One of The Finest Memories
2. Scene 2-4

2.  INT. SMA – RUANG XI IPA 2 – DAY

Dey (16) mengusap matanya yang mulai mengantuk.

OZI (O.S)

Di! Di! Di!

Dey membuka mata melihat punggung Marisa di depannya, lalu menoleh ke kanan-

END FLASHBACK

CUT TO

3.  INT. KAMPUS – RUANG KELAS – SAME TIME

Nata memukul bahu Dey.

DEY

Apa?

NATA

Melamun terus. Catat tuh!

DEY

(malas) nggak ah. Lo aja.

NATA

(menyengir) sama woi. Yaudah kita pinjam catatan Jeri.

DEY

(smirk) ohh, kesempatan?

Nata mengangguk dan menaikkan sebelah alisnya.

SFX HP Dey bergetar. CLOSE chat ‘ketemuannya malming aja deh, hujan deras gini.’

CLOSE Dey mengetik ‘iya, Ris. sekalian ketemu Marisa.’

Dey kembali fokus ke Dosen.

DISSOLVE TO

FLASHBACK :

4.  INT. SMA – RUANG XI IPA 2 – MORNING

Dey (16) rambut panjang di kuncir kuda tanpa poni, seragam lengkap pakai topi dan dasi, menghindari kerumunan menuju ke kursi bagian belakang. Kemudian duduk rapi.

Marisa (16) berhijab, kacamata, kawat gigi, menghampiri Dey.

MARISA

(ramah) Eh, Dey, september nanti kamu ikut lomba, kan?

DEY

(lirik name tag Marisa)
{ke Marisa) Iya Marisa. Maksudmu olimpiade biologi yang diadain unmul?

MARISA

(angguk cepat) Iya. aku juga ikut yang lomba olimpiade fisika. Kamu yang tertulis atau cerdas cermat?

DEY

(berpikir) Entahlah. Mungkin cerdas cermatnya.

Marisa mengangguk lalu dia mengambil bangku sebelah Dey. Dey terkejut. Marisa menyengir lebar.

Kita lihat dari POV Dey suasana kelas kini, tempat duduknya yang jauh dari papan tulis, cat dinding, plafon, lampu, kipas angin, meja guru, lalu ke pohon ketapang yang berdiri tegak. Kemudian ke teman-teman sekelas yang asyik berbicara.

CLOSE ON Ozi yang sesekali tertawa berbincang dengan Haris.

CLOSE ON raut muka bingung Dey.

DEY (CONT’D)

(menyikut lengan kiri Marisa) Siapa dia?

MARISA

Dia? (mencari-cari)
Dia yang mana? Lebih jelas lagi Dey. Mana kutahu yang kamu tunjuk.

DEY

Yang duduk depan Haris. Itu, kursinya diputar ke belakang.

MARISA

Oh. Itukah? Dia Ozi.

DEY

Ozi?

MARISA

Maksudmu yang rambutnya kayak landak itu? Dia dari kelas sepuluh dua. Masa kamu nggak tahu? Kelas kita sebelahan lho.

Dey diam. Masih mengamati Ozi.

Masuk Ibu Rum ke kelas. Kita lihat suasana kelas sepi dan dipenuhi suara beliau.

BU RUM

Baiklah, kalau tidak ada pertanyaan, Ibu mau ngatur tempat duduk kalian.

SFX bisik-bisik.

MARISA

(bisik) Tau nggak? Dengar-dengar duduknya berpasangan. Cewek cowok. Aku berharap sama Jordan.

DEY

(bisik) Jordan? Keturunan Arab yang duduk sebelah Haris itu?

SFX Ibu Rum memanggil nama-nama dan menyuruhnya pindah disusul beberapa langkah kaki.

MARISA

(bisik) Palestina.
Kalau kamu mau duduk sama siapa?

DEY

(mengangkat bahu)
(bisik) sembarang aja.

BU RUM

Marisa, kamu pindah ke sebelah Haris.

Marisa tersenyum kecut lalu berpamitan ke Dey. Dey simpati.

BU RUM (CONT’D)

Kamu, Zidan. Pindah ke kursi belakang Haris.

Dey menunduk memainkan pulpennya.

SFX suara langkah kaki Ozi yang perlahan mendekati bangku kosong samping kanan Dey.

CLOSE ON Ransel hitam bergaris jingga ditaruh Ozi di meja berdekatan dengan Ransel jingga bergaris hitam punya Dey.

SFX bangku ditarik.

CLOSE ON bangku kosong yang telah diduduki oleh Ozi. Kita tidak melihat wajahnya.

CLOSE ON Dey mendongak ke suara bangku.

REVEAL Ozi yang tersenyum bersahabat ke Dey.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar