Oops! Salah TestPack
1. #ruwat (scene 1-2)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

1. EXT. HALAMAN RUMAH MAMA AJENG - 09.00 PAGI HARI

Cast : Mira, Mama Ajeng, Hari

Mira menata sanggulnya dengan bercermin pada kaca besar di luar rumah Mama Ajeng. Sambil menggerutu Mira berjalan cepat menuju halaman.

Hari, suami Mira melambaikan tangan dan menyuruh Mira bergegas. Hampir saja Mira terpleset heel sandalnya dan Hari menangkapnya dengan tepat.

HARI

Seperti biasa. Kau selalu mudah kutangkap.

(Mengerling genit ke arah Mira)

MIRA

(Mendekap lengan Hari lama-lama sambil senyum-senyum)

Dih, bukannya dulu aku sengaja menyerah?

(Mereka saling tersenyum)

SUARA TERIAKAN MAMA AJENG MEMBAHANA

Mama Ajeng

Astaghfirullah! Pacaran di sini. Aduh, sayangku Hari. Kamu itu jangan mudah menampilkan keromantisan di muka umum. Tak elok. Bukan sifat priayi.

(Mama Ajeng melangkah ke arah tempat upacara ruwatan akan dimulai. Hari membantu Mira bangun dan mereka melangkah bersama di belakang Mama Ajeng)

Mira

(Berbisik kepada suaminya)

Sudah berapa kali kita diruwat, Mas? Terakhir kali, tukang ruwatnya kesurupan dan makan sandal semua yang datang.

(Mira melirik ke kanan dan ke kiri. Merasa heran karena ruwatan kali ini sepi. Hanya dia yang berkebaya lengkap dan Mama Ajeng. Sementara yang laki-laki cuma tukang ruwat dan suaminya)

Hari

(Menaruh tangan di depan mulut meminta Mira diam takut menyinggung Mamanya).

Nanti kita nurut saja apa yang disuruh. Toh, biasanya juga setannya kalah takut sama kamu.

(Hari menahan senyumnya dan Mira mencubit pelan lengannya)

Tukang Ruwat

(Menjelaskan panjang lebar sejarah ruwatan. Tangannya menggerak-gerakkan tongkat kecil dengan bulu ayam di ujungnya. Mulutnya komat-kamit membaca mantra).

Kalian diruwat untuk menghalau kesialan. Tujuannya, pernikahan kalian segera diberikan momongan, bukan hanya diberikan masalah.

(Mulutnya komat-kamit lagi)

Hari dan Mira melirik sekilas kepada Mama Ajeng yang menampakkan wajah puas. Mereka kemudian saling berpandangan dan menahan senyuman.

Tukang Ruwat

Mengambil air satu gelas kecil, dikulum di mulut lalu hendak disemburkan. Gayanya beraksi sangat meyakinkan, tangannya bersendekap, berjalan sambil menutup mata. Pada hitungan ketiga.

Kaki Tukang Ruwat tersandung karpet merah di pelataran dan menyembur salah sasaran.

BYUUR!

Wajah Mama Ajeng basah dengan semburan.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar