Blok E
2. Scene 3-5A

3. INT. RUMAH RIAN – DAY – NEXT WEEK

Rian mengintip dari jendela. Ada keramaian di depan rumah baru itu.

Sulastri menepuk bahu Rian lalu menggeleng-geleng.

RIAN

(manyun) Mama sih berdoa banyak anak-anak. Nah, kan!
Tuh lihat! Semua rumah kebetulan pindahan hari ini dan
Ada anak di setiap rumah! Ma, perkataan adalah doa!
Jangan ngomong yang jelek-jelek.

SULASTRI

(memukul bahu Rian) Apa sih kamu, Le. Mama lho ngomong baik-baik. Pasti yang pindah ke rumah macam itu kan keluarga. Ya kemungkinan ada anak- (mata berbinar ke jendela) Wah! Anak laki-laki semua.
(ke rian) Kamu dapat pasukan, Le. Banyak teman baru. Yang akur. Gak ada gangguin mereka.

RIAN

Tuh kan Mama ngomong gitu lagi.
Kan udah kubilang perkataan adalah doa.
Dan... Aku gak mau akur sama bocil-bocil!

SULASTRI

(memukul pinggang Rian) Ckckck.
Sudah sudah. Sekarang bantu mama bikin brownis.

RIAN

Pasti buat tetangga. Seharusnya mereka yang ngasih. Bukan Mama.

SULASTRI mendelik. Rian mengangkat tangan kirinya tanda menyerah dan tangan kanannya mengelus pinggangnya berulang kali.

Rian kembali mengintip dan bertatapan tak sengaja dengan Fathar (5 tahun). Rian memberi tatapan garang. Fathar balas garang.

Rian semakin garang.

 

4. INT. RUMAH RIAN – DAPUR – NEXT - DAY

-Rian membantu menakar tepung, gula, coklat bubuk.

-Sulastri sibuk melelehkan coklat batangan sambil bersenandung.

-Muka Rian bete. Namun tetap memecahkan telur.

SFX. Suara di luar yang ramai: suara truk, orang dewasa berbicara, teriakan anak-anak, meyakinkan semua tetangga baru sedang berkumpul.

-Adonan brownis sedang dikukus. Rian sibuk membersihkan meja makan. Sulastri menyetel timer.

-Rian main hape. Sulastri menyiapkan tempat brownis.

SFX. Bunyi timer dan bunyi ketukan pintu rumah Rian.

KANIA (O.S)

Assalamu’alaikum!

Rian berhenti main HP. Tatapan ‘jangan dibuka’ ke Sulastri yang juga menatapnya ‘akan mama buka~.

FATHAR (O.S)

Assalamu’alaikum!

Sulastri excited. Rian mengusap mukanya.

Sulastri terkikik.

FATHAR (O.S)

Assalamu’alaikum! Om galak yang tadi nakutin Fathal! Buka pintunya dong!

SULASTRI

(mendelik) RIAN! Kamu itu ya-

Rian kabur ke dalam kamar.

 

5. INT. RUMAH RIAN – KAMAR RIAN – NEXT

Rian mengintip dari jendela. Terlihat Kania dan Fathar menyapa Sulastri. Dia berusaha menguping pembicaraan tapi gagal.

Dia melirik rumah-rumah depannya. Rumah itu memancarkan suasana hangat.

Rian manyun.

RIAN (V.O)

Jadi, perkenalkan tetangga baruku.
(kesal) hah.
Malas ya Allah punya tetangga.

CUT TO:


5A. INT. RUMAH RIAN – RUANG TAMU/TERAS – CONTINOUS - DAY

Kania, 30 th, pregnancy mom, membawa sebungkus ilat sapi di tangannya. Fathar, 5 th, pakai topi bundar cokelat susu.

KANIA

Kami baru pindah dari Sampit, Bu.
Saya Kania, dan ini (menepuk kepala Fathar) anak saya Fathar.

FATHAR

(menunjuk perut Kania) dan ini adik Fathal.

Sulastri tersenyum kelakuan gemas Fathar.

SULASTRI

(menerima bungkusan) makasih ya. Maaf kelakuan anak semata wayang saya. Dia tidak suka anak kecil. Entah kenapa.

KANIA

Tidak papa, Bu-

SULASTRI

(sangat ramah) Panggil budhe aja, mbak.
(ke Fathar) Fathar juga manggil budhe aja ya?

FATHAR

Iya budhe. Om galak kok sembunyi? Dia takut ama Fathal ya?

CUT TO:



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar