1. Chapter 1

"Sempurnanya hidup mereka...."

2. Chapter 2

"Dia tau itu salah, tapi masih aja dilakuin."

3. Chapter 3

"Kita kan nggak akan jadi korban kejahatan kalau kita nggak berbuat sesuatu yang mancing orang

4. Chapter 4

"Kita harus percaya, bahwa apa yang udah ditulis Tuhan, akan kejadian."

5. Chapter 5

"Makin nggak "wajar" barangnya, makin nggak wajar juga bayarannya."

6. Chapter 6

"Aku juga bakal coret nama kamu dari KK kalau kamu berani-berani main film gituan."

7. Chapter 7

"Ya kamu sih, cari masalah aja ambil jurusan hukum."

8. Chapter 8

"Aku tau kamu kuat, tapi kalau udah terlalu berat, mungkin ini waktunya istirahat."

9. Chapter 9

"Kita saudara. Dan sekarang kita cuma punya satu sama lain. Kalau nggak bersatu ya kita hancur.

10. Chapter 10

"Sejak kapan dia konsumsi pil-pil ini, Mas??"

11. Chapter 11

"Kamu tau nggak kenapa tiga tahun lalu aku tiba-tiba mutusin ambil jurusan Hukum?"

12. Chapter 12

"Jadi intinya, kesehatan fisik dan mental kalian nggak lebih penting dari karir?"

13. Chapter 13

"Kalau kamu percaya aku, kamu nggak akan ada di sini sekarang."

14. Chapter 14

"Orang kuat itu bukan yang nggak pernah nangis. Tapi yang tahu kapan bisa tumbang dan kapan har

15. Chapter 15

'Menguak Tabir Si Kembar'.

16. Chapter 16

"Keluarga itu kayak garam atau gula."

17. Chapter 17

"Nggak peduli aku ngomong berapa puluh jam hari ini, yang benci ya bakal tetep benci."

18. Chapter 18

"Mencari aku."