ALBIRU (skrip)
Daftar Bagian
1. Scene 1 - 6
Keajaiban bisa datang pada siapa pun, bahkan pada mereka yang tidak percaya. Saat Sang Maha Kuasa me
2. Scene 7 - 12
Tiba-tiba seorang wanita paruh baya merangsek ke barisan paling depan. Ia menggenggam sebutir telur,
3. Scene 13 - 18
Albiru menjelajahi seluruh ruangan di rumahnya untuk menemukan keberadaan Rania. Namun nihil, Rania
4. Scene 19 - 26
Albiru sedang melintas di lorong fakultas seni. Ia hendak mencari salah seorang temannya. Namun lang
5. Scene 27 - 30
Albiru memasang cincin ajaib di telunjuk tangan kanannya. Dan seketika, semua yang ada di depannya b
6. Scene 31 - 33
KAKEK GANESH: Untuk mencegah Ranti meninggal, kamu harus bantu dia mendapatkan kembali pekerjaannya.
7. Scene 34 - 38
Albiru memperhatikan ayah dan ibunya yang sedang tertawa terbahak-bahak karena lawakan dari pemain l
8. Scene 39 - 44
Albiru membayangkan dirinya yang berusia 8 tahun, duduk di hadapannya sambil mengunyah makanan denga
9. Scene 45 - 49
Kenanganku berubah. Apa yang kulihat hari ini, tiba-tiba aku bisa mengingatnya dengan jelas. Sebuah
10. Scene 50 - 55
Ia melambai-lambaikan tangan sebagai isyarat, namun Sanjaya maupun Fathia tidak melihatnya. Akhirnya
11. Scene 56 - 60
Pandangan mata Albiru mengarah pada ember berisi air kotor yang ada di dekat pintu gerbang. Albiru m
12. Scene 61 - 67
Saat rumah Leen terlihat, ia terkejut karena melihat banyak orang yang berbondong-bondong membawa em
13. Scene 68 - 73
Satu per satu benda-benda di kamar tidurnya berada di jangkauan pandangnya. Lalu ia melihat ke sisi
14. Scene 74 - 78
Perusahaan bukan sekedar tempat mencari uang dan keuntungan semata. Tapi perusahaan adalah kehidupan
15. Scene 79 - 83 (End)
ALBIRU: (memandang takjub lukisan di tangannya) Ternyata keajaiban itu memang ada. Jadi ini maksud K
1. Scene 1 - 6

TH.2022

1 EXT/INT. TOKO BARANG ANTIK “MIRACLE SHOP” – SIANG

ZOOM IN.

Dari luar toko “Miracle Shop” ke bagian dalam. Lalu menuju kotak cincin berbahan kayu. Perlahan terbuka, memperlihatkan sebuah cincin perak dengan tiga permata berwarna hitam.

KAKEK GANESH (O.S.)

Keajaiban bisa datang pada siapa pun, bahkan pada mereka yang tidak percaya. Saat Sang Maha Kuasa menghendaki, keajaiban bahkan bisa datang dari sebuah toko usang.

FADE IN.

2 INT. RUMAH ALBIRU – RUANG KERJA – MALAM

(SFX)

Lagu Dream of Love – Franz Liszt, dari piano di ruang tengah yang dimainkan Rania (37), istri Albiru.

Jam dinding menunjukkan pukul 10.15 pm. Albiru (37) duduk di meja kerja dan membuka dokumen berisi gambar rancangan kompleks apartement.

ALBIRU (V.O.)

Ayah mewasiatkan perusahaannya padaku, membuatku harus memikul tanggung jawab besar di pundakku. Karenanya, jiwa dan pikiranku kucurahkan sepenuhnya untuk membuat perusahaan semakin maju. Hingga tanpa sadar, ambisi itu telah menjadi bagian diriku dan hidupku.

Suara piano berhenti dan tak lama kemudian pintu ruang kerja Albiru terbuka. Rania masuk untuk bicara pada sang suami.

RANIA

Masih belum selesai?

Albiru hanya mengangguk tanpa menoleh. Tatapannya masih tertuju pada dokumen di atas meja.

RANIA

Mau dibuatin minuman hangat?

ALBIRU

Nggak usah.

Raut wajah Rania terlihat kecewa.

RANIA

Kalau gitu, aku tidur duluan ya?

Albiru berdiri dari kursinya dan menatap wajah Rania.

ALBIRU

Ran, Maaf ya! Aku harus selesaikan ini dulu. Kamu nggak marah, kan?

RANIA

Enggak, kok. Aku ngerti.

Rania beranjak meninggalkan ruangan. Albiru menatapnya, hingga Rania menghilang di balik pintu.

ALBIRU (V.O.)

Sudah 8 tahun aku menikah dengan Rania. Aku sangat mencintainya dan dia adalah segalanya bagiku. Aku tahu itu, tapi kenapa aku selalu bersikap seolah tidak peduli padanya.

FADE OUT.

3 EXT/INT. DEPAN KANTOR “PT SANJAYA UTAMA” - DI DALAM MOBIL – PAGI

Albiru naik mobil menuju kantor dan duduk di kursi belakang. Disupiri Jaka (33), sekretaris pribadinya. Mereka melewati belasan pendemo yang sudah tiga hari protes di depan kantor. Mereka adalah para pria dan wanita, perwakilan para pedagang Pasar Jaya, yang akan digusur untuk pembangunan apartement.

ALBIRU

Mereka belum menyerah juga.

JAKA

Iya, Pak. Katanya mereka akan terus berdemo di depan kantor sampai tuntutan mereka dipenuhi.

ALBIRU

Mereka harusnya berjuang masing-masing buat bertahan hidup. Toh selama ini, mereka udah keenakan dengan biaya sewa yang murah. Bukan hak mereka juga untuk menentang, karena lahan itu memang milik perusahaan. Kalau mereka menuntut relokasi, memangnya semudah itu. Iya kan, Jack (panggilan Al untuk Jaka)?

JAKA

Betul, Pak. Dan memang tidak mudah juga untuk mereka dapat tempat berdagang yang strategis. Jadi, mereka bisa kehilangan penghasilan kalau tidak kita bantu.

ALBIRU

JAKA! Sebenernya kamu ini ada dipihak siapa, sih?

(Albiru akan memanggil nama asli sang sekretaris jika sedang marah padanya)

Jaka terlihat panik.

JAKA

Maaf, Pak. Saya cuma berpendapat jujur.

ALBIRU

Iya, tapi kejujuran kamu itu menyakitkan.

JAKA

Eeng... maaf! saya nggak akan ulangi lagi, Pak. Saya akan selalu berada di pihak Bapak.

Albiru meremas pundak Jaka.

ALBIRU

Nah, gitu dong!

Mobil Albiru telah diparkir di basement. Keduanya lalu berjalan menuju ruangan kantor.

CUT TO:

4 INT. RUANG RAPAT - SIANG

Albiru mengadakan rapat dengan para direktur dan manajer untuk membahas proyek terbaru mereka.

DIREKTUR KEUANGAN

Karena semua pemegang saham telah setuju, kita bisa mulai proyek kita, Pak.

ALBIRU

(mengangguk)

Bagus.

(jeda)

Lalu mengenai Pasar Jaya, kita tidak membutuhkan keberadaanya untuk kompleks Apartement Himalaya, kan?

DIREKTUR PELAKSANA

Betul, Pak. Karena sudah ada mall yang jaraknya cukup dekat dengan lokasi apartement, jadi keberadaan pasar modern tidak diperlukan. Lebih baik lahan itu menjadi bagian dari area taman dan bangunan apartement, karena bisa dibangun puluhan unit di atasnya.

ALBIRU

Kalau begitu, kita harus segera mengosongkan lahan untuk memulai pembangunan.

MANAJER PROYEK

Baik, Pak. Mulai besok Pasar Jaya akan kami tutup.

(jeda)

Lalu bagaimana dengan para pendemo, Pak?

ALBIRU

Coba bicarakan dengan ketua mereka. Kita beri kompensasi sesuai anggaran perusahaan. Mungkin tidak cukup, tapi mereka tidak akan punya pilihan selain menerimanya.

Para anggota rapat mengangguk serempak.

DIREKTUR PELAKSANA

Lalu untuk lelang proyek rusun pemerintah, kami sudah membuat proposal.

(sambil menyerahkan dokumen pada Albiru)

ALBIRU

Baik. Akan saya tinjau nanti. Kalian bersiap-siaplah! Karena kita pasti akan memenangkan proyek senilai 1 triliun ini.

Albiru tersenyum penuh kebanggaan.

CUT TO:

5 INT. RESTORAN – RUANG PRIVAT – SIANG

Albiru duduk berhadapan dengan seorang pria paruh baya bernama Setya Noparto, pejabat kementerian yang berwenang menentukan pemenang tender proyek rusun.

ALBIRU

Wah... Pak Setya Noparto ini makin kelihatan muda saja. Apa rahasianya?

SETNOP

Panggil saja saya Setnop, biar lebih akrab! Itu panggilan saya buat orang-orang dekat saya. Rahasia saya adalah happy. Dengan happy kita akan selalu kelihatan muda.

(tertawa terbahak)

ALBIRU

(ikut tertawa)

Dan saya tahu betul yang bisa membuat anda happy.

(menyerahkan sekoper uang tunai pada Setnop)

Pak Setnop, ini khusus untuk anda. Setengahnya akan saya berikan setelah proyek itu selesai.

SETNOP

(tertawa semakin kencang)

Tentu saja, tidak masalah. Saya adalah penentunya, jadi proyek besar ini akan menjadi milik anda.

ALBIRU

Yang lebih penting, pastikan tidak ada yang tahu tentang transaksi ini selain kita berdua.

SETNOP

Anda tenang saja, Pak Al. Rahasia kita aman sampai ke liang lahat.

Keduanya saling berpandangan, seraya menyeringai dan mengangguk.

CUT TO:

6 EXT. KOMPLEK MEGAH RAYA - PEKARANGAN RUMAH ALBIRU – SORE

Rania sedang berkumpul dengan para ibu komplek Megah Raya.

BU IRA

Bu Rania ini kok makin cantik saja. Kayak nggak bertambah tua sama sekali.

Rania hanya tersenyum simpul.

BU RT

Iya betul. Kamu sama suamimu itu pasangan paling serasi di komplek ini.

BU YAYUK

Iya. Ya ampun! Pak Al itu ganteng banget, wajahnya mirip sama aktor favorit saya, Vino Bastian.

Para ibu kompleks tertawa, sementara Rania memaksakan senyumnya. Ia menyeruput teh hangat dan berusaha menutupi ekspresi wajahnya.

RANIA

Belum tentu kehidupan kami berdua sesempurna yang ibu-ibu bayangkan.

Seketika para ibu kompleks berhenti tertawa.

BU RT

Maksudnya, karena kalian belum punya anak?

BU IRA

Ey... kalian nggak perlu khawatir, adik saya saja 15 tahun menikah baru punya anak. Jadi, ibu Rania juga jangan menyerah ya!

Rania tak merespon, dan kembali menyeruput teh yang mulai dingin. Lalu, ia melirik ke seberang jalan di sisi kanan rumahnya. Ia melihat seorang pria dengan jaket dan topi hitam berdiri di samping pohon seraya menatap ke arahnya. Rania tanpa sadar terdiam dengan mata terbelalak. Ia meremas tangannya. Tubuhnya mulai gemetar.

BU YAYUK

Kenapa, Bu?

Bu Yayuk menyentuh pundak Rania. Rania seketika berpaling.

RANIA

Hmm... nggak apa-apa kok, Bu. Sa-saya tiba-tiba nggak enak badan. Kita lanjut ngobrolnya lain kali, ya!

Rania bergegas masuk ke rumahnya dan mengunci pintu. Ia memegangi dadanya dengan tangan yang gemetar.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Thanks Kak @alifaliss 😊
3 tahun 2 bulan lalu
bagus ceritanya
3 tahun 2 bulan lalu
@affarain : Hmm.. siapa yaa kira"?? 😁
3 tahun 2 bulan lalu
siapa tuh pria bertopi?
3 tahun 2 bulan lalu