I Will Always... (Script)
Daftar Bagian
1. Destiny
Awal mula pertemuan Denis dengan Radit yang penuh dengan tanda tanya.
2. Mirror Reflection
Sebuah mimpi penuh arti
3. You Again
Pertemuan kembali Denis dengan Radit yang bukan sebuah kebetulan.
4. Don't Want to Lose You
Semua yang Radit lakukan karena ia tidak ingin kehilangan Denis, hingga membuat kalimat itu menjadi
5. Smile! Whatever Happens
Radit masih bisa tersenyum setelah apa yang dia alami.
6. Always Waiting You
Radit akan selalu setia menunggu walau badai menghadang. Hingga menyadarkan Denis akan keseriusan Ra
7. Always Know About You
Radit: Apa sih yang aku nggak tau dari kamu.
8. Always Wrong
Di mata Denis, Radit selalu salah tanpa mencari tahu alasannya.
9. Who Is She?
Sebuah tanda tanya tentang wanita yang bersama Arya dan wanita yang Radit panggil dalam tidurnya.
10. Truth
Sebuah kebenaran yang terungkap tentang rahasia yang Arya sembunyikan selama ini.
11. That's Me, But She Not
Sebuah kenyataan pahit tentang alasan Radit mendekati Denis.
12. Dinna
Sebuah kenyataan pahit yang harus di terima Denis bahwa ia punya saudara kembar tetapi telah tiada.
13. He's Not Crazy
Penjelasan dari Mama Radit yang menyadarkan Denis bahwa Radit tidak gila.
14. Mother
Usaha Denis mencari keberadaan Mamanya yang akhirnya Denis ketahui bahwa Mama sangat membenci Radit.
15. The Choice
Sebuah pilihan yang memberantkan Denis untuk memilih di antara Mama atau Radit.
16. It Happens Again
Rencana Mama membawa Denis ke Amerika yang berujung sebuah kecelakaan saat Denis hendak kabur bersam
17. Always Beside You
Sadarnya Denis yang membuat terkejut orang tuanya dan menyadarkan siapa dirinya sebenarnya.
10. Truth

66 . INT. RUMAH DENIS - DAPUR - PAGI HARI

Pagi yang cerah, Denis sudah sibuk di dapur membuatkan sarapan roti untuk tamu yang semalam ia bawa pulang. Baru kali ini Denis melakukan sesuatu di dapur, karena biasanya Bi Sri yang melakukan semua pekerjaan rumah.

BI SRI

Sini non, Bibi bantu!

DENIS

Nggak apa-apa Bi, biar aku sendiri aja.

Denis juga menolak untuk dibantu dan ingin mengerjakannya sendiri, karena ia sedikit merasa bersalah melihat keadaan Radit semalam. Setelah selesai, ia membawakan sarapan ke kamar tamu tempat Radit beristirahat.

CUT TO:

67 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR TAMU - PAGI HARI

SFX: Suara pintu di ketuk dari luar.

Karena tidak ada jawaban, Denis memutuskan untuk langsung masuk ke dalam karena ia yakin Radit masih tertidur. Saat ia masuk ke kamar, Radit masih tertidur pulas, dan untuk beberapa saat Denis memandangi wajahnya yang lucu dan polos ketika tertidur.

DENIS

Dit, bangun udah pagi!

Denis menaruh sarapannya di sebuah meja nakas di samping tempat tidur.

Setelah beberapa kali menggoyang-goyangkan tubuh Radit, ia akhirnya membuka matanya.

RADIT

Denis?

Radit terkejut hingga melompat bangun dari tidurnya.

DENIS

Selamat pagi!

RADIT

Aku ada dimana?

Radit celingak-celinguk memperhatikan sekitar.

DENIS

Ya di rumah gue lah.

RADIT

Kok aku bisa ada di rumah kamu? (bingung)

DENIS

Hei, lo masih belom sadar ya? Semalem lo itu mabuk berat. Untung ada gue, jadi lo gue bawa pulang.

Radit terdiam dengan kepala tertunduk karena malu.

RADIT

Hm... makasih ya Nis! Maaf udah ngerepotin!

DENIS

Iya sama-sama. (PAUSE) Ngomong-ngomong, kenapa lo bisa sampai mabuk seperti itu?

Radit menarik nafas panjang

RADIT

Nggak apa-apa kok, cuma lagi ada sedikit masalah aja.

Denis terdiam tidak berani bertanya lebih jauh.

DENIS

Ya udah, lo sarapan gih! Gue tinggal dulu ya!

Saat Denis membuka pintu kamar, ia teringat akan sebuah nama yang semalaman Radit sebutkan. Karena penasaran, ia memberanikan diri untuk bertanya.

DENIS (CONT'D)

Oh iya, boleh gue nanya sesuatu?

Radit menganggukan kepala.

DENIS (CONT'D)

Semalam lo manggil-manggil nama Dinna. Boleh gue tau siapa Dinna? Apa lo mabuk karena dia?

Radit tersendak air yang sedang ia minum

RADIT

Hm... dia...

Radit terlihat bingung sambil membersihkan air dibibirnya. Untuk beberapa saat ia terdiam sejenak, kemudian menatap ke arah Denis.

RADIT (CONT'D)

Dia seseorang yang pernah mengisi kehidupan aku.

Denis tidak bertanya lebih lanjut, karena jawaban dan tatapan Radit sudah menjawab semuanya.

DENIS

Oh... Ok. (tersenyum)

Kemudian Denis pergi keluar kamar.

CUT TO:

68 . INT. RUMAH DENIS - RUANG KELUARGA - SIANG HARI

Ketika Denis sedang menonton TV di ruang keluarga, Radit menghampirinya, lalu duduk di sampingnya. 

DENIS

Udah segeran Dit?

Radit menganggukan kepala sambil tersenyum.

DENIS (CONT'D)

Syukurlah. (PAUSE) Oh iya, gue boleh nanya lagi nggak?

Radit kembali menganggukan kepala.

DENIS (CONT'D)

Apa alasan lo mukulin Arya di club malam itu? (penasaran)

RADIT

Hm... Aku cerita juga kamu nggak akan percaya.

DENIS

Percaya nggak percaya yang penting gue udah denger penjelasan lo.

RADIT

Yakin kamu mau tau alasannya?

Denis menganggukan kepala.

RADIT (CONT'D)

Karena Arya itu nggak pantas buat kamu.

DENIS

Maksud lo? (bingung)

RADIT

Ok, begini ceritanya.

CUT TO FLASH BACK:

69 . INT. CLUB MALAM - TOILET PRIA - MALAM HARI

Saat Radit pergi ke toilet, dia melihat Arya sedang bermesraan dengan seorang cewek di dekat toilet.

MODEL CLUB

Kapan kamu mau putusin pacar kamu?

ARYA

Secepatnya sayang. Aku lagi nunggu waktu yang tepat. Lagian aku bosan sama dia, soalnya dia nggak bisa diapa-apain.

Radit yang tanpa sengaja berdiri di belakang Arya, mendengar ucapan itu hingga membuatnya geram.

RADIT

Nggak bisa diapa-apain gimana maksud lo?"

Radit menarik kerah baju Arya dan tanpa pikir panjang ia langsung menghajarnya.

FLASH BACK CUT TO:

Denis hanya bisa terdiam sambil membelalakan mata karena terkejut mendengar cerita Radit.

RADIT

Dan kamu tau siapa cewek itu?

Denis menggelengkan kepala.

RADIT

Cewek itu adalah model yang ngasih kissbye ke Arya. Kamu inget kan?

Denis baru tersadar bahwa cewek yang berpapasan dengannya di rumah sakit dan model itu adalah orang yang sama.

FLASH BACK: Denis mengingat kembali wajah Model di club dan cewek yang berpapasan dengannya di rumah sakit.

DENIS (V.O)

Ya Tuhan. Apa gue terlalu bodoh untuk menyadari semua itu. Gue jadi merasa bersalah udah salah sangka.

DENIS

Tapi Dit, gue masih belom 100% percaya kalo gue nggak liat dengan mata kepala gue sendiri.

RADIT

Kamu yakin mau liat langsung?

Denis menganggukan kepala

RADIT (CONT'D)

Yakin kuat? (ekspresi sedikit meledek)

Denis kembali mengangguk berharap Radit akan membatu.

RADIT (CONT'D)

Nanti juga akan ada waktunya kamu mengetahui semua itu.

Denis memandangi wajah Radit dengan seksama

DENIS (V.O)

Gue sama sekali nggak merasakan kebencian di dalam diri Radit terhadap gue. Sebaliknya, Radit selalu tersenyum walaupun gue sudah beberapa kali memukul dan mencacimakinya.

DENIS

Ngomong-ngomong, sorry banget ya gue udah salah sangka sama lo!

RADIT

Iya nggak apa-apa. (sambil mengeluarkan senyuman khasnya)

CUT TO:

70 . INT. RUMAH DENIS - KAMAR MANDI - MALAM HARI

SFX: Suara ponsel Denis.

Saat Denis sedang berendam di bathtube untuk menenangkan pikiran, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Saat ia melihat, ternyata Radit yang menelfon.

DENIS

Kenapa Dit?

INTERCUT TO:

71 . INT. CLUB MALAM - MALAM HARI

RADIT

Aku cuma mau kasih tau, kalau...

Karena di tempat Radit menelfon berisik sekali, suara Radit terputus-putus dan sulit untuk didengar.

DENIS

Kalau apa Dit? Gue nggak bisa denger ucapan lo dengan jelas. (sedikit berteriak)

RADIT

Kalau kamu mau tau kebenaran ucapan aku tentang Arya. Sekarang kamu ke club kemarin. Aku tunggu!

Radit mengakhiri panggilan.

Denis langsung melompat keluar bathtube setelah mendengar ucapan Radit. Dengan cepat ia merapihkan diri lalu berangkat menuju club.

CUT TO:

72 . INT. CLUB MALAM - MALAM HARI

DENIS

Gimana? (penasaran)

RADIT

Kamu udah siap?

Denis menganggukan kepala, lalu Radit menariknya masuk ke dalam club.

DENIS

Mana Dit?

Denis semakin penasaran, dengan mata menjelajahi seisi club.

RADIT

Itu di sana.

Radit menunjuk ke arah bar.

Denis sangat terkejut saat melihat arah yang ditunjukkan Radit. Di bar, Arya dan cewek itu sedang bermesraan sambil minum minuman beralkohol. Kepalanya langsung terasa pusing, dadanya sesak, badannya lemas, dan hatinya sangat sakit melihatnya.

DENIS (V.O)

Lo harus kuat Denis!

Denis mengepalkan tangan karena geram. Tanpa pikir panjang ia menghampiri Arya ditemani Radit di sampingnya.

Denis mengambil sebuah minuman seperjalanannya menghampiri Arya.

DENIS

Selamat ya dapet pacar baru!

Denis menuangkan minuman di tangannya ke kepala Arya.

ARYA

Heh, apa-apan sih ini. (terkejut dan kesal)

Arya langsung membelalakan mata saat menengok ke belakang.

ARYA

Denis, nga-ngapain kamu di sini? (tergagap-gagap)

INSERT: Bartender yang sebelumnya berbicara dengan Denis, memperhatikan kejadian itu sambil senyam-senyum menahan tawa.

DENIS

Harusnya aku yang nanya kamu ngapain di sini sama cewek binal itu.

Denis menunjuk dengan dagunya ke arah cewek itu.

MODEL CLUB

Heh, ati-ati ya lo kalau ngomong!

DENIS

Diem! Gue nggak ada urusan sama lo.

Denis menunjuk wajah cewek itu.

DENIS (CONT'D)

Kenapa? kok kamu diem aja?

Denis kembali menatap Arya dengan penuh emosi.

ARYA

Kita berdua cuma temen yank

DENIS

Aku punya mata, aku bisa bedain yang mana temen dan yang mana yang bukan. Mana ada temen mesra-mesraan gitu. Aku nggak sangka kamu sejahat ini.

Walaupun dari luar Denis terlihat kuat, tetapi sebenarnya hatinya hancur berkeping-keping di dalamnya. Dengan sekuat tenaga, ia menahan air mata yang terus mencoba untuk keluar, hingga matanya menjadi berkaca-kaca.

ARYA

Kamu sendiri ngapain berduan sama dia?

Arya menunjuk Radit.

DENIS

Kamu mau tau kenapa?

Dengan reflek Denis menarik tangan Radit, lalu menciumnya tepat dibibirnya. Membuat Radit membelalakan mata dengan apa yang Denis lakukan secara tiba-tiba. Denis hanya bisa memejamkan mata karena tidak berani melihat wajah Radit yang jaraknya pasti sangat dekat.

SFX: Suara Jantung Denis yang berdetak dengan kencang.

DENIS

Gue pacaran sama Radit. Puas lo! Mulai detik ini kita putus.

Saat baru pergi beberapa langkah, Denis menghentikan langkahnya, ia berbalik menghampiri Arya, lalu melayangkan tinjuan mautnya tepat ke wajah Arya hingga membuatnya terjatuh.

DENIS (CONT'D)

Itu kenang-kenangan dari gue.

Denis dan Radit pergi meninggalkan Arya yang sedang tersungkur di lantai.

CUT TO:

73 . EXT - DEPAN CLUB MALAM - MALAM HARI

RADIT

Aku nggak sangka kamu sekuat dan setegar ini Nis.

Mendengar ucapan Radit, air mata yang dari tadi ia tahan-tahan akhirnya keluar dengan derasnya.

Denis menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

RADIT

Yah, baru juga diomongin, malah nangis beneran. Udah jangan nangis dong! Malu tuh diliatin orang

Radit mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna pink dari saku celananya.

DENIS

Makasih ya Dit!

Denis mengambil dari tangan Radit, untuk beberapa saat Denis memandangi sapu tangan itu.

RADIT

Kamu kenapa Nis?

DENIS

Eh, gue nggak apa-apa kok. Hanya saja sepertinya gue pernah ngeliat sapu tangan ini sebelumnya.

Denis membolak-balik sapu tangan itu, dan tiba-tiba saja kepalanya menjadi pusing saat melihat inisial D dan R di sudut sapu tangan itu.

RADIT

Nis, kamu kenapa? (panik)

DENIS

Gue nggak apa-apa kok Dit, cuma agak pusing aja (memegangi kepala) Ngomong-ngomong, lo dapet dari mana sapu tangan ini? Nggak mungkin kan lo pakai sapu tangan warna pink?

Denis sedikit penasaran sambil mengembalikan sapu tangan itu.

RADIT

Ini kenang-kenangan dari seseorang, memangnya kenapa?

DENIS

Nggak apa-apa kok, gue cuma nanya aja. Ya udah, gue balik dulu ya.

Denis menjawab dengan wajah lesu, lalu melangkah pergi.

RADIT

Deniss... (sedikit berteriak)

Denis menghentikan langkah lalu membalikan badan.

RADIT (CONT'D)

Kamu yakin nggak apa-apa?

Denis menganggukan kepala.

DENIS

Oh iya Dit, sorry ya atas kejadian di dalam tadi! Dan makasih atas bantuannya.

RADIT

Iya, nggak apa-apa. (tersenyum)

CUT TO:

74 . INT. KAMAR DENIS - DINI HARI

Denis masuk ke dalam kamar. Kemudian ia mengambil foto-fotonya bersama Arya di atas meja, lalu merobek-robeknya. Denis kembali menangis dan terus menangis tanpa henti, entah sudah berapa lembar tissue yang ia gunakan untuk menghapus air matanya. Hingga membuat mata Denis menjadi sembab karena menangis semalaman.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar