21. INT. RUMAH SAKIT- DEPAN PINTU KAMAR 705 - SORE
Naka keluar ruangan dengan perasaan bingung.
DOKTER
Anda kenal dengan pasien?
ADZRA NAYAKA
Kalau dia menyebut namanya Nara (beat).
(menganggukkan kepala)
ADZRA NAYAKA (CONT'D)
Iya, saya kenal Dok. Dia teman SMA sekaligus gadis penyelamat saya.
DOKTER
Gadis penyelamat? Gadis yang sedang mas Adzra cari itu?
ADZRA NAYAKA
(mengangguk)
Naka menarik napas panjang.
DOKTER
Berarti yang tadi dia ceritakan adalah kejadian sepuluh tahun yang lalu?
ADZRA NAYAKA
Iya, Dok.
(mengangguk)
Dokter memegang kening sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
DOKTER
Saya akan memberi beberapa tes lanjutan kepada pasien untuk memastikan kondisinya, kalau begitu.
Montage:
NAKA MASIH TERMENUNG DI DEPAN PINTU KAMAR RAWAT NARA, DOKTER KEBALI MASUK KEDALAM KAMAR RAWAT NARA, BEBERAPA SUSTER DATANG KE KAMAR RAWAT NARA, NARA BESERTA DOKTER DAN BEBERAPA PERAWAT KELUAR RUANGAN, NAKA MASUK KE DALAM KAMAR RAWAT NARA, NAKA DUDUK DI SOFA MENUNGGU NARA SELESAI MENJALANI TES LANJUTAN.
CUT TO:
22. INT. RUMAH SAKIT-RUANG 705-SORE
Beberapa suster datang kembali keruangan bersama Nara. Naka bangkit dari sofa dan menyambut kedatangan Nara
ADZRA NAYAKA
Bagaimana Sus hasil Labnya?
SUSTER
Pak, Dokter ingin bicara dengan bapak, silahkan langsung ke ruangannya. Mari saya antarkan.
(mempersilahkan)
Naka mengikuti suster menuju ruang dokter.
CUT TO:
23. INT. RUMAH SAKIT-RUANG DOKTER-MALAM
Suster mengetuk pintu ruang dokter sebelum akhirnya dipersilahkan masuk.
DOKTER
Silahkan Duduk Mas Adzra
Naka duduk ditempat yang dipersilahkan
ADZRA NAYAKA
Bagaimana hasil tesnya Dok?
DOKTER
Kesimpulan dari pemeriksaan ini, pasien mengalami amnesia. Ingatannya terhenti di 10 tahu yang lalu
ADZRA NAYAKA
Amnesia? Apa ini bersifat permanen?
DOKTER
Untuk hal itu kita masih belum bisa memastikannya. Saya harap ini hanya Amnesia Disosiatif dimana Amnesia ini bersifat sementara yang disebabkan traumatik pasca kecelakaan.
ADZRA NAYAKA
Terus apa yang mesti saya lakukan Dok?
DOKTER
Selain mendampingi, jangan paksa pasien untuk berusaha terlalu keras mengingat sesuatu. Lakukan saja dengan perlahan.
ADZRA NAYAKA
Perlahan?
(mengeritkan kening, bingung)
CUT TO:
24. INT. RUMAH SAKIT- RUANG 705- MALAM
Naka membuka pintu kamar rawat Nara secara perlahan.
ADZRA NAYAKA
Hai.
(canggung)
NARAYA SAFALUNA
Hai.
ADZRA NAYAKA
Belum tidur?
NARAYA SAFALUNA
Belum
ADZRA NAYAKA
Terus lagi ngapain?
NARAYA SAFALUNA
Lagi mikir.
ADZRA NAYAKA
Mikir apa?
NARAYA SAFALUNA
Dokter bilang kalau kemungkinan sekarang gue berumur dua puluh tujuh tahun (beat).
(suara yang putus asa dan tatapan sendu)
NARAYA SAFALUNA (CONT'D)
Tumbuh menjadi wanita seperti apa gue sampai seperti ini? Kulit kusam, pipi chubby dan berat badan yang ga ke kontrol gini.
ADZRA NAYAKA
Memang itu jadi masalah besar ya?
NARAYA SAFALUNA
Harusnya iya. Maksudnya, kemana nyokap gue sampai gue jadi ga keurus kayak gini?
ADZRA NAYAKA
Ha?
NARAYA SAFALUNA
Kakek gue ada keturunan penyakit diabetes. Jadi, nyokap selalu perduli banget sama asupan makanan dan kegiatan gue dan seharusnya berat badan gue ga boleh begini.
(menghelah napas)
NARAYA SAFALUNA (CONT'D)
Kulit gue yang kusam, bagaimana bisa? Nyokap selalu bilang, mau hobi kamu panjat pohon, main layangan bahkan bela diri sekalipun. Seorang wanita harus tau bagaimana cara merawat dirinya' dan sekarang..
ADZRA NAYAKA
Jadi sekarang lo membenci diri lo?
NARAYA SAFALUNA
Gue gak benci sama diri gue, cuma gue merasa aneh aja. Apa yang sebenarnya terjadi sama gue?
ADZRA NAYAKA
Lo sendiri, kenapa dengan mudah mengetahui bahwa gue adalah Adzra Nayaka?
(tatapan mata yang sinis)
ADZRA NAYAKA (CONT'D)
Apa menurut lo gue masih sama seperti 10 tahun yang lalu? Cupu, jelek dan pecundang? Apa lo tidak melihat sedikitpun perubahan didiri gue?
(sinis)
NARAYA SAFALUNA
Dulu ataupun sekarang, tidak sekalipun gue pernah menganggap lo seperti itu. Kalau apakah gue melihat perubahan didiri lo yang sekarang? Iya, gue melihat banyak sekali perubahannya.
ADZRA NAYAKA
Terus kalau begitu kenapa pas lo sadar dan melihat kearah gue, lo bisa langsung tau kalau itu gue?
NARAYA SAFALUNA
Bahkan gue bisa mengetahui bahwa itu seorang Adzra Nayaka hanya dengan melihat kedua matanya.
(menggerakkan kedua tangannya tepat di depan wajah Naka. Telapak tangannya dibuat horizontal, seolah menutupi wajah Naka, lalu ia berikan sedikit celah untuk bisa melihat kedua mata Naka)
ADZRA NAYAKA
(mencoba memahami)
NARAYA SAFALUNA
Oh iya, Sepuluh tahun ini apa kita memiliki hubungan yang... dekat?
(tersenyum penuh harap)
ADZRA NAYAKA
Sejujurnya, gue baru balik dari luar negri setelah sepuluh tahun menetap di sana dan sesampainya di sini, gue justru mendapatkan lo dalam kondisi parah di jalan.
(menjelaskan dengan canggung dan merasa bersalah)
NARAYA SAFALUNA
Terus nasip gue gimana? Kartu identitas gak ada dan telpon rumah gak ada yang angkat.
(raut wajah kecewa dan khwatir)
ADZRA NAYAKA
Selama ingatan lo belum pulih dan lo belum ketemu sama keluarga lo, gue yang jadi penanggung jawabnya. Jadi, tenang aja.
NARAYA SAFALUNA
Apa mereka ga khawtir sama gue?
ADZRA NAYAKA
Tenang gue ga akan ninggalin lo.
NARAYA SAFALUNA
Serius?
(tatapan riang dan tersenyum senang)
ADZRA NAYAKA
Udah malem, istirahat.
(canggung dan meninggalkan kamar rawat Nara)
CUT TO:
25. EXT. TEMPAT PARKIR RUMAH SAKIT- PAGI
Pak Ari dan Naka menuju kearah rumah sakit. Langkah Naka berhenti diikuti langkah Pak Ari.
ADZRA NAYAKA
Pak, Ada yang mau saya omongin
PAK ARI
Ada apa ya Mas?
ADZRA NAYAKA
Perempuan yang kemarin kita tolong (beat) ternyata Nara.
ADZRA NAYAKA (CONT'D)
Jadi, saya mau bapak merahasiakan ini dari Papa dan saya mau bapak bertugas menjaga Nara selama saya di kantor.
PAK ARI
Memang kondisi mba Nara masih belum pulih ya mas?
ADZRA NAYAKA
Lebih tepatnya dia mengalami amnesia pak. Menurut dokter ingatan terakhirnya berhenti di 10 tahun yang lalu saat dia kecelakaan karena nyelamatin saya.
Pak Ari mengangguk, memahami penjelasan Naka.
ADZRA NAYAKA
Jadi, saya minta tolong Pak Ari untuk bantuin saya jagain Nara sampai ingatannya kembali.
PAK ARI
Baik mas.
CUT TO:
26. INT. RUMAH SAKIT- RUANG 705- PAGI
Naka memasuki kamar rawat Nara.
ADZRA NAYAKA
Gimana? Sudah beres?
NARAYA SAFALUNA
Udah.
ADZRA NAYAKA
Kenalin, ini pak Ari.
(memperkenalkan)
PAK ARI
Perkenalkan Mba, saya driver mas Naka.
(memperkenalkan diri)
Nara menjabat tangan pak Ari sambil tersenyum
ADZRA NAYAKA
Setelah dari rumah sakit gue akan langsung berangkat kerja, jadi nanti lo pulang dianterin sama Pak Ari yaa. Selama kondisi lo belum pulih, lo tinggal sama gue.
ADZRA NAYAKA
Oh iya, ini.
(memberikan kartu debit)
NARA
Ini apa?
ADZRA NAYAKA
Kemarin gue buat kartu baru untuk pegangan lo.
NARA
Pegangan? Untuk apa?
ADZRA NAYAKA
Untuk beli pakaian dan kebutuhan lo. Lo ga punya baju kan?
NARA
Sebenernya gue pengen nolak... tapi, kayaknya gue memang perlu beli pakaian. Sorry yaa karena nyusahin hidup lo
(merasa bersalah)
ADZRA NAYAKA
Gue ga merasa disusahin. Yaudah, gue langsung berangkat kerja ya. Sampai ketemu di rumah.
(bergegas pergi dengan terburu-buru)
CUT TO:
27. INT. KANTOR- RUANG KERJA PAPA-SIANG
Naka berjalan menuju ke ruang kerja Papanya. Seorang pria yang menjadi asisten pribadi Papanya mencegat langkah Naka.
DIMAS
Selamat pagi pak Naka, perkenalkan saya Dimas, assisten pribadi pak Dios Sagara.
(menjulurkan tangan)
ADZRA NAYAKA
Oh, iya. Ini hari pertama saya masuk kerja.
(menerima jabat tangan Dimas)
DIMAS
Iya, Bapak sudah menginfokan. Saya diberi tugas oleh bapak untuk mendampingi anda hari ini.
ADZRA NAYAKA
(menganggukkan kepala)
DIMAS
Hari ini Pak Dios sedang rapat di luar, tapi malam ini anda diminta untuk turut menghadiri acara pemutaran perdana film yang akan tayang pak.
Dimas memandu Naka berkeliling kantor, mengenalkan kepada beberapa orang dari devisi lain dan menunjukkan ruang kerja Naka.
CUT TO:
28. INT. GEDUNG-RUANG ACARA-MALAM
Naka berdiri disamping Papanya yang berkerumun dengan beberapa artis dan sutradara. Naka diam dan mengikuti instruksi yang nantinya akan diberikan.
DIOS SAGARA
Perkenalkan ini Naka, anak saya.
#ORANG 1, ORANG 2, ORANG 3
(menjulurkan tangan, memperkenalkan diri dan memberikan kartu nama)
#ORANG 1
Kirain aktor baru pak.
#ORANG 2
Baru kelihatan pak anaknya
DIOS SAGARA
Dia baru menyelesaikan kuliah perfilman di luar.
(sambil tertawa)
Naka beberapa kali tersenyum menanggapi pembicaraan. Naka melihat ke sekelompok wartawan sedang mengerumuni seorang pria. selesai ia menjawab pertanyaan wartawan, ia melangkah kearah Naka.
ROKTA PRAYOGA
Selamat malam semua, selamat malam pak Dios.
Semua menyapa kembali kepada seseorang yang baru saja bergabung dalam pembicaraan mereka.
#ORANG 2
Bagaimana nih keadaan aktor utama kita Rokta Prayoga?
ROKTA PRAYOGA
Baik.
(tertawa ramah)
Tiba-tiba wartawan datang meminta waktu wawancara Rokta.
ROKTA PRAYOGA (CONT'D)
Nanti dilanjut lagi ya, saya permisi dulu.
(mengikuti permintaan wartawan dan berlalu pergi)
Naka terdiam dan terus memandang kepada Rokta. Selesai diwawancara rokta berlalu pergi. Naka mencoba mengikutinya.
CUT TO:
29. EXT. GEDUNG- ROOFTOP- MALAM
Naka berhenti di anak tangga terakhir Rokta menarik napas panjang sambil memandang langit.
ADZRA NAYAKA
Rokta Prayoga.
ROKTA PRAYOGA
Oh, ya. Hai. Siapa ya?
ADZRA NAYAKA
Pemeran utama sebagai tokoh protagonis disebuah film yang bercerita tentang bullying. Padahal semasa SMA menjadi pelaku bullying (beat)
ROKTA PRAYOGA
(mengeritkan kening)
ADZRA NAYAKA
Bagaimana rasanya?
ROKTA PRAYOGA
(menatap tajam Naka)
ADZRA NAYAKA
Lo bahkan ga mengingat orang yang lo bully di SMA selama 2 tahun?
ROKTA PRAYOGA
Oh (beat)
(mulai menyadari)
ROKTA PRAYOGA (CONT'D)
Si pecundang yang kabur ke luar negri, saat perempuan yang mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan dia lagi sekarat di rumah sakit?
(sinis)
ADZRA NAYAKA
(melayangkan beberapa pukulan pada Rokta, sampai membuat rokta terjatuh. Belum puas menarik kerah baju rokta membuatnya berdiri lalu memukulnya kembali sampai rokta terjatuh)
ROKTA PRAYOGA
Si cupu punya nyali ternyata?
(tanpa melakukan perlawanan)
ADZRA NAYAKA
Cupu? Lo kira gue masih kayak dulu?
(mendekat kearah Rokta memukul lalu membantingnya)
ROKTA PRAYOGA
(melakukan perlawanan dengan membalik keadaan, berada diatas tubuh Naka)
ROKTA PRAYOGA (CONT'D)
Kalau lo punya nyali kenapa lo kabur pas Nara sekarat?
(satu pukulan melayang sempurna kearah Naka)
ROKTA PRAYOGA (CONT'D)
Kalau lo punya nyali kenapa lo ga nungguin dia sadar dari koma nya yang hampir satu bulan!!
(rokta berteriak sembari melayangkan pukulan yang ke dua)
ADZRA NAYAKA
Lo kira, karena siapa hal itu bisa terjadi? Ha?!
(menahan pukulan Rokta, dan mengembalikan keadaan. Naka berada diatas tubuh Rokta)
Beberapa security tiba-tiba saja datang dan melerai Naka sebelum berhasil mendaratkan pukulan ke wajah Rokta.
CUT TO: