Godwin Agency (script)
Daftar Bagian
1. Part 1
Penyamaran mereka berhasil mendapatkan data yang diselidiki agensi dan pihak pemerintah.
2. Part 2 (1)
Pengambilan data Charles Dixon
3. Part 2 (2)
Aaron mendapati River yang menyusup kantor Charles Dixon
4. Part 3 (1)
Pertemuan kembali Aaron Declan
5. Part 3 (2)
Ancaman Aaron Declan
6. Part 4 (1)
Kesepakatan Godwin dan Aaron Declan
7. Part 4 (2)
Penelusuran data dengan Aaron Declan
8. Part 5 (1)
Misi kerjasama pertama Aaron dan River
9. Part 5 (2)
Aksi Aaron dan River mendapatkan data James Spark
10. Part 6 (1)
Aaron dan River menjadi sasaran penembak jitu yang mengincar target mereka
11. Part 6 (2)
Beberapa kejadian dalam pesta James Spark menarik perhatian River
12. Part 7 (1)
Penelusuran data keduanya semakin jauh dan menambah beberapa keterkaitan dengan pihak lain
13. Part 7 (2)
Aaron dan River mulai menemukan beberapa keterkaitan data dengan pihak yang lebih rumit dari dugaan
14. Part 8 (1)
Aaron dan River menemukan bahwa klien Aaron terlibat dalam kasus mereka
15. Part 8 (2)
River membuat keputusan tentang data temuan mereka
16. Part 9
Sean G menjadi target Aaron dan River berikutnya
17. Part 10 (1)
Setelah makan malam selesai, mereka melihat para tersangka berkumpul dalam satu meja
18. Part 10 (2)
Keterkaitan sebuah perusahaan semakin membuat River khawatir
19. Part 11 (1)
River membuat keputusan yang sangat berat untuk menangani kasus ini
20. Part 11 (2)
Mereka bertemu dengan penyerang di pesta James Spark.
21. Part 12 (1)
Aaron menemukan keterlibatan Godwin lebih dari yang River perkirakan
22. Part 12 (2)
Keterlibatan Godwin lain dan kliean Aaron tetap menjadi penyelidikan mereka
23. Part 13 (1)
Point Textile yang menjadi pemasok bahan baku Hudson fashion menjadi penyelidikan berikutnya.
24. Part 13 (2)
Aaron dan River kini mendapati keterlibatan lebih jauh dari penyelidikan mereka
25. Part 14 (1)
River dan Aaron menemukan keterkaitan Edward Hudson dalam kasus mereka
26. Part 14 (2)
Edward menjelaskan perannya dalam kasus yang ditangani Aaron dan River
27. Part 15
Aaron dan River menemui jalan buntu dalam penyelidikan mereka, River mendapat panggilan dari agensi.
28. Part 16
Agensi Godwin mengambil alih kasus yang ditangani River dan Aaron, namun dengan sebuah permintaan da
29. Part 17
Divya dan Shayla menemui Aaron untuk turut terlibat dalam kasus mereka.
30. Part 18 (1)
Aksi utama dalam kasus mereka
31. Part 18 (2)
Penjelasan kasus dan seluruh keterlibatan tersangka utama dalam permainannya.
32. Part 19 (1)
Penyelesaian kasus dan tertangkapnya para pelaku.
33. Part 19 (2)
Penyelesaian kasus dan tertangkapnya pelaku utama
34. Part 20
Penyelesaian akhir dari masalah yang terlibat dalam penyelidikan.
32. Part 19 (1)

47. INT. GEDUNG PERUSAHAAN GOLD — PAGI

Cast : River, Divya, Shayla, Aaron, Peter Gold, Leon, Bella, Benjamin, Beberapa pengawal, beberapa petugas.

Leon datang dan sudah siaga dengan senjata andalan di tangannya, siap menghabisi River dan Aaron detik itu juga. Bahkan River ragu bisa mengambil pistol yang diselipkan di punggungnya lebih cepat dari tembakan Leon. Setidaknya, kini mereka tahu siapa yang merusak CCTV gedung tadi.

Aaron akhirnya membuka suara setelah terdiam selama penjelasan River.

AARON

Baiklah, kurasa kita perlu berbicara secara privasi tentang ini. Mari kita beralih ke rencana B favoritku.

Aaron melingkarkan lengannya pada kepala River, lalu menyuntikkan bolpoinnya ke leher River.

Tidak ada perlawanan dari River. Perlahan tubuhnya jatuh dan tak bergerak.

AARON

Bius ini bertahan 20-30 menit pada orang normal. Tapi aku tahu perempuan ini lebih kuat dari yang kelihatannya. Jadi aku hanya bisa jamin selama 15 menit saja.

BENJAMIN

Kau melumpuhkan orang yang akan menyelamatkanmu? (bingung)

AARON

Sudah kubilang aku ingin bicara denganmu. Dan jika tidak keberatan, hanya empat mata.

Aaron menyindir Leon yang masih berdiri di ambang pintu.

BENJAMIN

Tidak. Aku menggunakan Leon sebagai jaminanku! (sedikit khawatir)

AARON

Tidak masalah. Jadi, apa yang perempuan ini katakan, semua benar?

BENJAMIN

Apa rencanamu? Balas dendam?

AARON

Akan menyenangkan jika aku memilih balas dendam. Tapi sepertinya aku punya rencana lebih bagus dari itu.

Tidak ada komentar dari Benjamin.

AARON

Aku akan membuang kesempatan dan waktuku jika memilih untuk balas dendam. Jadi, aku menawarkan sesuatu yang lebih baik.

Aaron memberi jeda pada kalimatnya.

AARON

Kembalikan aku pada militer, beri aku pangkat. Aku akan membantu dalam perdaganganmu dan kita bisa menghasilkan uang lebih. 

Hening sejenak, Benjamin nampak sedang memikirkan sesuatu.

BENJAMIN

Menarik. Tapi apa jaminanmu?

AARON

Tidak ada.

Semua terheran. Itu bukan jawaban yang diduga siapapun sebelumnya.

AARON

Tapi bayangkan jika aku menjabat. Kau tidak perlu lagi was-was dengan bisnis kecilmu ini, begitupun dengan rekan binismu. Semua aman karena aku yang akan pegang kendali. Jika ada yang mencurigai perbuatan kita, kau bisa mundur perlahan dengan aku yang mengatasinya dari bagian militer. Kau akan aman dari tuduhan.

BENJAMIN

Hmm, boleh juga. Tapi bagaimana dengan kepala keamanan negara? Apa kau bisa mengelabuhinya?

AARON

Beliau akan berpikir semua baik-baik saja selama militer tetap terjaga dan prestasi mereka bertambah. Aku bisa melakukan itu dan aku tahu caranya. Kau hanya perlu menempatkanku pada kedudukan yang tinggi dan mereka tidak akan tahu jejak bisnismu. Terlebih, aku mempunyai citra sebegai tentara yang professional dan berdedikasi tinggi. Mereka tidak akan mencurigaiku. Lagipula, aku bisa menggunakan kecelakaan misiku sebagai alasanku untuk memperbaiki keadaan. (nada percaya diri yang tenang)

Keadaan kembali hening, mereka sama-sama memikirkan ucapan satu sama lain, terutama Benjamin.

BENJAMIN

Menggiurkan. Tapi aku perlu jaminan saat ini.

Benjamin masih bersikeras, walau ia terdengar tertarik dengan penawaran Aaron barusan.

AARON

Kau tidak akan pergi melalui bawah, kan? Kau sudah menyiapkan heli untuk menjemputmu sebentar lagi. Dan kuberitahu dirimu, kau harus segera bergegas. Tim dari agensi Godwin sepertinya akan menyerbu gedung ini sebentar lagi dan kesempatan lolosmu akan semakin kecil. 

BENJAMIN

Lalu? Apa tawaranmu?

AARON

Aku akan melepaskanmu. Kau boleh pergi dengan data di laptop itu sebagai jaminanku. Kau pergi ke atap dan tunggulah transportasimu. Sedangkan Leon akan menjagaku sampai kau aman.

Tak lama, terdengar suara heli dari kejauhan yang mengarah ke tempat mereka.

AARON

Aku tidak bersenjata.

Benjamin terdiam berpikir. Suara heli membuatnya tidak bisa memutuskan tidakannya terlalu lama. Ia menutup laptop yang berisi ancamannya.

BENJAMIN

Baiklah. Kau tetap di sini dan Leon akan mengawasimu sampai aku terbang dari gedung ini.

Tidak ada jawaban dari Aaron, namun tak lama kemudian Benjamin segera melangkah keluar.

AARON

Kau boleh menembak sekarang.

Leon langsung mengangkat senjatanya ka arah Aaron.

AARON

Bukan kamu. Tapi dia.

Dor! Dor!!

Tatapan Leon langsung berubah terkejut dan bingung, setelah dua peluru tiba-tiba menerjang badannya hingga membuat keseimbangannya goyah.

Tak buang waktu, Aaron langsung menerjang, lalu memukulnya pingsan. Sepertinya ia cukup puas bisa membalas dendamnya.

Leon tersungkur tak sadarkan diri.

Aaron mengalihkan perhatiannya ke arah dua peluru tadi berasal.

AARON

Kau tak apa?

River berdiri sambil mengusap lehernya, dimana Aaron menusukkan jarumnya, tapi tidak dengan obat biusnya. Ia terbangun dari pura-pura tidurnya.

RIVER

Gatal.

Dor! Dor!!

Suara tembakan mengalihkan perhatian keduanya. Tanpa buang waktu, River dan Aaron langsung berlari ke arah tangga, lalu segera menuju ke bagian atap gedung. Mereka menyiapkan pistol sebelum menerjang pintu dan berhadapan dengan Benjamin lagi.

BENJAMIN

Jangan mendekat!

Benjamin mengancam dengan laptop yang dipegang ke arah ujung gedung dan pistol di tangan lainnya. Ia mengancam untuk melepaskannya jatuh, jika Aaron dan River tidak mendengarkannya. Sepertinya ia sedikit kesal dengan heli sewaannya, hingga melepaskan peluru untuk mengancamnya.

Belum sempat menanggapi ancaman Ben, suara pintu belakang keduanya langsung mengalihkan perhatian dan segera melompat ke arah berlawanan untuk menghindari pelurunya. Leon sudah sadar—atau bangun dari pura-pura tidur seperti River tadi—dan kini mengincar keduanya untuk yang kesekian kalinya.

Ketiganya saling menembak satu sama lain, tapi sepertinya percuma. Posisi Leon juga masih terhalang dari bidikan Divya, jadi River maupun Aaron harus mengarahkan, atau setidaknya melawannya. Tak lama, mereka kehabisan peluru. Ini waktunya pertarungan jarak dekat dimulai.

Aaron lebih dulu menjadi sasaran dan mereka mulai bertarung.

River segera menuju ke arah Benjamin, dimana pria itu mulai mengendap-endap memasuki helinya. Dengan cepat, River bergerak mendekatinya dan berhasil menariknya menjauh dari heli.

Benjamin langsung mengacungkan pistolnya kearah River, tapi langsung terlepas dan tertendang menjauh darinya. Ia hanya bisa melangkah mencoba menjaga jarak dari River yang perlahan mendekat. Bahkan dengan putus asa, Benjamin menghantamkan laptop yang ia bawa ke arah River, yang tentu saja langsung ditangkap dan rebut. Ia terpojokkan di salah satu dinding tepi gedung.

Dorr! Dorr!!

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar