Apa Kalian Takut Mati?
1. Chapter 1 - Lukita Butuh Liburan
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

ACT 1

1. INT. RUMAH GASTA – KAMAR GASTA – DAY

LUKITA(17) mengantuk-antukkan kepala ke jendela kaca. GASTA(22) membuka pintu kamar dan masuk ke dalam kamar menuju ke arah Lukita. Satu tangan Gasta diletakkan di bagian depan kepala Lukita dan satu lagi mendorong kepala Lukita ke arah kaca. Terdengar bunyi kaca akibat benturan tangan Gasta dengan Lukita.

LUKITA

Aduh! Sakit loh. Ini kepala masih dipake.

GASTA

Udah tau masih dipake, malah dibentur-benturin ke kaca jendela. Stres!

LUKITA

Adek kakak yang cantik ini memang tress. Depresi malah. Tiap hari cuman di rumah. Lukita mau liburan Kak. Entah kemana gitu. Bosen di rumah ini. Bisa sakit jiwa aku.

GASTA

Banyak virus di luar sana. Kamu mau kena korona?

LUKITA

Kalau Kakak enggak mau neminin karena takut korona, ya enggak masalah. Lukita bisa pergi sama Bima pacarnya Lukita.

(Gasta bangkit dari tempaat tidurnya. Menunjuk ke arah Lukita.)

GASTA

Awas kalau kamu berani keluar jalan-jalan sama Bima!

(Lukita berdiri sambil melipat tangan).

LUKITA

Bima itu mahasiswa kedokteran Kak. Dia pasti bisa jaga Lukita dari virus. Jadi Kakak jangan khawatir Lukita positif korona.

 

Gasta

Iya. Positif korona memang enggak, positif hamil iya. Cowok kalau namanya Bima pasti brengsek.

(Lukita keluar kamar sambil membanting pintu kamar dengan keras).

GASTA

Dasar bocah!

2. INT. Rumah Gasta – Ruang Makan – Night

Di atas meja tersaji hidangan makan malam. Duduk melingkari meja makan, Gasta, Lukita dan Mama Papa mereka. Semua sibuk menimkati hidangan makan malam. Bel rumah berbunyi.

LUKITA

Biar aku aja Ma.

(Lukita beranjak menuju ke pintu depan. Tangannya membuka pintu dan melihat OM BIM (40) berdiri di depan pintu. Lukita girang. Tangannya segera menarik Om Bim masuk).

LUKITA

Ma, ada Om Bim.

PAPA

Sini gabung makan Bim. Kamu datang di saat yang pas.

LUKITA

Tadi siang Om, ada orang bilang kalau yang namanya Bima itu pasti brengsek.

(Mata Lukita melihat tajam ke arah Gasta).

GASTA

Terus aja ngadu! Dasar tukang ngadu!

(Om Bim tertawa. Dia menepuk pundak Gasta).

OM BIM

Pasti maksud kakak kamu itu adalah Bima pacar kamu. Bukan Om.

LUKITA

Lukita cuman mau liburan Om. Lukita stress di rumah terus. Tiap hari yang dilihat cuman muka Kak Gasta. Muka Kak Gasta itu mengandung racun om.

(Lukita sibuk mengaduk-aduk nasi di piringnya).

OM BIM

Ah, masa?

(Tangan Om Bim mulai mengambil piring).

LUKITA

Coba aja Om perhatikan muka Kak Gasta. Pasti lama-lama Om bakal ngerasain gejala mual.

(Semua orang di meja makan tertawa kecuali Gasta).

LUKITA

Om! Please bantuin Lukita buat bujuk Mama, Papa dan Kak Gasta supaya Lukita bisa liburan.

OM BIM

Memangnya Lukita mau liburan kemana?

GASTA

Ke kebun binatang paling Om! Jumpa sama sodara kembarnya di kandang monyet.

(Lukita membanting sendok di atas piring. Wajahnya kesal).

PAPA

Gasta, jangan gitu. Kasihan adik kamu. Lihat wajahnya itu.

(Gasta memajukan wajahnya, menatap ke arah Lukita sampai memiringkan kepalanya).

GASTA

Wih bener Pa! Lukita masih 17 tahun tapi wajahnya udah kayak umur 60 tahunan. Wajahnya awet tua Pa.

(Semua orang tertawa kecuali Lukita). 

OM BIM

Umur seperti Lukita ini memang rawan stres. Kakinya memang harus jalan-jalan. Coba deh, kamu aja adik kamu ini jalan-jalan Gasta. Kasian juga loh. Gini-gini dia adik kamu.

GASTA

Banyak virus dimana-mana Om.

LUKITA

Lukita nonton berita, Om. Katanya kita udah boleh kok liburan. Asal menjaga protokol kesehatan.

GASTA

Kapan kamu nonton berita Luki? Sehari-hari kerja kamu cuman nonton Drakor sama film-film psikopat gak jelas. Tampilan unyu kayak barbie, tontonan film psikopat. Dasar Aneh!

(Luki memasang wajah cemberut).

OM BIM

Minggu lalu, temen kantor Om baru pulang dari sebuah Vila. Kalau Om lihat dari foto-fotonya, bagus banget pemandangan vilanya. Ada kudanya pula. Lukita bisa belajar menunggang kuda sama Kak Gasta. Selain itu wilayah vilanya juga sepi. Cocok banget buat liburan di masa pandemi seperti ini. Kalian enggak perlu takut ketularan korona.

Lukita

Serius Om? Ayo Om kita sekeluarga liburan ke vila itu.

PAPA

Enggak bisa Luki. Papa harus kerja. Mama juga gak mungkin pergi kalau papa enggak pergi.

LUKITA

Yaudah! Kalau gitu, Lukita, Kak Gasta sama Om Bim aja yang pergi. 

OM BIM

Om juga masih ada kerjaan Lukita. Enggak bisa ikut liburan ke vila. Tapi Om rasa, om bisa mengantar kalian ke vila itu.

Lukita

Yeees! Kita liburan. Lukita boleh ajak Bima pacar Lukita kan Om?

GASTA

Bawa aja! Entar di sana dia kakak jadikan tumbal pesugihan

(Semua orang tertawa, Lukita cemberut).

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar