Fainéant
1. Scene 1
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

Fade in

BLACK AND WHITE


-Laras (7) mengenggam tangan Lili (37). Mereka berjalan di sebuah taman, kemudian saling memandang. Lili tersenyum kepada anak perempuannya. Laras sangat senang berjalan di sisi ibunya.

-Lili menyerahkan secarik kertas kepada Laras bertuliskan "Bunga Mawar"

Bunga Mawar

#1

Biarkan bunga di belakang penghalang.

Tanpa ada satupun yang mengetahuinya.

#2

Ia akan mekar dengan indah dan mewangi, saatnya nanti.

Jika tiba waktunya, kesedihan dan kebahagiaan akan menjadi bukti.


Laras menatap kertas itu lalu melihat ibunya tak mengerti.

Kemudian ibunya memberi kertas lain. Bertuliskan "kata kunci".

Jika pada yang pertama, kau harus berhenti di tengah memadamkan satu () saja.

Maka pada yang kedua kau menemukan dua akhirnya.

Lili tertawa dan menunjukkan sebuah amplop putih kepada putrinya.

LILI

Nanti, kalo Raras sudah besar. Raras paham.

Lili memasukkan amplop itu ke dalam tas kecilnya, tidak lupa ia menguncinya dan memasangkan gembok kecil di tas tersebut.

-Laras (7) digandeng oleh Lili (37) di sebuah taman. Mereka bertemu dengan seorang wanita cantik berambut hitam ikal sebahu.

GRACE

Oke kalo gitu. Besok aku kasih, tapi di sini ya?

LILI

Oke.

GRACE

Makasih ya, Li kamu udah mau bantu kami.

LILI

Kita memang harus saling membantu kan, Grace.

CUT TO BLACK


1. INT. PESAWAT PRIBADI KELUARGA NEIL - MALAM

Laras (20) yang tertidur disalah satu tempat duduk pesawat, membuka matanya, terkejut akan mimpinya.

Nafasnya tersengal, pandangannya mencari-cari sesuatu.

Putri (20) di sebelahnya masih tertidur. Demikian juga Bintang (20) yang juga tertidur di tempat duduk di seberangnya.

ADAM

Mimpi buruk?

Laras terkejut dan menoleh ke sumber suara.

Gadis itu dengan malas dan menghela nafas melempar pandangannya dari Adam ke sudut lain.

Tidak mendapatkan jawaban, Adam terdiam, juga malas bertengkar dan menatap sudut lain. Namun sesekali ia melirik ke arah Laras.

RUANG LAIN PESAWAT

Neil sedang mengetik sesuatu di Macbook nya. Kemudian ia terhenti, meyandarkan pungungnya ke tempat duduk, menghela nafas.

NEIL

I'm so sorry, Yael.

(menangkupkan kedua tangannya pada wajahnya)

2. EXT. TANGGA PESAWAT PRIBADI KELUARGA NEIL - MALAM

Neil keluar dan menuruni tangga diikuti oleh Bintang, Putri, Laras, kemudian Adam.

Mereka berjalan menuju pintu keluar Bandara.

BINTANG

Ajaib banget lo bisa dapet ijin terbang malem-malem

Neil memandang Bintang, lalu menggelengkan kepalanya sedikit.

Laras dan Putri bergantian menatap Bintang lalu Neil. Sedangkan Adam terlihat tak peduli.

NEIL

Kamu yakin mau ke kantor Papamu sekarang, Ras?

Laras mengangguk.

PUTRI

Ya emang tujuan kita itu kan. Lo pikir kita di sini mau tamasya?

NEIL

Siapa tau kalian mau istirahat dulu?

BINTANG

Lo masih bisa mikirin istirahat.

LARAS

Feelingku, ada sesuatu yang terjadi sama Papa.

ADAM

Tapi bener juga, udah malem, (jeda) baiknya istirahat.

(melihat jauh ke arah depan)

Kantor bokap lo juga tutup. Telpon bokap lo mati. Nggak ada petunjuk.

LARAS

Eh, nggak ada juga yang minta lo ikut.

ADAM

Said someone who put herself in dangerous field a thousand times.

LARAS

Don't push me into the limit, VILLAIN!

ADAM

OH! What a things to say!

Now you give me a nickname?

LARAS

Be my guest!

ADAM

You'll. be. sorry. for thiss.

PUTRI

Ras

(meraih tangan Laras lalu mengusap lengannya)

Lo juga, Dam. Gue pikir, kita di sini satu tujuan. Lo mau bantu Laras juga, kan?

LARAS

Dia cuma mau tau, apa bener Eva masih hidup atau nggak.

(berlalu meninggalkan kawan-kawannya)

Bintang dan Putri terperangah sesaat kemudian menyusul Laras. Sedangkan Neil melirik kesal ke arah Adam.

Adam menatap lurus, tidak peduli.

Neil masuk ke dalam mobil Cherokee hitam diikuti Laras, Putri, Bintang, dan Adam.


3. INT. MOBIL CHEROKEE - MALAM

Neil duduk di kursi sebelah pengemudi. Ia mengarahkan harus ke mana.

Laras, Putri, Bintang dan terdiam melihat Neil dan pengemudi. Sementara Adam terlihat menyandarkan punggung dan kepalanya dengan nyaman dan menutup matanya.

4. EXT. DEPAN KANTOR BURHAN - MALAM

Mobil Cherokee hitam berhenti. Pintu sisi penumpang depan terbuka, diikuti pintu tengah penumpang.

Neil turun diikuti Bintang, Laras, Putri dan Adam.

NEIL

So? Should we ask the security guard or ...

Laras menatap ke arah security guard dengan cemas, nafasnya tidak teratur, terus mengedipkan matanya.

Kemudian mata Laras menangkap sekelebat bayangan.

Perhatian Laras segera menuju bayangan tersebut. Itu terlihat seperti bayangan seorang wanita.

Laras berlari mengejar bayangan tersebut. Kawan-kawannya menyusul.

Wanita tersebut segera naik ke dalam sebuah motor dan melaju.

Laras berhenti dan melihat ke arah sekitar. Setelah mengukur sesuatu lalu melihat arah mana yang harus dilaluinya, ia berlari.

Kawan-kawannya juga berhenti di tempat Laras berhenti, kemudian satu per satu menyusul Laras. Kecuali Putri yang tertinggal.

Laras yang berlari, berhenti sebentar, mengambil nafas, kemudian berlari lagi.

Wanita tersebut berhenti di sebuah bangunan. Apartment.

Wanita itu turun dari motornya lalu segera menuju pintu masuk apartment. Lalu menghilang dari pandangan penonton.

Laras berhenti di depan apartment lalu mengambil nafas. Ia melihat motor yang diparkir sembarang lalu menuju pintu masuk apartment.

5. INT. DEPAN LIFT APARTMENT - MALAM

Laras sampai di depan lift dan melihat angka yang menyala di atas pintu lift.

Angka 13.

Laras segera menekan tombol lift ke arah bawah. Tapi ia berpikir sejenak kemudian memutuskan mencari tangga darurat.

Laras menemukan pintu tangga darurat dan segera masuk.

Terdengar suara langkah kaki naik tangga dengan cepat.

Laras sampai di anak tangga terakhir lantai 13, mendorong pintunya keluar.

Ia melihat lorong sepi dalam remang.

Dengan hati-hati Laras melangkah.

Ketika melangkah di depan pintu bernomor 67, Laras berhenti. Perlahan Laras mendekatkan telinganya ke depan pintu tersebut.

Kamera menyorot tiga hal: Laras yang meletakkan telinganya secara perlahan ke pintu; terlihat bagian samping pintu yang menjadi pembatas antara Laras dan seorang wanita; dan terlihat di balik pintu seorang wanita yang memalingkan wajah dari kamera dan hanya terlihat bagian rambut hitamnya yang panjang melebihi bahu.

Kamera kembali menyorot pintu bagian depan yang dihadapi Laras.

Kamera kembali menyorot bagian samping dan melihat tiga hal seperti sebelumnya.

Laras mengatur nafas dan meletakkan telinganya. Wanita tersebut juga mengatur nafas yang tersengal setelah berlari.

Terlihat kedua bola mata Laras membulat.

Kamera menyorot lagi dari depan pintu, terlihat punggung Laras. Laras menjauhkan telinganya dari sana dan menatap lurus ke arah pintu.

Laras mengetok pintu.

LARAS

I know you're there.

(jeda)

I won't hurt you. Can we talk for a while?

Tidak ada pergerakan dan tidak ada suara.

Laras masih menatap pintu tersebut.

Sesaat kemudian pintu terbuka perlahan.

Seorang wanita dengan rupa mirip Eva menampakkan diri dari balik pintu yang terbuka.

WANITA

I'm so sorry. I'm not intended to attract you. I'm running because you chasing me ...

LARAS

It's Oke. I just want to -

(terbelalak)

Esther?

(menggumam)

WANITA

What do you mean?

LARAS

The girl -

(menunjuk ke arah belakang wanita tersebut)

Esther terbaring di tempat tidur. Apartment itu memiliki kamar berukuran kecil dan tempat tidur di tempatkan di dekat pintu.


WANITA

Oh, I found this girl in front of the office we met before, but -

You know her?

LARAS

She's friend of my friend.

WANITA

I wanna ask her first, before get her to the police station. It's not safe for a girl outside at the night in here.

LARAS

May I come in?

WANITA

Sure.

LARAS

So, you come to that office to -

WANITA

(Terdiam)

I want to find the clue, anything, related to her

(menoleh ke Esther)

I think someone left her in front of that office. But it seems off, because the guard not paying attention at all.

LARAS

The guard?

Wanita tersebut mengangguk kemudian menyerahkan sesuatu kepada Laras.

WANITA

I found this on her palm.

(menyerahkan secarik kertas kepada Laras)

Laras membuka kertas tersebut.

Kertas berisi alamat.

.

.

.

Laras menelpon Putri.

6. EXT. DEPAN KAMAR 67 - MALAM

Laras dan kawan-kawannya berada di depan apartment nomor 67. Wanita tadi juga berada di depan kamar.

LARAS

I'm sorry for bothering you. But, would you mind to keep her safe in here for a while?

We'll be here as soon as possible.

WANITA

Sure. Indeed that's my plan too.

(tersenyum)

Laras menatap sejenak wanita di hadapannya.

Kemudian menghampiri kawan-kawannya.

ADAM

Lo yakin ninggalin Esther di sini?

LARAS

Dia pingsan kan? Mau dijagain di mana lagi?

PUTRI

Tau nih, lo pikir gampang aja gotong-gotong orang pingsan?

Adam menghela nafas kasar.

Mereka beranjak dari apartment tersebut.

7. EXT. DEPAN TOKO BARANG ANTIK - MALAM

Mobil Cherokee hitam berhenti di depan sebuah toko barang antik.

8. INT. MOBIL CHEROKEE HITAM - MALAM

Adam melihat ke papan toko bertuliskan MUSIM SEMI, kemudian mengerenyitkan alisnya.

ADAM

Lo yakin ini tempatnya?

LARAS

Di sini tertulis alamatnya bukan nama tokonya.

PUTRI

Kita coba aja

BINTANG

Tapi emang ini ada hubungannya sama Papa kamu, Ras?

Laras menatap toko itu, ragu.

NEIL

Kita nggak akan tahu kalo di dalem sini aja.

Neil beranjak turun, diikuti Laras dan kawan-kawannya.

10. EXT. DEPAN TOKO BARANG ANTIK - MALAM

Kamera menyorot wajah Neil mendekat, ia maju selangkah ke depan, diikuti Laras, Putri, Bintang, dan Adam.

BINTANG

Malem-malem gini tokonya masih buka?

(menggeleng-geleng takjub)

NEIL

Beberapa toko memang buka 24 jam, tapi aku baru lihat toko seperti ini

Mereka berlima maju mendekati pintu masuk toko.

Neil yang pertama melangkahkan kaki masuk ke dalam toko. Diikuti Laras, Putri, Bintang dan Adam.

Mereka disambut oleh lelaki keturunan Tiongkok paruh baya.

PRIA

(berbicara bahasa Cina Daratan)

Apa kabar? Mari masuk!

Laras dan kawan-kawannya terlihat kikuk.

PUTRI

Lo paham, Ras?





Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar