Satu - persatu korban terus berjatuhan, Black Rose masih terus mengirim mawar putih tanpa noda hingga mawar putih yang dilumuri darah saat seseorang akan menjadi korban selanjutnya.

Dan pada hari eksekusi, kamu akan mengetahui seberapa kejamnya pembunuh berantai yang haus darah ini, mulai dari pemotongan jari, mulut yang disesaki dengan pecahan kaca, hingga obeng panas yang akan membuat wajahmu tak ubahnya seperti kanvas hidup.

Dan saat nyawa para korban sudah terlepas dari raga, ia akan mengambil darah korban sebagai trofi, dan meninggalkan surat berdarah juga mawar hitam plastik sebagai signature behavior-nya.

Lantas, apakah Derian si polisi sekaligus pasien salah satu psikiater di rumah sakit jiwa, dengan segala bukti kejahatan yang mengarah padanya akan mampu mengungkap kebenaran?.