Daftar isi
#1
1 - Pada Saat-Saat Genting
#2
2 - Pukul 13.00 - 16.00
#3
3 - Siuman
#4
4 - Tenggelam
#5
5 - Arus dan Apungan
#6
6 - Perlengkapan Darurat
#7
7 - Banyak Waktu Luang
#8
8 - Air di Atas, Air di Bawah
#9
9 - Kapal dan Pipa Leher Angsa
#10
10 - La Cascade
#11
11 - Bir Hinano dan Cerutu
#12
12 - Golok dan Belut
#13
13 - Terjun ke Laut
#14
14 - Matahari Terbenam di Punggung Kura-Kura
#15
15 - Siang Bolong
#16
16 - Hazana dan Pantai Maeva
#17
17 - Tongkat Cahaya dan Susu Kocok
#18
18 - Pesawat—Apa Jiwaku Masih Sehat?
#19
19 - Bertahanlah, Bertahanlah
#20
20 - Menapak Daratan
#21
21 - Akhirnya Pulang
#22
22 - Selepas Bencana
#23
Epilog
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #16
16 - Hazana dan Pantai Maeva
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Kami berangkat dari Moorea dan kembali ke Papeete untuk menambah bensin, air, dan isi tangki propana. Kami mening galkan Papeete pukul 13:30, tanggal 22 September.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp2,000
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp35,000
Chapter Sebelumnya
Chapter 15
15 - Siang Bolong
Chapter Selanjutnya
Chapter 17
17 - Tongkat Cahaya dan Susu Kocok
Sedang Dibicarakan