada Pernikahan?
Hmm... kupikir kalau sampai terjadi seperti itu berkali-kali, mungkin ada apa-apa denganmu. Itu jela
3. Keyakinan
Jadi apa memang pernah ada kejadian di masa laluku yang menyebabkan aku begini?
4. Yang Terjadi 15 Tahun Lalu
Di depan dukun itu, di sebuah boneka yang sudah dipasang foto wajahmu, ia menulis sesuatu...
5. Kirina, Kekasih dari Masa Lalu
Lagian apa itu perlu? Aku sudah belasan tahun tak bertemu dengannya. Aku benar-benar tak tahu di man
6. Pertemuan
Ah, daun-daun jatuh ini... jadi ingat dulu, saat kamu nembak...
7. Petualangan Dimulai
Tapi kupikir... hmmm, aku sendiri seperti gak sadar... tiba-tiba waktu bergerak cepat sekali saat me
8. Tiba
Lima belas tahu, memang bukan waktu yang singkat. Wajar kalau banyak yang berubah.
9. Boneka Kenangan
Buat kamu, bayarnya gak perlu pakai uang gak papa. Pakai cubit aja...
10. Menginap
Kan kamu pernah bilang, yang pertama selalu sempurna...
11. Rumah Boneka
Mas pikir orang yang mau mengoleksi ribuan boneka kayak ini, termasuk orang yang normal? Memang ini
12. Aksi Malam Hari
Eh, tapi ini Anabelle dan Chucky yang agak beda. Pakai kerudung dan kopiah. Waaaa, kayaknya pemilik
13. Akhir Perjalanan, Akhir Kisah
Ah, jadi ingat kata orang-orang, kalau kita sudah rela mendoakan mantan kita dengan sungguh-sungguh,
14. Gejolak Hati Marja
Aku seperti baru tersadar kalau dari pacar-pacar yang kukencani selama ini, ia yang bisa membuatku m
15. Upaya Merebut Calon Istri Orang
Apaan sih, Ja? Kamu... kamu merusak hari pernikahanku. Kamu sadar gak sih?
16. Akhirnya...
Tapi ini sungainya lagi bagus loh mas. Arusnya lagi deras. Kalau mas gak bisa berenang, paling men
14. Gejolak Hati Marja

SCENE 39

INT. KANTOR MARJA – PAGI

Cast: Marja, Gupa

Gupa mendekati Marja yang nampak sibuk

 

GUPA

Ayo maksi!

 

MARJA

Kerjaanku belum selesai.

 

GUPA

Makanya makan dulu biar semangat!

                                     

Keduanya ke kantin di dekat kantor.

 

GUPA

Kamu tahu, akhirnya kuputuskan untuk menyelamatkan tetanggaku yang seksi itu. Setiap hari kubayangkan ia terjebak di situ. Rasanya hatiku sedih sekali.

 

MARJA

Tapi dia kan istri tetanggamu!

 

GUPA

Eiiit, terlalu muda buat jadi istri. Aku merasa dia itu terpaksa menikahi bandot tua itu. Sekrnag hidupnya merasa.

 

MARJA

Ck... ck... ck... Heboh sekali imajinasimu.

 

GUPA

Ini bukan imajinasi. Tetanggaku itu sduah mengirim pesan, Ja!

 

MARJA

(Kaget) Masak?

 

GUPA

Dia ingin aku datang malam jumat. Katanya pintu pagar dan pintu rumah sudah dibuka...

 

MARJA

Serius? Kog aku gak percaya?

 

GUPA

Terserah!

 

MARJA

Trus? Kamu mau datang?

 

GUPA

Jelas dong. Adrenalinku meningkat. Ini adalah saatnya aku membebaskan dia dari rumah terkutuk itu!

 

Keduanya tiba di kantin dan membeli makanan.

 

GUPA

Nanti kalau sudah kuselamatkan dia, kamu orang pertama yang aku kabari.

 

MARJA

Ndak usah repot-repot!

 

GUPA

Ih, gitu amat. Tapi... aku kog baru sadar, hari ini wajahmu kog kayak kusut ya. Jangan kusut-kusut banget ah! Nanti kalau kita jalan berbarengan, jadi kontas. Yang satu habis disetrika, yang satu abis jatoh di selokan!

 

MARJA

Kamu tuh yang habis jatoh!

 

GUPA

(Sambil mulai makan) Emang kenapa, Ja?

 

MARJA

(Cuma memesan minum) Entahlah, akhir-akhir ini, sehabis pulang bersama Kirina, aku kog malah memikirkan dia terus. Kupikir setelah hari berlalu, semua akan kembali normal, nyatanya kog gak ya...

                                     

GUPA

Itu yang dinamakan CLBK! Ouw, ternyata gak cuma diderita ABG, setua kamu pun kena. Pesanku ya, bro, hidup berjalan ke depan,

cewek-cewek cantik bertebaran di mana-mana, buat apa melihat ke belakang!

 

MARJA

(Mengangkat bahu) Tahu ah. Aku juga terus berpikir sepertimu. Tapi dua hari bersamanya, seperti banyak sekali menyadarkanku.

Banyak detil-detil kecil bersamanya, yang gak pernah kulalui bersama pacar-pacar setelahnya

 

(INSERT) POTONGAN ADEGAN DI SCENE 15

KIRINA

(Menyikut Marja) Kamu ini gimana, mumpung ada yang nawarin loh.

Gak banyak orang baik kayak ibu ini, yang masih ingat penumpang di sebelahnya...

 

CUT TO

 

(INSERT) POTONGAN ADEGAN DI SCENE 33

KIRINA

(Geregetan, nampak seperti ingin menjambak muka Pemilik Rumah Boneka) Pokoknya saya ndak mau, Pak! Saya ini... (melihat pada Marja) sudah punya pacar. Ini, walau tampangnya pasaran begini, tapi dia ini pacar saya Pak.

 

MARJA

(Kaget) Eh...

 

KIRINA

Dia ini yang sudah merampas... kesucian saya, Pak. (Mendadak, seperti ingin menangis)

 

CUT TO

 

(INSERT) POTONGAN ADEGAN DI SCENE 37

KARINA

(Tersenyum) Ah, jadi ingat kata orang-orang, kalau kita sudah rela mendoakan mantan kita dengan sungguh-sungguh, kita sudah ada di level manusia-mansia berjiwa besar...

 

CUT TO

 

MARJA

(Menerawang) Aku seperti baru tersadar kalau dari pacar-pacar yang kukencani selama ini, ia yang bisa membuatku menjadi diriku sendiri, seperti dia menjadi dirinya sendiri...

 

GUPA

Gelagat buruk nih!

 

MARJA

Sejak dulu, sampai sekarang, selalu saja menyenangkan bersamanya...

 

GUPA

Tuhan tolooong!

 

CUT TO

 

 

SCENE 40

INT. KAMAR MARJA – MALAM

Cast: Marja.

Marja memilih-milih koleksi CD yang dimilikinya. Lalu menyetel salah satunya di CD Player yang tergantung di sebelah pembaringannya. Lagu lawas Especially for You milik Jason Donovan dan Kylie Minough. Didengarkannya lagu itu sambil tiduran.

 

MARJA (VO)

Ini lagu kesukaanku. Juga lagu kesukaan Kirina... Aku masih ingat dulu, saat kencan pertama, resto tempat kami makan menyetel lagu ini, dan kami tanpa sadar bersenandung pelan bersama. Aku bilang ini lagu masa kecilku, karena dulu kakakku sering sekali menyetel lagu ini pas dia sedang jath cinta. Dan Kirina ternyata punya alasan yang sama seperti itu!

       

Sejenak lagu itu terdengar pelan. Gak lama ponsel Marja berbunyi. Sebuah pesan WA. Marja membukanya...

 

(INSERT) Layar ponsel bertulis:

 

Besok aku ijab.

Wish me luck ya...

 

Marja bangkit dari pembaringan. Wajahnya jadi tidak tenang.

 

MARJA (VO)

Sialan, kenapa ia harus mengirim pesan seperti ini?

 

Marja seperti ingin berteriak, tapi takada suara yang keluar.

 

 

 

 

 

 

 

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar