Rumah Untuk Mande
Daftar Bagian
1. Perjodohan Ala Siti Nurbaya
Layla yang putus sekolah dan hanya hidup berdua dengan ibunya, harus menerima dijodohkan dengan duda
2. Sogokan Dari Bagindo Sulaiman
Layla menolak hadiah dari bagindo sulaiman apalagi dijodohkan dengan duda beranak lima itu
3. Lamaran Bagindo Sulaiman
Layla terkejut mendengar ucapan Mande agar ia segera menikah. Diam-diam, ia pun menyusun rencana
4. Kabur Dari Rumah
Layla memutuskan kabur dari rumah karena tidak mau dipaksa menikah dengan duda bos mandenya itu
5. Bukan Pernikahan Siti Nurbaya
Layla akhirnya bernafas lega karena tidak jadi dinikahkan paksa ala siti nurbaya
6. Selamat Datang Bintang
Layla akhirnya mau menjadi istri bagindo sulaiman. Ia akhirnya bisa mencintai suaminya apalagi setel
7. Bintang Kecil Berjualan
Bintang sangat senang sekali akhirnya diijinkan berjualan es mambo di pasar dekat rumah walau cuma j
8. Lapau Abak Terbakar
Abak shok melihat lapau dan kios-kios di pasar hangus terbakar
9. Menjadi Tulang Punggung Keluarga
Bintang kini menjadi tulang punggung keluarga karena lapau abak tak semaju dulu lagi sejak terbakar
10. Bintang Diwisuda
Akhirnya setelah melewati perjuangan yang panjang, bintang pun bisa diwisuda dihadiri mande serta ad
11. Tak Kunjung Bekerja
Bintang mulai resah dan merasa bersalah pada adik-adiknya dan Mande, karena belum juga diterima beke
12. Warung Makan Milik Abang Tiri
Arman yang sedang bekerja di rumah makan padang milik abang tirinya merasa kesal saat udanya itu men
13. Abak Masuk Rumah Sakit
Layla cemas karena sudah sore panas badan bagindo sulaiman belum turun juga dan terlihat sangat lema
14. Pertengkaran Hebat Dengan Abang Tiri
Bintang memutuska untuk menemui abang tirinya demi memberitahu abaknya sakit sekalian meminta bantu
15. Bintang Pulang Dengan Kecewa
Betapa kecewanya Bintang dengan sikap uda tirinya yanuar. Mentang-mentang sudah sukses mengelola rum
16. Abak Ingin Makan Nasi Padang
Akhirnya Bintang mendapatkan pinjaman untuk biaya rumah sakit. Setelah sembuh abak ingin makan nasi
17. Mande Panik Sebab Listrik Mau Dicabut
Cobaan tak berhenti menimpa Mande, baru saja Abak keluar dari rumah sakit, ternyata listrik sudah ma
18. Bintang Kian Merasa Tak Berguna
Bintang merasa gagal membantu kesulitan keluarga karena ia tak jua dapat kerja
19. Surat Rumah Mande
Mande curiga melihat Ardy adiknya Arman membongkar lemari baju dimana surat rumah tersimpan
20. Akhirnya Bintang Diterima Bekerja
Mande sangat terharu melihat bintang akhirnya diterima bekerja di perusahaan asing
21. Bintang ke Jakarta
Layla dan adik-adik Bintang melepas kepergiannya ke Jakarta dengan airmata bahagia sekaligus haru ka
22. Upik Lulus UI
Wajah Layla mulai kembali tersenyum, apalagi saat menera surat pertama dari Bintang
23. Bintang Kembali Menganggur
Bintang yang sudah menjadi manager dengan gaji tinggi di perusahaan Jepang, memilih berhenti karena
24. Gempa Hebat
Bintang panik mendengar berita di televisi bahwa telah terjadi gempa hebat di pariaman, dan terparah
25. Nasib Rumah Mande
Bintang akhirnya sampai di kampung dalam pariaman dengan naik bus karena pesawat tidak beroperasi ke
26. Hati Layla Hancur
Layla terus menangis karena hatinya hancur menyaksikan rumah kenangannya bersama suaminya hanya ting
27. Berunding Soal Rumah
Azwar menolak mengeluarkan uang untuk urunan membangun rumah layla di kampung dalam. Padahal Bintang
28. Bintang ke Luar Negeri
Tadinya bintang ragu mau ke Manila, meski hatinya sangat senang. Tapi Layla terus menyemangatinya wa
29. Mande Sakit
Upik sangat terpukul mendengar vonis bahwa sakit mande sangat parah.
30. Akhir Kisah Rumah Mande
Bintang yang telah sampai di jakarta karena sudah lulus S2 di Manila, harus menahan kesedihan meliha
8. Lapau Abak Terbakar

23. Pasar Pariaman. Malam hari

Pemain : Abak dan orang-orang di pasar

Setting : Di depan Lapau Abak di Pasar Pariaman

Satu persatu adik Bintang lahir, seiring lapau abak yang kian ramai pembeli. Di malam hari saat Bintang telah berusia 20 tahun, tiba-tiba Abak terbangun karena mendengar teriakan bahwa pasar terbakar. Abak panik berlari dan terduduk lemas menyaksikan lapaunya hangus terbakar, termasuk ratusan kios yang ada di pasar

Abak :

Ya Tuhan! kenapa pasar bisa habis dilalap api seperti ini? Di saat kami tengah tertidur lelap,hingga tak sempat memadamkan apinya.(Abak berkata sambil menjenggut keras rambutnya)

Pedagang di pasar :

Sepertinya ada dalang di balik semua insiden ini Bak. Apalagi terbakarnya di malam hari, kayak disengaja

Abak :

Kira-kira siapa yang tega menyuruh membakar pasar ini? Tapi untuk apa dia melakukannya?

Pedagang di pasar :

Entahlah Bak, semoga pasarnya cepat dibangun lagi. Ambo sudah banyak mengalami kerugian karena barang dagangan habis dilalap api. Mana hutang ambo banyak dan belum di bayar(mengusap wajah putus asa)

Lama Abak diam tak berkata-kata, lalu kembali pulang dengan langkah gontai. Sementara tangis para pedagang masih terdengar di sekitar pasar pariaman diiringi suara sirene pemadam kebakaran. Puing-puing kayu yang hangus tampak berserakan.

Cut to

24. Int. Lapau Di Pasar Pariaman. Siang hari

Pemain : Bagindo Sulaiman, Layla dan Bintang.

Setting : Lapau sederhana di pasar pariaman

Bagindo Sulaiman tetap jualan walau di lapau sederhana di pasar penampungan yang baru dibangun lagi untuk sementara. Dibantu Layla dan Bintang sepulang kuliah.

Bagindo Sulaiman :

Bintang, pulanglah! Biar Abak dan Mandemu saja yang mengurusi lapau. Kau fokuslah belajar Nak, agar kuliahmu tidak terganggu. Biar besok adikmu Arman dan Azwar saja yang bantu Abak

Bintang :

Bintang mau cuti kuliah aja dulu sementara, biar bisa bantu Abak.

Bagindo Sulaiman :

Jangan, Abak ingin kau cepat diwisuda lalu segera dapat kerja Bintang. Masak cuma kerja di lapau.

Layla :

Iyo Nak, Abakmu benar sekarang pulanglah pasti kau sangat lelah sehabis kuliah langsung bantu di lapau.

Bintang :

Baiklah Mande, Abak, Bintang balik dulu mau ngajar les bahasa inggris.

Bagindo Sulaiman:

Iya Bintang, tapi makanlah dulu sebelum kau pergi mengajar murid-muridmu

Bintang :

Masih kenyang Bak, tadi pas baru nyampe lapau kan Bintang udah makan pake rendang.

Layla :

Ya sudah hati-hati yah, Nak

Bintang pun memanggul tas ranselnya menuju jalan raya

Cut to

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar