Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Daftar Bagian
1. Halaman 1
Provinsi Lampung terletak di ujung selatan Pulau Sumatra. Provinsi yang lahir dari pecahan Provinsi
2. Halaman 2
SUAMI mengusap kepala ANAK LAKI - LAKI, dan meletakkan cangkir di meja. Tak lama kemudian tiba - tib
3. Halaman 3
Langit makin gelap, dan terjadi hujan abu. ORANG - ORANG seketika langsung terdiam sejenak, dan meli
4. Halaman 4
IBU - IBU memanggil - manggil anaknya sambil berlari - lari menjemput ANAK - ANAKNYA yang sedang mel
5. Halaman 5
Assalamualaikum Wr. Wb., Tabik Pun, Selamat Siang pemirsa. Kami melaporkan aktivitas terkini Gunung
6. Halaman 6
Suasana Kampung Tua yang terdiri dari bangunan rumah panggung tradisional Lampung yang sudah berusia
7. Halaman 7
RAJO meletakkan cangkul, golok, sapid, pleret, dan sekarung karet (lateks) di bawah rumah panggung.
8. Halaman 8
RADIN sedang berjalan sendiri di jalan menuju kampung. Jalan berbatu kasar di tengah kebon karet yan
9. Halaman 9
Yah, tapi produksinya menurun karena beberapa hari ini kan hujan abu. Jadi, gak bisa untung banyak -
10. Halaman 10
Yah, tadi Radin nonton film Gunung Krakatau di Toko Ko Akheng. Suasananya kayak sekarang ini hujan a
11. Halaman 11
Langit malam yang berawan, nampak bulan dengan cahaya redup di celah dedaunan pohon karet. Suara ang
12. Halaman 12
IBU RADIN, RATU, dan BATIN beranjak dari sajadah dan menyiapkan makan malam. Makan malam berupa Gule
13. Halaman 13
Yah. Kapan ya kampung kita bisa terang, ada lampunya. Kalo terang kan enak.
14. Halaman 14
IBU RADIN dan AYAH RADIN saling bertatapan dengan ekspresi bingung dan sedikit sedih. RATU, RAJO, da
15. Halaman 15
RADIN sedang memakai sepatu di tangga, sepatu yang sudah lusuh dan terdapat lubang di depan sepatuny
16. Halaman 16
AMAI SUNTAN sedang merapihkan tanaman pagar di depan rumahnya. RADIN berjalan lewat di depan Rumah A
17. Halaman 17
Anak - anak, Lampung memiliki Falsafah yang bernama Piil Pesenggikhi. Prinsip harga diri. Ini adalah
18. Halaman 18
Bejuluk Beadek itu meraih prestise atau prestasi, dan Khopkhama Delom Bekekhja itu bekerja keras, bu
19. Halaman 19
Ayo dibeli - dibeli, masih anget teman - teman. Isilah kekosongan perut kamuorang dengan jajanan seh
20. Halaman 20
PARA SANTRI termasuk BIHIKMI sedang memulai mengaji Al - Qur"an bersama AMAI SUNTAN. AMAI SUNTA
21. Halaman 21
EXTRAS SANTRI saling tengok - menengok dan sedikit panik. Lalu BIHIKMI mengangkat tangan kanan RADIN
22. Halaman 22
Iya benar memang itu nama buku untuk belajar baca huruf Arab. Tapi Amai ini tanya maknanya. Radin ta
23. Halaman 23
Itu karena kepintarannya tidak diimbangi dengan akhlak yang baik. Selain pintar, kita juga perlu ber
24. Halaman 24
RADIN berjalan ke rumah, menaiki tangga. Baru beberapa anak tangga dinaiki, langkah kaki RADIN berhe
25. Halaman 25
IJUL dan RATU sedang mengobrol dengan pelan - pelan. RATU di dalam rumah. IJUL berdiri di bawah ruma
26. Halaman 26
Diam - diam RADIN berjalan mendekat dan mendorong TEMAN KAMPUNG RADIN A hingga terjebur. Seketika se
27. Halaman 27
RADIN, RAJO, dan AYAH RADIN berjalan menyusuri jalan setapak. Jalan yang di samping kiri dan kanan p
28. Halaman 28
AYAH RADIN duduk sejenak sambil tetap bercerita tentang IBU RADIN ketika masih mengandung RADIN.
29. Halaman 29
RADIN mengambil sapid dari ayah, dan mencoba menderes karet walau mengalami kesulitan.
30. Halaman 30
IBU RADIN sedang menuntun AGUNG ke kamar untuk tidur. RATU dan BATIN membereskan bekas makan malam.
31. Halaman 31
Suasana malam yang hening, tenang dan angin bertiup sejuk. Hanya terdengar suara jangkrik. AYAH RADI
32. Halaman 32
Tapi keperluan makin banyak yah. Kemarin ibu lihat sepatu Radin juga sudah harus diganti.
33. Halaman 33
RADIN keluar dari kamar. IBU RADIN menyuruh RADIN segera untuk siap - siap ke sekolah, karena waktu
34. Halaman 34
Terlihat tambalan di belakang celana OSIS RADIN. RADIN langsung membawanya ke kamar dan memakainya.
35. Halaman 35
AYAH RADIN sedang duduk sambil mengoleskan minyak tawon di lehernya dan terkadang batuk - batuk. RAD
36. Halaman 36
RADIN dan BIHIKMI naik ke atas beserta SISWA lainnya, sedangkan SANTI dan SISWI lainnya masuk ke dal
37. Halaman 37
Kondisi sekitar terlihat ramai oleh siswa - siswi berseragam putih abu - abu dan seragam dinas PNS.
38. Halaman 38
Ini berisi beberapa brosur dan formulir pendaftaran perguruan tinggi di Yogya. Bapak sangat berharap
39. Halaman 39
RADIN masuk ke dalam rumah dengan semangat dan senang ingin memberitahu kemenangannnya dalam lomba.
40. Halaman 40
RADIN sedih. RADIN meletakkan pialanya di meja, yang terdapat foto keluarga dan deretan piala - pial
41. Halaman 41
WAH AJO memberikan nasihat kepada AYAH RADIN bahwa kalau bekerja jangan dipaksakan. WAH AJO pun mena
42. Halaman 42
Suasana malam yang hening dan hanya terdengar jangkrik. RADIN dan BIHIKMI sedang berjalan sambil men
43. Halaman 43
Saya pengen banget kuliah. Karena saya pikir, dengan saya kuliah, saya bisa jadi orang sukses. Dan
44. Halaman 44
RADIN mondar - mandir dengan wajah gundah. RADIN mengambil tas sekolahnya dan mengeluarkan map cokla
45. Halaman 45
SANTI datang membawa sekotak kue, lalu menghampiri AYAH RADIN. AYAH RADIN meletakkan kardus di tangg
46. Halaman 46
Oh, gak usah bi. Saya cuma mau kasih ini. Untuk cemilan Radin di perjalanan. Salam aja buat Radin.
47. Halaman 47
RADIN berpamitan dan bersalaman kepada IBU RADIN, AYAH RADIN, BATIN, AGUNG, BIHIKMI, WAH AJO dan MAK
48. Halaman 48
Pandai - pandailah membawa diri, bersikaplah sesuai dengan adat - istiadat setempat. Dan tetap berpe
49. Halaman 49
AKU PAMIT PERGI, PASTIKAN DIRIMU BAIK - BAIK SAJA DI KAMPUNG INDAH INI, DAN SETIA MENUNGGU KU KEMBAL
50. Halaman 50
Radin, ini lambang siger, bawa nak. Supaya kamu selalu ingat tentang Lampung, dan cepat pulang bersa
51. Halaman 51
Suasana terminal yang ramai dan cuaca panas. Orang - orang berlalu lalang, serta bus memasuki termin
52. Halaman 52
RADIN melipat sajadah, dan sarungnya. Setelah itu RADIN tiduran di kasur. Perut RADIN berbunyi. Dan
53. Halaman 53
Studio Perancangan Arsitektur yang berukuran besar, terdapat meja gambar. Masing - masing mahasiswa
54. Halaman 54
RADIN menyusuri teras ruko - ruko. Dan memasuki beberapa ruko untuk menanyakan tentang lowongan peke
55. Halaman 55
RADIN keluar dari ruko ketiga. Lalu RADIN duduk di kursi yang berada di ruas trotoar Jalan Malioboro
56. Halaman 56
Malam hari yang cerah tanpa awan dan dihiasi Bulan Purnama, serta angin yang tenang di Alun - alun K
57. Halaman 57
nampak ada beban yang di pikir oleh RADIN. RADIN makan sambil memperhatikan lingkungan sekitarnya. H
58. Halaman 58
RADIN memakan mie instan dengan lahap. Di hadapan RADIN terdapat kertas di dinding dengan tulisan &q
59. Halaman 59
Tidak lama kemudian PAK YUDHA memasuki perpustakaan, dan melihat RADIN, ILHAM dan AZWAR. PAK YUDHA m
60. Halaman 60
Mixed use itu satu bangunan yang memiliki beberapa fungsi. Contohnya gedung yang di dalamnya berupa
61. Halaman 61
Oh iya, gini saya mau tanya mengenai administrasi perkuliahan kamu. Saya dapat kabar dari bagian ak
62. Halaman 62
Saya ada proyek desain perumahan. Kamu bisa gak nolongin saya buat beberapa gambar kerja bangunan ru
63. Halaman 63
PAK YUDHA sedang melihat hasil gambar kerja bangunan rumah yang dibuat RADIN.
64. Halaman 64
Ini proyek cukup besar. Yaitu membuat bangunan Mixed Use. Client ingin membangun sebuah gedung yang
65. Halaman 65
Terdapat papan pengumuman yang cukup besar, RADIN, AZWAR, ILHAM, dan MAHASISWA/I sedang memadati pap
66. Halaman 66
RADIN menghampiri SANTI, lalu melihat namanya di Papan Pengumuman. RADIN sangat senang dan juga terk
67. Halaman 67
Rumah makan yang cukup besar dan cukup ramai. Orang - orang sedang menyantap makan malam. RADIN dan
68. Halaman 68
Loh, ya ngga. Kalian yang mau makan, jadi pilih selera kalian.
69. Halaman 69
RADIN memanggil PELAYAN RUMAH MAKAN sambil melambaikan tangannya, dan PELAYAN RUMAH MAKAN menghampir
70. Halaman 70
Ham, War. Saya ada kerjaan. Kalian mau bantu gak?
71. Halaman 71
RADIN mengambil kantong plastik yang berisi dus hp di atas etalase. SANTI, DEA dan LIA sedang meliha
72. Halaman 72
Terlihat orang - orang melakukan berbagai aktivitas di pekarangan museum, ada yang bersenda gurau, m
73. Halaman 73
Kendaraan berlalu lalang, tetapi tidak begitu padat. Orang - orang sedang menikmati suasana malam di
74. Halaman 74
SANTI meniup kursi yang ingin didudukinya, SANTI takut bajunya jadi kotor. RADIN melihat SANTI, lalu
75. Halaman 75
Din, saya di sini datang bersama jawaban atas surat yang pernah kamu kasih ke saya, surat ini.
76. Halaman 76
RADIN pun datang bersama SANTI. RADIN dan SANTI terlihat gembira. Lalu menyapa AZWAR dan ILHAM yang
77. Halaman 77
RADIN membuka buku catatannya dan buku sketsanya. Lalu menjelaskan apa yang telah dia kerjakan, dan
78. Halaman 78
SANTI memberikan kode gesture ke RADIN supaya segera menyelesaikan kerja kelompoknya.
79. Halaman 79
RADIN membereskan buku - bukunya, dan memasukkan ke dalam tas. AZWAR hanya melihat RADIN dengan waja
80. Halaman 80
Langit malam yang cerah, dan terlihat bulan purnama yang terang. Cahayanya menerangi perkampungan. S
81. Halaman 81
RADIN sedang duduk di depan meja, sambil asik telponan dengan SANTI. Terdapat lembar - lembar sketsa
82. Halaman 82
Cuaca yang tidak begitu terik karena langit berawan. Cukup banyak orang - orang yang mengunjungi Tam
83. Halaman 83
Ruang tamu yang cukup luas, terdapat 4 kursi dan satu meja, serta bunga hias di sudut ruangan. Di me
84. Halaman 84
Mana ini Radin. Apa dia lupa kalau kerja kelompok.
85. Halaman 85
RADIN, ILHAM, AZWAR, dan MAHASISWA/I sedang duduk memperhatikan PAK YUDHA. PAK YUDHA sedang menjelas
86. Halaman 86
Mau selesai kapan? Hari ini seharusnya sudah saya kasihkan ke client. Besok ya, saya lihat hasilnya
87. Halaman 87
RADIN melangkah keluar dan meninggalkan ILHAM dan AZWAR. AZWAR marah, dan ILHAM berusaha sabar menen
88. Halaman 88
SANTI dan MAHASISWA/I PADUAN SUARA sedang bernyanyi lagu Rasa Sayange. RADIN duduk di pojok ruangan
89. Halaman 89
San, kita udah kenal lama, tapi kenapa ya baru deket sekarang.
90. Halaman 90
RADIN hanya terdiam, dan terlihat ragu untuk membeli sebanyak ini.
91. Halaman 91
RADIN sambil memainkan drawing pennya. Ketika RADIN lagi ingin beranjak mengambil buku di tas, terda
92. Halaman 92
Mas Radin. Ini rincian biaya yang belum di bayar. Mohon segera dilunaskan ya.
93. Halaman 93
RADIN berjalan di tengah keramaian, tetapi RADIN merasa sepi. RADIN berjalan tanpa arah. Pandanganny
94. Halaman 94
RADIN hendak mengambil dompet di saku celananya, namun tidak ada. RADIN bingung, RADIN membuka tasny
95. Halaman 95
RADIN duduk terdiam, lalu terdengar suara perutnya yang terasa lapar. RADIN memegang perutnya, menah
96. Halaman 96
RADIN duduk dan bersandar di tembok dan menahan tangis.
97. Halaman 97
Dan tiba - tiba telepon terputus. RADIN kaget dan sedih, lalu mencoba menelpon ulang, tetapi tidak b
98. Halaman 98
AZWAR mengajak ILHAM untuk meninggalkan RADIN. AZWAR dan ILHAM berjalan pergi menjauhi RADIN. RADIN
99. Halaman 99
RADIN masuk ke kamar mandi lalu cuci tangan dan cuci muka. Nampak sedih dan bimbang. RADIN bingung h
100. Halaman 100
Kebon kita kebakaran bu.
101. Halaman 101
RADIN berjalan terseok - seok, dan sangat pucat. Wajah RADIN berkeringat banyak. RADIN nyaris terjat
102. Halaman 102
RADIN tetap berusaha berjalan. RADIN mulai sempoyongan dan akhirnya RADIN jatuh pingsan.
103. Halaman 103
RADIN membuka matanya. Cahaya mentari yang hangat memasuki ruangan melalui jendela dan celah ventila
104. Halaman 104
Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Tetapi hanya manusia yang rugi jika tidak segera m
105. Halaman105
Ham, Zwar. Saya sadar, saya banyak salah selama ini. Saya minta maaf. Saya janji akan kembali menjad
106. Halaman 106
SANTI MELIHAT DARI JENDELA, SANTI PRIHATIN DAN MERASA BERSALAH, SANTI MENUNDUKKAN KEPALANYA, KEMUDIA
107. Halaman 107
RADIN sedang mempresentasikan lembar kerja bangunan kelompoknya bersama AZWAR, dan ILHAM. RADIN sang
108. Halaman 108
LIENT berdiri dan bertepuk tangan, lalu PAK YUDHA juga berdiri dan mengacungkan jempol.
109. Halaman 109
Dan yang meraih gelar juara utama pemilihan mahasiswa berprestasi nasional tahun ini adalah........?
110. Halaman 110
PENGEMIS mencari dompet RADIN di kantong plastik yang di bawanya, lalu menunjukkan dompet RADIN kepa
111. Halaman 111
Pintu terbuka. RADIN sedang memandang piala - piala, membelakangi pintu. Lalu RADIN berbalik badan.
112. Halaman 112
Kita berkumpul di sini untuk sama - sama beryukur atas dibangunnya pembangkit listrik tenaga air dan
113. Halaman 113
Mengejar mimpi besar bukanlah hal yang mustahil walaupun kita berasal dari bawah. Kejarlah mimpi dal
103. Halaman 103
Terkunci
Kamu harus membeli skrip ini untuk bisa melihat isi konten