RESIGN (Script)
7. #7. BERUBAH

#7.BERUBAH

1. INT.PENGINAPAN-PAGI

TANTA

(Mengeringkan rambutnya)

Buang-buang uang saja,pakai nginap di penginapan segala, sebenarnya apa yang anak itu mau bicarakan, bukankah dia punya rumah, tapi kenapa seperti orang ketakutan,

dan kenapa tidak langsung saja memberi tahu apa yang ia inginkan bicarakan semalam

F.X suara ketukan pintu

TANTA

Siapa?

TANIA

Aku, Tania,sudah bangun kamu?

TANTA

Sudah, tapi jangan masuk dulu

TANIA

Ia, aku tahu, kamu pasti lagi toples kan?

TANTA

Ya, pastinya otak mesum mu itu, sedang berkeliaran kemana-mana

F.X Suara pintu dibuka

TANIA

Sembarangan kalau ngomong, aku nggak seperti yang kamu pikirkan tahu

(Menyodorkan dua buah kantong plastik)

TANTA

Kalau seperti ini, kita ini sudah seperti pasangan yang tidak direstui

(Duduk di samping Tania, kemudian menyodorkan tangkapan layar ponselnya)

TANTA (COUNT'D)

Coba lihat ini

TANIA

Ini tangkapan foto, perempuan muda, memangnya kenapa mereka? Dan siapa? Atau jangan-jangan salah satunya gebetanmu ya

TANTA

Ngawur!! Tahu nggak kamu, ini asalnya dari perusahaan tempat kita bekerja

TANIA

Maksud kamu apa sih? Aku nggak paham

TANTA

Perdagangan perempuan, untuk dijadikan TKW ilegal, tapi sepertinya di samarkan dengan penjualan daging, agar pihak yang berwajib terkecoh, tapi yang anehnya lagi,

semalam aku sudah menghubungi pihak yang berwajib, tapi entah kenapa pemberitaan media massa soal kejadian semalam menguap begitu saja, seperti embun pagi

TANIA

Jangan mengusik orang yang berkuasa, atau kamu bisa hilang tanpa jejak

TANTA

Tapi perempuan itu, ditipu mentah-mentah Tania, siapa yang tahu, kalau mereka awalnya dijanjikan pekerjaan, eh tahunya siapa yang bisa memastikan kalau mereka

tidak di jual

TANIA

Lalu kita bisa apa? Mengunggah foto dan video ini ke media sosial, agar publik tahu, tapi apa kamu yakin, akan ditindaklanjuti setelahnya, yang ada kamu justru

dituduh penyebag hoax, kena pasal penyalahgunaan media sosial, mau kamu, masuk hotel pordeo?

TANTA

(Terdiam, sembari memandang wajah Tania)

Ya nggak mau, atau, apa kamu tahu sebenarnya tentang ini semua, dan satu hal lagi, soal keluarga mu, kenapa kamu merahasiakan tentang mereka

TANIA

(Menggenggam erat tangan Tanta)

Kamu bisa pegang janji, kalau aku cerita semuanya, dan kamu nggak akan ceritakan ini ke orang lain

TANTA

(Mengangguk)

TANIA

Aku kabur dari rumah

TANTA

Soal itu, nggak kamu jelaskan aku juga tahu

TANIA

Perusahaan ekspedisi tempat kamu bekerja sekarang, sebenarnya milik kakek ku,yang dulunya adalah pabrik gula, tapi diambil alih paksa dan kemudian digunakan untuk

usaha ekpedisi oleh karyawan kepercayaan kakek dan bahkan ironisnya,karyawan kakek ku itu, sudah papi ku anggap saudara sendiri

TANTA

(menatap tajam wajah Tania)

Kamu lagi nggak bercanda kan? Atau salah minum obat, kamu termasuk salah satu keluarga Tantono

TANIA

Iya,Perusahaan itu milik Felix Tantono,itu nama kakek ku, dan baik itu Rully Tantono atau Dean Tantono, mereka semuanya parasit di dalam keluarga kami, yang akhirnya justru menggerogoti semuanya, bahkan membuat kami sekeluarga terlempar begitu saja,terbuang


TANTA

Kamu serius Tania? Apa itu alasan mu resign sebenarnya, dan mengajakku serta Tanya resign juga, jadi itu artinya kamu dari awal sudah tahu kalau perusahaan memang

tidak beres dari awal, sejak di pegang pak Rully pastinya

TANIA

(mengangguk)

Bisnis yang mereka lakukan, semuanya ilegal, perdagangan manusia, penyelundupan narkoba, daging tanpa keterangan asal usul, jasa ekspedisi hanya topeng. Tapi coba

lihat yang terjadi sekarang, kekuatan uang berbicara

TANTA

Lalu kita bisa apa? Koneksi tidak ada, bagaimana caranya memutus mata rantai kegiatan ilegal mereka

TANIA

(Menghela nafas panjang)

Tadinya aku ingin tutup mata dari ini semua, dan bahkan papi ku sendiri bilang, jangan terlibat terlalu jauh, papi ku bahkan merelakan semuanya, dan tidak berminat

untuk mengambil alih perusahaan kembali,dan ketika papi tahu aku bekerja di perusahaan kakek dengan nama samaran, papi marah, bahkan aku tidak tahu, kecelakaan

yang aku alami, ada atau tidak sangkut pautnya dengan perusahaan

TANTA

Satu-satunya cara, untuk menghentikan kegilaan Pak Rully, Ayah mu, harus bicara ke publik, karena pada dasarnya, ayah mu, adalah pemilik perusahaan yang sah

TANIA

Tapi secara administratif, pemilik yang sah adalah Rully, sekarang bagaimana caranya untuk mengambil alih semuanya kembali, aku tidak punya waktu lama, karena papi

dan mami ku, sedang mengurus kepindahan kami sekeluarga ke luar negeri

TANTA

Pindah warga negara?

TANIA

Ya nggak lah, pindah untuk izin tinggal saja, karena papi sama mami, juga kebetulan ada kerjaan di luar negeri

TANTA

Lalu bagaimana dengan diriku?

TANIA

Ya itu urusan kamu, ngapain aku ngurus urusan orang lain

TANTA

(Menundukkan kepala, dengan raut wajah sedih)

Ya sudahlah, nasib habis manis sepah di buang

TANIA

(Menyodorkan piring yang berisi nasi goreng)

TANTA

Ini sarapan pagi sekalian makan siang ya

TANIA

(Tersenyum)

TANTA

Siapa Dean Tantono?

TANIA

(Menepuk jidatnya)

Rekan kerjamu sesama kurir, apa selama ini kamu tidak tahu nama aslinya?

TANTA

Ngapain harus tahu segala hal tentang teman yang belum terlalu akrab, nanti kesannya seperti mencurigai, begini ya non Tania, ya nggak mungkin juga, aku tanya ke

Dean soal bidota lengkapnya, nama bapak kamu siapa, kamu tinggal dimana, jatuhnya aneh tahu nggak

TANIA

(Menepuk jidat pelan, sembari menghela nafas panjang)


CUT TO

2. INT.RUMAH MEWAH-KAMAR-PAGI

TANYA

(Melempar bantal ke wajah Dean)

Apa maksudmu dengan memasukkan obat tidur ke dalam jus yang aku minum

DEAN

Dari mana kamu tahu soal itu?

TANYA

Kamu pikir aku minum jus yang Jangkung tawarkan, rasanya saja aneh, pahit, kalau mau memberikan sesuatu ke minuman, kira-kira, kalau aku overdosis bagaimana?

DEAN

Papi ku datang, dan aku nggak mau dia ganggu kamu, jadi aku takutnya kamu nggak bisa diajak kompromi,dan waktu dia ingin bertemu denganmu,aku bilang saja kamu

tidur, karena tidak enak badan

TANYA

Bukannya hamil?

DEAN

(Wajah bingung dan gelagapan)

Kamu mendengar semuanya

TANYA

(Menunjukan Wajah kesal)

DEAN

Aku terpaksa, soalnya papi sedang marah besar,dan apalagi yang kamu dengar

TANYA

Tidak ada selain suara makian

(Sembari memeriksa tangan Dean)

Pasti sakit sekali ya, setiap kali melakukan kesalahan, selalu menerima pukulan

(Menghela nafas berat, sembari duduk di sofa)

DEAN

(Duduk tepat di samping Tanya, kemudian menyadarkan kepalanya ke bahu Tanya)

TANYA

(Wajah kikuk)

DEAN

Sebentar saja, aku ingin pinjam bahu mu sebentar saja

AJUDAN DEAN

(masuk tanpa permisi)

Maaf

(Memalingkan wajahnya)

DEAN

Memangnya kami sedang ngapain? Mana makanannya, sekalian ambil piring sama sendok, oh ia, air putih juga jangan lupa

AJUDAN DEAN

(Membentuk huruf o pada jarinya)

TANYA

Aku mau tanya, pertama kali aku datang, rasanya pengawal di rumah ini banyak, tapi sekarang kok, tinggal si jangkung

DEAN

Mereka anak buah papi,aku tidak punya anak buah, yang aku punya hanya jangkung

TANYA

Rumah sebesar ini,hanya dihuni oleh dua orang

DEAN

Sekarang sudah tiga

TANYA

(tersenyum)

DEAN

Jangkung itu multitasking, dari pekerjaan rumah tangga,atau apapun yang kamu serahkan ke dia untuk di kerjakan,dijamin selesai

TANYA

Termasuk soal obat tidur

DEAN

Untuk soal itu, biasanya dia tidak pernah melakukan kesalahan, entah kenapa kali ini bisa teledor

AJUDAN DEAN

(Dengan wajah sumringah)

Ini piring untuk nona bos, dan bos muda, ini untuk saya

TANYA

Nona bos?

DEAN

(Memukul lengan jangkung dengan sendok)

AJUDAN DEAN

(Tersenyum sembari menggaruk kepalanya)

DEAN

Jangan dekat-dekat piring, nanti ketombe mu jatuh

AJUDAN DEAN

Jangan bongkar aib saya dong bos, kan malu

TANYA

(Tersenyum)

DEAN

(Tersenyum, sembari mencuri pandang ke arah Tanya, yang sedang memindahkan makanan ke dalam piring)

FADE OUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar