LITERATUR BERNYAWA ( SCRIPT FILM )
Daftar Bagian
1. 1. A.Sapaku Pada Kalbu
1. EXT. TAMAN UNIVERSITAS - SIANG HARI - 2020CAST:
2. 1. B. Sapaku Pada Kalbu
Bercerita bagaimana Jingga melihat dua orang preman yang sedang mengancam Ibunya
3. 1. C. Sapaku Pada Kalbu
Jingga mengetahui bahwa Ibunya sakit dan kemudian Ibunya meninggal dunia.
4. 1. D. Sapaku Pada Kalbu
Menceritakan bagaimana Jingga bekerja keras demi kehidupannya dan akhirnya bertemu dengan Hanin, mer
5. 1. E. Sapaku Pada Kalbu
Diceritakan bagaimana Jingga menjalani hidupnya sebatang kara. Dan dia berusaha mencari pekerjaan
6. 2. A. Perjalanan dan Teka-Teki Jingga
Jingga menemukan sesuatu yang baru di dalam hidupnya
7. 2.B. Perjalanan dan Teka-Teki Jingga
Menceritakan bagaimana Jingga kembali dibuat bertanya-tanya akibat tingkah laku Bibi Ratna, Jingga d
8. 2.C. Perjalanan dan Teka-Teki Jingga
Bercerita bagaimana Jingga akhirnya diam-diam menyelidiki apa yang terjadi di panti asuhan.
9. 2. D. Perjalanan dan Teka-Teki Awal Jingga
Menceritakan bagaimana Jingga akhirnya mengetahui bahwa ada sesuatu yang mencurigakan di dalam Panti
10. 3. A. Antara Hidup dan Melodi
Berkisah bagaimana Jingga akhirnya menemukan pertemanan dan menyelidiki misteri yang disembunyikan o
11. 3.B. Antara Hidup dan Melodi
menceritakan bagaimana Jingga dibuat sebal oleh Pandu. Namun, dari situlah awal kedekatan mereka
12. 3. C. Antara Hidup dan Melodi
Menceritakan bagaimana Jingga akhirnya bisa mengingat siapa sosok Pandu
13. 3. D. Antara Hidup dan Melodi
Bercerita bagamana Jingga akhirnya mengingat siapa Pandu dan akhirnya mereka berteman.
14. 4. A. Layaknya Akar dengan Ketabahannya
menjelaskan bagaimana akhirnya Jingga diberitahu sebuah rahasia oleh Reno mengenai Pandu dan dari s
15. 4. B. Layaknya Akar dengan Ketabahannya
Kita lihat bagaimana Jingga akhirnya mengetahui sebuah rahasia
16. 4. C. Layaknya Akar dengan Ketabahannya
Jingga kabur dari rumah dan emmutuskan untuk kembali ke rumahnya yang lama
17. 4. D. Layaknya Akar dengan Ketabahannya
Pandu hadir dan menemani Jingga, ia juga mengajarkan sebuah filosofi dari sebuah akar dan akhirnya b
18. 5. A. Literatur Bernyawa
Kita lihat bagaimana Jingga dan Pandu akhirnya menghabiskan waktu terakhirnya karena Pandu memutuska
19. 5. B. Literatur Bernyawa
Kita lihat Jingga akhirnya menjalani kehidupannya dan akhirnya tiba di pamerannya
20. 5. C. Literatur Bernyawa
Jingga dan Pandu menuju ke panti asuhan. Ayah Jingga menunjukkan suatu ruangan yang mana semuanya di
16. 4. C. Layaknya Akar dengan Ketabahannya

63. EXT - JALANAN KOTA - MALAM HARI (07.00) - 2018

CAST: JINGGA, ANGGI, Nenek Anggi

ESTABLISH SHOT:u

Jingga berada di jalanan seorang diri. Dia menunduk sembari mengusap sisa air matanya. Banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalanan itu.

VO Jingga: Kenapa dia adalah Ayahku? Kenapa bukan yang lain saja?

Jingga berhenti dan mengusap kedua tangannya lalu ia tempelkan di tangannya. Gadis itu kedinginan. Dia mengambil ponselnya.

VO Jingga: apa aku nginep di rumah Anggi aja ya untuk sementara waktu?

Jingga menelpon Anggi.

SOUND EFFECT: suara hp berdering

Jingga

Anggi

Anggi (O.S)

Eh Jingga, tumben nelpon. Ada apa?

Jingga

Gue boleh minta tolong ngga?

Anggi (O.S)

Kenapa

Jingga

Gue boleh nginep beberapa waktu ya di rumah Lo?

Anggi (O.S)

Boleh banget (bersemangat) Yey, akhirnya ni anak nginep di rumah Gue

Jingga

Makasi ya Nggi

Anggi (O.S)

Siap, Gue tunggu di depan rumah ya. Bye, hati-hati di jalan

Jingga menutup telponnya dan menaiki angkot.

CUT TO

64. INT - RUMAH ANGGI - MALAM HARI - 2018

CAST: JINGGA, ANGGI, NENEK ANGGI

ESTABLISH SHOT:

Jingga berdiri di sebuah rumah besar. Di dalam rumah, itu terdapat sebuah taman dan terdapat 2 kursi dan sebuah meja. Di sana, Anggi berdiri dan melihat Jingga

Anggi

Jingga

Anggi melambaikan tangan dan membukakan pagar

Jingga

Hai Nggi, sori ya. Jadi ganggu Lo

Anggi

Ih, ngga papa kok. Ngga usah gitu

Anggi menggenggam tangan Jingga dan mengajaknya masuk.

Jingga

Assalamu'alaikum

Jingga memberi salam ketika sampai di depan pintu

Nenek Anggi

Wa'alaikum salam

Anggi dan Jingga masuk. Jingga menyalami neneknya

Nenek Anggi

Ini temen kamu yang mau nginep ya Nggi?

Nenek melihat Anggi

Anggi

Iya Nek, ini temen sekelas Anggi

Nenek Anggi

Yaudah, diajak makan dulu ya

Anggi

Siap Nek

Anggi masuk ke dalam dapur lalu datang membawa dua piring mi

Jingga

Lah? Kok tiba-tiba ada mi

Anggi

Tadi Gue niatnya beliin nenek aja, eh tiba-tiba Gue jadi pengen. Yaudah, Gue beli sekalian buat Lo. Ni, maem ayok

Jingga

Serius? Ngga papa?

Anggi

Iya, Ayuk maem dulu

Jingga

Makasi ya Nggi

Akhirnya mereka berdua makan malam di dapur. Setelah itu, mereka berdua masuk ke dalam kamar.

65. INT - KAMAR ANGGI - MALAM HARI - 2018

CAST: JINGGA, ANGGI

ESTABLISH SHOT:

Kita lihat sebuah kamar besar dengan cat dinding berwarna pink, ada sebuah kasur yang lengkap dengan sprei berwarna pink. Ada sebuah poster BTS di dinding kamar itu. Dan ada sebuah meja belajar lengkap dengan kursi dan lampu belajar.

Jingga

Permisi ya Nggi

Jingga masuk bersama dengan Anggi

Jingga

Gila, semuanya pink?

Anggi

Yup, Gue suka pink. Makanya, kamar Gue pinky semua. Mantap ngga?

Jingga

Ya deh, percaya

Jingga tertawa

Jingga duduk di kursi. Ia menaruh tasnya. Dan seketika Anggi duduk di kasurnya.

Anggi

Jingga, Lo sebenernya kabur dari panti asuhan kan?

Anggi menatap Jingga cemas

Jingga

Lo, ta.. tau darimana?

Jingga terbata-bata

Anggi

Jadi

CUT TO FLASHBACK:

Anggi sedang membaca buku dan memakai headshet di kasurnya.

SOUND EFFECT: telfon berdering

Anggi melepas headsehat dan menjawab telfon itu

Pandu (O.S)

Anggi, Gue minta tolong sama Lo

Anggi

Ini siapa?

Anggi mengernyitkan matanya

Pandu (O.S)

Gue Pandu

Pandu (O.S)

Jadi ceritanya, Jingga kabur dari panti asuhan. Gue tadi ga sengaja liat dia nangis sambil lari gitu dari panti. Dan tadi, ada orang laki yang ngejar dia

Anggi

Hah? Serius? Kabur dari rumah? Lo jangan asal ngomong dong!

Anggi menggigit kukunya sendiri

Pandu (O.S)

Gue bener" minta tolong sama Lo

Anggi

Tunggu dulu, Lo tau nomer Gue darima-

SOUND EFFECT: TIT ... TIT. (Sambungan terputus)

CUT BACK TO

Anggi

Setelah dapet telfon itu, Gue bingung Jingga. Tapi, sepuluh menit setelah dia telfon. Kamu telfon, di situ Gue ngerasa tenang.

Anggi menatap wajah Jingga dengan lesu. Ia meraih kedua tangan Jingga

Anggi

Lo mau cerita ke Gue ga? Lo ada masalah apa?

Anggi merasa cemas. Jingga menunduk dan menangis. Dia memeluk Anggi.

Jingga

Gue gatau Nggi. Gue bingung..

Jingga menghapus air matanya dan meelpas pelukannya

Anggi

Iya, ada apa si? Kalo Lo diem, Gue ikutan bingung

Jingga

Orang pemilik panti, orang itu ternyata Ayah Gue Nggi

Jingga menitikkan air matanya lagi

Anggi

Hah? Kok bisa?

Jingga menggeleng lesu

Jingga

Gue ngga ngerti Nggi, satu-satunya hal yang Gue inget dari kecil, Ibu Gue bilang kalo Ayah udah jauh sama kita. Dan ngga akan kem-ba-li.

Anggi mengelus pundak Jingga. Jingga tidur di pangkuan Anggi

Jingga

Gue sama sekali ngga ngerti Nggi. Kenapa ada Ayah yang tega ninggalin anak sama istrinya sampai dia nikah lagi dan jadi sukses. Terus dia lupa sama aku sama Ibu

Anggi menahan air matanya keluar.

Jingga

Dan sekarang, orang itu malah sok-sok an minta maaf ke Gue dan minta kesempatan ke Gue Nggi. Gue benci sama orang itu Nggi. Gue benci

Jingga terus saja menangis. Anggi mengelus kepala Jingga dan mengajaknya tidur. Di hari itu, ketika Jingga sudah tidur. Dia memberi pesan kepada Pandu.

TEXT: Pandu, makasih udah mau ngasih tau Gue. Hari ini, Gue ngerti kenapa Jingga kabur dari panti. Dia kaget, karena selama ini dia ngga nyangka kalo ayahnya masih hidup dan udah berbuat jahat sama Ibunya dan Dia. Besok di sekolah, Gue kasih tau lebih lanjut.

CLOSE UP: Ibu jari Anggi mengeklik tombol send di wa

VO (Anggi): Jingga, Gue harap Lo bisa maafin Ayah Lo dan ngasi dia kesempatan.

Anggi menutup tubuh Jingga dengan selimutnya dan ikut tidur di sebelah Jingga

FADE OUT

66. INT - KAMAR ANGGI - PAGI HARI - 2018

CAST: JINGGA, ANGGI

Anggi terbangun di pagi hari. Sedangkan Jingga masih tertidur pulas.

Anggi

Jingga, bangun

Anggi menepuk pundak Jingga. Jingga membuka matanya pelan, sesekali dia menguceknya

Anggi

Selamat pagi Jingga. Yuk, mandi terus sholat

Baik Jingga maupun Anggi bergantian menuju kamar mandi. Mereka mandi, dan sholat subuh. Setelah selesai, Jingga mmengajak Anggi berbincara sesuatu.

Jingga

Nggi, makasih ya buat kemarin. Karena udah mau bantu Gue. Hari ini Gue pamit, Gue mau pulang aja. Gue kemarin udah pesen tiket kereta online kok, jadi besok Gue bisa langsung pulang.

Anggi

Ke panti asuhan kan?

Jingga menggeleng

Jingga

Gue mau pulang kampung Nggi. Tapi sebelum itu, Gue mau pergi ke makam Ibu Gue

Anggi

Jingga, plis. Jangan kaya gini.

Anggi memegang bahu Jingga

Jingga

Udahlah Nggi, nyatanya Gue emang ngga punya siapa-siapa. Gue makasih banget atas bantuan Lo kemarin

Jingga memeluk Anggi

FADE IN

67. INT - RUANG TAMU - PAGI HARI - 2018

CAST: JINGGA, ANGGI, NENEK ANGGI

ESTABLISH SHOT:

Nenek Anggi duduk sambil menyiapkan sebuah bungkusan nasi pecel dan 3 sendok. Jingga dan Anggi duduk di sebelah nenek

Nenek Anggi

Ayo makan dulu

Jingga dan Anggi tersenyum. Anggi mengangguk dan tersenyum kemudian mengambil 2 bungkus nasi pecel untuk dirinya dan Jingga

Jingga

Makasi ya Nek

Nenek Anggi

Iya, sama-sama

Nenek Anggi tersenyum

Di hari itu mereka bertiga makan, namun Anggi makan dengan wajah cemas. Dia meminta izin sebentar untuk ke kamar mandi.

Anggi

Jingga, Gue ke kamar mandi bentar ya

Jingga

Iya Nggi

Anggi bergegas ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, dia kembali. Setelah mereka semua selesai makan. Jingga pamit undur diri.

Jingga

Jingga pamit pulang ya Nek, Nggi. Makasi karena udah diizinin nginep

Nenek Anggi

Iya, lain kali nginep di sini lagi ya

Nenek tersenyum. Jingga mengangguk

Jingga

Gue pulang ya

Jingga memeluk Anggi

Jingga

Selamat tinggal Nggi

Anggi menatap Jingga lesu

Setelah pamit, Jingga langsung pergi dari rumah Anggi. Anggi menelpon seseorang

Anggi

Sekarang saatnya

CUT TO

68. EXT - STASIUN KOTA - PAGI HARI - 2018

CAST: JINGGA

ESTABLISH SHOT: Jingga menaiki sebuah kereta. Dia duduk di pinggir sembari duduk bertopang dagu melihat ke luar jendela kareta api

SOUND EFFECT: Tanda keberangkatan kereta api

CUT TO

56. EXT - KEDIAMAN JINGGA - PAGI HARI - 2018

CAST: JINGGA, Bapak 1, Bapak 2

ESTABLISH SHOT: Jingga berdiri di sebuah reruntuhan bangunan yang dulu merupakan tempat tinggalnya bersama Ibunya

Jingga terbelalak tak percaya. Tubuhnya gemetar. Ia menitikkan air mata tatkala melihat rumahnya hancur

MONTAGE

Jingga (6thn) berlari mengejar ayam di sebuah rumah sembari tersenyum melihat Ibunya duduk di sebuah kursi dan meja kecil yang ada di teras.

CUT BACK TO

Jingga

Engga, ini ngga mungkin...

Jingga menangis meronta-ronta dan mengacak rambutnya sendiri karena kesal.

Lantas ia mendengar ada dua orang bapak-bapak berbincang.

Bapak 1 (O.S)

Setelah ini, Bapak mau tinggal dimana?

Bapak 2 (O.S)

Di rumah saudara dulu. Sayang sekali ya, kampung ini digusur karena ada di Deket sungai

Bapak 1 (O.S)

Iya, tapi untung nanti rumahku lahannya di ganti sama pihak mereka

Bapak 2 (O.S)

Hmm... Kita hanya perlu sabar saja ya Pak. Ya sudah, saya pamit dulu

Jingga mendengarkan perbincangan mereka. Setelah bapak-bapak itu pergi, ia memutuskan untuk ke makam Ibunya dan berjalan dengan lesu.

CUT TO

69. EXT - MAKAM - PAGI HARI - 2018

CAST: JINGGA, PANDU

ESTABLISH SHOT:

Jingga berjalan menuju makam dan membawa satu kresek berisi bunga. Dia berdoa di makam Ibunya.

VO (JINGGA): Ibu, apa Ibu baik-baik saja?

Jingga mengelus batu nisan Ibunya.

Jingga

Ibu, kau bilang Ayah sudah jauh dari kita kan Bu. Dan itu artinya udah meninggal kan Bu? Tapi kenapa? Kenapa ada orang yang mengaku menjadi Ayahku?

Jingga menangis dan berkata lirih

Jingga

Apa selama Ibu berbohong padaku?

Jingga menangis dan membungkam mulutnya sendiri. Dari arah belakang, Pandu memegang pundak Jingga.

Pandu

Jingga

Pandu memegang pundak Jingga

Jingga

Pandu?! Lo?!

Pandu meletakkan jari telunjuknya di bibir Jingga.

Pandu

Gue udah bilang, kalo ada apa-apa. Lo bisa cerita ke Gue. Tapi, Lo keras kepala banget. Apa-apa disimpen sendiri

Pandu jongkok di samping Jingga

Pandu

Udah, kamu sekarang di makam Ibumu. Niatkan tujuanmu buat mendoakannya. Bukan mengeluh dan malah menyalahkan Ibumu

Pandu tersenyum dan berdoa. Setelah itu, ia menaburkan bunga diikuti Jingga. Setelah berdoa, Pandu mengajak Jingga ke suatu tempat

Pandu

Ayok ikut Gue

Jingga mengangguk pelan dan menunduk lesu

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar