1. ACT I - Seq. 1
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. RUANG SIARAN — SORE (2023)

[Superimpose: April, 2023.]

Terdengar musik diputar dan montase ruang siaran. LENDRA (39/L) datang dan duduk sambil mempersiapkan siarannya. Kuku jarinya mengetuk meja sesuai tempo musik yang terdengar. Saat musik berhenti dan lampu ON AIR menyala, Lendra memulai siaran.

LENDRA

(smiling voice)

Halo! Selamat sore menjelang malam, guys! Bersama gue Lendraaza kita akan membahas tema tentang ... Saudara.

Lendra tampak terjeda membaca naskah di hadapannya.

LENDRA

... Apa arti saudara bagi kalian? Bagian dari keluarga? Orang yang memiliki hubungan biologis dengan kita? Atau seseorang yang sebelas-dua belas dengan kita? (tertawa) Ada banyak arti saudara dari tiap orang.

[INSERT] INT./EXT. MOBIL — SORE

Tampak jalan dipenuhi kemacetan. Suara Lendra terdengar dari radio mobil. Terdengar pula suara klakson yang bersahutan. Tampak tangan seorang wanita--yang nantinya diketahui sebagai SHANTY (36/P)--menaikkan volume radio.

LENDRA (O.S.)

Katanya saudara itu kayak sesuatu yang berharga, ya? (tertawa kecil) Oke. Kalau gitu di hari Sibling Day atau hari Saudara Kandung ini, let's have a throwback to our precious moments with our bro-sis! Wohoow! Apa aja sih momen berharga bareng saudara lo?

[END OF INSERT. BACK TO: INT. RUANG SIARAN]

Di ruang siaran, LENDRA melihat komentar langsung dari pendengar di layar komputernya. Komentar-komentar seperti: "Mandi bareng, Bang" / "Bawain adek gue keliling kota pas baru dapat SIM, malemnya dimarahin Emak karena nggak izin, wkwk" / "Of course pas sodara jadi sasaran penerima suap gue buat bohong ke Nyak Babe alias nyogok dengan ngasih makanan kesukaannya menn." / "Kalian punya sodara?"

Lendra tampak tertawa sambil merespon singkat saat membacakan komentar-komentar yang ada. Kita melihat sebuah bingkai foto dua bersaudara di samping komputer Lendra.

LENDRA

OK. Sekarang gue tanya serius ya ... Lo yang punya saudara kan pasti pernah berantem nih, ya. Hal macam apa kira-kira yang nyebabin pertengkaran lo dan saudara lo ini?

Satu komentar muncul: "Anak tunggal nyimak."

[INSERT] INT./EXT. MOBIL — SORE

Dari kaca depan mobil kita melihat gantungan foto dua bersaudara (foto yang sama dengan di ruang siaran Lendra) sekaligus setengah wajah MEGA yang sedang menggumam.

MEGA

Berbagi impian.

DISSOLVE TO:

EXT. JALANAN — SORE (2003)

[Superimpose: Juni, 2003.]

Terdengar suara klakson mobil. Seorang gadis dengan seragam putih abu-abu, LIANA (17/P) memundurkan diri untuk menyebrang. Wajahnya tampak bahagia bahkan melambaikan tangan ke arah PEMOBIL yang mengklaksonnya tadi.

LIANA

(berteriak sumringah)

Semoga aktivitasnya lancar yaa, Pak!

Liana menyeberang jalan dengan melompat riang, menyapa berbagai orang tak dikenal yang berpapasan dengannya sambil memamerkan kertas kelulusannya. Selama itu kita melihat Liana terus tersenyum.

PENYIAR RADIO (O.S.)

Pengumuman kelulusan sudah tiba! Selamat untuk teman-teman kita yang lulus dari bangku SMA. Tetap berjuang dan semoga impian kalian setelah ini segera terwujud.

[SCENE konvoi kelulusan anak-anak SMA, memperkenalkan TITUS (18/L) yang ada di belakang konvoi memegang camcorder/handycam] Liana berlari sambil menutup telinga mendengar bisingnya konvoi.

CUT TO:

EXT. GANG KECIL — SORE

Bising konvoi mulai mereda. LIANA berhenti tersenyum saat menyaksikan SEEKOR KUCING yang tampak lemah di dalam tumpukan kotak. Liana urung menyentuh kucing itu. Lalu berlari dengan khawatir.

PENYIAR RADIO (O.S.)

Apa kalian tau eksodos? Sebuah kata kepergian dalam bahasa Yunani dan menurut KBBI Sastra itu adalah adegan penutup dalam drama Yunani kuno, khususnya tragedi. Untuk itu, mari kita bercerita tentang sesuatu yang tidak pernah kembali, yang kepergiannya menyisakan duka mendalam, dan tentunya penyesalan. Baik. Sebelum mulai bercerita kita dengarkan lagu berikut ini.

[Lagu PETERPAN - SEMUA TENTANG KITA diputar.]

EXT. TOKO KASET DUTA SUARA — SORE

Kita melihat LIANA melewati toko kaset yang tampak ingin dia singgahi. Tampil video klip dari TV yang ada di toko. Liana merogoh saku, hanya ada uang logam Rp500-an, dia merengut dan pergi.

INT. RUANG TAMU RUMAH — SORE

Tampak radio sedang menyala. Lagu PETERPAN - SEMUA TENTANG KITA masih diputar.

[Montase bingkai foto keluarga]

Terlihat LENDRA (20/L) menemani BABE (55/L) yang sedang baring beralaskan tikar. Mengipas-ngipasinya. LIANA datang dengan riang.

LIANA

(menunjukkan kertas kelulusan)
Babe! Bang Lendra! Lia lulus!

LENDRA

(menyuruh diam)
Sstt! Babe tidur.

Liana berjalan jinjit menyalimi Lendra. Tahu-tahu mata Babe berkedip.

BABE

(tertawa kecil, lalu batuk dengan suara berat)
Enengnya Babe sudah lulus SMA?

LIANA

(mengangguk, lalu salim ke Babe)
Semua karena doa Babe.

LENDRA

Bagus. Populasi pengangguran makin nambah.

Liana menyubit Lendra.

BABE

(berusaha duduk, batuk)
Doa Babe apa doa almarhumah Enyak? Babe kaga pernah doain lu lulus tuh.

LENDRA

Gue juga kaga pernah doain lu lulus (mengejek Liana sambil mengipasi Babe)

LIANA

(merengut)
Dihh ... Babe sama lu kok gitu, sih!

BABE

(tertawa)
Babe kan doanya "Semoga anak-anak Babe dilancarkan dalam tiap usahanya" karena Babe tahu, eneng-entong pantang menyerah dan bisa ngasih yang terbaik.

Liana tertunduk senyum, berterimakasih dan memeluk Babe.

LENDRA

Tapi lu beneran lulus nggak sih?

LIANA

(menunjukkan kertas kelulusan)
Lu udah bisa baca tulis 3 tahun lebih dulu dari gue kok masih kaga bisa baca?!

LENDRA

Baju lu masih bersih banget soalnya.

LIANA

Kan gue emang nggak pengen ikut coret-coret. Nggak kayak lu yang bajunya udah kayak dinding mural!

Liana berdiri mengejek Lendra. Lendra menyusul berdiri dan mereka berkejar-kejaran dalam ruang tamu. Babe ikut menyaksikan dengan tertawa.

EXT. TERAS RUMAH — MALAM

Tampak BABE duduk, melihat-lihat langit malam. Obat nyamuk bakar juga tampak tersedia di sekitarnya. LENDRA keluar memanggil Babe untuk masuk.

LENDRA

Be, udah.
(mendegikkan dagu) Masuk.
Angin malem kaga baik.

BABE

Ntong, umur lu sekarang 20 tahun, ya?

LENDRA

15, Be ...

BABE

Heh?

LENDRA

... Ditambah 5.

BABE

(menyeringai)
Selera lu nurun gue ternyata. Sini, duduk.

Lendra duduk.

BABE

(menghela nafas)
Diinget-inget, umur 15 lu itu waktu Enyak ninggalin kita, ye?
... Adek lu, Lia waktu itu masih SD naik kelas 6.

Lendra menoleh dan tertunduk.

BABE

Waktu itu Babe pengen pensiun karena adek lu masih perlu dibimbing, tapi Babe juga masih pengen kerja biar kaga terus-terusan terbayang kehilangan Enyak lu ...
Babe kira sewaktu pulang kerja kaga bakal ada makanan favorit Babe lagi di atas meja. Ternyata ada. Adek lu yang masak. Babe laper, tapi kaga bisa makan di depan Lia yang udah nungguin. Pas Lia pergi baru Babe makan. Rasa makanannya ...

LENDRA

Persis kayak masakan Enyak ya, Be?

BABE

(menggeleng)
Rasanya asin, Ntong. Soalnya airmata Babe ikut masuk ke mulut.

LENDRA

Be!

BABE

Yang jadi pemicu Babe nangis ntu ... Enyak lu masih bisa nitipin peninggalan macem resep masakan ke anaknya. Sedangkan gue kalau udah is dead nanti bisanya ngasih apaan?
Uang pensiun mungkin bisa gue kasih, tapi itu beda sama yang ditinggalin bini gue.

LENDRA

Perasaan.

BABE

Itu! Kaga ada perasaan yang bisa Babe kasih ke lu bedua. Babe bersalah, ditambah lagi kondisi Babe tua penyakitan begini ...

LENDRA

Maksud gue, kenapa Babe kaga nyoba buat momen sama kita? Biar ada semacem perasaan seberapa pantas untuk ditinggalin gitu.

BABE

Ninggalin perasaan juga kaga baik lah, Ntong. Lu kira Seberapa Pantas lagu Sheila on 7.

INT. RUANG TAMU RUMAH — PAGI

Tampak TV menyala. LIANA menyapu rumah sambil memeragakan diri sebagai VJ (Video Jockey) di salah satu program musik KwikTV Ampuh.

LIANA

Hello, anak nongkrong. We back again di edisi spesial KwikTV Ampuh! Ajang Musik Pribumi Dua Puluh. Today kita akan lihat chart nomor 10 sampai 1 with me the one and only VJ LIANA. Woow! Check this out!

Tampil video klip So7 - SEBERAPA PANTAS. LIANA berjingkrak riang menyanyi sambil menyapu rumah.

LIANA

♫ Seberapa hebat kau untuk kubanggakan. Cukup tangguhkah dirimu untuk slalu kuandalkan, ohhh. Mampukah kau bertahan dengan hidupku yang malang, wohooo. Sanggupkah kau meyakinkan disaat aku bimbang. ♫

LENDRA datang melemparkan handuk kecil ke wajah Liana.

LIANA

Apaan sih lu, ah!

LENDRA

Buruan mandi.
Mentang-mentang nganggur kaga rajin lagi mandinya.

LIANA

(menarik handuk dari wajahnya)
Lu penganggur senior sok-sokan rajin.

LENDRA

Gue bukan penganggur ya, tetangga banyak yang minta bantuan gue. (pergi)
(balik) ... Terus, gue emang rajin. Lu aja yang kalau berangkat sekolah kaga pernah liat gue.

BABE

(datang berkacak pinggang)
Heh, heh, napa pada ribut dah. Buruan mandi, pakai baju yang bagus.

Lendra dan Liana saling menunjuk. Kemudian menganga melihat pakaian Babe yang trendy.

LENDRA & LIANA

(bersamaan)
Mau kemana, Be?

EXT./INT. TOKO KASET DUTA SUARA — SIANG

BABE, LENDRA, dan LIANA menatap ke atas plang toko. PENJAGA TOKO datang menyambut mereka. Mereka masuk dengan gaya kerennya masing-masing.

BABE

Neng, Ntong-(batuk)
Pilih kaset yang kalian mau!

Lendra dan Liana berteriak girang dan berpencar ke rak musik pilihan masing-masing. Lendra ke rak musik barat. Liana ke rak musik Indonesia hits. Babe ke rak rekaman radio. Mereka menikmati musik pilihan dengan headphone.

Babe tampak merekam sesuatu di sana dibantu oleh Penjaga Toko.

Ketiganya keluar dari toko dan menunjukkan kaset yang sudah dibeli masing-masing. Babe memeluk erat Lendra dan Liana.

LIANA

Kami sayang Babe!

EXT. KETOPRAK PINGGIR JALAN — MALAM

BABE memesan. LENDRA dan LIANA berdiri di belakangnya.

BABE

Mang, ketopraknya 3, yang satu kaga pake kerupuk ye.

LENDRA

Lah, Babe ngapa kaga pake kerupuk?

BABE

Bukan gue, noh adek lu kan kaga demen kerupuk.

Liana berpura-pura tak mendengar.

LENDRA

(kepada Liana)
Apa enaknya ketoprak tanpa kerupuk coba.

LIANA

Namanya juga selera gue.

BABE

Udah ah lu bedua, makanan tuh dinikmatin, bukan didebatin.
(mengoper ketoprak yang disajikan)
Nih. Makan yang kenyang, biar hati senang.

LENDRA & LIANA

Makasih, Be!

Ketiganya menikmati ketoprak sambil menikmati angin.

EXT. GANG KECIL — MALAM

BABE, LENDRA, dan LIANA berjalan berdampingan.

BABE

Malam ini terang banget ye.

LIANA

Soalnya bintangnya gede, segede cita-cita gue.

LENDRA

(menyeringai)
Jadi VJ emangnya cita-cita? Lu punya kenalan artis aja kaga, mulainya gimana coba.

LIANA

(menyubit Lendra)
Ngeremehin banget lu. Daripada ikut tes CPNS mulu, tapi kaga lulus-lulus.

BABE

Heh, heh, kaga boleh gitu lu Neng sama abang lu.
Lu juga, Ntong, kaga boleh ngeremehin keinginan adek lu.
Kaga ada yang tau masa depan bakal gimana. Lu cuma perlu berusaha sama apa yang bakal lu hadapi. Tekad lu tuh harus bulet kalau udah nentuin tujuan.

LENDRA & LIANA

(toss tinju) Iyaa, Be.

LIANA berjalan mendahului LENDRA dan BABE. Dengan ekspresi khawatir, Liana pergi ke arah tumpukan kotak dan tidak menemui kucing yang sebelumnya. Liana tertunduk.

LENDRA

Ada apaan?

LIANA

(sedih)
Kucingnya ... Kemarin keliatannya sakit ... Sekarang udah nggak ada.

Liana melihat ke blok lain yang tampak begitu gelap. Babe dan Lendra ikut menoleh.

LENDRA

(berjalan lebih dulu)
Ayo ....

BABE

(menepuk pundak Liana)
Kucingnya udah tenang.

EXT. TERAS RUMAH — MALAM

LENDRA dan LIANA tiba bersama. BABE menyusul di belakang.

BABE

Moga hari ini kalian pada seneng, ye.

Lendra dan Liana menoleh. Liana memeluk dan Babe mengecup kening Liana.

LENDRA

Babe kaga masuk?

BABE

Masih pengen cari angin.

LENDRA

Iya udah, jangan kemaleman, Be.

Lama berselang. LENDRA pergi ke depan. Namun, tampak BABE duduk menunduk sambil menggenggam kaset pitanya.

LENDRA

(mendegikkan dagu)
Be, masuk.
(Babe tak menjawab, Lendra mendekat)
Be, udah jam 11 malem.
... Be?
(menyentuh Babe)
... Babe?
(menggoyangkan tubuh Babe)
Be, jangan tidur di sini, Be!

Lendra memanggil Liana. LIANA datang, lalu ikut memanggil Babe dengan khawatir.

DISSOLVE TO:

EXT. PEMAKAMAN — SIANG

Tampak nisan bertuliskan "ROMLI BIN JAYADI" di samping nisan bertuliskan "LELA BINTI ROJALI". Dengan pakaian serba hitam, LENDRA dan LIANA saling diam.

INT. RUANG TAMU RUMAH — MALAM

Kita melihat LENDRA memojok di samping radio. LIANA melewatinya. Suasana hening.

INT. KAMAR BABE — MALAM

Tampak dua seragam SMA; yang satu penuh coretan milik Lendra, yang satu hanya diisi coretan kecil milik Liana. LIANA menangis saat mengusap coretan di seragam SMA-nya.

[INSERT] INT. KAMAR BABE — MALAM

Seragam Liana telah digantung bersampingan dengan seragam Lendra yang penuh coretan. BABE tampak berinisiatif mengambil spidol warna di sekitar. Lalu menulis: "Enengnya Nyak Babe, lopyupul. Maju terus, byutipul."

INT. RUANG TAMU RUMAH — MALAM

LENDRA menggenggam erat kaset pita yang sempat dibeli Babe. Lalu didengarkannya melalui pemutar kaset pita radio.

BABE (V.O.)

Tes, tes, 1, 2, 3, tes.

PENJAGA TOKO (V.O.)

Itu udah kerekam, Pak ...

BABE (V.O.)

Oh, udah? EHEHE, kayak gini ternyata rekaman suara tuh ... (batuk)

[INSERT] INT. TOKO KASET DUTA SUARA — SIANG

Tampak BABE berdiri di depan PENJAGA TOKO untuk merekam suaranya. Dari sudut lain, kita melihat LENDRA dan LIANA mendengarkan musik melalui headphone-nya masing-masing.

BABE

Neng, Ntong ... Anak-anak gue, Lendra ama Liana. Maafin Babe ye kalau masih belum becus ngedidik kalian kayak Enyak.
Babe selalu mikirin apa yang bisa Babe tinggalin biar kalian kangen, gitu, HEHE. Akhirnya Babe cuma bisa ngajak kalian kesini, ke toko kaset. Kaset CD padahal lagi ngetren, lu bedua malah milih kaset pita. Tapi yaudah, lu bedua kan suka banget dengerin lagu lewat radio, pemutar musik, sampe TV pun tontonannya acara musik mulu.

[END OF INSERT. BACK TO: INT. RUANG TAMU RUMAH — MALAM]

LENDRA dan LIANA mendengarkan suara Babe bersama.

BABE (V.O.)

Babe denger, lu bisa cari kerjaan lewat internet, coba deh lu main-main ke warnet, tapi jangan nonton bokep. Dosanya ntar kecipratan tuh yang jagain.

Lendra menyeringai sedih.

BABE (V.O.)

Buat Lendra, sebenernya Babe seneng tiap hari lu bisa diandelin tetangga, selain dapet upah lu juga dapet pahala tahu bantuin mereka. Babe juga seneng ngeliat lu kaga nyerah buat belajar tes CPNS, walau dah ditolak dua kali. Tapi Babe harap lu nggak gitu mulu, Ntong. Lamar kerjaan yang lu mau aja. Babe kaga nuntut lu jadi PNS kayak Babe. Lu udah kepala dua, kalau mau cari cewek pegi aje. Asal jangan dimainin, hormati cewek lu sebagaimana Enyak ngehormati Babe. Esalah, kebalik. Paham ye, Ntong.

Liana menangis.

BABE (V.O.)

Buat eneng Babe, Liana. Akhirnya Babe bisa nyekolahin lu 12 tahun. Lu kalau mau kuliah bilang aje ke Abang lu ye. Semua gelar sarjana itu baek, jadi kaga usah pilih-pilih mana yang lebih cocok di belakang nama lu. Kalau mau langsung jadi girl carir. Bener kaga, sih, sebutannya?

LIANA

Career Woman, Be~

BABE (V.O.)

Ya, itu, 'carier' woman, lu bebas mau jadi apa. Bahasa Inggris lu bagus, bisa jadi modal lu ke luar negeri. Suara lu juga bagus, Neng, cocok jadi presenter di acara musik yang suka lu tontonin. Babe harap lu bisa pede sama kemampuan lu itu.

Liana makin menangis.

BABE (V.O.)

Oh iya, soal uang pensiun Babe ... Surat Keterangan, fotokopi KTP, sampai Surat Warisan udah Babe siapin di bawah kasur. Lu bedua urus bareng aja ye di bank pemerentah. PT. Taspen. Ikutin aja deh prosesnya. Moga aje duitnya cukup buat bulanan lu.
Terakhir, Babe cuma mau pesen ... Jangan berantem. Inget, lu bedua tuh saudara. Saling bagi perasaan, saling gendong kalau kesusahan, jangan akur pas bahagia doang.
Udah ye, Babe matiin rekamannya, ternyata kaga bisa lama-lama. Babe pamit, doain ketemu Enyak. Kita mau pacaran lagi. Dahh, Neng, Ntong.

Suara tangisan Lendra dan Liana terdengar.

[Montage]

INT. BANK PEMERINTAH — PAGI

LENDRA tampak mengurus berbagai berkas.

CS

Silakan datang jika sudah kami hubungi kembali.

Lendra berterimakasih dan pergi. Namun, tak sengaja menjatuhkan KTP-nya. Seorang gadis di antrian berikutnya, SHANTY (21/P) memungut dan menyimpan KTP Lendra.

INT. DAPUR RUMAH — SIANG

LIANA menoleh saat mendengar suara LENDRA datang. Dengan ekspresi datar Liana menyajikan masakannya di depan Lendra. Selama makan, suasana hening.

INT. KAMAR LENDRA & KAMAR LIANA — MALAM

LENDRA dan LIANA ke kamar masing-masing yang bersebelahan. Masing-masing tampak menulis surat.

INT. RUANG TAMU RUMAH — PAGI/SIANG/MALAM

Radio menyala. Tampak LENDRA dan LIANA ingin mendengarkan radio sendiri sejak pagi hingga siang, tetapi selalu datang dan pergi bersamaan secara canggung.

Malamnya, mereka tampak tak ada pilihan untuk duduk bersama mendengarkan radio dan masih saling diam menyimak TV di depan yang tertutup oleh kain.

PENYIAR RADIO/SHANTY (V.O.)

Good evening, KwikFM, here I am ... Shanty! Waktunya sesi titip salam dan request (....)

Telepon rumah berdering. Lendra dan Liana ragu-ragu untuk mengangkatnya. Dering telepon berhenti, lalu berbunyi lagi. Kini, Lendra dan Liana berebut untuk mengangkatnya.

PENYIAR RADIO/SHANTY (V.O.)

Oke. Sepertinya yang request lagu ini lagi nggak di tempat, tapi aku nemuin hal yang menarik banget nih dalam suratnya. Aku bacain dulu deh ya ...
"Buat Bang Lendra, kita sama-sama ditinggalin Babe, gue pengen ngobrol sama lu lagi. Jadi gue pengen request lagu ini buat lo, Flying Without Wings by Ruben Studdard. Semoga abis ini lu bisa ngajak gue ngobrol."

Lendra dan Liana bertatapan.

[INSERT] INT. RUANG SIARAN — PAGI

Tampak SHANTY memegangi KTP Lendra sambil membacakan surat.

SHANTY (cont'd)

Waah, semoga aja Bang Lendranya denger ya. Aku turut berduka atas kehilangan kalian. Sebelum lagu diputar, aku akan baca surat berikutnya dulu yang kurasa pengirim ini adalah Lendra yang dimaksud, nih. Aku bacain ya ...
"Adek gue namanya Liana, dia keliatan terpukul banget sama kepergian Babe. Udah hampir 2 minggu kita nggak ada bicara. Rasanya canggung. Jadi kalau dia denger surat ini dibaca, gue mau dia bangkit dan janji buat wujudin kemauannya."
What a sweet brother! Semoga keduanya lagi dengerin radio ini dan sebagai saudara hubungan yang saling diam karena nggak tahu harus bagaimana ini semoga bisa teratasi. Okay, now let's play Flying Without Wings by Ruben Studdard.

[END OF INSERT. BACK TO: INT. RUANG TAMU RUMAH — MALAM]

Lendra dan Liana menikmati musik yang sedang diputar. Keduanya masih sama-sama diam dan membelakangi.

EXT. GANG KECIL — MALAM

Kita melihat LENDRA dan LIANA jalan berbaris di pinggir jalan. Liana mengikuti ke mana Lendra pergi, meski Lendra sendiri tampak tak tahu harus ke mana perginya.

LENDRA

Kaga usah ngikutin gue deh.

LIANA

Gue cuma mau cari udara segar.

Liana menyerunduk Lendra karena berhenti tiba-tiba.

LIANA

Ngerem dulu napa!

Lendra berbalik, mengajukan tinju untuk tos andalan dengan Liana. Liana tampak tertunduk sedih mengajukan tos tinjunya. Lendra memeluk Liana.

LENDRA

Mau makan ketoprak?

EXT. KETOPRAK PINGGIR JALAN — MALAM

LENDRA dan LIANA menikmati ketoprak masing-masing. Sajian untuk Liana ialah ketoprak tanpa kerupuk.

LIANA

Ternyata abang gue masih inget kalau gue kaga demen kerupuk.

LENDRA

(sambil makan)
Gue ikut ngebesarin lu dari bayi kalau lu lupa.

Liana menyeringai. Lendra dan Liana akhirnya tertawa dan menikmati momen makan bersama.

EXT. GANG KECIL — MALAM

LENDRA dan LIANA berlari dengan riang.

LIANA

Bener ye kata Babe, kalau perut udah kenyang tuh hati jadi senang.

LENDRA

Sugesti doang.

LIANA

(menepuk perut)
Meski gitu sugestinya beneran bikin gue happy sih.

Lendra mengacak rambut Liana kemudian berlari lebih dulu.

LENDRA

Yang nyampe terakhir kunci pintu!

Liana ikut berlari, tetapi terjatuh karena SEGEROMBOLAN anak bermotor yang lewat. Mereka menyauti Liana. Namun, datang TITUS dengan motornya untuk membantu Liana bangkit.

TITUS

Cantik.
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar