Kekasih Akhir Pekan
4. Kekasih Akhir Pekan

14. INT. RUMAH OMA - RUANG MAKAN — MALAM

Nata, Sandra dan Hanum tengah melakukan makan malam. Dengan hidangan makan malam yang tersaji di atas meja dan ketiganya makan dengan tenang. Oma duduk di ujung meja dan Nata berada di sisi kiri lalu Sandra berada di sisi Nata.

Oma melahap makanannya kemudian menatap pada Sandra selesai mengunyahnya.

OMA HANUM
Ini malam minggu. Seharusnya kalian nggak perlu ke rumah Oma. Jalan-jalan aja dinner di luar kayak anak muda lain yang pacaran.
SANDRA
(tersenyum)
Ini kan juga lagi dinner, Oma.
OMA HANUM
Dinnernya di luar berdua sama Nata. Datang ke restoran romantis. Terus jalan-jalan. Nonton bioskop nonton konser. Ya, seperti anak muda pada umumnya.
SANDRA
Di sini juga seru, Oma. Bisa ngobrol-ngobrol sama Oma.
OMA HANUM
Kamu, ini.
Jangan sungkan marahin Nata kalau dia nggak ajak kamu jalan-jalan.
Nata itu senengnya kerja aja sampai kadang lupa waktu.
(menatap pada Nata)
Nata, sekarang kamu sudah punya pacar. Harus lebih diperhatikan. Jangan perhatian sama pekerjaan aja.
NATA
Iya, Oma.


cut to


15. EXT. RUMAH OMA - TERAS BELAKANG — MALAM

Setelah selesai makan malam, Oma kembali mengajak Sandra untuk berbincang di teras belakang rumahnya. Dari sana, ketiganya bisa menatap langit malam yang indah. Duduk di kursi dengan Oma berada di tengah antara Sandra dan Nata. Di depan mereka, ada sebuah meja dan hidangan ringan serta minuman hangat.

Langit malam tampak cukup terang malam itu. Lampu taman dan juga sinar bulan yang membantu penerangan.

OMA HANUM
Bagaimana pekerjaan kamu, Sandra?
SANDRA
Lancar, Oma. Alhamdulillah berjalan seperti biasanya.
OMA HANUM
Syukurlah.
Oma boleh tanya, kenapa kamu memilih untuk jadi guru?
SANDRA
(terlihat berpikir)
Mungkin yang pertama karena Sandra suka matematika ya, Oma?
Sejak SD, Sandra suka sama pelajaran itu. Terus waktu kuliah, Sandra putuskan untuk ambil jurusan pendidikan matematika.
Sandra juga suka dengan anak-anak. Kalau berinteraksi dengan anak-anak itu Sandra merasa jadi ikut lebih muda. Dengerin cerita mereka tentang sekolah, tentang teman, bahkan tentang cinta-cintaan.
OMA HANUM
Kamu kelihatannya dekat ya, dengan murid-murid kamu?
SANDRA
Lumayan, Oma. Sandra juga diamanatkan sebagai wali kelas. Karena itu mungkin Sandra jadi lebih perhatian sama mereka dan syukurnya, anak-anak murid Sandra juga baik-baik. Walau ada beberapa yang kadang suka nggak bisa dibilangin.
Sandra nggak punya adik, jadi bersama mereka, kadang lebih kayak sama adik sendiri. Suka bercanda bareng dan sebagainya.
OMA HANUM
(tersenyum mendengarkan cerita Sandra)
SANDRA
Tapi sebenarnya, dulu sewaktu Sandra kecil. Sandra ketemu sama seorang anak laki-laki. Dia lagi menggerutu karena nilai matematikanya jelek dan gurunya galak. Katanya dia nggak ngerti sama matematika. Dia bilang, guru kasih contoh soalnya gampang tapi kasih soal buat dikerjain susah.
(tertawa kecil)
Terus Sandra berpikir, apa susahnya sih, dari matematika? Sandra malah senang kalau belajar matematika. Anak laki-laki itu juga cerita, dia kesal kalau nilanya jelek akan dimarahin sama ibunya di rumah dan juga gurunya di sekolah. Tapi setiap dia minta diajarkan sama guru dan ibunya di rumah, dia malah diminta belajar sendiri.
Karena hal itu juga, Sandra bertekad mau jadi guru matematika. Sandra nggak akan marahin murid Sandra kalau nilainya jelek dan nggak akan menolak kalau ada yang minta diajarkan lagi materi yang sudah diajarkan sebelumnya di kelas.
NATA
(pandangan menatap lurus ke depan tapi mendengar dengan baik cerita Sandra)
SANDRA
Tapi Sandra berterima kasih dengan anak laki-laki itu juga. Saat itu Sandra baru pindah kota, Oma. Nggak punya teman dan sendirian. Sedih rasanya. Tapi anak laki-laki itu datang dan menggerutu soal sekolahnya. Buat Sandra jadi merasa nggak kesepian lagi.
OMA HANUM
Memangnya sebelumnya kamu tinggal di mana?
SANDRA
Sebelumnya di Jakarta, Oma. Tapi terus Sandra pindah ke Bandung sampai kuliah.
Terus setelah lulus kuliah, ayah meninggal dan kebetulan Sandra dapat pekerjaan di Jakarta. Akhirnya Sandra putusin untuk bawa Ibu ikut pindah ke Jakarta juga tinggal sama Sandra.
OMA HANUM
Bandung?
Nata juga dulu sempat tinggal di Bandung.
SANDRA
Oh ya? Bandungnya di mana Oma?
NATA
(menyela pembicaraan tiba-tiba)
Sudah malam. Ayo saya antar pulang.
(berdiri dan menunggu Sandra untuk ikut berdiri juga)
Oma juga harus istirahat.


Melihat Nata yang tiba-tiba berdiri, Sandra sedikit bingung. Namun akhirnya gadis itu ikut berdiri juga berikut Oma yang menatap pada keduanya.

OMA HANUM
Nggak kerasa juga, sudah hampir jam 9 malam. Ya sudah kalau mau pulang. Hati-hati ya, Sandra.
SANDRA
(bersiap memeluk Oma seraya berpamitan)
Iya, Oma. Sandra pulang dulu, ya.


cut to


16. EXT/INT. JALAN RAYA - MOBIL NATA — MALAM

Suasana jalan tampak padat. Mobil yang Nata kendarai hanya mampu berjalan sedikit-sedikit. Suasana di dalam mobil tampak terisi dengan suara Sandra yang membuka pembicaraan dan seperti biasa, Nata hanya menatap lurus ke depan dengan tangan di atas kemudinya.

SANDRA
Aku sangat-sangat dan semakin penasaran tentang hal ini.
(menatap Nata)
Kita benar pernah ketemu sebelumnya, kan? Kamu benar-benar familiar.
(mengeluarkan saputangan di dalam tasnya dan memperlihatkannya kepada Nata)
Ini punya kamu, kan? Anak laki-laki yang tinggal di komplek Permai Permata di Bandung? Anak laki-laki yang aku bicarakan dengan Oma tadi?
NATA
(mobilnya kembali berhenti karena jalan macet di depannya)
(menatap saputangan yang berada pada Sandra. dapat ditangkapnya tulisan 'Sonata' di sana)
SANDRA
Nama lengkap kamu Sonata Kusuma Adrian. Ukiran nama yang ada di saputangan ini Sonata.
Aku jarang bertemu dengan orang bernama Sonata. Bahkan hanya dua kali aku menemuinya. Saat aku kecil dan sekarang.
Kamu memang Sonata yang aku maksudkan, Kan?
NATA
(melirik)
Kayaknya dulu kamu nggak sebawel ini.
SANDRA
(antusias)
Ternyata benar ya, kamu Sonata yang akui temui dulu?
Kamu ke mana aja? Terakhir kita janjian ketemu lagi di taman tapi kamu nggak dateng-dateng? Aku nungguin kamu sampai sore, tahu.
Nggak nyangka, kita bisa ketemu lagi.
NATA
(tidak menyahut apa-apa)
SANDRA
(diam melihat Nata yang tidak lagi menimpalinya)
(melirik Nata sekilas kemudian tersenyum kecil)
Kamu berubah banget.
Tapi aku senang kita bisa ketemu lagi. Aku benar-benar mencari kamu dulu. Tapi aku nggak bisa temui kamu di mana pun.


cut to


17. INT. RUMAH SANDRA - KAMAR SANDRA — MALAM

Sandra berada di dalam kamar tidurnya. Merebahkan dirinya terlentang di atas ranjang dan sudah memakai pakaian tidurnya. Gadis itu membawa sapu tangannya dan mendekapnya sembari tersenyum-senyum.

Sandra lalu mengambil ponselnya. Membuka sebuah file berisi biodata yang pernah dikirimkan Sindy padanya. Biodata Nata. Berisikan nama lengkap, alamat rumah, nomor ponsel dan pekerjaan serta sedikit tentang sifat, kepribadian dan kegemarannya.

SANDRA
(monolog)
Kamu semakin keren sekarang. Karier kamu bagus dan walau kamu ngeselin karena cuek dan dingin banget, kamu kelihatan sayang banget sama Oma kamu.
Ah, Sonata! Nggak sabar ketemu kamu lagi besok.


cut to


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar