Keisha Hanna memutuskan untuk membuka layanan jasa terapi peluk di apartemennya. Terapi bagi orang-orang yang membutuhkan pelukan dalam mengatasi rasa cemas, sedih, kehilangan, patah hati, dan stress akibat tekanan hidup. Ia tak hanya memberikan pelukan penghibur hati, tapi juga menyediakan kupingnya untuk mendengar setiap keluhan para klien yang datang padanya. Sejak awal dibuka, Keisha Hanna mengalami banyak suka dan duka dalam menangani kliennya. Dari kegiatannya ini juga ia bertemu seorang pria yang mencintainya. Sebagai wanita yang merindukan pelukan penuh cinta dari laki-laki yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak, Keisha Hanna merasa takut dan selalu bertanya dalam hati, akankah Kesar Liam lelaki yang jatuh hati padanya mau menikahinya dan mencintainya seapa adanya setelah tahu kondisinya? Mengingat dirinya bukanlah wanita yang kondisinya normal sebagaimana wanita pada umumnya.