PENULIS BAYANGAN
Daftar Bagian
1. 1
1.EXT. JALAN RAYA RAMAI SIANG HARIBENJAMIN(Men
2. 2
7.EXT. BAGIAN LUAR CAFE, JAM MAKAN SIANGBANG WIRAG
3. 3
9.INT. STASIUN RADIO, RUANGAN PENYIAR - MALAM HARI
4. 4
12.INT. KAMAR BENJAMIN YANG BERTEMA GELAP, BIRU TU
5. 5
14.EXT. PINGGIR JALAN, DIPENUHI HIRUK PIKUK KOTA -
6. 6
19.INT. RUANG TAMU KELUARGA KUSWAN RAJENDRA - SIAN
7. 7
20.INT. STASIUN RADIO, RUANGAN PENYIAR - MALAM HAR
8. 8
24.INT. RUANG TENGAH RUMAH BENJAMIN - SORE HARI AB
9. 9
26.INT. LOBBY PT RAJENDRA - SIANG HARI Benjamin te
10. 10
28.EXT. TAMAN KOTA - SORE HARIBejamin termenung di
11. 11
29.EXT. JALAN RAYA RAMAI - SIANG HARIBANG WIRA Tau
12. 12
33.INT. STASIUN RADIO, RUANGAN PENYIAR - MALAM HAR
13. 13
36.EXT. SUPERMARKET - SORE HARI. Benjamin sedang m
14. 14
39.EXT. PARKIRAN JAKARTA AQUARIUM DAN SAFARI - MAL
15. 15
42.INT. KANTOR PENERBIT PARALAYA, RUANGAN MEETING
16. 16
43.INT. RUANG TENGAH RUMAH BENJAMIN - SORE HARIAbi
17. 17
46.EXT. BAGIAN LUAR KOSAN LYSIA - MALAM HARILysia
18. 18
48.INT. KANTOR PENERBIT PARALAYA, RUANGAN MEETING
19. 19
49.EXT. TAMAN KOTA - MALAM HARI entah kenapa Benja
20. 20
50.INT. RUANG TENGAH RUMAH KELUARGA RAJENDRA - MAL
21. 21
51.EXT. BAGIAN LUAR KOSAN LYSIA - PAGI HARIBenjami
22. 22
53.EXT. KAWASAN WISATA KOTA TUA JAKARTA - MALAM HA
23. 23
56.INT. APARTEMEN DAFFA ARMANI BERWARNA PUTIH DAN
24. 24
58.INT. STASIUN RADIO, RUANGAN PENYIAR - MALAM HAR
25. 25
61.INT. RUANG TENGAH RUMAH KELUARGA RAJENDRA - SIA
26. 26
Tiba-tiba tenggorokan Benjamin tercekat.BENJAMIN K
27. 27
64.INT. KANTOR PENERBIT PARALAYA, RUANGAN MEETING
28. 28
68.EXT. TAMAN KOTA - SORE HARI Benjamin terus mena
29. 29
72.INT. BALL ROOM SEBUAH GEDUNG - SIANG HARIKUSWAN
30. 30
76.EXT. TAMAN KOTA - SIANG HARIBenjamin berjalan d
31. 31
79.EXT. PEMAKAMAN - SORE HARI.Langit sore itu berw
26. 26

Tiba-tiba tenggorokan Benjamin tercekat.

BENJAMIN
Kalo saya boleh tau, si bungsu sekarang berkerja sesuai citacitanya juga?
MAMA SUKMA
Lily sekarang jadi penyiar radio, satu hal memang sangat dia gemari sejak kecil. Dia merasa takjub dengan suara yang bisa sampai pada orang lain melalui gelombang suara.
BENJAMIN
Baik, sekarang pertanyaan mengenai, perjlalanan kesuksesan Pak Kuswan. sebagai seorang Istri bagaimana Ibu Sukma menemani Pak Kuswan dalam keadaan apapun itu?

Wawancara selesai, Benjamin berjalan keluar ruang dengan nafas sedikit sesak. Mengenai fakta yang menjadi satu jawaban pasti. 

BENJAMIN (CONT'D)
Jadi itu alesannya, beberapa hari kemaren Kak Arna ada di Apartemen Abang Daffa.

Tiba-tiba bahu Benjamin dirangkul.

ARNAWAMA
Gimana wawancaranya, saya tau persis apa yang bakal Mama bilang saya sebagi istri selalu mendukung apapun itu dalam perjalan yang memang ngga mudah ini.(dengan nada bercanda dan tesenyum)
BENJAMIN
Saya liat Kak Arna kemaren disekitaran Apartemen Bang Daffa, ada ursan?
ARNAWAMA
Kamu liat saya, oh, iya saya urusan dia mau beli properti katanya.
BENJAMIN
Saya baru tau, ternyata orang yang mimpinya Kak Arna selamatkan itu mimpi seorang penulis terkenal yang dikenal seluruh Indonesia. Sebagai saudara kandung.

Melihat Arnawama yang tidak berbicarpun buat Benjamin tersenyum.

BENJAMIN (CONT'D)
saya ngga tau persis tapi pasti rasa bimbang Kak Arna semakin besar saat melihat kesuksesan Bang Daffa. Kalo gitu, saya permisi Kak.

Benjamin keluar dan matanya tertuju pada pohon besar dimana tergambar Arnawama membaca buku dalam figura.

BENJAMIN (CONT'D)
Aku akan selalu berdoa semoga Kak Arna selalu jadi seseorang yang perduli tapi jangan sampe lupa sama diri sendiri.

63.INT. RUMAH BENJAMIN RUANG MAKAN - MALAM HARI

Benjamin menatap Abi dengan diam. 

ABI
Dimakan, Min, memang kamu kenyang cuma ngeliatin Abi terus dari tadi?
BENJAMIN
Ternyata Abi semakin hari, makin berwibawa sama rambut yang mulai tumbuh putuh, terus ada kerutan diwajah yang makin banyak.
AMI
Kamu kenapa sih, Amin. Kedengerannya ngelantur gitu.
BENJAMIN
Ami juga, keliatan makin mempesona, apa itu juga yang buat Abi jatuh cinta sama Ami?
ABI
Kamu itu kenapa, aneh-aneh saja bicaranya. Keluarin semuanya, ada cerita hari ini?
BENJAMIN
Apa Abi bangga sama Amin yang sekarang, Amin yang ngga tau mau kemana arah hidupnya, Amin yang selalu jalan tapi ngga tau dimana harus berentinya. Apa Abi sama Ami masih bangga sama Benjamin walau ngga jadi apa yang kaya Abi dan Ami mau?

Benjamin meremas kedua telapak tangannya dibawah meja, menatap Abi dan Ami dengan tatapan bergetar.

BENJAMIN (CONT'D)
Apa Amin bisa jadi anak yang bisa dibanggain sama Abi dan Ami diusia tua nanti? Apa Amin bisa jadi anak yang bisa menuruti kemauan Abi dan Ami?
ABI
Kamu kenapa, pertanyaan macam apa juga tadi. Abi akan bangga mau jadi aapun kamu nanti, hanya saja Abi ngga bisa melihat kamu yang selalu murung tiap pulang kerja karna tertolak terus-terusan. Abi bangga kamu mau terus maju sama mimpimu tapi Abi takut itu akan makin menyakiti perasaamu, Min. 
ABI (CONT'D)
Setiap hari lihat kamu menunduk, bahu turun dan mata lelah itu buat perasaan Abi ngga tenang, kamu tau, Abi ngga mau liat anak Abi satusatunya terus murung.
BENJAMIN
Dengan cara suruh Amin menyerah sama mimpi Amin?
AMI
Abimu itu cuma ngga tau harus gimana, Min.
ABI
Abi hanya bingung bagaimana caranya kamu tidak terus-terusan merenung, mungkin dengan mencoba berkerja ditempat lain. Abi juga pernah ada ditempat yang sama kaya kamu sekarang, ingin menggapai mimpi Abi sebagai reporter tapi Abi selalu saja tertolak hingga Abi memutuskan berhenti akan mimpi itu, sudah berulang kali Abi pasang badan buat mimpi itu. Dan, Abi sadar jika semua hal tidak sesuai sama apa yang kita impikan maka itu bukan jalan yang tepat buat kita. Memilih jalan lain adalah satu kuncinya. Abi pilih buat mendaftar sebagai jurnalistik. Dan Abi berhasil nemuin dunia baru, ternyata pekerjaan itu mampu buat Abi bahagia. Abi bisa membagikan banyak hal, tau bahkan banyak sekali hal yang memang mungkin bukan tempat kita.
BENJAMIN
Tapi Benjamin belum ketemu jalan keluar, Bi. Amin masih mau berjuang sampai mungkin jalan ini buntu buat Amin.
ABI
Kalau begitu lanjutkan, terus maju dan naiki tangga yang sebentar lagi kamu akan sampai tangga paling atas. 
AMI
Kamu selalu punya dukungan kami, Benjamin. Abi sama Ami selalu ada di belakang kamu.
BENJAMIN
Benjamin mulai takut, semakin lama Amin ngga bakal bisa ada diatas, ngga bakal pernah bisa buat Abi dan Ami bangga sama keputusan Amin.

Benjamin menggengam tangan Ami dan Abi yanga ada diatas meja.

BENJAMIN (CONT'D)
Jangan ada di belakang, Amin mau Abi sama Ami ada di sebelah Benjamin. Abi menruh tangannya diatas tangan Benjamin yang menggengam tangannya.
ABI
Sampai kapanpun, kami ada. Jangan takut sama apa yang kamu putuskan karena setiap keputusan hanya bisa didiskusikan sama diri kamu sendiri. Karena diri kamu yang berjuang terus bersama kamu. 
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar