Daftar Bagian
1. Page 1 (ACT I Scene 1 - 2)
Terkadang kita hanya perlu sabar sedikit saja agar tidak terjadi sesuatu yang diluar dugaan, meski b
2. Page 2 (Scene 3)
Apa arti keluarga bagi Tantri...? entahlah, keluarga seperti beban yang menghantam pundak nya bagaik
3. Page 3 (Scene 4 - 6)
Prestasi itu apa sih...? bisa jago 5 bahasa asing, ahli kimia dan punya jabatan yang bukan kaleng -
4. Page 4 (Scene 7)
kalau katanya sekarang modal nyari jodoh cuma kuota internet sama rajin posting aja, sini kasihdeket
5. Page 5 (Scene 8)
Hubungan pertemanan dua anak manusia ini kadang bisa bikin kita yang melihat nya pusing sendiri, gim
6. Page 6 (Scene 9)
Pertemuan dan perpisahan itu sudah di akad kan bersamaan, begitu juga kelahiran dengan kematian, mas
7. Page 7 (Scene Lanjutan)
Salah siapa kalau ternyata dua kali kesialan datang bertubi - tubi..? takdir kah...? atau memang ada
8. Page 8 (Scene 10)
Jangan pernah meremehkan apapun dalam hidup, karena bisa jadi sesuatu yang kau remehkan atau anggap
9. Page 9 (Scene 11 - 13)
Terkadang kita bingung sendiri, ini kenyataan atau mimpi saja..? adakalanya kita berharap itu hanya
10. Page 10 (Scene 14 - 16)
Kadang kita disangka gila karena gak bisa bedakan mana halusinasi sama kenyataan, padahal kadang ya
11. Page 11 (Scene 17, 18)
Sulit rasanya mempercayai sesuatu yang tak bisa di hitung akal pikiran manusia, tetapi kadag kehidup
12. Page 12 (Scene 19)
Sahabat terbaik adalah teman yang selalu ada di saat orang - orang kadang menganggap mu gila... Hany
13. Page 13 (Scene 20)
Hal paling menyebalkan di dunia setelah melihat pasangan selingkuh adalah tidak dipercaya oleh sahab
14. Page 14 (Scene 21 - 23)
adakalanya kita bisa jauh lebih dekat dengan orang lain daripada keluarga sendiri... Entah itu salah
15. Page 15 (Scene 24,25)
canggung, siapa yang tidak pernah canggung..? mungkin semua orang pernah merasa canggung akan situas
16. Page 16 (Scene 26)
di benci oleh saudara sendiri itu rasanya seperti di kutuk dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, s
17. Page 17 (Scene Lanjutan)
Merasa terpojok, merasa paling sedih, merasa paling salah dan bertanggung jawab atas semuanya. Adala
18. Page 18 (Scene 27,28,29)
Mengalah bukan untuk kalah, hanya mencari jeda untuk bisa melangkah satu langkah lagi ke depan untuk
19. Page 19 (Scene 30, 31)
Takdir...? siapa yang pernah tahu, tidak ada yang pernah menduga bahkan peramal saja tidak mampu mem
20. Page 20 (Scene 32 - 34)
Tantri ternyata sudah di awasi gerak- gerik nya oleh kelompok yang telah menyekap nya waktu itu.. te
21. Page 21 (Scene 35)
Tak selamanya kelebihan yang kita miliki membuat hidup ini jadi mudah, lihat saja Tantri ahli kimia
22. Page 22 (Scene Lanjutan)
Ya, hidup memang demikian kadang hal yang tidak kita sangka -sangka justru itu yang menjadi kenyataa
23. Page 23 (Scene Lanjutan)
Kenyataan yang harus di hadapi Tantri... entah ia siap untuk itu atau tidak tapi itu lah yang harus
24. Page 24 (Scene 36,37)
Terkadang takdir yang tidak kau inginkan justru datang menjadi penolong di saat genting.. kau benci
25. Page 25 (Scene 38)
Tak ada pernikahan impian, yang ada hanya takdir yang harus diterima dan di jalankan..
26. Page 26 (Scene 39 - 42)
entah ini pertanda baik atau buruk, semuanya masih misteri.. tetapi jika di telaah lebih lanjut.. mu
27. Page 27 (Scene 43,44)
Takdir dan Nasib Tantri bergantung pada keputusan hari ini, semoga yang terbaik untuk Tantri ..
28. Page 28 (Scene 45 - 47)
semua nya memang akan jadi abu - abu sebelum kelihatan terang benderang.. tapi tidak masalah karena
29. Page 29 (Scene 48 - 51)
Hari ini sebenarnya adalah hari yang paling di tunggu juga oleh Tantri, tapi mungkin tidak di situas
30. Page 30 (Scene 52 - 54)
Tantri tak tahu jika hari ini adalah langkah nya menuju dunia yang tak pernah di bayangkan nya sebel
31. Page 31 ACT II (Scene 55)
Hal - hal ajaib mulai muncul dalam hidup Tantri, hal - hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya ol
32. Page 32 (Scene Lanjutan)
sedikit improvisasi mungkin lebih baik, atau mungkin juga sebaliknya..
33. Page 33 (Scene 56)
Tidak ada kata terlambat untuk meminta maaf...
34. Page 34 (Scene 57)
Improvisasi nya Tantri ternyata salah sasaran, bukan nya kelihatan jadi natural malah justru jadi ak
35. Page 35 (Scene 58)
Hal yang seharusnya menjadi berita bahagia tetapi di jalani hanya untuk sebuah skenario penyelamatan
36. Page 36 (Scene 59 - 61)
Apa yang terlihat oleh mata ini terkadang tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi.. tak jara
37. Page 37 (Scene 62 - 65)
Semakin dekat Tantri akan menjadi orang lain dalam hidup nya.. Ia akan lupa kalau ada Tantri dalam d
38. Page 38 (Scene 66 - 68)
Hari yang seharusnya bahagia untuk keduanya, hanya mereka yang mengerti situasi itu tidak sebahagia
39. Page 39 (Scene 69)
Rasanya deg - deg an kan... semoga semua sebaik doa yang terlantun hari ini.. Aamiin..
40. Page 40 (Scene Lanjutan)
Akad sudah di lafazkan, dua anak manusia sudah resmi menjadi suami juga istri.. sekarang nasib entah
41. Page 41 (Scene 70)
Mungkin ini jadi hari terakhir Tantri bertemu keluarga juga sahabatnya... sekaligus hari terakhir ny
42. Page 42 (Scene 71,72)
Tantri, percayalah takdir baik akan hadir setelah ini, persis seperti pelangi yang datang setelah ba
43. Page 43 (Scene Lanjutan)
Perpisahan yang tak terelakkan.. keadaan memaksanya harus demikian..
44. Page 44 (Scene 73,74)
siapa yang tidak sedih dengan kehilangan, semua orang pasti sedih.. semua orang juga seiring berjala
45. Page 45 (Scene 75,76)
Perpisahan itu semakin dekat saja...
46. Page 46 (Scene Lanjutan)
Ternyata memaafkan dan meminta maaf jauh lebih melegakan daripada memelihara dendam..
47. Page 47 (Scene 77,78)
Hari nya tiba saat harus kehilangan kesempatan untuk melihat lagi orang - orang terkasih, mungkin un
48. Page 48 (Scene 79,80)
Jauh dari keluarga mungkin biasa bagi Tantri.. tapi, jika jauh untuk selamanya mungkin Tantri belum
49. Page 49 (Scene 80,81)
Hal - hal baru akan butuh waktu untuk dapat di pelajari dan menjadi kebiasaan..
50. Page 50 (Scene 82)
Hari ini Tantri kehilangan semangat nya, ia seperti memang di tangisi seperti sudah tak ada lagi di
51. Page 51 (Scene 83,84)
Hari baru tetapi dibuka dengan kesedihan karena jauh dari keluarga bahkan peradaban..
52. Page 52 (Scene 85,86)
Semua nya merasa kehilangan.. ada yang menyesal karena tak sempat meminta maaf, dan ada yan g menyes
53. Page 53 (Scene 87,88)
Jangan teralu berharap pada pertolongan orang lain, kalau kau sendiri masih sanggup membela diri ta
54. Page 54 (Scene 89)
Tidak ada kebohongan jika semuanya di lakukan sesuai dengan ketentuan nya... mungkin yang terjadi be
55. Page 55 (Scene 90,91)
Antara kebohongan dan kebenaran kadang hanya sedikit saja perbedaan nya, tidak lebih tipis dari kuli
56. Page 56 (Scene 92)
Kehilangan bagaimanapun manis nya perpisahan itu pasti tetap meninggalkan duka..
57. Page 57 (Scene 93,94)
Hari ini mereka lebih dekat lagi satu sama lain.. semoga kedepan nya mereka bisa saling mengenal leb
58. Page 58 (Scene 95)
Ternyata Abhiraja juga bisa berbahasa Rusia... Tantri tak tahu kalau semakin dalam ia terlibat maka
59. Page 59 (Scene 96)
Tantri mulai merindukan kehidupan nya yang dulu, ia mulai berontak dengan situasi yang di hadapi nya
60. Page 60 (Scene 97 - 99)
Keputusan yang akan di ambil oleh Abhiraja bukan lah keputusan yang gampang untuk di laksanakan, tet
61. Page 61 (Scene 100)
Meski rasanya asing, tetapi setidak nya jadi lebih akrab itu lebih baik daripada tidak sama sekali..
62. Page 62 (Scene101)
Sulit memang untuk menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita, tapi lagi - lagi terkad
63. Page 63 (Scene 102 - 104)
Tantri semakin dekat dengan takdir nya, semoga saja takdir yang datang kali ini adalah takdir yang m
64. Page 64 (Scene 105 - 106)
Tantri yang gak suka olahraga itu mau gak mau harus berlatih memanah dan tekhnik dasar beladiri demi
65. Page 65 (Scene 107 - 108)
Tantri juga harus memikirkan keberlangsungan hidup nya meskipun di tengah situasi sulit juga di nege
66. Page 66 (Scene 109)
Dari hari ke hari akhirnya Tantri mulai beradaptasi dengan lingkungan dan ritme baru kehidupan nya s
67. Page 67 (Scene 110)
Bagaimanapun keras nya usaha kita manusia untuk menghindari takdir yang sudah tertulis, tetap saja a
68. Page 68 (Scene 111)
Hari ini Tantri harus belajar menghargai waktu dan mempercayai orang lain dalam hidup nya.. Tantri t
69. Page 69 (Scene 112)
Ada banyak nyawa yang di korbankan demi aksi penyelamatan Tantri, tetapi misi ini tetap saja hampir
70. Page 70 (Scene 113)
kehilangan adalah sesuatu yang pasti dalam kehidupan ini, tetapi tetap saja menyakitkan meski kepast
71. Page 71 ACT III (Scene 114 - 115)
Tantri harus menghadapi segala ketakutan nya selama ini, yaaa begitulah hidup terkadang keadaan memb
26. Page 26 (Scene 39 - 42)

DIRA

(Menatap Tantri aneh) ishh.. lu kenapa..? kutuan??

                

                     TANTRI

(Tersenyum keki) hem.. gak, hem.. gua lupa keramas kemaren...

(menggaruk lagi jilbabnya)

 

                                   CUT TO :

 

39. INT. MOBIL TANTRI – DAY                     

Tantri mengendarai mobil nya sembari mengobrol di telepon..

                     TANTRI

Iya, halo... (bingung)

 

40. INT. MOBIL ABHIRAJA – DAY               

                     ABHIRAJA

Saya ada kirim lokasi, kesana sekarang.. 15 menit harus sudah di lokasi

(menutup telepon nya)

 

                                   INTERCUT TO :

41. INT. MOBIL TANTRI – DAY                      

                     TANTRI

Ta.. tapi ini..? yah, mati telepon nya.. (berhenti, Dan melihat pesan masuk

di ponsel nya yang menunjukkan lokasi yang harus ia tuju)

gak waras ne orang, Jam macet gini kudu nyampe 15 menit ke depan,

naik jet kali gua.. (kesal, dan melajukan mobil nya)

 

                                   CUT TO :

 

42. EXT. RUMAH BESAR TIM BIN – DAY         

Memarkirkan mobil nya di depan rumah tersebut..

                 TANTRI

(Melihat sekeliling, dan menatap ponsel nya untuk mencocok kan lokasi nya

tepat, kemudian ia mengangguk dan keluar dari mobil nya, perlahan ia masuk

ke pekarangan rumah)

 

                             CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar