Daftar Bagian
1. Episode 1 "Boomerang" (part 1)
1.LAYAR HITAM.Tulisan di layar hitam (font warna
2. Episode 1 "Boomerang" (part 2)
12.INT. LAPAS PRIA. SIANG.<-AULA->Note: Dua
3. Episode 1 "Boomerang" (part 3)
22.INT. RUMAH ANDRE. SIANG.<-RUANG TAMU->Be
4. Episode 1 "Boomerang" (part 4)
<KARPET MERAH->Sally dan Mulan menjadi pengi
5. Episode 2 "Korban Perdagangan Perempuan" (part 1)
1.LAYAR HITAM.Tulisan di layar hitam (font warna
6. Episode 2 "Korban Perdagangan Perempuan" (part 2)
8.INT. RUMAH MINAH. MALAM.Sally, Nindy, Rita, dan
7. Episode 2 "Korban Perdagangan Perempuan" (part 3)
17.EXT. DALAM BIS. MALAM.Bis itu sebelumnya sudah
8. Episode 2 "Korban Perdagangan Perempuan" (part 4)
<-DALAM KAMAR MANDI->SALLY(panik)Bagaimana i
9. Episode 3 "Di Mana Kau Nindy?" (part 1)
1. LAYAR HITAM.Tulisan di layar hitam (font warna
10. Episode 3 "Di Mana Kau Nindy?" (part 2)
16.EXT.JALAN DEPAN POM BENSIN. MALAM. Amir terb
11. Episode 3 "Di Mana Kau Nindy?" (part 3)
30.EXT. LAPANGAN HUTAN. PAGI. Sally, Bisma, Andre
12. Episode 4 "Kebetulan yang Menyakitkan" (part 1)
1. LAYAR HITAM.Tulisan di layar hitam (font warna
13. Episode 4 "Kebetulan yang Menyakitkan" (part 2)
22. EXT. LAUT. MALAM.<-PINGGIR PANTAI->Andre
14. Episode 4 "Kebetulan yang Menyakitkan" (part 3)
40. INT. GUDANG. MALAM.Nick terikat dan kesakitan
15. Episode 5 "Favor" (part 1)
1. LAYAR HITAM.Tulisan di layar hitam (font warna
16. Episode 5 "Favor" (part 2)
18. EXT. LAPANGAN GOLF. PAGI.Rama berjalan lagi da
17. Episode 5 "Favor" (part 3)
26. INT. RUANG SEKAP. SIANG.(Sfx. Suara tangisan b
18. Episode 6 FINAL "Kematian Bukan Penghapus Dosa" (part 1)
1. LAYAR HITAM.Tulisan di layar hitam (font warna
19. Episode 6 FINAL "Kematian Bukan Penghapus Dosa" (part 2)
15. EXT. KLINIK DOKTER KANDUNGAN. SORE.Roni memayu
20. Episode 6 FINAL "Kematian Bukan Penghapus Dosa" (part 3)
27. INT. GEDUNG. MALAM.<-SALURAN PIPA ATAS->
4. Episode 1 "Boomerang" (part 4)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

<KARPET MERAH->

Sally dan Mulan menjadi pengiring di belakang Sovia menuju altar sambil membawa bucket bunga kecil. 

Para gadis penyemangat di pinggir karpet merah menaburi bunga ke rombongan Sovia.

Mulan agak mendekat ke Sally sambil tetap berjalan lalu tersenyum.

MULAN

(penasaran)

Kau tampak serasi dan akrab dengan Bisma. Bagaimana kau mengenalnya?


SALLY

Oh. Pertemuan kami tak sengaja. Dan dia... dia adalah pria paling baik di antara semua teman priaku.


MULAN

(menghasut)

Benar. Dia memang baik. Tapi hati-hati, dia akan menyakitimu pada akhirnya.


Sally menoleh ke Mulan lalu tertawa kecil. 

SALLY

Manusia memang selalu berubah. Tak apa, jika itu terjadi, aku akan coba mengingat semua kebaikannya untuk menawar sakit hatiku kelak.


Mulan terdiam dan memendam kecemburuannya.  


<-ALTAR->

Sovia berdiri di samping Hendra sambil menggandeng lenganya dan tersenyum sumringah.


<-DEPAN ALTAR->

Mulan pergi ke toilet. Rama melihat gelagat sedih Mulan tapi membiarkannya ke toilet sendiri.

Acara berlanjut dengan bersulang minuman bersama. 

Seorang pelayan tak sengaja menumpahkan minuman ke lengan Bisma. 

Pelayan tersebut ketakutan tapi Bisma menyuruhnya pergi dengan senyumannya.

SALLY

Tunggulah di sini, akan kuambilkan tissue. 


BISMA

Tak apa, aku bersihkan di toilet saja.


Sally mengangguk sambil tersenyum.

Bisma pergi ke toilet sambil mengibas-ngibas jasnya yang basah.


<-LORONG TOILET->

Bisma akan berpapasan dengan Mulan yang keluar dari toilet wanita.

Keduanya bersikap tak acuh.

Mulan dan Bisma melihat tajam ke depan dan berjalan berwibawa.

Keduanya berpapasan tanpa memandang. Tiba-tiba...

SALLY

(sinis)

Dasar tak tahu diri!!! Pembohong!!! 


Bisma mendengar ucapan Mulan dan berhanti berjalan. 

Bisma berjalan berbalik arah ke Mulan dengan marah lalu menggandeng Mulan dengan paksa dan mengajaknya pergi. 

MULAN

(histeris)

Lepaskan aku Bisma!!!


Bisma tetap bergeming dan semakin menarik Mulan. 

CUT TO:


25. EXT. ROOFTOP. MALAM.

Suasana rooftop agak gelap dan angin yang berhembus cukup kencang.

Mulan melepaskan cengkeraman tangan Bisma dengan keras lalu menampar Bisma.

MULAN

(emosi)

Apa kau gila!!!


Bisma mengusap-usap bekas tamparannya.

MULAN (CONT'D)

(sedih)

Kau jahat Bisma. Kau sungguh Jahat.


BISMA

(dingin seperti psycho)

Mulan Mentari Putri. Apa kau tak pernah berkaca? Kau sebenarnya tak lebih baik dariku.


Bisma mengusap kedua pundak Mulan dengan kedua tangannya dengan lembut.

Mulan bertanya-tanya.

BISMA (CONT'D)

Warna gaun ini...


Mulan tak nyaman dan menghindar mundur.

Bisma maju lalu mengelus-elus rambut Mulan.

BISMA (CONT'D)

Riasan rambut ini...


Mulan menyingkirkan tangan Bisma.

Bisma mengelus bibir Mulan dengan jari jempolnya dengan lembut.

BISMA (CONT'D)

Riasan natural ini... Ini semua kesukaanku.


Mulan menampar Bisma.

MULAN (CONT'D)

(marah)

Jaga sikapmu!!!


Bisma tak menghiraukan sakitnya.

BISMA (CONT'D)

(dingin seperti psycho)

Sadarlah mantan kekasihku. Selain jahat karena menghianatiku, kau juga tampak munafik karena memuaskan hatiku dengan semua ini saat kau sudah bersuami.


MULAN

(murka)

Ini semua karena kau yang memulainya!!!


Mulan mencengkeram kepalanya dengan frustasi.

MULAN (CONT'D)

(frustasi)

Oh Tuhannnnn, kenapa kau buat aku mencintai pria ingkar janji seperti dia...


BISMA

(marah)

Lalu kau apa? Harusnya kau bisa menungguku bebas sedikit lebih lama lagi dan tak menikah dengannya.


MULAN

(provokatif)

Apa menunggumu lebih lama bisa menjamin kesetiaanmu? Sekarang kau bahkan cepat sekali temukan penggantiku. Tjih, pantas saja. Dia lebih cantik dariku.


Bisma berteriak frustasi.

BISMA

(marah)

Aku bersamanya setelah kau meninggalkanku!!! Sekarang apa yang bisa kulakukan? Apa aku harus merebutmu darinya? Apa aku harus bersujud agar kau kembali padaku? Kurasa aku harus tetap waras. Kau sudah jadi miliknya!!!


Bisma tertawa marah.

BISMA (CONT'D)

Dengarkan. Jika satu pihak saja yang berjuang dan yang lain berkhianat, apa semuanya masih pantas dipertahankan?


MULAN

(marah)

Apa kau bilang? Kau kira aku tak berjuang untuk cinta kita???


INSERT:


26. INT. BILIK KUNJUNGAN LAPAS. SORE.

Mulan menjenguk Bisma pakai baju biru.

BISMA

(optimis)

Tunggu aku Mulan. Aku pasti akan bebas tiga hari lagi. Remisi hari kemerdekaan nanti pasti akan membuatku bebas.


Mulan mengangguk senang.


27. INT. RESTORAN PINGGIR PANTAI. MALAM.

Mulan menyiapkan makan malam mewah untuk menyambut kebebasan Bisma.

MULAN (V.O.)

(sedih)

Saat kau dipenjara, aku mati-matian setiap hari meyakinkan orang tuaku agar mau menerimamu lagi.


Ayah Mulan, Abi (58), dan Ibu Mulan, Lusi (55), berekspresi kecewa dan tak sabaran.

Mulan menenangkan orang tuanya.

MULAN (V.O.)(CONT'D)

Jika kau benar-benar bebas waktu itu, mereka masih mau memaafkan dan menerimamu lagi. Dan kita...kita bisa bersama lagi.


Mulan terus melihat sekitarnya dengan gelisah.

MULAN (V.O.)(CONT'D)

Tapi kau, kau mengingkari janjimu. Kau anggap apa aku ini Bisma!!! Kau buat hatiku kecewa dan benar-benar hancur.


Bisma tak kunjung datang. Orang tua Mulan murka dan memaksa Mulan pulang.

ABI

(marah)

Sekarang lihatlah. Napi itu tak pantas dipercaya. Dia pembohong. Aku tak pernah rela kau dengannya. Tinggalkan dia!!!


LUSI

(marah)

Lagipula, Napi itu sudah tak kaya lagi. Apa yang kau andalkan darinya nanti? Lebih baik kau buka hatimu untuk Rama. Dia lebih baik dari Napi itu.


28. EXT. MOBIL. JALAN PULANG. TENGAH MALAM.

Mulan menangis sesenggukan di kursi belakang.


29. EXT. KOLAM RENANG. PAGI.

Mulan melamun memandangi kolam renang.

Rama datang sambil membawa bunga mawar untuk Mulan.

MULAN (V.O.)(CONT'D)

(merasa bersalah)

Kebodohanku karena menanti pria ingkar janji sepertimu membuatku menyia-nyiakan Rama. Pria yang yang jelas-jelas setia menungguku dan mengutamankanku. Tak sepertimu Bisma.


Mulan menerima bunga dari Rama lalu air matanya menetes.

Rama tersenyum dan mengusap air mata Mulan.

CUT BACK TO:


30. EXT. ROOFTOP. MALAM.

<-ROOFTOP->

Bisma tertegun seperti tersadar dan menyesal.

MULAN

(kecewa)

Aku tak habis pikir. Kenapa kau tak bisa sedikit saja bersikap egois demi cinta kita. Kau bahkan tak mengenal napi wanita itu Bisma!!!


BISMA

(acting cool dan menutupi rasa bersalahnya)

Tapi bagaimanapun juga, aku tak pernah menyesal menolongnya. Sally benar-benar membutuhkan pertolonganku waktu itu. Aku tak tega melihatnya dilecehkan.


Mulan tertegun dan shocked.

MULAN

(kecewa)

Jadi... Jadi Sally adalah napi wanita yang kau tolong?


Bisma terdiam dan tak menjawab lagi.

MULAN

(marah dan kecewa)

Pergi kau!!! Pergi kau Bisma!!! Dasar jahat !!!


Mulan menangis sesenggukan.

Bisma berbalik lalu pergi dengan cool tapi air matanya menetes.


31. INT. BALLROOM. MALAM.

(Sfx. Music dansa).

Bisma menepuk pundak Sally yang sedang mencarinya dari belakang.

Sally berbalik dan tersenyum.

SALLY

(khawatir)

Kenapa kau lama Bisma? Apa ada masalah?


Bisma geleng-geleng dan tersenyum lalu mengulurkan tangan kanannya ke Sally.

Sally geleng-geleng malu. Bisma tersenyum.

BISMA

Tenanglah. Ikuti aku.


Bisma mengajari Sally dansa. Sally menautkan kedua tangannya ke leher Bisma.

Bisma menaruh kedua tangannya ke pinggang Sally.

Keduanya berdansa romantis dan saling menatap.

BISMA

Terima kasih sudah menemaniku.


Sally mengangguk senang.

SALLY

Sama-sama. Terima kasih juga kau sudah mengajakku ke pesta orang kaya dan mengajariku dansa. Ini pertama kalinya bagiku.


BISMA

(malu-malu dan penasaran)

Tadi... Saat mereka menyebutmu kekasihku, kenapa kau tak menyangkalnya?


SALLY

Bukankah itu tujuanmu mengajakku?


Bisma tertawa.

SALLY (CONT'D)

Oh iya, kenapa temanmu Mulan seperti membencimu? Padahal kau orang baik. Kau bahkan rela menolong orang yang tak kau kenal sepertiku sewaktu di penjara.


Bisma akan menjawab tapi Sally memotong.

SALLY (CONT'D)

Kau juga mau datang ke pernikahan mantanmu yang meninggalkanmu.


Bisma menghela nafas.

BISMA (V.O.)

(kehabisan kata-kata)

Ah sudahlah Bisma. Tak usah kau jelaskan.


Bisma tersenyum.

BISMA

Kenapa kau begitu yakin aku orang baik? Sally-Sally. Tak ada napi yang baik di dunia ini.


SALLY

Aku juga mantan napi.


Keduanya tertawa.

Mulan cemburu dan tak konsentrasi berdansa dengan Rama.

CUT TO:


32. INT. DAPUR. RUMAH ANDRE. PAGI.

(Sfx. peralatan masak yang digunakan).

Sally membuka tirai jendela dapur dan tersenyum optimis.

Sinar Matahari masuk menyinari dapur. 

Sally lalu bergegas mengambil makanan hasil masakan Sarah dan menatanya di meja.

Amir keluar dari kamar sambil menguap lalu duduk di meja dan menundukkan kepalanya di meja.

(Sfx. Suara wajan dipukul).

Sarah memukul wajan dengan spatula.

Amir kaget dan langsung mengangkat kepalanya.

Sally tertawa.

SARAH

(agak berteriak)

Ah kau ini. Bantulah Sally. Kasian dia kerepotan. 


SALLY

Tak apa, ini sudah hampir selesai. 


Amir senyum ke Sally lalu menundukkan kepalanya di meja lagi.

Andre membawa Kevin keluar kamar dan menidurkannya di ayunan. 

Andre lalu duduk di meja makan sambil menghirup semerbak aroma masakan di dapur. 

Sarah menaruh makanan terakhir dan Sally menaruh kopi dan air putih di meja.  

SARAH

(ceria)

Ayo semua sarapan.


Amir terbangun dan melihat-lihat makanannya.

AMIR

(kecewa, usil)

Haishh. Apa ini? Ini bukan masakanmu Sally. Mana Gudeg dan Selat Solo pesananku?


Sarah kesal dan hendak mengambil piring Amir. Amir menahannya dengan kuat. Keduanya saling melotot dengan lucu. 

AMIR (CONT'D)

Ah. Iya-iya. 


SARAH

(kesal)

Tinggal makan saja. Cerewet.


Sally dan Andre tertawa. 

SALLY

Maaf. Tadi bangunku kesiangan dan tidak ikut belanja. Besok saja ya Amir.


AMIR (CONT'D)

Baiklah.


ANDRE

Sepertinya tadi malam rencana kalian sukses. Kalian tampak gembira waktu pulang. 


Sally senyum-senyum sendiri. 

Sally berhenti tersenyum dan berubah sedikit serius. 

SALLY (CONT'D)

Ehmm. Andre, Amir... Apa kalian jadi membantuku dan Bisma mencari kakakku?


ANDRE 

Tentu saja. Aku dan Amir ambil cuti khusus untuk membantumu.


SARAH

Iya. Semoga kakakmu cepat ketemu ya Sally.


SALLY

Terima kasih.


AMIR

(sambil mengunyah)

Memangnya, di mana terakhir kali kau bertemu kakakmu? Apa kau masih punya kontaknya? 


Sally geleng-geleng.

SALLY

(sedih)

Entahlah. Setelah berhasil meloloskanku, aku tak tahu lagi dia di mana. Mungkin dia masih bersama pedagang-pedagang itu.


Andre tersenyum dan langsung refleks menunjuk Amir.

ANDRE

(optimis)

Wahhh. Kebetulan. Dia sudah seperti kakek moyang di dunia persalesan. 

 

AMIR

(bragging himself)

Iya. Aku hafal semua gang-gang kecil. Dan juga, tak ada pedagang yang tak kukenal di kota Ini. Tenang saja. Kakakmu pasti akan ketemu.


Sally tiba-tiba menangis. Semua heran.

Andre menyeruput kopinya.

SALLY

(sedih)

Bukan itu. Aku dan kakakku... adalah korban perdagangan perempuan. 


Semua shocked. Sarah dan Amir tersedak. Andre menyemburkan kopinya ke samping. 


33. LAYAR HITAM.

Tulisan typing warna putih "Bersambung."


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar