Berputar
1. 1

Scene 1

Cast; Polisi, warga, pengendara jalan.

Jalanan

Pedesaan yang gelap itu menjadi saksi sebuah pembunuhan. Tidak ada satu pun bukti siapa pelakunya, bahkan polisi yang sedang memeriksa sama sekali tidak mendapatkan hasil apapun.

Angin malam yang berhembus menguliti kulit siapa saja yang berada disana.

Polisi-1
Tidak ada barang bukti yang bisa kita gunakan untuk menangkapnya.
Polisi-2
Tetap periksa dia. Jangan biarkan dia pergi terlebih dahulu. Dan cari siapa saja yang ada di tempat kejadian.

Suara sirine mobil polisi terdengar dengan nyaring. Seseorang berhoodie hitam di balik pohon hanya mampu tersenyum miring melihat semua yang tengah terjadi.

Scene 2

Cast; Caca, papa Caca, asisten papa Caca.

Di rumah kayu

Suasana yang begitu mencekam membuat seorang anak yang sedang berdiri di dalam kamarnya menatap pantulan dirinya itu hanya mampu terdiam.

Caca
Caca, bingung sama papi ... kenapa papi nggak pernah mau ngertiin Caca?
Setiap tahun kita bisa pindah beberapa kali. Memangnya enak apa?! Sekolah pindah terus?!

Anak kecil itu terus mengungkapkan keluh kesahnya selama ini. Tidak mampu melawan papanya, ia hanya bisa diam dan menuruti apa perintah papanya.

Suara ketukan pintu itu membuat lamunan Caca si gadis kecil itu tersadar. Dengan wajah manisnya ia berjalan untuk membukanya.

Cklek

Caca
Apalagi, pa?

Pikiran Caca sudah tertuju dengan apa yang ditampilkan seorang pria paruh baya yang berdiri di depannya saat ini.

Caca
Semua sudah Caca siapkan.

Gadis kecil nan mungil itu langsung masuk ke dalam kamarnya dan menarik koper untuk dibawanya keluar.

Pria yang menunggu di depan kamarnya atau papanya itu hanya tersenyum tipis hampir tidak terlihat.

Pria
Thank you, my little girl!

Scene 3

Cast; caca, papa Caca dan asisten papa Caca, penjaga rumah.

Jalanan malam

sepanjang jalan tidak ada percakapan yang terjadi dan itu sudah biasa.

Langit yang gelap itu sebagai saksi kehidupan Caca dan tujuan hidup pria di sampingnya.

Keramaian di jalanan itu sudah seperti pemandangan yang biasa dilihat mereka. Tinggal di desa bukan berarti mereka tidak mengetahui dunia luar. Bahkan lebih dari kata cuma!

Mobil yang dikendarai itu pun berhenti tepat di depan rumah mewah nan megah. Pandangan gadis kecil itu tidak luput dari kompleks perumahan mereka yang memang megah.

Caca
Satu hal yang perlu papi, tau. Caca mau hidup dengan gaya Caca sendiri dan papi jangan ikut campur dengan jalan pilihan Caca!

Setelah mengatakan hal itu Caca keluar dari mobil dengan menggendong sebuah permen kapas di tangannya.

Pria yang duduk di sampingnya hanya menghela napas.

Pria
Dia sangat keras kepala.

Lalu menghembuskan napasnya dengan berat.

Asisten
Dia hanya tidak ingin terus pindah sekolah, tuan.
Anda jauh lebih keras kepala! (Asistennya hanya mampu mengumpati sang bos di dalam hatinya)

Dengan banyak yang mengetahui siapa dirinya, itu akan membuat semua orang mendekatinya.

Pria
Bukankah itu baik? Memiliki banyak teman membuatnya tidak kesepian dan bisa terus bahagia.

Pria yang duduk di kursi kemudi hanya mengusap wajahnya kasar. Bosnya ini tidak bisa diajak kompromi.

Asisten
Bukan itu maksud saya. Tapi, mereka hanya menginginkan-

Belum selesai mengatakannya pria itu keluar dari mobil.

Pria
Jangan lupa minta pembantu memasukkan semua koper milikku dan my little girl! (Teriaknya)
Asisten
Tidak punya otak! (Umpatnya terlewat kesal)

Lalu ia ikut turun dari mobil dan melirik beberapa pria berbadan besar dengan baju serba hitam itu. Tanpa mengucapkan sepatah katapun mereka paham.

Asisten itu berjalan masuk ke dalam rumah itu dengan jas yang sudah berada di tangannya.

Asisten
Kau akan segera paham!
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar