Dia Milikku Bukan Milikmu
1. Kebucinan Letto

Skenario FILM

DIA MILIKKU BUKAN MILIKMU

Penulis:

Penny Cuong

Rini Susanti

BABAK SATU

FADE IN

MUSIK BACKSOUND: Samar-samar terdengar nyanyian         “guruku tersayang”

Establishing dari kejauhan: sebuah bangunan SD

sederhana sekali agak jauh dari pantai dan jauh dari

pemukiman

01.EXT/INT. SEKOLAH DI DEKAT PANTAI - SEBUAH RUANGAN- SIANG

Cast: Cloudia, Anka, Maria, Extrass

Murid-murid, enam perempuan dan tiga lelaki bernyanyi dengan penuh semangat sambil menari riang gembira di sebuah ruangan kelas yang sederhana. Murid-murid semuanya memakai seragam yang hampir pudar warnanya, kepala dihias dengan daun-daun nangka yang dirangkai memakai lidi membentuk hiasan kepala. Ada juga yang memakai hijab.

Anka (8) seorang murid bertubuh mungil berwajah manis dengan smiling facenya yang menggemaskan. Maria (8) murid perempuan berambut keriting khas Papua berkulit hitam bertubuh padat yang sering mengeluarkan suara seperti pig …ngrook…ngrook.

Seorang gadis muda, CLOUDIA (20)berdiri di depan kelas mengajari murid-murid dengan atraktif. CLOUDIA menyanyi, menari dan membuat gerakan-gerakan lincah dan diikuti oleh anak-anak itu.

    

MURID-MURID & CLOUDIA (menyanyi dan menari)

Matahari bersinar

Kugendong tas merahku di pundak

Selamat pagi semua

Kunantikan dirimu

Di depan kelasmu

Menantikan kami

Tiba-tiba melakukan gerakan heroik melompat naik ke atas meja sambil bernyanyi dengan suara paling lantang mengulurkan kedua tangannya gerakan ala tiktok.

MARIA

Guruku tersayang

Guruku tercinta

Tanpamu apa jadinya aku

Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal

Guruku terima kasihku

CLOUDIA kaget melihat aksi Maria. CLOUDIA tampak khawatir melihat Maria naik ke atas meja.

CLOUDIA

(menegur) Maria, jangan nanti kamu jatuh!

Anka dan teman-teman lainnya malah tepuk tangan memberikan semangat semangat dukungan pada Maria.

ANKA dan MURID-MURID

(tertawa) Yeaay Maria joget tiktok! Maria keren!

Maria tampak senang dan bangga. Maria loncat-loncat di atas meja joget ala tiktok. Dan tiba-tiba Maria oleng. Maria berusaha mempertahankan keseimbangannnya dengan melebarkan kedua tangannya.

MARIA

(teriak) Arrghhh…

CLOUDIA, Anka dan murid-murid kaget melihat ke arah Maria. Mereka serentak berteriak.

ANKA, CLOUDIA dan MURID-MURID

(teriak)Mariaaaa….!!!!

CLOUDIA berlari mau menolong dan berusaha memegang tangan Maria. Tapi Maria keburu jatuh terjengkang dari atas meja. Gubrak.

MARIA

(merintih kesakitan memegangi pantatnya) Aduhhh…

Suasana jadi gaduh karena pada tertawa. CLOUDIA menatap mereka. Tidak suka anak-anak bersikap seperti itu.

CLOUDIA

(pada anak-anak) Kok tertawa? Boleh tertawa kalo ada teman yang jatuh?

ANKA DKK

(Semua menunduk) Maaf, Bu guru. Maaf, Mariaa...

CLOUDIA

Maria, maaf ya terlambat nolongin kamu!

MARIA

(meringis) Iya bu guru, gak apa-apa! Aku kuat kok..

ANKA

Gara-gara mau joget tiktok! Kamu jatuh Maria! Mau keren malah ambyar!

Maria ngrook ngroook meringis kesakitan. Murid-murid yang lainnya tertawa. CLOUDIA terCLOUDIAm menatap satu persatu wajah murid-muridnya yang tengah tertawa sambil berushaa menolong Maria. CLOUDIA berharap banyak pada murid-muridnya.

CLOUDIA (VO)

Walaupun aku hanya guru pengganti sementara, karena guru mereka melahirkan. Aku berharap mereka kelak mendapatkan pendidikan yang tinggi, bisa menjadi dokter, guru,atau profesi lainnya yang membanggakan, jangan seperti aku yang sudah dijodohkan sejak aku masih kelas empat SD!

Bel pulang sekolah berbunyi. Murid-murid teriak berbarengan.

MURID-MURID

(teriak)Yeaayyy, bel sudah berbunyi Bu Guru! Waktunya kita pulang!!!

CLOUDIA tersenyum sambil berdiri memegang tangan Maria membantunya berdiri.

CLOUDIA

Iya anak-anak! Bereskan semua peralatan tulis kalian!

a

Murid-murid kembali ke meja masing-masing membereskan peralatan tulis mereka.

CUT TO

02.EXT. JALAN MENUJU SD SEDERHANA. SIANG

Cast: Letto

Jeep yang dikemudikan Letto melaju membelah jalanan yang kanan kirinya ada sungai. Di depan jeep Letto tergantung tasbih dan gantungan tulisan arab Allah dan Muhammad. Ada Al-Qur’an kecil juga. Ada kotak permen fox. Juga ada box isi coklat.

Dia mendengarkan musik via headseat hape. Ciiittt... Letto mengerem mendadak. Karena meleng, Letto hampir menabrak iring-iringan kambing dan anaknya yang menyebrang jalan tanpa permisi.

LETTO

Haaii ...! Hampir saja kalian ketabrak....

Letto lanjutan perjalanan.

CUT TO

03.EXT. SEKOLAH SD SWASTA- SIANG

Cast: Cloudia, Anka, Maria, Extrass

Di koridor depan pintu kelas murid-murid berdiri berbaris rapi. Cloudia berdiri di depan murid-murid.

CLOUDIA

Anak-anak sebelum kita pulang, kita berdoa dulu ya agar kita selamat di jalan! Berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai.

Cloudia dan murid-murid menundukkan kepala berdoa. Anka dan murid beragama Islam mengangkat kedua tangannya. Maria berdoa dengan cara Kristen. Suasana pun hening.

Cloudia mengusapkan kedua telapak tangannya di wajah.

CLOUDIA

Aaamiin. Berdoa selesai.

Anka dan Murid-murid lainnya serentak mengangkat kepalanya. Mengusapkan telapak tangannya di wajah. Maria dengan cara Kristen.

CLOUDIA

Anak-anak jangan lupa ya pesan Ibu, kalian langsung pulang ke rumah ya, jangan bermain ke pantai atau ke tempat lain ya! Dan hati-hati di jalan..

MURID-MURID

(barengan) Baik Bu Guru

Murid-muridnya satu per satu maju cium tangan Cloudia. Maria cium tangan sambil ngrok-ngrok. Cloudia mengusap kepala Maria penuh dengan kasih sayang. Lalu Cloudia berjalan meninggalkan murid-muridnya sambil ber-assalamu’alikum. Semua menjawab Wa’alikumsalam termasuk Maria. Murid-murid melambaikan tangan sambil senyum ceria.

MURID-MURID

Da..da..bu guru! Sampai besok…

Anka terus melihatnya tanpa bicara sedikitpun. Maria menyusul berlari kecil Cloudia.

MARIA

Bu guru tunggu..nggrok ngrook

Langkah Cloudia terhenti.

CLOUDIA

Ada apa Maria?

Maria mendekati Cloudia berngrok-ngrok sambil menarik-narik gantungan kunci berbentuk boneka. CLOUDIA tersenyum.

CLOUDIA

Kamu mau gantungan kunci Ibu?

Maria mengangguk dengan semangat.

MARIA

(berngrok-ngrok) Mau Bu.. mau

Cloudia tersenyum lembut. Cloudia melepaskan gantungan kunci bonekanya diberikan ke Maria.

Maria melompat-lompat senang.

MARIA

(berngrok-ngrok) Hore..dapat gantungan kunci dari Bu Guru

Murid-murid melihat Maria mendapatkan gantungan langsung berlari mengerumuni Cloudia.Berebutan minta gantungan kunci.

MURID-MURID

Bu Guru, aku minta gantungan juga! Aku minta Bu Guru!

Cloudia tertawa kewalahan dikerumuni murid-muridnya.

CLOUDIA

    (tertawa) Anak-anak ibu gak punya gantungan kunci lagi..

Mendadak terdengar suara orang bersiul. Anak-anak berpaling dan melihat Letto berjalan ke arah mereka sambil mengacungkan coklat banyak sekali. 

LETTO

Siapa yang mau coklat? Coklat gratis? Ada yang mau gak ya?

Murid-murid langsung gantian mengerumuni Letto. Termasuk Maria. Kecuali Anka yang hanya berdiri terdiam seperti menjaga jarak dengan Letto. Dia juga agak ngumpet posisinya.

MURID-MURID

Aku mau coklat! Aku mauuu! Aku mau coklat gratis!

Cloudia tersenyum geleng-geleng kepala.

Letto tertawa dikerumuni murid-murid. Letto berusaha menenangkan murid-murid yang berebutan minta coklat.

LETTO

Sabar! Tenang anak-anak!Jangan dorong-dorongan! Semua pasti kebagian coklat!

Murid-murid satu persatu mendapat coklat dari Letto dan langsung bubar. Letto mau menghampiri Cloud saat Maria datang dan menarik tangan Letto lalu mendaratkan ciuman di pipi Letto. Letto bengong. Cloudia kaget lalu tersipu. Maria ketawa dan lari menyusul teman-temannya.

LETTO

Kamu nggak bilang terimakasih sama pejuang cinta, yang telah menyelamatkan kamu dari kerumunan murid-murid!

Cloudia tersenyum tipis saja.

CLOUDIA

Pejuang cinta alay! Terima kasih. Ayuk kita pulang!

Cloudia pergi.

LETTO

Ya ampun kebucinanku tidak dihargai!

Letto nyengir dan bergegas menyusul Cloudia.

CUT TO

04.EXT. SEKOLAH SD - SUDUT HALAMAN. SIANG

Cast: Cloudia, Letto, Anka

Letto naik mobil jeep (yang atapnya terbuka. Letto duduk di depan setir. Cloudia naik mobil jeep sambil melompat duduk di belakang. Letto melihat dari spion tengah sambil tersenyum menggoda. Letto berbicara melihat spion.

LETTO

Loh kamu kok duduknya di belakang?

Cloudia menjawab kalem sambil tengah menatap ke depan arah spion tengah.

CLOUDIA

Kalo di depan takutnya dikira bos kamu

Letto membalikkan badannya, bicara menatap CLOUDIA.

LETTO

Kamu melebihi bosku sebab kamu calon ratuku.

Cloudia tertawa.

CLOUDIA

Tapi saat ini aku masih orang bebas. Jadi aku boleh dimana saja.

Letto tersenyum mengalah.

LETTO

Baik Tuan Putri, berhubung aku bucin sama kamu! Apapun kemauan kamu, aku nurut aja, meskipun sejak SD kita sudah dijodohkan. Artinya kita sudah jadi calon suami istri.

Letto menegaskan dengan senyuman, tapi agak kesal sedikit. Cloudia tersenyum kecil.

Letto membalikkan badannya duduk menghadap setir.

LETTO

Ya udah, kita jalan ya.. bismilah

Letto mengendarai mobilnya melaju meninggalkan halaman sekolah. Tanpa diketahui siapapun, di halaman sekolah, sepasang mata mili Anka menatap kepergian mereka dengan tak berkedip. Dan Anka lama-lama kelihatan seperti sebuah titik.

CUT TO

05.EXT. JALANAN DEKAT SUNGAI. SIANG

Cast: Cloudia, Letto

Mobil melaju di jalan tepi pantai utara. Tampak rumah-rumah penduduk yang sederhana, Pantai Utara yang membentang di kejauhan dan perahu-perahu nelayan yang tertambat di kejauhan. Melewati pohon-pohon bakau dll. Rambut Cloudia berkibar ditiup angin. Cantik sekali.

Letto memandangi Cloudia dari kaca spion tengah sambil terus nyetir. Membuat Cloudia terusik. Cloudia menegur Letto.

CLOUDIA

Liatnya ke depan dong nanti kecebur kali. Bisa-bisa ini mobil masuk ke laut deh!

Cloudia berbicara sambil menatap ke arah yang jauh.

Letto masih menatap ke arah spion tengah sambil tersenyum simpul memanggil Cloudia.

LETTO

Sayaangg...

CLOUDIA

Yaaa..

LETTO

Duduk di depan sini dong...

CLOUDIA

Kamu kenapa sih manja gituh?

LETTO

Ya karena kalo kamu tidak duduk di dekatku, napasku jadi sesak.

CLOUDIA tersenyum tenang.

CLOUDIA

Aaah bisa ajah.

Letto menatap Cloudia dengan tatapan penuh harap lewat spion tengah. Letto kembali memanggil nama Cloudia.

LETTO

Yaang...

Cloudia menjawab kalem.

CLOUDIA

Yaaa…

Letto mengangkat tangan kirinya menjentikkan dua jari tanda cinta (cinta ala korea) pada Cloudia lewat spion tengah.

LETTO

I love you.

Cloudia menjawab kalem tanpa ekspresi.

CLOUDIA

I love you too

Letto tampak berseri-seri. Letto melihat Cloudia dari kaca spion tengah.

LETTO

Beneran kamu cinta aku?

Cloudia menjawab enteng ekspresi wajahnya datar.

CLOUDIA

Sampai saat ini iya, entah esok hari.

Letto garuk-garuk kepala.

LETTO

Kok jawabnya gitu, gak bikin aku baper sama sekali.

Cloudia kalem asyik melihat pemandangan sekitar. Letto menghela napas pelan tapi tahu-tahu Cloudia sudah duduk di sebelahnya. Letto kaget dan senyum bahagia. Dia sentuh hidung Cloudia dengan sayang memakai jari telunjuknya.

CUT TO

06.EXT. JALANAN - DEKAT SUNGAI. SIANG

Cast: Cloudia, Letto

Jeep melewati jalanan yang tidak begitu ramai. Bisa dibilang sepi karena hanya ada 1, 2 motor melintas. Pedati penuh isi bata merah berjalan pelan-pelan ditarik dua sapi putih.

Ada kali di sebelah kiri jalan. Beberapa perempuan mencuci di sana. Jeep lalu melewati persawahan yang ditumbuhi padi warna hijau. Damai perasaannya melihat semua itu.

LETTO

Oh ya Wisang mau pindah ke Jakarta

Cloudia agak kaget lalu mengarahkan pandangannya ke spion tengah. Merespon Letto.

CLOUDIA

Alasannya apa? Wisang mau pindah ke Jakarta?

Letto tersenyum simpul.

LETTO

Emang segala sesuatu harus pakai alasan?

CLOUDIA

Iya doong. Apa Wisang bosan di Bandung atau papa sama mama kamu juga mau pindah ke Jakarta dan dia ikut atau dia tawuran atau putus cinta sampai mau mati...

Letto menjawab enteng tanpa beban. Menatap ke arah depan jalanan.

LETTO

Dia gak menjelaskan detailnya. Pokoknya pindah ajah...

CLOUDIA melihat ke arah spion tengah. Cloudia seperti menebak-nebak alasan Wisang pindah ke Jakarta. Dan ada sesuatu di mata Cloudia.

 

CLOUDIA

Bandung itu bukan kota yang membosankan kurasa. Kok Wis pingin pindah? Apa dia patah hati?

Letto tertawa kecil kembali menatap spion tengah.

LETTO

Aaah Wisang kan playboy. Dia gak kenal patah hati. Tapi mungkin kekasihnya ini benar-benar telah merenggut hatinya seperti kamu merenggut hatiku...

Letto menatap dalam mata Cloudia. Cloudia tidak baper dan menjawab kalem.

CLOUDIA

Atau mungkin dia jatuh cinta sama cewek Jakarta yang dikenal via medsos. Kok jadi bahas Wisang sih?

Letto mengangkat kedua bahunya merespon jawaban Cloudia dan Letto kembali fokus nyetir. Mobil terus berjalan menuju kota.

CUT TO

07.INT. RUMAH WISANG - KAMAR. SIANG

Cast: Wisang, Mama, Papa

Wisang memasukkan baju ke dalam kopernya. Gitar dalam tas juga sudah siap. Mama masuk.

MAMA

Semua sudah siap?

WISANG

Sudah, mama. Mama gak papa kan Wis tinggal?

MAMA

Its ok. Mama kan sudah dewasa. Udah tua malah. Ada papa juga. Ada yang ketinggalan gaak?

Wisang memperhatikan sekitar dan pandangannya ke arah dinding. Wisang mengambil foto yang persis sama foto yang dipajang oleh Cloudia tapi ukurannya kecil.

Wisang memasukkan figura itu ke dalam tas. Dia lalu memandang mamanya.

WISANG

Maa, Wis jalan yaa. Mama jaga diri. Jaga papa baik-baik.

Wisang cium tangan dan memeluk mamanya. Papa muncul di pintu.

PAPA

Kamu gak pamit sama papa?

WISANG

(cium tangan) Wis pamit ya, paa. Dan Wis minta maaf belum bisa penuhi permintaan papa dijodohkan sama Nikeisya...

PAPA

Semoga nanti kamu berubah pikiran. Nikeisya itu gadis baik

Wisang mengucapkan salam menggendong gitar dan menarik koper lalu berjalan keluar. Mama bersandar ke papa.

MAMA

Dia bilang ke mama kalau dia mencintai gadis lain, paa...

PAPA

Siapa paa?

MAMA

Gadis dari Kahyangan katanya...

PAPA

Gelo tuh anak...

CUT TO

08.EXT. RUMAH CLOUDIA - HALAMAN. SIANG

Cast: Cloudia, Letto, Papa

Mobil Jeep berhenti di depan halaman. Letto duluan turun dari mobil dan mengulurkan tangannya kepada Cloudia.

LETTO

Sayang..

Tapi Cloudia langsung lompat tidak menyambut uluran tangan Letto. Letto senyum tapi menghela nafas kecewa sedikit.

Cloudia langsung jalan mau masuk rumah, tapi Letto pegang tangan Cloudia. Cloudia menatap tangan Letto yang tergenggam. Cloudia kaget.

CLOUDIA

(kaget) Apaan sih?

Letto malah menggoda Cloudia yang keliatan kaget campur bingung.

LETTO

Buka deeh kalo bisa..

Cloudia menuruti keinginan Letto. Cloudia terlihat penasaran. Cloudia membuka genggaman tangan Letto .

CLOUDIA

Apaan ini sih, Let?

Letto tertawa melihat Cloudia penasaran melihat apa yang digenggamnya.

LETTO

Tralala...

Cloudia tampak bingung.

CLOUDIA

Apaan ini?

Letto tersenyum lebar. Memperlihatkan sertifikat Vila kepada Cloudia. Cloudia mengamati kertas itu dengan seksama tapi belum paham.

LETTO

Sertifikat vila di Puncak!

Cloudia terlihat tambah bingung.

CLOUDIA

Maksudnya gimana sih? Aku gak ngerti..

LETTO

Vila di puncak itu aku hadiahkan buat kamu karena besok kamu ulang tahun.

Letto menatap mesra Cloudia. Dalam pikirannya dia yakin kekasihnya itu akan bersorak gembira.

Tapi Cloudia menganga tak percaya dan menggelengkan kepalanya.

CLOUDIA

Apaan sih? Enggak aah.

Letto menatap serius tajam Cloudia.

LETTO

Cloud, ini aku lakukan karena aku bener-bener cinta sama kamu.

Cloudia kembali menggelengkan kepalanya.

CLOUDIA

Enggak..enggak. Aku gak bisa terima pemberian sebesar ini sementara kita belum ada ikatan apa-apa, Letto.

Letto berusaha membujuk Cloudia. Letto menggenggam kembali tangan Cloudia.

LETTO

Belum ada ikatan? Kita udah dari kecil dijodohkan oleh kakek kamu dan kakek aku. Itu namanya ikatan. Terimalah. Aku serahkan ke kamu dengan ikhlas kok

Cloudia menatap Letto sungguh-sungguh.

CLOUDIA

Terima kasih tapi maaaf bangeeet aku gak bisa terima hadiah sebesar ini darimu untuk saat ini. Simpan ajah dulu. Nanti kalo aku sudah jadi istrimu akan aku tagih hadiah ini bahkan aku akan tagih rumah, akan tagih umroh juga naik haji, okeeeh.

Letto berusaha agar Cloudia menerima pemberiannya.

LETTO

Pliss. Aku udah minta persetujuan mama dan papa dan mereka mendukung

Cloudia tetap konsisten. Menggelengkan kepalanya.

CLOUDIA

Nooo. Aku gak mau berutang budi. Udah ya. Masuk dulu. Aku mau mandi. Bau nih..

CLOUDIA cium keteknya dan bergegas masuk.

Letto hanya menghela napas sambil pandangi sertifikat di tangannya. Lalu menyusul masuk.

FADE IN

FADE OUT

09.INT. RUMAH CLOUDIA - KAMAR. MALAM

Cast: Cloudia

Cloudia masuk kamar dan duduk di tepi tempat tidurnya. Dia merenung dan tatapannya ke dinding. Tampak potret besar saat Cloudia ulang tahun di umur 8 tahun dan dicium pipinya oleh Wisang dan Letto. Cloudia menghela napas. Entah kenapa dia ingin mengusap wajah Wisang yang menggemaskan dengan mata tajam itu.

CLOUDIA (VO)

(senyum) Apa kamu masih jail dan menggemaskan seperti dulu, Wis? Entah kenapa aku kangen ketemu kamu...

Cloudia geleng-geleng kepala, menyambar baju ganti dari lemari dan keluar untuk mandi.

CUT TO

10.INT. JALAN TOL - BIS MALAM. MALAM

Cast: Wisang, Extrass

Wisang duduk di dalam bis yang bagus. Wisang membongkar tasnya dan mengeluarkan figura yang ukurannya lebih kecil dari yang tadi dipegang Cloudia. Wisang senyum lihat ekspresi Cloudia.

WISANG (VO)

Apa dia masih ngegemesin seperti ini? Masih suka nangis kalau aku jahilin. Aaah aku merindumu, Cloud. Sudah bertahun-tahun kita gak ketemu. Kenapa aku ngaco sih. Dia kan calon istrinya Letto.

Seorang aki-aki masuk dan langsung mendesak duduk di bangku Wisang sambil hampir minta pangku Wisang. Mana bau balsemnya sangat menyengat. Tapi Wisang hanya bisa nyengir. Memaklumi.

CUT TO

11.EXT. KOTA JAKARTA. MALAM

Kota Jakarta memasuki malam. Kendaraan lalu lalang. Di kebun Cloudia, seekor belalang melompat.

CUT TO

12.INT. RUMAH CLOUDIA - RUANG KELUARGA. MALAM

Cast: Cloudia, Letto, Papa

Sebuah hape menggeletak di meja. Terdengar suara syekh melengking hendak memulai tari saman. Cloudia sedang berlatih tarian Saman dengan sepenuh hati. Cloudia serius melakukan gerakan tari Saman. Tidak memperdulikan kehadiran Letto yang masuk dari ruang makan sambil membawa dua cangkir minuman. Mata Letto tak berkedip sekalipun. Tampak jelas rasa cintanya yang begitu besar pada Cloudia.

LETTO (VO)

Aku sangat mencintaimu,karena itulah aku memberikan kamu hadiah ulang tahun vila di Puncak. Tapi kamu menolak, sepertinya kamu belum sepenuh hati mencintaiku.

Terdengar suara mobil diluar. Papa Cloudia masuk dan menyapa Letto.

PAPA CLOUDIA

Letto?

Letto berdiri dan menyalami Papa Cloudia

LETTO

Eeeh om Edy? Baru pulang, om?

PAPA CLOUDIA

Iyaa. Belum lama kan? Kalo udah lama boleh pulang. Sorry bercanda...

LETTO

Belum lama, Om. Baru sepuluh menit.

Letto tertawa kecil. Papa tersenyum lalu duduk di sofa di samping Letto memperhatikan Cloudia yang sedang berlatih. Cloudia melakukan gerakan terakhir tari Saman. Alunan musik tari saman selesai.Cloudia selesai menari dan berdiri. Cloudia mengelap keringatnya yang membasahi tangannya. Cloudia melihat ke papanya. 

CLOUDIA

Gimana penampilanku barusan, pa?

Papa tampak bangga. Memberikan jempol.

PAPA CLOUDIA

Good joob..

Cloudia senyum sambil melirik Letto.

Papa memandang serius ke Cloudia dan Letto.

PAPA CLOUDIA

Papa harap setelah Cloudia lulus, kalian berdua segera menikah. Perjodohan kalian sudah terlalu lama.

Jreeng, Cloudia terdiam. Dia berhenti membersihkan tangannya dan duduk di depan papa. Letto senyum senang.

LETTO

Saya juga maunya begitu, om. Kita kan udah lama dijodohkan.

PAPA

Gimana Cloud?

CLOUDIA merajuk.

CLOUDIA

Paaaa? Boleh kan nikahnya setelah jadi dokter? Plis paaaa.

Papa menghela napas. Letto hanya senyum tipis. Papa menepuk-nepuk bahu Letto.

PAPA

Sabaarlah, anak muda. Anak om masih minta waktu. Kamu sabar menunggu kan?

LETTO

Iya, om. Insya Allah...

PAPA

Insya Allaah...udah ya, Om bersih-bersih dulu.

CUT TO

13.INT. MASJID SMA. SIANG

Cast: Cloudia, Letto, Extrass

Cloudia dan Letto shalat dzuhur berjamaah. Ada lagi beberapa siswa yang ikut jadi makmumnya Letto. Letto takbiratul ihram diikuti oleh makmumnya.

LETTO

Allahuakbar..

CLOUDIA & EXTRASS

Allahuakbar..

Letto membaca surat Alfatihah

LETTO

Bismillāhirraḥmānirraḥīm

Alḥamdu lillāhi rabbil'ālamīn

Ar raḥmānir raḥīm

Māliki yaumid dīn

Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn

Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Sirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ ḍāllīn

CLOUDIA & EXTRASS

Aminnn..

Diedit… sampai adegan terakhir tahiyat akhir

LETTO

(suara lirih) Attahiyyatul mubarakatush shalawatut tayyibatu lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish shalihin.

Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala ali sayyidina muhammad. Kama shalaita 'ala sayyidina ibrahiim wa 'ala ali sayyidina ibrahiim wabaarik 'ala sayyidina muhammad wa 'ala ali sayyidina muhammad. Kama baarakta 'ala sayyidina ibrahiim wa 'ala ali sayyidina ibrahiim fil 'ala mina innaka hamiidum majid. Assalamulaikum warohamtulohhiwabarakatuh...

Diikuti makmum Cloudia dan extrass gerakan salam.

Letto mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Cloudia dan Extrass mengikuti mengusap wajah mereka.Karena bukan muhrimnya Letto tidak bersalaman dengan Cloudia. Hanya mengatupkan tangan di dada. Yang extrass cowok bersalaman dengan Letto dan sesama makmum.

CUT TO

14.EXT. TERAS MASJID. SIANG

Cast: Cloudia, Letto, Extrass

Cloudia duduk di teras sambil bersila. Letto datang dan duduk bersila di hadapan Cloudia yang sedang menulis sesuatu di hape.

LETTO

Traktir dooong. Kan kamu ulang tahun...

CLOUDIA

Sekarang?

LETTO

Iyalaah. Nasi tutug oncom di resto Nyai Saketi. Yuuuk....

Letto refleks menarik tangan Cloudia. Dan Cloudia Letto saling tatap. Extrass 1 seorang anak yang berpenampilan alim ternyata mengawasi Cloudia dan Letto. Dengan gaya ustad kondang anak alim itu mendekat dan menasihati Cloudia dan Letto.

EXTRASS ANAK ALIM

Awas...awas kebablasan. Antum bukan muhrim, bukan suami istri. Tidak boleh terlalu akrab. Allah berfirman janganlah kamu mendekati zina, sebab zina itu seburuk-buruk perbuatan syetan.

 

Cloudia dan Letto tersenyum geli.

LETTO

(Sambil menghormat) Siap, ustadz!

EXTRASS ANAK ALIM

Astaghfirullah...jaman edan.

 

Extrass 1 anak alim sambil geleng geleng kepala jalan berlalu meninggalkan Letto dan Cloudia. Tapi dari kejauhan datang mahasiswa pakai kerudung dan langsung menarik tangan anak alim itu dan mereka jalan bersama.

LETTO dan CLOUDIA

HAAHHHHH?

Letto dan CLOUDIA yang ternyata melihat itu hanya bisa ternganga.

LETTO

Muna banget siih. Kacau...

CLOUDIA

(hanya senyum)

LETTO

Cloud, aku gila karenamu. Hatiku hanya satu dan sudah penuh oleh namamu...

Letto menatap Cloudia dan mendekatkan wajahnya. Seolah   ingin   mencium Cloudia. Cloudia sesaaat terpesona

tapi dia langsung berdiri dan marah sambil mendorong Letto.

CLOUDIA

Apaan sih, Let? Kamu gak tahu kita lagi ada di mana? Di masjid tahu. Allah bakal marah melihat rumahnya dipakai berbuat yang enggak-enggak...

Cloudia langsung pergi. Letto mengejarnya sampai

tasnya hampir ketinggalan.

LETTO

Cloud...Cloud. Kamu kenapa sih...? Kok ngambek gituh?

CUT TO

15.EXT. HALAMAN KAMPUS. SIANG

Cast: Letto, CLOUDIA

Cloudia terus jalan. Wajahnya kesal. Letto mengejar dan  menarik tangannya.

LETTO

Sorry, gue kebawa perasaan...karena gue cinta banget sama elo...

CLOUDIA

Tapi gak gitu caranya. Bukan di situ juga tempatnya.

LETTO

(nada tinggi) Sebenarnya kamu suka sama aku enggak sih? Setahun lalu aku mau kiss kamu di teras rumah kamu, kamu juga gak mau. Waktu aku ulang tahun sebulan lalu kamu juga nolak kiss aku...kamu cinta aku gak siiih?

CLOUDIA

(nada tinggi) Apa aku salah nolak kiss dari laki-laki yang bukan suami aku? Apa aku salah nolak disentuh oleh bukan mahram aku? Harusnya kamu bangga dong aku tetap menjaga keperawanaku. Aku ingin jadi bidadari surga untukmu. Bidadarimu yang hanya bisa kamu sentuh saat aku sudah sah menjadi milik kamu. Apa itu salaaaah?!

Letto shock. Dia menyadari kekeliruannya. Dia          berlutut    di depan Cloudia.

LETTO

Cloud, maafkan kepicikanku. Maafkan kedangkalan     pikiranku. Maafkan ilmu agamaku yang masih sangat cetek. Maaf yaaa...aku janji akan belajar lagi dan bersikap lebih terhormat dalam menjagamu sampai waktunya tiba...

CLOUDIA

(terharu dan merasa bersalah) Okeeeh. Maafin aku juga. Aku membuatmu tersinggung. Yuk kita pulang. Mau hujan...

LETTO

Trus traktirannya mana?

CLOUDIA

Kapan-kapan aja yaa?

LETTO

Janji?

CLOUDIA

Gak janji deeeh..

Cloudia senyum. Letto juga senyum. Mereka beriringan pulang. Sekali lagi Cloudia senyum ke Letto dan Letto

senyum bahagia sekali. Insert: Bunga matahari di taman

kampus mekar sempurna. Awalnya hanya setitik air, dua   titik air dan lama-lama hujan pun menderas.

CUT TO

16.EXT. RUMAH CLOUDIA - TERAS. MALAM

Cast: Cloudia, Letto

Letto dan Cloudia sampai rumah. Mereka Basah kuyub. Cloudia langsung masuk ke dalam rumah. Letto menunggu di teras. Tak lama kemudian, Cloudia keluar bawa dua handuk, yang satu diberikan kepada Letto.

CLOUDIA

Letto, nih handuk nya, kamu keringkan rambut dan badanmu.

Letto mengambil handuk dari tangan Cloudia. Gembira sekali dia kelihatannya.

LETTO

Makasih sayang..

CLOUDIA

(senyum manis)

Keduanya mengeringkan rambutnya pakai handuk. Cloudia langsung bersin-bersin. Letto memasang tampang gimana gituh. Letto kayak protes kesal ke Cloudia.

LETTO

Tuh kan, udah tau alergi hujan kenapa hujan-hujanan sih?

CLOUDIA

Kan kamu yang ngajakin..

Letto pura-pura bingung.

LETTO

Kok aku sih, bukannya kemauan kita berdua ya?

Cloudia tertawa tidak menjawab. Handphone Letto berbunyi. Letto mengangkat handphonenya.

LETTO

Okeh, Wis, gue jemput.

Cloudia ingin tahu. Letto mematikan handphonenya.

CLOUDIA

Siapa? Wisang datang?

LETTO

Iya, Wisang datang minta dijemput di terminal. Aku pergi dulu yaa..

CLOUDIA

Iya hati-hati..

Letto mau melangkah tapi langkahnya tertahan menatap ke Cloudia.

LETTO

Kamu yang hati-hati. Gak papa kan aku tinggal?

Cloudia mengangguk dan gak lama kemudian dia bersin-bersin lagi sampai tiga kali.

CLOUDIA

Haching...haching..haching...

Letto tersenyum penuh arti.

LETTO

Tuh kan, udah yaa..

Letto langsung pergi. Cloudia memandanginya. Jeep meninggalkan halaman tapi Letto masih saja menatap Cloudia lewat spion bagian tengah seperti tak tega meninggalkan kekasihnya itu. Cloudia juga menatap Letto lalu pandangannya entah kemana tapi senyum tipis terpahat di bibirnya.

CUT TO

17.INT. RUMAH CLOUDIA - KAMAR. MALAM

Cast: CLOUDIA

Cloudia masuk kamar dan menutup pintu kamar . Tak lama kemudian, handphone Cloudia di dalam kantong celananya berbunyi. Cloudia mengangkat handphonenya. Dia mau bersin lagi tapi ditahannya.

CLOUDIA

Halo, Kak Jeeen...

OS KAK JEN

Besok kita latihan pagi. Jangan lupa ya..

CLOUDIA

Okeh, aku siap, Kak.

Cloudia menutup handphone dan diletakkan di atas meja.

CLOUDIA

Latihan nari saman dulu ah..

Cloudia mulai melakukan gerakan tari saman. Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka. Kepala Papa menyembul di pintu.

PAPA

Mau nasi goreng, Cloudia?

Cloudia sambil melakukan gerakan tari saman.

CLOUDIA

Boleh, Pa. Pakai udang sama ayam ya. Pedas level tiga, Paa.

PAPA

Iyaa..

CLOUDIA

Papa kapan pulangnya? Kok Cloud gak denger papa masuk?

PAPA

Kamu tuh kalau udah ngerjain sesuatu lupa dunia sekeliling. Jangan terlalu fokus nanti kalo sudah nikah, suamimu bisa marah karena kau abaikan...

Papa menutup pintu menghilang.

Cloudia latihan lagi tari saman lagi. Handphone berbunyi ada panggilan masuk. Cloudia mengangkat handphonenya.

CLOUDIA

Iya, Bu.

OS. BU TITIN

Jangan lupa besok pelajaran anak-anak menjelajah pantai ya, Cloud...

CLOUDIA

Iya, Bu.

Sambungan handphone selesai. Cloudia menutup handphonenya, duduk di pinggir tempat tidur, seperti bergumam bingung.

CLOUDIA

Jadi apa dong yang harus aku lakukan? Latihan nari saman, mengajar? pematangan materi USBN kah?! Ah jadi bingung nih pala barbie

Cloudia pusing megangin kepalanya.

CUT TO

18.EXT. TERMINAL. MALAM

Cast: Letto, Wisang

Terminal tampak ramai.Bus besar berjejer rapi. Orang lalu lalang. Letto sampai ke terminal. Pandangan Letto menyisir Terminal, melihat ke segala penjuru.

LETTO

Mana sih Wisang?

Letto akhirnya melihat adiknya Wisang menunggu di salah satu sudut terminal.

LETTO

Oh itu dia. Wis?

Letto menghampiri Wisang yang sudah menunggunya sambil memegang tas gitar dalam posisi berdiri. Mereka saling tos.

LETTO

Hai..

Wisang balas menyapa Letto.

WISANG

Hai..

LETTO

Udah lama nunggunya?

WISANG

Belum, baru sejam lah..

Letto meminta maaf.

LETTO

Sorry. Gua nganterin dia pulang dulu. Gak jamuran kan?

WISANG

Apanya yang jamuran?

Letto nyengir.

LETTO

Kan lama nungguin.

Wisang yang gantian nyengir.

WISANG

Sialan lo!

Wisang nonjok bahu Letto tapi Letto ngeles sambil tertawa.

LETTO

Kita ke sana yuk, mobil gue parkir di sana! Sini gitarnya gue bawain

Letto menunjuk ke arah parkiran mobil pribadi.

WISANG

Oh oke. Ku kira kamu jemput aku pakai motor kan Jakarta biangnya macet..

LETTO

Tapi sekarang kan banyak jalan tol...

WISANG

Maksud kamu makin banyak macetnya?     Lagian sih semua maunya pakai mobil pribadi. Mau jalan tol sejuta juga terus macet...

LETTO

Iyaa. Soalnya kan importirnya terus datengin mobil di saat pandemi sekalipun. Jadi gak salah dong yang punya duit beli mobil. Kan beli mobil sekarang bukan sekedar kebutuhan tapi udah gengsi. Iya gaak?

WISANG

Iya siiih...pemerintahnya juga kasih ijin...

Mereka berjalan berdampingan ke parkiran mobil sambil terus ngobrol serius. Wisang membawa tasnya. Letto membawa gitar.

CUT TO

19.INT. RUMAH CLOUDIA - KAMAR CLOUDIA. MALAM

Cast: CLOUDIA

Bunyi lagu tari saman dari handphone. Cloudia masih latihan serius menari Saman. Sepenuh tenaga dia kerahkan melatih gerakan tarian saman yang dinamis dan energik. Dia membayangkan dirinya menari ditonton ribuan penari yang lainnya di istora senayan.

CLOUDIA (VO)

Ribuan orang melihat aku menari. Pastinya akan bergemuruh bersorak. Aku harus semangat dan jangan sampai salah gerakan!

Dari luar kamar terdengar suara Papa memanggil Cloudia dan suara benda jatuh.

OS PAPA CLOUDIA

(terbata-bata, kesakitan) Cloud? Cloud?

Cloudia lamunannya langsung buyar.

CLOUDIA

Eh iya boss. Siaaap.

PAPA (OS)

Cloudia...? Tolongin papa

CLOUDIA

Papaa?!

Cloudia langsung melesat keluar.

CUT TO

20.INT. RUMAH CLOUDIA - RUANG TENGAH. MALAM

Cast: Cloudia, Papa

Cloudia mendapati papanya terkapar di lantai sambil megangin dadanya dengan kondisi setengah sadar. Wajahnya pucat pasi dan berkeringat. Papa juga meringis seperti menahan sakit. Napasnya tampak sesak.

CLOUDIA

Papaa...? Papa kenapa paaa?! Kenapa tubuh papa dingin begini? Paaaa?

Papa ngos-ngosan.

PAPA

Jantung papa...

Cloudia panik apalagi papanya pingsan beneran. Dia takut terjadi apa-apa dengan papanya. Dia takut papanya mati, tapi dia lalu sadar agar tidak panik.

CLOUDIA

Tidak...tidak. Aku gak boleh panik. Papa, papa...tenang ya paaa. Guru PMR waktu itu udah ajari aku gimana caranya nolong orang yang kena serangan jantung, pa. Aku akan bantu papa. Aku akan selamatkan papa...

Cloudia bingung. Dia lalu mengambil hape dan melakukan searching. Dia melakukan pertolongan restitusi (dengan menekan-nekan dada papanya beberapa kali).

Dia melakukannya sambil melihat hape karena ingin tahu

titik di dada yang ditekan secara persis.

CLOUDIA

Ayo pa. Sadar papa...papa...sadar papa...

Cloudia kembali menekan dada papanya dan tak lama kemudian papanya pun sadarkan diri.

CLOUDIA

Papa tetap di sini ya, Cloud akan panggil ambulan...

Cloudia langsung menekan nomor 911.

CLOUDIA

Tolong ambulan. Papa saya kena serangan jantung.

OS.PETUGAS

Siapa, mbaak?

CLOUDIA

Papa saya..

OS.PETUGAS

Iyaa, nama papanya siapa, mbak? Dimana alamatnya?

CLOUDIA

Papa Edy Shihab. Komplek Odading Jalan Jambu Klutuk 11. Terima kasih...

Cloudia lalu memangku kepala papanya hingga akhirnya terdengar suara ambulan.

CUT TO

21.EXT. JALAN RAYA - DALAM AMBULAN. MALAM

Cast: Claudia, Papa Edy

Ambulan melaju di jalan raya.

Cloudia mendampingi papanya di bagian belakang. Papanya

sudah sadar tapi masih berbaring. Papa pegang tangan

Cloudia.

CLOUDIA

Ya pa...? Kuat ya, paa. Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit..

PAPA EDY

Cloud...sayaang...

CLOUDIA

Ya papa...Cloud di sini, paaa. Papa jangan banyak bicara dulu ya paaa...

PAPA EDY

(menangis)

CLOUDIA

Jangan menangis, papa. Cloud sayang papa. Jangan tinggalin Cloud paa...

PAPA EDY

(tersendat, tersengal) Jangan lama-lama pacaran sama Letto.... Cepatlah menikah setelah lulus SMA

CLOUDIA

(bingung) Tapi papa...

PAPA EDY

Jangan kecewakan kakekmu. Dia sangat menyayangimu...

CLOUDIA

(terpaksa) Iya, papa...Cloud akan menikah dengan Letto setelah lulus SMA, pa....

Cloudia menempelkan pipinya ke pipi papanya. Papanya

memejamkan matanya dan meninggal. Cloudia sadar.

CLOUDIA (teriak histeris)

Papaaaaa? Papaaaaa?! Papaaaaaa?!

Ambulan terus melaju dan meraung-raung menembus jalanan Jakarta yang sepi dan gelap.

CUT TO

22.INT. RUMAH LETTO - RUANGAN. MALAM

Cast: Letto, Wisang

Letto meletakkan dua cangkir wedang jahe di meja sambil menatap Wisang yang sibuk bongkar tas. Letto menawari Wisang minum wedang jahe. Lalu Letto duduk di sofa.

LETTO

Wis, lo minum dulu nih wedang jahenya, biar badan lo anget. Di perjalanan bis malam pasti dingin kan!

WISANG

Tau aja lo, gue kedinginan di bis malam.

LETTO

Sebelah bangku kamu yang duduk pasti bukan cewek.

WISANG

Emang. Yang duduk aki-aki yang pakai balsem sampai baunya menusuk hidung

Hape Letto berbunyi. Dari Cloudia. Wisang menatapnya.

LETTO

Dari calon istri gue. Baru pisah setengah jam udah kangen dia (ngomong sama Cloudia) Iya, sayaaaang...apaaa?! Innalillahi wainnailahi rojiuun.

Letto langsung lemas. Wisang kaget.

WISANG

Ada apa?

LETTO

Papanya Cloud meninggal

WISANG

Innalillahi wa innailaihi rojiuun...kenapa?

LETTO

Serangan jantung. Gue mau ke rumah sakit

Letto langsung menyambar kunci mobil dan bergegas.

WISANG

Gue ikut...

Wisang menyambar jaket dan menyusul Letto.

CUT TO

23.EXT. RUMAH SAKIT - DEPAN RUANG MAYAT. MALAM

Cast: Cloudia, Letto, Wisang

Cloudia menangis. Letto dan Wisang berlarian menghampirinya.

LETTO

Sayaaang...

Letto mau memeluk Cloudia tapi tidak jadi. Jadi dia hanya memegang kedua tangan Cloudia.

LETTO

Aku ikut berduka atas kematian papa yang mendadak

CLOUDIA

Papa pergi, Let. Papa tinggalin aku sendirian...papa cepet banget perginya. Papa habis belikan aku nasi goreng...papa..papa...

Letto ikutan menangis dan merengkuh kepala Cloudia. Letto mengusap-usap rambutnya. Dia pun sangat kehilangan. Wisang hanya mengamati semua itu dari samping. Dia mengamati hidung mancung Cloud, bibir Cloud yang merah dan mata Cloud yang sembab.

CLOUDIA

Maafin semua kesalahan papa kalau anda papa banyak salah sebab papa suka sekali bercanda sama kamu...

LETTO

Gak ada yang perlu dimaafkan. Papa gak ada salah sama aku. Papa sangat baik dans sayang sama aku. Papa orang baik, Cloud

CLOUDIA

Tolong bantu aku mengurus jenazah papa sampai memandikan, menyalatkan dan menguburkannya...

LETTO

Iya, pasti, sayang. Semua aku yang urus. Kamu duduk di sini saja.

Cloudia duduk.

LETTO

(pada Wisang) Temani Cloud yaa...

Wisang mengangguk. Dia memperhatikan mereka. Cloudia dan dia terpukau oleh kecantikan Cloudia yang sederhana.

WISANG (VO)

Dulu dia cupu sekarang cantik bangeet. Astaghfirullaah, Wis, sadar Wis. Ada orang lagi berduka, kamu sempet-sempetnya mikir begitu...

Wisang mengulurkan tangannya ke depan. Cloudia kaget melihat tangan yang terulur di depannya. Dia mengangkat wajahnya. Menatap Wisang. Membiarkan tangan Wisang terulur. Wisang juga menatap wajah Cloud yang bersimbah air mata.

WISANG

Allah sayang sama papa sehingga dia ambil papa dengan cara yang sangat mudah. Tidak melewati rasa sakit, tidak pula merepotkan kamu...

CLOUDIA

Kamu...?

WISANG

Wisanggeni...gak lupa kaan? Yang dulu ngeprank kamu? Yang dulu suka jahilin kamu?

Cloudia mengingat-ingat. Wisang jadi antusias.

WISANG

Kita dulu suka bermain bersama. Kadang bertiga sama Letto tapi lebih seringnya kita main berdua. Itu sebelum saya pindah ke Bandung. Ingat kaan?

Cloudia mengingat-ingat.

DISSOLVE TO

24.EXT. JALANAN DI KOMPLEK. SIANG

Cast: Wisang, Cloudia

Wisang dan Cloudia jalan berdua. Mereka pakai baju biasa tapi modis karena anak-anak orang berada. Mereka makan es krim.

WISANG

Eeeh Cloud, uang kamu jatuh tuh...

CLOUDIA

(mencari-cari) Manaaa?

WISANG

Yaah, mata duitan...

CLOUDIA

Iiih jahat...

Cloudia cemberut. Mereka jalan lagi. Iseng Wisang nempel kertas tulisan di punggung Cloudia.

CLOUDIA

Apaan sih?

WISANG

Ada rumputnya...

Letto datang. Dia tertawa melihat tulisan di punggung Cloudia. Cloudia bingung dan gak enak hati.

CLOUDIA

Ngetawain apaan sih?

LETTO

(ambil kertas dan ditunjukkan ke Cloudia) Niiih...baca...

Cloudia membaca. AKU ORANG GILA. JANGAN DEKAT-DEKAT.

CLOUDIA

Ya ampuuuun, Wisaaang! Awas yaaaa...

Wisang lari. Cloudia mengejar. Mereka berputar-putar mengitari Letto hingga kaki Cloudia kesandung dan dia jatuh. Dia nangis karena lututnye berdarah. Es krimnya sudah hancur berantakan ke rumput. Wisang minta maaf sambil mengulurkan tangannya.

WISANG

Yuuuk pulang. Gendong

Wisang gendong Cloudia. Letto di belakangnya.

CUT TO FLASHBACK

25.EXT. RUMAH SAKIT - DEPAN RUANG MAYAT. MALAM

Cast: Letto, Wisang, Cloudia

Cloudia wajahnya tidak sesedih tadi.

CLOUDIA

Aku ingat kamu. Makasih udah dateng...

WISANG

Makasih udah kasih aku senyuman terbaik

Cloudia kaget. Alis matanya mengernyit. Letto datang.

LETTO

Jenazah papa mau dimandikan sekarang. Jadi nanti dibawa pulang sudah bersih dan besok pagi langsung dishalatkan dan dimakamkan.

CLOUDIA

Makasih...

LETTO

Ayo kita kesana. Kamu ikut mandiin papa kan?

CLOUDIA

Iyya...

Cloudia terisak. Dia jalan. Letto mengiringkannya dengan merengkuh pundaknya. Wisang juga ada di sampingnya. Dia ikutan mau merengkuh Cloudia tapi tidak jadi. Dia mau merengkuh lagi dan gak jadi lagi. Dia garuk-garuk kepala yang sebenarnya gak gatal.

DISSOLVE TO

26.EXT. PEMAKAMAN UMUM. SIANG

Cast: Wisang, Cloudia, Letto, Extrass

Pelayat yang terdiri dari teman-teman papanya Cloudia dan tetangga juga teman-teman Cloudia sudah pulang satu demi satu. Kini Cloud masih ada di sana bersama Letto dan Wisang.

Cloudia mengambil koran dan duduk bersimpuh. Dia ambil qur’an kecil dan membaca Surat Al Mulk (qs: 67). Surat untuk penerang kubur.

CLOUDIA

Tabarakalladzi biyadihil mulku wahuwa ‘alaa kulli syaiin qodiiir...dst

Wisang dan Letto mendengarkan dan sesekali ikutan berkecumik.

CLOUDIA (VO)

Papa, selamat jalan papa tersayang. Papa telah tega tinggalkan Cloud berarti papa yakin Cloud bisa mandiri tanpa papa...maafkan Cloud ya paa, karena sering membantah papa...maaf papa...

Cloudia terisak-isak. Letto menyentuh pundaknya.

LETTO

Kita pulang. Biarkan papa istrahat...

Cloudia menatap Letto. Dia berdiri dan jalan pulang tapi baru beberapa langkah dia berhenti dan menengok ke kuburan lagi. Dia jalan lagi. Wisang ikut di belakangnya.

CUT TO

27.INT. RUMAH CLOUDIA - RUANG TENGAH. MALAM

Cast: Letto, Wisang, Cloudia

Cloudia duduk di sofa. Letto dan Wisang menemaninya.

CLOUDIA

Sekarang semuanya gak sama lagi. Rumah ini terlalu besar untuk aku huni sendirian...

LETTO

Nanti aku carikan pembantu. Okeeh?

WISANG

Nanti aku carikan suami. Okeeh?

Cloudia dan Letto melotot.

LETTO

Lo ngomong apaan sih? Kan gue calon suaminya. Lo lupa apa pura-pura lupa sih?

WISANG

Uppsss sorry. Maksud aku suami yang sudah siap. Kamu kan belum siap. Sekolah ajah belum selesai...

LETTO

Kapan pun gue siap menikahi Cloudia tapi Cloudia yang belum siap. Dia mau kuliah dulu...

WISANG

Itu bagus kaan?

LETTO

Iya itu bagus. Berarti gue calon suami yang sudah siap. Jadi jangan nyuruh cari suami yang lain...

WISANG

Iyaaa, kok bawaannya terus sih?

LETTO

Lo tuh emang nyebelin tahu gaak? Udah kamu tidur ya, sayang. Kalo kamu sudah tidur barulah kita pulang...

WISANG

Nginep di sini boleh gak? Kalo boleh kita nginep ajah.

LETTO

Digerebek sama hansip mauu?

WISANG

Hansipnya sekalian ajah kita ajak nginep

LETTO

Biar apa?

WISANG

Yaa biar kita gak digerebek. Gimana sih? Ya udah, Cloud. Tidurlah...atau aku baca dongeng Gadis Kecil Berkerudung Merah trus baru kamu tidur?

CLOUDIA

(tersenyum)

Itu buat anak kita nanti...

WISANG

Anak kita? Anakmu dan anakku?

LETTO

(Marah)

Wisang, udah pernah makan bogem mentah

WISANG

Ampuun, tuaaan. Bercanda...

Cloudia pun memejamkan matanya. Letto dan Wisang sama-sama menatap wajahnya dan sama-sama kasian sama dia.

LETTO

Dia udah tidur. Yuk kita pulang

WISANG

Nginep ajah yuukk. Kasian dia sendirian. Kalau dia ketakutan siapa yang nenangin?

LETTO

Pulaaang!

FADE IN

FADE OUT

28.INT. RUMAH CLOUDIA - RUANG BACA. SIANG

Cast: Cloudia, Letto, Wisang

Cloudia membaca buku. Dia terus menunduk seperti tak hirau akan sekitarnya. Letto baca artikel motivasi di hape. CU: Cara melamar gadis menurut adat Sunda.

Wisang datang. Dia bawa boneka panda warna merah jambu dan boneka Mario Bross warna hitam. Wisang memainkannya dan berlagak seperti seorang pendongeng.

WISANG

Kenalkan ini kekasih aku. Namanya Rosi. Hai Rois. Kok Rois? Rosi tahuuu. Oooh maaf. Oh ya nama gue Gadis. Cita-cita gue menjadi istri dan ibu...hahh? Kok cita-cita jadi istri sih? Itu mah bukan cita-cita. Itu tuh pilihan.

LETTO

(gusar)

Wism jangan berisik doong! Lo bisa gak untuk gak gangguin kita?

CLOUDIA

Gak papa kok, Let. Aku suka. Ternyata Wisang itu jago mendongeng. Dan kalo dingeng dia kelihatan seksi...

WISANG

Saya mendongeng kelihatan seksi. Ya udah deeh saya lanjutkan..

LETTO

Gak usah! Sana kamu di depan ajah.

WISANG

Okeeh. Cloud, ini buatmu. Dan ini juga. Kamu suka? Iya harus suka, kan aku yang ngasih...

LETTO

Wisaaang...berisik. Pergi gak eloo?!

Wisang pun pergi sambil ketawa. Cloudia juga ketawa dan memeluk boneka pemberian Wisang. Letto kesal dan mengambilnya lalu membawanya keluar.

CLOUDIA

Letto, jangan dibuang doong...

LETTO

(balik lagi) Gak mungkin aku membuang apa yang membuatmu bahagia, sayang. Nih ambil...

Cloudia menatap Letto gembira. Wisang melihat dari balik pintu dengan diam-diam...

Beberapa hari kemudian

29.EXT. SEKOLAH SMA - HALAMAN. SIANG

Cast: Letto, Wisang, Extrass

Letto dan Wisang memasuki halaman sekolah. Beberapa siswi perempuan menatap Wisang dan kebanyakan terpesona, paling tidak kagum. Beberapa siswi perempuan saling berbisik membicarakan Wisang.

EXTRASS 1

Eh itu siapa sih yang jalan sama Letto?

EXTRASS 2

Iya boleh juga..

EXTRASS 1

Hmm..keren gak malu-maluin kalo jadi pacar!

EXTRASS 2

Huuh maunya ngarep tuh?

EXTRASS 1 dan EXTRASS 2 tertawa bareng.

EXTRASS 1 lalu menyapa Letto untuk cari perhatian Wisang. Nanya ke Letto tapi pandangannya kea rah Wisang yang berdiri berjalan di samping Letto.

EXTRASS 1

Hai Letto..

Letto tersenyum. Tapi Wisang juga tersenyum manis. Letto menyikut Wisang memberi kode.

LETTO

Ih ngapain lo senyum sok manis gitu, jangan tebar pesona deh!

Wisang dengan gaya santai

WISANG

Eh senyum kan ibadah, jangan cemburu doong.

Seorang wanita muda berhijab jalan setengah berlari karena takut telat. Letto memanggilnya setengah berteriak.

LETTO

Kak Jeeen, Cloudia mana?

KAK JEN

Latihan di aula.

Kak Jen menjawab sambil lari.

WISANG

Jadi kita ke aula nih? Ketemu Cloud?

LETTO

Masuk kelas ajah. Cloud kalau lagi latihan gak suka diganggu. Yuk aku anterin ke kelasmu.

Wisang mengikuti Letto. Pandangannya ditebar kemana-mana. Ada segerombolan siswa sedang mengobrol. Wisang senyum sopan. Cewek-cewek pada terpikat.

CUT TO

30.INT. SEKOLAH SMA - RUANGAN AULA. SIANG

Cast: Cloudia, Jen, Ratna, Luna, Amira dll

Cloudia sendirian di ruangan. Dia menatap keluar jendela.

CLOUDIA (VO)

Semua kini terasa berbeda. Hidupku jadi sepi. Papa sudah tidak ada menyusul mama yang pergi setahun lalu tapi aku gak boleh lemah. Semua yang bernyawa pasti akan mati. Papa, mama, semoga nanti kita berjumpa di surga...amiin

Ratna, Luna, Amira dkk masuk. Mereka sudah siap latihan. Kak Jen juga sudah siap.

JANE

Udah pada siap kan semuanya? Cloud...?

CLOUDIA DKK

Siaaap kakk...

Kak Jen langsung bersiap memimpin latihan. Dia pun mengambil posisi.

KAK JEN

Ayo semuanya siap! Cloud, fokus yaa. Jangan terus mikiran almarhum papa kamu.

RATNA

Iya, Cloud. Kita akan selalu ada untukmu...

AMIRA

Iya, Cloud, jangan sedih...

CLOUDIA

Terima kasih semuanya...

Kak Jen memberi aba-aba. Mereka mulai latihan melakukan gerakan tari saman. Semua berlatih dengan sungguh-sungguh. Tak peduli lelah, tak peduli dada dan paha pada sakit, tak peduli kaki pada ngilu, paha pada membiru, lengan pada menghitam, suara pada serak. Cloudia keliatan paling serius.

CLOUDIA (VO)

Aku gak mau larut dalam kesedihan. Papa mama sudah gak ada. Sukses atau gagal aku sendiri yang menentukan. Tentu atas ijin Allah...

CUT TO

31.INT. SEKOLAH SMA - RUANG SENI. SIANG

Cast: Wisang, Letto, Bu Via, Extrass, Syakila, Shina

Group band SMU Cinta Merdeka sudah berkumpul siap untuk berlatih band. Letto juga ada di sana. Karena sebagai ketua OSIS dia harus memantau semua ekskul yang sedang latihan. Guru vokal Bu Via masuk. Bu Via keliatan khawatir.

BU VIA

Anak-anak, Ibu baru dapat kabar Jona jatuh sakit. Jadi gak bisa mengiringi band, gimana dong kita gak ada gitaris?!

EXTRASS ANAK BAND 1

(Kecewa) Yaa gimana dong, Bu? Masak kita tampil tanpa gitaris?

SYAKILA (DRUMMER)

Kalo gak ada gitarisnya, ya kita pasti kalah lah!

LETTO

Tenang, Bu. Saya akan cari penggantinya...

BU VIA

Beneran Letto? Siswa sekolah ini kan?

LETTO

Iya, Bu. Siswa sekolah ini. Bentar ya, Bu

Letto bergegas keluar. Syakila menggebuk drum. Vokalis menyanyi. Suaranya merdu sekali.

CUT TO

32.EXT. SEKOLAH SMA - DEPAN KELAS IIIB. SIANG

Cast: Wisang, Letto, Extrass

Wisang tengak-tengok mencari-cari seseorang. Siswa culun muncul.

WISANG

Gaeesss, kenal Cloudia gak?

SISWA CULUN

Kenal. Kenapa nyariin Cloud?

WISANG

Kelasnya yang mana?

Letto datang.

SISWA CULUN

Letto, Dia nyariin pacar kamu tuh..

Wisang kaget. Siswa culun pergi.

 

LETTO

(curiga) Ngapain nyariin Cloudia?

WISANG

Mau nyerahin oleh-oleh...

LETTO

Ntar aku anterin nemuin Cloudia dan jangan nemuin dia secara diam-diam. Sekarang ikut aku...

WISANG

Kemana? Kamu kok cemburuan banget sih, Let?

LETTO

Playboy seperti kamu memang harus dicemburui dan dicurigai. Udaah ikut ajah...

Wisang terpaksa mengikuti Letto.

CUT TO

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar