5. Penyesalan

33. INT. KOST RAMA (PAGI - RAMA, LASKAR)

Rama sedang bermain alat musik, lalu Laskar bangun dari belakangnya.

RAMA
Tah bangun juga, tuh susu anget sama kuenya. Alakadarnya we ya.
(semua sudah tersedia dekat laskar)

LASKAR
Nuhun ya bro.

Rama menyimpan gitarnya, kemudian ia menghampiri Laskar. Laskar mengeluarkan rokoknya.

RAMA
Sebenernya ada apa sih bro ?. 3 hari kayak gini terus, jiga gembel anjing. Ada masalah?.
(sambil mengambil rokok)


Laskar menyalakan rokoknya.

LASKAR
Urang ninggalin Angga di hutan.
(laskar menghisap rokoknya)

RAMA
Wah ?, Caliwera maneh, gimana kalo mati ?.
(rama menyalakan rokok)

LASKAR
Lagian nyusahin si anjing mah.

RAMA
Nyusahin sih iya, tapi itu adek maneh anjir.

LASKAR
Urang pengen bahagia lah, selama ada si Angga, urang gaakan bahagia. Setiap kali mau bahagia diganggu mulu, cewek urang juga mutusinnya gegara si Angga semua.

RAMA
Iya juga si, maneh juga berhak bahagia sih.


Rama mengusap pundak Laskar sambil menghela napas panjang, ia melirik ke arah jendela beberapa detik.

RAMA (CONT'D)
Kata urang mah maneh perlu kayak giniin adek maneh sih, soalnya urang juga dulu sejak ortu urang meninggal kepaksa dulu sendirian, takut, bingung, tapi terpaksa. Lama-lama ya jadi biasa.

LASKAR
Nah itu maksud urang, si Angga juga kan udah gede. Harus agak mandiri lah, makannya urang tinggalin di hutan. Biar biasa idup sendiri.

RAMA
Tapi kan autis.

LASKAR
Ya siapa tau sembuh, kan urang gausah ngasuh lagi. Bro.
(laskar mengambil dan menyeruput susu dari rama)

RAMA
Ortu udah tau ??.

LASKAR
Belom sih.

RAMA
Kasih tau atuh, telfon-telfon !.

Laskar menelpon ibunya dan menanyakan kalo angga ada di rumahnya.

LASKAR
Bu, Angga udah pulang ?

IBU (O.S.)
Hah ?, Bukannya sama kamu. Ibu nungguin loh.

LASKAR
Wah ?, Padahal harusnya udah pulang duluan bu.

IBU (O.S.)
Gausah ngaco kamu!, kemana Angga?. Gimana kalo ada apa-apa ?. Emang kamu suruh pulang duluan ? Ya tuhan...
(laskar mematikan telfon)

RAMA, LASKAR
Anjirr.....


Rama dan Laskar saling tatap panik, akhirnya Laskar berangkat pergi. ia diantar Rama ke terminal.


JUMP CUT TO:


34. EXT. TERMINAL (PAGI - LASKAR, RAMA)

Laskar tiba di terminal dengan dibonceng Rama, kemudian ia bergegas mencari bis ke arah tujuan.

JUMP CUT TO:

LASKAR GUNDAH DIDALAM BIS

Laskar menenggak air minum.

JUMP CUT TO:

Laskar sampai di terminal tujuan, ia memesan ojek untuk mengantarkannya.

JUMP CUT TO:


35. EXT. HUTAN PERBUKITAN (SIANG - LASKAR)

Begitu sampai di tepi hutan Laskar langsung bergegas mencari Angga, ia panik dan berteriak - teriak memanggil Angga. Laskar bolak balik kesana kemari, ia menyusuri jalur yang dilewati mereka tempo hari. Saat sudah beberapa waktu dan Laskar mulai kelelahan, ia istirahat tanpa duduk, lalu ia melihat sebuah baju yang sedang dijemur. Ia menghampiri tempat itu dan disana terdapat Angga yang sedang meringkuk memeluk sketsa keluarga yang digambarnya.

LASKAR
Angga !
(laskar menghampiri dan mengangkat angga)

Angga terkejut, sayangnya ia tidak berdaya, mukanya sangat pucat, tatapannya kosong, suaranya lirih, batuk-batuk. Maka dirinya hanya bergumam.

ANGGA
Kak..., kok balik lagi?.
(angga senyum lirih)

LASKAR
Ga..., maafin kakak ga, maafin kakak. Kakak harusnya ga gini, kirain kakak kamu bisa pulang sendiri.

Angga hanya menggeleng sambil senyum. Lalu laskar memberikan sisa air minumnya untuk Angga minum, sayangnya Angga batuk batuk. Laskar panik dan berkeringat.

LASKAR (CONT'D)
Sekarang kita pulang ya.

ANGGA
Aku kangen ibu.

LASKAR
Iya ayo kita pulang. Laskar mengangkat Angga lalu mengalengnya untuk berjalan.

CUT TO:


Ditengah hutan, Angga batuk-batuk, dirinya lemas dan terjatuh. Laskar dengan sigap memanggulnya di belakang.

(laskar ngos-ngosan)

Ditengah tengah perjalanan, Laskar oleng dan menyebabkan mereka berdua terperosok ke sebuah jurang yang tidak terlalu dalam. Alhasil Angga terbentur dibagian kepalanya. Laskar segera bangkit setelah mengaduh, ia berlari ke arah Angga.

LASKAR (CONT'D)
Angga...!, kamu gapapa ?
(angga menggeleng tersenyum sembari mengaduh )
Masih kuat kan ?.

Laskar menyadari kepala belakang Angga berdarah, ia resah. Namun yang ia perlihatkan adalah wajah optimis, sedikit demi sedikit ia mulai meneteskan air mata.

LASKAR (CONT'D)
Kuat ya, dikit lagi kita sampe. Kangen rumah kan ??, Tahan ya...

Laskar melihat dan menengok ke atas, curamnya jurang itu tidak mungkin menggendong Angga, walaupun tidak tinggi. Namun, Laskar keukeuh dan melingkarkan lengannnya ke leher Angga. Angga sempat menolak, tapi tetap Laskar usahakan. Saat hendak mendakinya. Laskar terperosok lagi, kini Angga dalam posisi duduk dan terlihat jauh lebih pucat. Laskar Jauh lebih panik, dirinya menangis dalam balutan wajah yang kotor.

LASKAR (CONT'D)
Ga..., maafin kakak ga, maafin kakak.
(laskar menempelkan kepala ke bahu angga)

Angga mengangkat kepala Laskar, ia menggeleng sembari senyum. Matanya sudah sedikit menutup. Angga sangat lemas.

ANGGA
Harusnya aku minta maaf udah jadi gangguan dan beban buat kakak.
(sembari terbatuk, dan terbata-bata)

LASKAR
Ngga Ga, kamu ga jadi gangguan, kamu juga bukan beban, kamu anugerah. kakak bangga kok ada kamu.
(senyum sambil menangis, menunduk)

ANGGA
Makasih ya kak, udah baik sama Angga. Angga mau pulang...
(angga menghembuskan nafas terkhir)


Saat Angga menghembuskan nafas terakhir, posisi kepala Laskar tidak melihat wajah Angga, hanya ia melihat tangan Angga yang tiba-tiba terkulai.

LASKAR
Iya ga, ayo pulang.
(laskar mendongak ke arah Angga)
Ga..., Angga, heii..
(laskar menepuk pipi angga)
Bangun Ga, kita kan mau pulang, Angga. Ibu sama ayah udah nunggu, nanti aku ajak kamu ke pantai ya, bangun dulu Ga, Angga, Angga....
(laskar terisak)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaa.......
(berteriak sekencangnya)

FADE TO BLACK.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar